Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi Komersial :Organisasi yang berkembang di dunia ini sudah sangat berkembang pesat,
dari tahun ketahun banyak terlahir organisasi-organisasi baru dan tidak pandang usia dari remaja
sampai usia lanjut dari organisasi itu sendiri pun bnyak sekali tujuan-tujuan dari pembuatan
organisai itu entah untuk mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk social. Tetapi banyak
diantara mereka yang merupakan pendiri dari organisasi itu hanya mengetahui tujuan nya saja
tanpa mengerahui ciri-ciri organisasi itu dan teori dari organisasi.Terhubung dengan itu makalah
ini dibuat untuk pembaca agar dapat mengenal lebih dari pengertian organisasi serta masyarakat
juga dapat membuat organisasi itu sendiri dan dapat mengelola nya dengan baik. Inti organisasi
belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua
anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi
B. ORGANISASI SOSIAL
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai Etzioni organisasi adalah unit sosial yang sengaja
dibentuk dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
a.Organisasi Normatif
Adalah pihak elite menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih dominan menggunakan
kekuasaan normatif (persuasif). Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.
b. Organisasi Utilitarian
Adalah pihak elite mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian. Partisipasi
anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat
perhitungkan untung rugi.
c. Organisasi Koersi
Adalah pihak elite menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya. Koersi adalah
segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain.
Bentuk Bentuk Kerjasama
Joint Venture :
Adalah bergabungnya suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk menjalankan aktivasi
ekonomi bersama. Pihak pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan
pemilikan dan kemudian saham dalam penerimaan biaya dan control perusahaan.
Holding :
Perusahaan induk atau Holding Company adalah perusahaan utama yang membawahi beberapa
perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan
kedalam induk perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar
perusahaan (market value creation).
Kartel :
Sering terbentuk oleh para peserta tender yang bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender,
yang menguntungkan salah satu anggota kartel tersebut. Praktik yang juga digolongkan sebagai
korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan pejabat Negara didalamnya.
Sementara kolusi biasanya merupakan bentuk kesepakatan dari peserta tender untuk menetapkan
giliran pemenang tender atau kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pihak yang kalah
tender karena memasukkan penawaran yang lebih tinggi.
Trust :
Trust atau kepercayaan adalah suatu kepercayaan dari atasan untuk bawahan atau sebaliknya.
Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat penting agar kerjasama dapat tercipta dengan
efektif. Bentuk trust yang muncul sangat jelas terjasi ketika atasan dan bawahan saling mengenal
Knowledge Based Trust atau pengetahuan berdasarkan kepercayaan, namun baik di awal
hubungan mereka ketika mereka masih menjadi stranger atau orang asing.
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatuinteraksi.
Penanganan Konflik :
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi
konflik; kedua dengan menyelesaikan konflik. Untuk metode pengurangan konflik salah satu
cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing
down). Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang
sebenarnya. Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di
dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut. Cara semacam ini
sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami
konflik.
Cara kedua dengan metode penyelesaian konflik. Cara yang ditempuh adalah dengan
mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif.
A. Dominasi (Penekanan)
Dominasi dan penekanan mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan
bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka
menciptakan situasi yang menang dan yang kalah. Pihak yang kalah biasanya terpaksa
memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam.
Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan
keputusan dengan suara terbanyak (voting).
B. Kompromi
Melalui kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah
dari dua pihak yang berkonflik. Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya
permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa
menang maupun kalah. Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan
ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi
organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau
berkonflik.
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi
pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan
masalah (problem solving).
TINGKATAN ORGANISASI MENURUT TERITORIAL (DAERAH KERJA)
Organisasi dapat dibedakan dalam empat tingkatan ditinjau dari daerah kerjanya, yaitu:
1. Organisasi Tingkat Internasional
Seperti: PBB, OPEC, ASEAN, dll.
2. Organisasi Tingkat Nasional
Seperti: PSSI, NU, Golkar, PPP, PDI, dll
3. Organisasi Tingkat Daerah
Seperti: Persebaya, Persipura, dll
4. Organisasi Setempat
Seperti: sekolah, arisan, karang taruna, dll.
Kalau ditinjau dari tujuan organisasi tersebut maka dapatlah dibedakan dalam empat macam,
yaitu:
1. Organisasi Bertujuan Sosial
Seperti: perkumpulan kematian, mengurusi anak yatim, dll.
2. Organisasi Bertujuan Ekonomi
Seperti: koperasi usaha dagang, dll.
3. Organisasi Bertujuan Politik
Seperti: PPP, Golkar, PDI, dll
4. Organisasi Bertujuan Pendidikan dan Kebudayaan
Seperti: OSIS, HMI, PMII, dll.
A. Organisasi Sekolah
Organisasi sekolah yang disebut Organisasi Siswa Intra Sekolah adalah organisasi yang dibentuk
oleh para pelajar sebagai siswa dari sekolah tersebut dimana kegiatan organisasi itu berlangsung
terutama di luar jam-jam sekolah dan dalam lingkungan sekolah itu sendiri. Tetapi berbeda
halnya dengan organisasi yang ada di pesantren-pesantren dimana siswa berada di komplek
sekolah selama 24 jam sehari seperti Organisasi Siswa Darul Ulum dan di pondok pesantren
lainnya.
B. Organisasi Luar Sekolah
Organisasi luar sekolah disebut juga Organisasi Extra Sekolah yaitu organisasi yang dibentuk
oleh beberapa pelajar atau pemuda yang sifatnya mempunyai kepentingan pribadi sendiri seperti
sepakbola bagi yang gemar main sepak bola saja, juga pramuka, karate, renang, dll.
C. Organisasi Kelas
Kelas sebagai tempat belajar bersama-sama adalah juga merupakan sebuah organisasi, yaitu
organisasi anak-anak dalam kelas itu yang sama-sama mempunyai kepentingan bersama,
kehendak bersama, cita-cita bersama yaitu menuntut ilmu pengetahuan dengan cara yang tertentu
dan tertib.
Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan
tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
(2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa
orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
3. Berdasarkan tujuan
Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu :
(1) organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’
(2) organisasi sosial atau ‘non profit oriented ‘.
Mungkin setiap pengusaha ataupun perusahan mempunyai organisasi. Organisasi ini sendiri
sangat penting bagi pemilik perusahaan yang di antara lain meliputi: