Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Model dan Evaluasi Pembelajaran Sains

Oleh:
Reza Elsinta Utami
NIM: P2A519013

Dosen Pengampu:
Dr. Syamsurizal, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA


2019
KOMPONEN RPP RPP KONVENSIONAL RPP DISRUPTED INOVASI
Identitas
Sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Matapelajaran IPA Terpadu IPA Terpadu
Kelas/Semester VIII/I Kelas online /berkelanjutan
Materi Pokok Sistem Pencernaan 1. Mengidentifikasi organ-organ sistem pencernaan.

2. Mengidentifikasi kandungan nutrisi yang


diperlukan oleh tubuh.

Alokasi Waktu 2 x 45 menit Paling lambat satu minggu


Kompetensi
Inti
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran Mengaitkan nilai-nilai agama dengan urutan
agama sistematis dalam proses pencernaan
2 Menghayati dan mengamalkan perilaku Mengaitkan nilai-nilai agama dengan urutan
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong sistematis dalam proses pencernaan
royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, reponsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak, lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat,dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan
internasional.
3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan Menerapkan perilaku jujur, disiplin, santun,
mengevaluasi pengetahuan faktual, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam
konseptual,prosedural, dan metakognitif berinteraksi secara efektif sesuai dengan
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan perkembangan anak untuk mengenal organ-organ
kompleks berdasarkan rasaingin tahunya dan kelainan pada sistem pencernaan
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humanoria denganwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan peradaban
terkait peyebab fenomena dan
kejadian,serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnyauntuk memecahkan
masalah.
4 Menunjukkan keterampilan menalar, Menerapkan dan mengaitkan pengetahuan faktual,
mengolah, dan menyaji secara efektif, konseptual, prosedural, dan metakognitif secara
kreatif, produktif,kritis, mandiri, sistematis proses pencernaan dengan mengkaitkan
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ke dalam kehidupan sehari-hari
ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu menggunakan
metodesesuai dengan kaidah keilmuan.
Dasar Mendeskripsikan proses-proses yang Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
terjadi pada sistem pencernaan dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah
konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

Indikator 1. Mendeskripsikan fungsi dan jenis 1. Mengidentifikasi organ –organ pencernaan dan
makanan berdasarkan kandungan zat kelenjar pencernaan melalui video
yang ada didalamnya pembelajaran.
2. Membedakan antara saluran 2. Mengidentifikasi kandungan zat melalui uji
pencernaan dan kelenjar pencernaan kandungan zat dan mampu menyebutkan fungsi
sebagai penyusun sistem pencernaan dan jenis makananya
pada manusia 3. Mengumpulkan data melalui penyelidikan
3. Membandingkan pencernaan mekanik sendiri tentang pencernaan mekanis dan
dan kimiawi kimiawi
4. Menyebutkan contoh kelainan dan 4. Memberikan contoh-contoh penyakit yang
penyakit pada sistem pencernaan yang berhubungan dengan sistem pencernaan berupa
biasa dijumpai dalam kehidupan gambar ataupun video penyakit tersebut.
sehari-hari dan upaya mengatasinya
Tujuan 1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi 1. Siswa dapat memahami sistem organ
dan jenis makanan berdasarkan pencernaan (saluran dan kelenjar pencernaan).
kandungan zat yang ada didalamnya 2. Siswa dapat memahami berbagai zat-zat yang
2. Siswa mampu melaksanakan uji
terkandung pada makanan.
kandungan zat yang ada didalam
3. Siswa dapat melakukan uji bahan makanan.
makanan 4. Siswa dapat mengumpulkan serta menyajikan
3. Siswa dapat membedakan antara data melalui penyelidikan tentang pencernaan
saluran pencernaan dan kelenjar mekanis dan kimiawi.
pencernaan sebagai penyusun sistem
5. Siswa dapat memahami contoh-contoh penyakit
pencernaan pada manusia
4. Siswa dapat membandingkan yang berhubungan dengan sistem pencernaan.
pencernaan mekanik dan kimiawi
5. Siswa dapat menyebutkan contoh
kelainan dan penyakit pada sistem
pencernaan yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya
mengatasinya
Model Kooperatif Learning Discovery learning dan Kooperatif learning
Metode Ceramah , diskusi, Tanya jawab Chat online, presentasi online, diskusi online,
video call, streaming, search engine.
Media Lembar Kerja Siswa (LKS) Video pembelajaran, LKS digital
Sumber Buku paket Multimedia interaktif dan internet
Pembelajaran
Uraian Materi  Makanan sebaiknya mengandung enam Sistem pencernaan merupakan sistem yang
jenis nutrisi yaitu karbohidrat, lemak, memproses mengubah makanan dan menyerap sari
protein, vitamin,mineral, dan air. makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
Karbohidrat, lemak, dan protein dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, akan memecah molekul makanan yang kompleks
sedangkan vitamin, dan mineral menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
sedikit. 2. Karbohidrat, ada tiga jenis
yaitu gula, pati, dan serat. Gula disebut
karbohidrat sederhana ditemukan pada Sistem pencernaan pada manusia hampir sama
buah-buahan, madu, dan susu. Pati dan dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu
serat disebut karbohidrat kompleks. Pati terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan
ditemukan dalam kentang dan makanan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada
yang terbuat dari biji-bijian. Serat, manusia terbagi atas 5 macam yaitu:
seperti selulosa, ditemukan di dinding 1.Injesti Adalah proses menaruh atau memasukkan
sel sel tumbuhan. Makanan seperti roti makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan
gandum atau sereal, kacang-kacangan, atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu,
kacang polong, sayuran dan buah- sumpit, dan lain sebagainya.
buahan lainnya merupakan sumber serat 2. Pencernaan Mekanik Proses pencernaan mekanik
yang baik. Serat yang tidak dapat yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan
dicerna, dikeluarkan sebagai feses. 3. lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi
Berdasarkan struktur kimianya, dikenal dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
lemak jenuh dan lemak tak jenuh. merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu
Lemak tak jenuh biasanya cair pada untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi.
suhu kamar. Minyak nabati serta lemak Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai
yang ditemukan dalam biji adalah dengan keinginan kita.
lemak tak jenuh. Lemak jenuh biasanya 3. Pencernaan Kimiawi Proses pencernaan kimiawi
padat pada suhu kamar, ditemukan yaitu proses mengubah molekul-molekul zat
dalam daging, susu, keju, minyak makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul
kelapa, dan minyak kelapa sawit. yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna.
Lemak adalah unit penyimpanan yang Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam,
baik untuk energi. Kelebihan energi ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak
dari makanan yang kita makan diubah sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.
menjadi lemak dan disimpan untuk 4. Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi
digunakan kemudian. 4. Protein dapat dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan
berasal dari hewan (protein hewani) dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport
dari tumbuhan (protein nabati). Bahan aktif, dan difusi.
makanan yang mengandung protein 5. Penyingkiran Yaitu penyingkiran/pembuangan
hewani antara lain daging, ikan, telur, material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan
susu, dan keju. Bahan makanan yang melalui defekasi.
mengandung protein nabati adalah
kacang kedelai, kacang hijau, dan Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
kacang-kacangan lainnya. Protein Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan
dibutuhkan sebagai penghasil energi, terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:
untuk pertumbuhan dan mengganti sel- 1. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan adalah
sel tubuh yang rusak, pembuat enzim saluran yang kontinyu berupa tabung yang
dan hormone, dan pembentuk antibodi. dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna
 Vitamin dibutuhkan dalam jumlah makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih
sedikit namun harus ada, karena kecil dan menyerap bagian tersebut menuju
diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di
dan mencegah beberapa penyakit. dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus,
Vitamin dikelompokkan menjadi dua, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus
yaitu vitamin yang larut dalam air besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
(vitamin B dan C) dan vitamin yang anus.
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan 2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris) Organ
K).. pencernaan tambahan ini berfungsi untuk
 Organ pencernaan makanan dibedakan membantu saluran pencernaan dalam melakukan
organ utama dan organ tambahan. Organ kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga
utama berupa saluran pencernaan yang mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan
dimulai dari mulut, kerongkongan, akan dihubungkan kepada saluran pencernaan
lambung, usus kecil, usus besar, rektum, melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan
dan berakhir di anus. tambahan akan memproduksi sekret yang
 Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan.
usus dua belas jari (duodenum), usus Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar
tengah (jejunum), dan usus penyerapan pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan
(ileum). Pada duodenum terdapat pankreas.
saluran yang terhubung dengan kantung
empedu dan pankreas. Cairan pankreas
mengandung enzim lipase, amilase,
trypsin. Lipase akan bekerja mencerna
lemak, amilase akan mencerna amilum,
dan tripsin yang mengubah protein
menjadi polipeptida. Sementara itu
cairan empedu juga bekerja pada kimus
dengan cara mengemulsikan lemak
yakni mengubah lemak jadi larut dengan
air.
Usus besar atau kolon memiliki panjang
± 1 meter dan terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan
kolon decendens dan berakhir pada 3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia
anus. Di antara usus halus dan usus
besar terdapat sekum (usus buntu).
Bahan makanan yang sampai pada usus
besar dapat dikatakan sebagai zat-zat
sisa. Usus besar berfungsi mengatur
kadar air pada sisa makanan. Bila kadar
air pada sisa makanan terlalu banyak,
maka dinding usus besar akan
menyerap kelebihan air tersebut.
Sebaliknya bila sisa makanan
kekurangan air, maka dinding usus
besar akan mengeluarkan air dan
mengirimnya ke sisa makanan. Di
dalam usus besar terdapat banyak sekali
bakteri Escherichia coli yang membantu 4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem
membusukkan sisa-sisa makanan Pencernaan Pada Manusia
tersebut. Bakteri Escherichia coli Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut.
mampu membentuk vitamin K dan B12. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses
Sisa makanan yang tidak terpakai oleh mengunyah makanan menggunakan gigi dan
tubuh beserta gas-gas yang berbau pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin
disebut tinja (feses) dan dikeluarkan (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
melalui anus. makanan dalam mulut yang mengandung zat
 Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana
lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Air (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
liur mengandung Mukosa (lendir), pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja
senyawa antibakteri dan enzim amylase dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
.Pencernaan makanan di rongga mulut Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan
terjadi secara mekanis dan kimiawi. 9. melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke
Faring adalah saluran yang memanjang lambung karena adanya kontraksi otot-otot di
dari bagian belakang rongga mulut kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui
sampai ke permukaan kerongkongan proses pencernaan kimiawi menggunakan
(esofagus). 10. Di dalam lambung zat/enzim sebagai berikut:
terjadi pencernaan mekanis dan kimia.  Renin, berfungsi mengendapkan protein
Secara mekanis, otot lambung pada susu (kasein) dari air susu (ASI).
berkontraksi mengaduk-aduk bolus. Hanya dimiliki oleh bayi.
Secara kimiawi, bolus tercampur  Pepsin, berfungsi untuk memecah protein
dengan getah lambung. Getah lambung menjadi pepton.
mengandung, HCl, enzim pepsin, dan  HCl (asam klorida), berfungsi untuk
renin. mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang
pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit.

Setelah makanan diproses di lambung yang


membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan
akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus
dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang
berasal dari pankreas:
 Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat
tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).
 Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
 Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan
diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi
dipeptida dan asam amino yang siap diserap
oleh usus halus.

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu


dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam
kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan
melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan
zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu
berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan
dengan cara merombak sel darah merah yang
telah tua di hati. Empedu merupakan hasil
ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu
memberikan ciri warna cokelat pada feses.
selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di
dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi
dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak
dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta
protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada
usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan
berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di
usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak
dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk
asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus
halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus,
misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus
besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini
membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar
masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang
melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan
defekasi dan dilakukan dengan sadar.

Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia


Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam.
Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di
antaranya makanan yang kurang baik dari segi
kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi,
pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan
kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat
terjadi pada sistem pencernaan pada manusia.
Diantaranya:
1. Gastritis, Merupakan suatu peradangan akut atau
kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding
lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan
yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan
juga karena kadar asam klorida (HCL) pada
lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis, Hepatitis merupakan penyakit yang
terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat
masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare, Diare terjadi karena adanya iritasi pada
selaput dinding usus besar atau kolon. Fases
penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya
adalah penderita memakan makanan yang
mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya
gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol.
Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak
dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang
dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah,
kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut
menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya
yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus
besar.
4. Konstipasi, Konstipasi atau yang sering kita
sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan
yang dialami seseoang dengan gejala fases
mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit
disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia
makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan
menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang
menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga
karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi
makanan berserat. Oleh karena itu, banyak
memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat
serta minum banyak air dapat mencegah gangguan
ini.
5. Apendisitis, Apendisitis merupakan gangguan
yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada
umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa
nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan
pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus.
Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan
ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
7. Maag, Orang yang mengalami maag memiliki
ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual,
muntah, dan perut kembung. Gangguan ini
disebabkan meningkatnya kadar asam lambung
yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan
yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Keracunan Keracunan makanan dapat terjadi
karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri
Salmonela yang menyebabkan penyakit demam
tipus dan paratipus.
9. Tukak Lambung Tukak lambung adalah salah
satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan
pada selaput lendir. Tukak lambung dapat
disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin,
ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan,
stress, dan kelelahan merupakan faktor
psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang
pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL
berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
10. Malnutrisi (kurang gizi) Yakni penyakit yang
disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim
pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh
sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak
reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah
kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan
protein yang parah dan pada umumnya menyerang
anak-anak.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Pendahuluan
Orientasi Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran Login ke situs pembelajaran, link ke youtube
yang akan dilakukan. melihat animasi mekanisme pencernaan manusia.
Motivasi Guru menjelaskan kepada siswa”setiap Menyaksikan video bagian-bagian dari organ
manusia dapat menggunakan fungsi organ- sistem pencernaan manusia.
organ pencernaan dengan baik”.
Apersepsi Mengaitkan materi sebelumnya dengan Menyaksikan video sistem pencernaan dari proses
materi yang dipelajari: Sistem Pencernaan. mekanis hingga proses kimiawi.
Tujuan dan Manfaat Teoritis Aplikatif, unik, spesifik
Pembelajaran
Kegiatan Inti
Eksplorasi: Eksplorasi:
1. Guru membimbing peserta 1. Memperlihatkan video animasi tentang
didik dalam pembentukan
kelompok pencernaan
2. Peserta didik menyimak bahan 2. Melakukan diskusi secara online untuk
ajar terkait organ-organ membahas berbagai pertanyaan dari
pencernaan, saluran video pembelajaran yang telah
pencernaan dan makanan serta ditayangkan.
fungsinya bagi tubuh dalam 3. Guru menjelaskan berbagai hubungan
buku sumber organ pencernaan dengan kesehatan
3. Melalui kerja kelompok, guru melalui materi ajar yang bisa diakses
menugasi siswa melakukan oleh siswa.
identifikasi kandungan 4. Guru membagi siswa menjadi beberapa
makanan dalam suatu produk kelompok da menyediakan lembaran
makanan kemasan, kelompok LKS yang bisa di download oleh siswa.
lainnya melakukan uji LKS tersebut berisi petunjuk kerja untuk
kandungan amilum, lemak dan mengidentifikasi berbagai kandungan
protein dalam makanan dengan zat yang terdapat pada makanan.
bimbingan guru 5. Siswa mendownload LKS tersebut
6. Guru membimbing siswa secara online
melalui chat ataupun video call.
Elaborasi: Elaborasi
1. Setiap kelompok mendiskusikan 1. Siswa menyampaikan hasil percobaan mereka
dan mengkomunikasikan hasil melalui forum chat
kerja kelompok terkait fungsi 2. Siswa memverifikasi hasil pengamatannya
makanan bagi tubuh, hasil dengan data-data atau teori pada materi yang
identifikasi kandungan makanan, telah disediakan secara online
serta hasil tes lemak, karbohidrat, 3. Guru membimbimbing siswa dan
protein memverifikasi kebenaran hasil laporan melalui
2. Kelompok lain merespon laporan diskusi online
hasil kerja kelompok atas tugas
yang diberikan

Konfirmasi: Konfirmasi
6. Guru memberikan penguatan dan 1. Guru memberikan penguatan dan umpan balik
umpan balik atas laporan hasil atas laporan hasil lerja siswa melalui forum
kerja siswa chat.
7. Peserta didik ditugasi untuk 2. Guru memberikan beberapa soal yang dapat
mengkomunikasikan kembali: Apa didownload oleh siswa secara online dan
fungsi makanan, apa saja zat-zat jawaban dapat dikirim secara online
kandungan makanan yang 3. Guru mengklarifikasi jawaban siswa melalui
diperlukan tubuh manusia, dan chat ataupun video call untuk penjelasan lebih
bagaimana cara melakukan lanjut.
identifikasinya.

Penutup  peserta didik membuat poin-poin  Guru bersama peserta didik menyimpulkan
penting (resume) yang muncul inti dari materi pembelajaran via room chat
dalam kegiatan pembelajaran.
secara online.
 Guru memberikan penghargaan
 Guru memberikan penegasan dan
kepada peserta didik yang
penghargaan kepada siswa yang dapat
mengerjakan tugas dengan baik.
menjawab pertanyaan dengan baik dan
benar.
 Guru memberikan evaluasi dengan soal
yang dapat didownload oleh siswa

Anda mungkin juga menyukai