Anda di halaman 1dari 2

Kembangkan Interaksi dan Kreativitas Warga dengan

Ruang Publik

Kompas.com - 22/03/2019, 10:44 WIB –

Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya punya rencana matang dalam mengembangkan kawasan
Balai Pemuda. Saat ini, pengerjaan ruang parkir bawah tanah Balai Pemuda telah rampung.
Jika tak ada aral melintang, pengembangan akan dilanjutkan hingga tembus ke persil Jalan
Pemuda nomor 17. Rencananya, obyek di persil tersebut akan diberi nama Alun-alun
Surabaya. Keberadaan Alun-alun Surabaya sekaligus akan menambah ruang publik yang ada
di Kota Pahlawan. Di bawah ‘nakhoda’ Wali Kota Tri Rismaharini, Pemkot Surabaya
memang gethol menambah ruang publik. Tujuannya, di samping sebagai tempat rekreasi dan
mempercantik estetika kota, ruang publik juga berfungsi sebagai tempat interaksi dan sarana
menyalurkan kreasi warga Surabaya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota
(Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, sesuai arahan wali kota, bahwa Alun-alun
Surabaya akan dikonsep berbeda. Alun-alun tersebut akan dilengkapi dengan amphitheater
dan tribun tempat duduk untuk pertunjukan seni. Tak hanya itu, di lahan seluas 8.570 meter
persegi itu juga akan dibangun air mancur menari dan dome kaca yang futuristik, serta
dilengkapi dengan patung Sawunggaling dan diorama sejarah tentang Kota Surabaya. Lebih
lanjut, Eri menuturkan, Alun-alun Surabaya nantinya akan terhubung dengan Balai Pemuda
melalui basement atau lorong bawah tanah. Jika ditotal keseluruhan luas area Balai Pemuda,
basement dan Alun-alun Surabaya mencapai 1,46 hektare. Di antara total luasan tersebut,
pemkot juga menyiapkan ruang publik di bawah tanah yang terintegrasi dengan Balai
Pemuda dan Alun-alun Surabaya. Konsep ini terbilang baru, bahkan belum pernah diterapkan
di Surabaya. “Ruang publik bawah tanah ini akan jadi yang pertama di Surabaya, sebelumnya
kami belum pernah membangun yang seperti ini,” imbuh mantan Kepala Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya ini. Fokus
mengembangkan ruang publik tak lantas membuat pemkot melupakan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM). Oleh karenanya, pemkot sudah menyiapkan area khusus untuk etalase
produk-produk UMKM asli Surabaya. Tujuannya agar UMKM Surabaya juga dapat
merasakan manfaat pertumbuhan ekonomi di tengah ramainya pengunjung ruang publik di
Surabaya. Secara keseluruhan, Eri berharap kemajuan pembangunan di Surabaya dapat
berjalan sinergi. Tidak hanya terlihat modern dengan makin banyaknya gedung pencakar
langit, tetapi juga bertambahnya ruang publik yang membuktikan bahwa Pemkot Surabaya
berkomitmen memberikan ruang interaksi bagi warganya. “Melalui ruang publik, kami juga
dapat membangun kualitas manusianya. Mereka bisa berinteraksi satu sama lain,
menyalurkan bakat dan kreativitasnya, serta menjadi lebih sehat baik secara jasmani maupun
rohani,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya Iman
Kristian menambahkan, kompleks Balai Pemuda akan ditunjang dengan berbagai fasilitas,
mulai dari lahan parkir seluas 6.050 meter persegi yang mampu menampung 120 mobil dan
125 sepeda motor, tangga, eskalator hingga lift khusus disabilitas. Sarana-sarana tersebut
untuk menunjang pengembangan kawasan Balai Pemuda dan Alun-alun Surabaya.(adv)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kembangkan Interaksi dan Kreativitas
Warga dengan Ruang Publik",
https://biz.kompas.com/read/2019/03/22/104443728/kembangkan-interaksi-dan-kreativitas-
warga-dengan-ruang-publik.

Anda mungkin juga menyukai