Anda di halaman 1dari 34

Bab 2.

Fungsi Real

Bab II
Fungsi Real
2.1 Fungsi Real dan Grafik
Bayangkan suatu fungsi sebagai suatu mesin hitung. Ia mengambil bilangan
(masukan) dan memproduksi hasil (keluaran). Setiap bilangan yang dimasukkan dicocokan
dengan satu bilangan tunggal sebagai keluaran, tetapi dapat terjadi bahwa beberapa nilai
masukan yang berlainan memberikan nilai keluaran yang sama.
Definisi
Misalkan A, B  R yang tidak kosong, sebuah fungsi f : A  B adalah suatu
aturan yang mengkaitkan setiap unsur x  A dengan tepat satu nilai y  f ( x)  B .
Himpunan A disebut domain (daerah asal), dan himpunan B disebut ko-domain, sedangkan
himpunan semua nilai f (x) yang diperoleh di dalam B , disebut range (image) dari f .
Unsur y yang berkaitan dengan unsur x ini diberi lambang y  f (x) yang dinamakan
aturan fungsi. Disini x dinamakan peubah bebas (variabel independen), dan y yang nilainya
bergantung dari x dinamakan peubah terikat (variabel dependen).
Jika persamaan fungsi y  f (x) , x  A , maka domain fungsi f adalah himpunan
A, dinotasikan Df dan range (daerah nilai) fungsi f adalah himpunan

R f  f ( x): x  A  D f . Unsur f ( x)  B dinamakan nilai fungsi f di x .

B
f
A

Ko-domain
input
x

 



x  f (x) mesin
output

Gb.2.1.a Gb.2.1.b f (x)


Domain Range

Halaman : 18
Bab 2. Fungsi Real

Jika diketahui persamaan fungsi y  f (x) dan daerah asal tidak disebutkan secara spesifik,
maka daerah asal yang dimaksud adalah “ daerah asal alamiah” (natural domain) dari fungsi
f., sehingga daerah asal dan daerah nilai fungsi f adalah :
D f  x  R : f ( x)  R dan R f  f ( x)  R : x  D f 

Dalam hal ini daerah asal dan daerah nilai fungsi semuanya himpunan bagian dari R. Fungsi
ini dinamakan fungsi dengan peubah reel dan bernilai real, disingkat fungsi real.
Fungsi real y  f (x) dapat digambarkan dalam bentuk diagram panah pada Gb.2.1

R f R R
R
Df Rf
Df Rf
x f (x)
f
 
x f (x)

Gb.2.1. c. Diagram Panah fungsi y  f (x)

Notasi fungsi
Untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf tunggal seperti f (atau g atau F )
.Maka f (x) , yang dibaca ” f dari x ” atau ” f pada x" , menunjukkan nilai yang diberikan
oleh f kepada x .

Contoh 1, jika f ( x)  x 2  4 , maka

f (2)  2 2  4  0
f (1)  (1) 2  4   3
f (a)  a 2  4
f (a  h)  (a  h) 2  4  a 2  2ah  h 2  4

Contoh 2. Misalkan g ( x) 1 x , cari dan sederhanakan g (a  h)  g (a) h


Penyelesaian
1 1 a  ( a  h)

g ( a  h)  g ( a ) a  h a ( a  h) a h 1 1
   .  2
h h h (a  h)a h a  ah

Halaman : 19
Bab 2. Fungsi Real

2.1.1. Daerah Asal dan Daerah Hasil


Aturan padanan merupakan pusat suatu fungsi, tetapi sebuah fungsi belum secara
lengkap ditentukan sampai daerah asalnya diberikan. Misalnya, jika 𝐹 adalah fungsi dengan
aturan 𝐹(𝑥) = 𝑥 2 + 1 dan jika daerah asal dirinci sebagai {−1, 0, 1, 2, 3} Maka daerah
hasilnya adalah {1, 2, 5, 10}. Daerah asal dan aturan menentukan daerah hasil tersebut.
Bilamana untuk sebuah fungsi daerah asalnya tidak dirinci, kita selalu menganggap
bahwa daerah asalnya adalah himpunan bilangan real sedemikian sehingga aturan fungsi ada
maknanya dan memberikan nilai bilangan real. Ini disebut daerah asal alami
Misalkan fungsi f dengan persamaan y  f (x) , maka
Daerah asal fungsi f adalah suatu himpunan D f  x  R : f ( x)  R f  dan

Daerah hasil fungsi f adalah suatu himpunan R f  f ( x)  R : x  D f 

Contoh 3. Tentukan daerah asal dan daerah nilai dari fungsi berikut :
x 1
a. f x   3  1  2 x b. g x  
x2
Penyelesaian :
a. f x   3  1  2 x .

 Agar f (x) terdefinisi , yaitu f x  R , syaratnya adalah 1  2 x   0 yang dipenuhi

1  1  1
oleh x  , sehingga domain fungsi f adalah D f   x  R x      ,  .
2  2  2

 Karena untuk setiap x  D f berlaku 1  2 x  0 , maka f x   3  1  2 x  3 ,

sehingga range fungsi f adalah R f  y  R y  3  3, .

x 1
b. g x  
x2
 Agar g (x) terdefinisi , yaitu g ( x)  R , syaratnya adalah x  2  0  x  2 ,
sehingga domain fungsi g adalah : Dg  x  R: x  2  R  2

x 1
 Untuk menentukan daerah nlai fungsi g, tuliskan y  kemudian nyatakan x
x2
dalam y dan perhatikan syarat yang harus dipenuhi oleh y sebagai brikut :

Halaman : 20
Bab 2. Fungsi Real

2y 1
y( x  2)  x  1  x( y  1)  2 y  1  x  , y 1
y 1
Jadi range fungsi g adalah : R f  y  R: y  1  R  1

Grafik fungsi g dengan domain = R  2 dan range = R  1 ditunjukan pada Gb 2.4
y
x2

2 g
1
y 1

- 1 0 1 2 x
1
Gb.2.4
g

Grafik Fungsi
Bilamana daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi merupakan bilangan real, kita
dapat membayangkan fungsi itu dengan menggambarkan grafiknya pada suatu bidang
koordinat. Dan grafik fungsi f adalah grafik dari persamaan y  f (x)

Contoh 4 . Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi f x   x 2  2 x  1 ,  1  x  2 ,


serta gambarkan grafiknya.
2
Solusi.
Dari aturan fungsinya, maka daerah asal
1
fungsi f adalah D f   1, 2.

Untuk menentukan daerah nilainya,


-1 0 1 2
Tuliskan aturan fungsinya dalam bentuk
f x   x 2  2 x  1  ( x  1)2  2 , kemudian -1
f  x2  2x  1
tentukan rentang nilai f (x) untuk  1  x  2 ,
-2
1  x  2
Gb.2.5
 2  x 1  1
0  ( x  1)2  4  2  ( x  1)2  2  2
 2  f ( x)  2

Halaman : 21
Bab 2. Fungsi Real

Berdasarkan hasil ini, maka daerah nilai fungsi f adalah : R2    2 , 2  . Grafik fungsinya
ditunjukkan pada Gb.2.5

Contoh 5. Tentukan daerah asal dan daerah nilai fungsi f x   2  x  x 2


Penyelesaian : :

Agar f x  R , syaratnya adalah 2  x  x 2  0 . Dengan menyelesaikan pertaksamaan ini


diperoleh :
x 2  x  2  0  x  2x  1  0   2  x  1
Jadi daerah asal fungsi f adalah
D f  x  R  2  x  1   2,1

Untuk menentukan daerah nilai fungsi f dapat dilakukan dengan beberapa cara :
 Cara 1

Tuliskan , y  2  x  x 2 , y  0
Unsur di bawah tanda akar dibuat bentuk kuadrat sejati, diperoleh. y
2
9  1
y x   , y  0 3/2
4  2
Kuadratkan kedua ruas diperoleh
2
9  1
y  x  
2
, y0 x
4  2 -3/2 -1 -½ 0 1

2 2
 1 3 Gb. 2.6
  x    y2    , y  0
 2 2
 1 
Bentuk ini merupakan persamaan bagian atas lingkaran yang berpusat dititik   ,0 
 2 
3
dan berjari-jari . Akibatnya rentang nilai harus memenuhi
2
3 3 3
  y dan y  0 sehingga 0  y  .
2 2 2

 3  3
Jadi daerah nilai f adalah R f   y  R 0  y    0, .
 2   2 

Halaman : 22
Bab 2. Fungsi Real

 Cara 2 (menentukan daerah nilai)

Tulis y  2  2 x  x 2 , dengan menguadratkan kedua ruas diperoleh

 y2  2  x  x2 , y  0
 
 x2  x  y2  2  0 , y  0
Karena fungsi f bernilai real, maka persamaan kuadrat dalam x ini harus mempunyai
akar-akar real, syaratnya adalah deskriminan D  0 , yaitu:


1 4 y2  2  0  ,y0
 4y2  9  0 , y  0
3 3
  y ,y0
2 2
3
0 y
2

 3
Jadi range fungsi f adalah R f  0,  .
 2

2.1.2. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil


Fungsi f dikatakan fungsi genap jika untuk setiap x  D f berlaku f ( x)  f ( x) dan

dikatakan fungsi ganjil jika f ( x)   f ( x) , untuk setiap x  D f . Berdasarkan pengertian

ini, maka grafik fungsi genap simetri terhadap sumbu y dan grafik fungsi ganjil simetri
terhadap (0 , 0)
Dari pengertian tersebut, sebuah fungsi bukan fungsi genap jika terdapat suatu x 
Df sehingga f ( x)  f ( x) dan bukan fungsi ganjil jika terdapat suatu x  Df sehingga
f (  x)   f ( x) .
Contoh 6
(1) a. Fungsi f ( x)  x 2  3 adalah fungsi genap, karena f ( x)  ( x)2  3  x 2  3  f ( x)

Dengan demikian grafiknya simetri terhadap sumbu y.

b. Fungsi f ( x)  2 x3  4 x adalah fungsi ganjil, karena

f ( x)  2( x)3  4( x)  (2 x3  4 x)   f ( x) , grafiknya simetri terhadap titik asal.

Halaman : 23
Bab 2. Fungsi Real

(2). a. Fungsi f(x) = x4 + x3 – 2x2 + 3 adalah bukan fungsi genap dan bukan fungsi

ganjil,karena f ( x)  ( x)4  ( x)3  2( x)2  3  x 4  x3  2 x 2  3  f ( x)   f ( x)

b. Fungsi f ( x)  0 adalah fungsi genap dan sekaligus fungsi ganjil karena


f ( x)  0  f ( x) dan f ( x)  0  0   f ( x) untuk setiap x  D f  R

2.1.3 Operasi Aljabar pada Fungsi

Definisi
Misalkan fungsi f dan g mempunyai daerah asal D, maka jumlah, selisih, hasil kali dan hasil
bagi dari f dan g di tulis f  g , f  g , fg , dan f / g , didefinisikan sebagai fungsi yang
aurannya di setiap x  D ditentukan oleh :
f  g ( x)  f ( x)  g ( x)  fg ( x)  f ( x) g ( x)
f  g ( x)  f ( x)  g ( x)  f / g ( x)  f ( x) / g ( x) , g ( x)  0
Jika daerah asal fungsi hasil operasi aljabar ini ditentukan setelah aturan operasinya maka
a). Df + g = Df  Dg b). Df – g = Df  Dg
c). Df . g = Df  Dg d). D f = Df  Dg – { x  R : g(x) = 0 }
g

Tampak bahwa Df + g = Df – g = Df . g ; tetapi tidak sama dengan D f .


g

Df g

Df Dg

Kita juga boleh memangkatkan suatu fungsi. Dengan f n , kita maksudkan fungsi yang

memberikan nilai  f ( x)n pada x.


Contoh 7
x 1 x
Diberikan f ( x)  dan g ( x)  ;
x 1 x

Halaman : 24
Bab 2. Fungsi Real

Tentukan aturan fungsi f  g , f  g , fg , f / g , g / f , dan f 2 serta tentukan domainnya

Penyelesaian :
a). Jumlah dari f dan g adalah
1 x x 2  (1  x)( x  1
f  g ( x)  f ( x)  g ( x) =
x
 = 
1
, dengan domain
x 1 x x( x  1) x( x  1)

D f  g  D f  Dg  R   1 R  0  R   1,0  x  R : x  1, x  0

Jadi daerah asal dari f + g adalah semua bilangan real kecuali  1 dan 0 .
Dengan cara yang sama di peroleh hasil dalam tabel berikut :

Oprasi Aturan fungsi Domain


Jumlah
f  g ( x)  f ( x)  g ( x) 
1 D f  g  R   1, 0
x( x  1)
Selisih 2x2  1 D f  g  R   1, 0
 f  g ( x)  f ( x )  g ( x) 
x( x  1)
D fg  R   1, 0
Perkalian
 f .g ( x)  f ( x).g ( x)  1  x
x 1
Pembagian f f ( x) x 2 D f  R   1, 0,1 *)
 ( x)   g
g g ( x) 1  x 2
Pembagian g g ( x) 1  x 2 D g  R   1, 0 **)
 ( x)   f
f f ( x) x2
Perpangkatan x2 D f 2  R   1
f ( x)   f ( x)  
2 2

( x  1) 2
Catatan
 x 
 
f f x   x  1   x   x  x2
*)  x     .  ,
g g x   1  x   x  1   1  x  1  x 2
 
 x 
daerah asalnya D f g  D f  Dg  x  R; g x   0  R   1,0  1  R   1, 0,1

Halaman : 25
Bab 2. Fungsi Real

1  x 
 
g g x   x   1  x  x  1  1  x 2
**)  x       , daerah asalnya
f f x   x   x  x  x2
 
 x  1
Dg f  Dg  D f  x  R : f x   0  R   1,0  0  R   1,0

2.1.4 Fungsi Komposisi (Fungsi Bersusun)

Misalkan f dan g dua fungsi yang didefinisikan sebagai berikut :


f : A  B dan g : B  C,
Jika Rf  Dg   , maka terdapat fungsi h : A  C yang
merupakan fungsi komposisi dari f dan g ( f dilanjutkan g)
yang ditulis g  f dan aturannya ditentukan oleh :

h( x)  g  f ( x)  g  f ( x)

gof

f g
x > >
f (x) g  f (x)

Gb.2.22

Daerah asal dan daerah hasil fungsi komposisi gof masing-masing adalah :
Dg  f  x  D f : f ( x)  Dg  dan Rg  f  y  Rg : y  g (t ), t  R f 

Dalam hal ini Dgof adalah himpunan bagian dari Df. Selanjutnya, fungsi komposisi fog
dirancang serupa, dengan f dan g saling bertukar peran.
Misalnya Rg  Df  , maka fungsi komposisi dari f dan g (g dilanjutkan f) ditulis fog
dan aturannya ditentukan oleh  f  g ( x)  f g ( x)
Daerah asal dan derah hasil fungsi komposisi fog masing-masing adalah
Dfog = { x  Dg | g(x)  Df } dan
R fog = { y  Rf | y = f(t), t  Rg }
Dalam hal ini Dfog adalah himpunan bagian dari Dg.
Catatan : g  f  f  g

Halaman : 26
Bab 2. Fungsi Real

Contoh 8

Tentukan fungsi komposisi f  g , g  f dan tentukan pula daerah definisi fungsi

komposisi dari fungsi-fungsi berikut:

1
a. f ( x)  x  5 , g ( x) 
x4
4x
b. f(x) = 2x ; g(x) =
x 4
2

Penyelesaian : :
1
a. f ( x)  x  5 , g ( x) 
x4
 1 
(i). f  g ( x)  f g ( x)   f 
1
 5
 x 4 x 4
fungsi komposisinya dijamin oleh :
Rg  D f  (,0)  (0, )  (, ) = R   0   


D f  g  x  Dg g ( x)  D f  = x  R x  0
(ii). g  f ( x)  g  f ( x)
1
= g ( x  5) = ,
x 1
fungsi komposisinya dijamin oleh :
R f  Dg  x  R x  0  


D g  f  x  D f f ( x)  D g   x  D f x  5  Dg 
 x  D f x  5  4 = x  D f x  1

4x
b. f ( x)  2 x ; g ( x) 
x 4
2

(lakukan penyelidikan seperti soal (a) dan kemudian diskusikan)


(i) menentukan (f g)(x)

 4x 
 f  g ( x)  f g ( x) = f  4x 
= 2 2  
2 2x
 x 4  x 4
2
x2  4
dan daerah definisinya: Dfg = {x x > 2} = (2,+).

Halaman : 27
Bab 2. Fungsi Real

(ii) menentukan g  f ( x)  g  f ( x) = g  


2x =
4 2x

2 2x
dan daerah
2x  4 x2
definisinya: Dgf = (0,2)  (2,+).

Halaman : 28
Bab 2. Fungsi Real

(ii) menentukan g f:
Rf  Dg = [0, +)  (-, +) = [0, +)  , ini berarti menjamin adanya fungsi
komposisi g f dengan persamaan :

(g f)(x) = g(f(x)) = g  


x4  2 x4  2 x4 ;x  4

dan daerah definisinya Dgf = {x x 4} = [4, +).

Contoh 9
Nyatakan fungsi berikut sebagai komposisi dari dua atau tiga fungsi.

a. F(x) = x2  x  2 b. G( x)  1  cos 2 x
Penyelesaian : :

a. F(x) = x 2  x  2 , dapat ditulis dalam dua komposisi fungsi dengan f(x) = x


dan g(x) = x2 + x – 2, sehingga

( f  g )( x)  f g ( x)  f ( x 2  x  2)  x 2  x  2  F (x)

b. G( x)  1  cos 2 x , dapat dituliskan dalam tiga komposisi fungsi dengan f ( x)  x ,

g ( x)  1  x 2 dan h( x)  cos x , sehingga


 f  g  h( x)  f g  h( x)  f g h( x)
 
 f g (cos x)  f 1  cos 2 x  1  cos 2 x  G( x)
Contoh 10
Tentukan aturan fungsi f (x) jika diketahui ( g  f )( x)  8x 2  2 x  1 dan g ( x)  2 x  1
Penyelesaian : :
g ( x)  2 x  1 dan ( g  f )( x)  8x 2  2 x  1 ………..(1)

Tetapi g  f ( x)  g  f ( x)  8x 2  2 x  1 g(f(x …..……(2)


Dari (1) dan (2) diperoleh :
8x 2  2x
2 f ( x) 1   8x 2  2 x  1  f ( x)   4x2  x
2

Halaman : 29
Bab 2. Fungsi Real

Contoh 11

, y  0 . Tentukan fungsi komposisi G  F (t )


3
Jika F ( x)  9  x 2 dan G ( y ) 
y
Penyelesaian :
G  F (t )  GF (t )


 G 9  t2  3
, dengan 9 – t2 > 0
9t 2

Soal-Soal

1. Untuk f ( x)  x 3  3x, hitunglah masing-masing nilai

1
a. f (1) b. f ( 2 ) c. f  
4

x  x2
2. Untuk f ( x)  , hitunglah masing-masing nilai
x

1
a. f (1) b. f (t ) c. f  
2

d. f (u 1) c. f ( x 2 ) e. f (h 2  h)

3. Mana dari yang berikut menentukan suatu fungsi f dengan rumus y  f (x) ?

a. x 2  y 2 1 b. xy  y  x 1

y
c. x  2 y 1 d. x 
y 1

4. Untuk f ( x)  2 x 2 1, cari dan sederhanakan  f (a  h)  f (a) h

5. Untuk g (u)  3 u  2 , cari dan sederhanakan g ( x  h)  g ( x) h

6. cari daerah asal alami masing-masing fungsi berikut ini,

Halaman : 30
Bab 2. Fungsi Real

a. f ( x)  2 x  3 b. f ( x) 1 4 x 1

c. f ( x)  x 2  9 d. f ( x)   625  y 4

7. Tentukan daerah asal dan daerah nilai dari setiap fungsi berikut.

a. f x   f x   x  33  1
1
b. f x   x 2  6 x  10 c.
x 1

d. f ( x)  2  3  2 x e. f ( x)  4 x  x 2 f. f ( x)   x  2

1 x2 1
g. f ( x)  h. f ( x)  i f ( x)  x  3
1  x2 x2  1 x
8. Untuk setiap fungsi berikut, tentukan apakah fungsi genap atau fungsi ganjil atau bukan
fungsi genap dan bukan fungsi ganjil.
t2  t x3  3x
a). f  x   5 x3  7 x c). f t   e). f  x  
t2  t x 4  3x 2  2
b). f  x   2 x 4  3x 2  1 d ). f t   3t 7  1 f ). f  x   x 2  2 x  2

9. a). Jika f dan g fungsi ganjil , tunjukkan bahwa f+g dan f – g juga fungsi ganjil
b). Jika f dan g fungsi genap ,tunjukkan bahwa f + g , f.g dan juga fungsi genap
c). Jika f fungsi genap dan g fungsi ganjil, tunjukkan bahwa fg adalah fungsi ganjil.
10. Nyatakan apakah fungsi yang diberikan genap atau ganjil atau tidak satupun, kemudian
gambarkan grafiknya
a. f ( x)   4 b. f ( x)  3x c. f ( x)  3x 2  2 x  1

 1 jika x  0

d. f ( x)   x  1 jika 0  x  2
 x 2 1 x2
 jika

 x 2  4 jika x 1
e. f ( x)  
 3x jika x 1

11. Tentukan aturan fungsi f  g , f  g , fg , f / g dan g / f , serta daerah definisinya


1 1 x
a. Jika f ( x)  dan g ( x)  ,
x 1 x
1 1
b. Jika f ( x)  x 2  x dan g ( x)  x 2  x
1 1
2 2

Halaman : 31
Bab 2. Fungsi Real

c. Jika Jika f x   x  3 dan g x   x  1


x 1
12. Diketahui  f  g (x)  dan g ( x)  x  2 . Tentukan :
x 3
a. Aturan fungsi f (x)

b. Syarat yang menjamin eksistensi fungsi komposisi  f  g (x)


c. Domain fungsi komposisi Df o g
 x 3
13. Jika f ( x)  3x  p 2 dan g ( x)  6 x . Tentukan nilai p agar f (x)  g  .
 2 
ax  b
14. Misalkan f ( x)  . Tunjukkan bahwa f ( f ( x))  x, asalkan a 2  bc  0 dan x  a c
cx  a

x
15. Misalkan f ( x)  . Tentukan dan sederhanakan
x 1

a. f ( f ( x)) b. f (1 f ( x))

Halaman : 32
Bab 2. Fungsi Real

2.2. FUNGSI-FUNGSI KHUSUS


2.2.1. FUNGSI POLINOM (Fungsi suku banyak) & Grafiknya
Definisi : Fungsi f yang didefinisikan sebagai
f x   a0  a1 x  a2 x 2    an x n

dinamakan “fungsi polinom (fungsi suku banyak)”, dengan n bilangan


bulat non negatif dan a0 , a1 , ....., an adalah konstanta real,
Jika an  0, maka “derajat” fungsi polinom tersebut adalah n.

Jika n = 0, maka diperoleh f x   a0 untuk semua x, maka fungsi polinom tersebut adalah
fungsi konstan.
Fungsi linier adalah fungsi polinom berderajat 1, yang dapat dituliskan dalam bentuk
f x   a0  a1 x
atau
f x  ax  b , dengan a dan b adalah konstanta, dan a  0
Grafiknya merupakan garis lurus dengan tanjakan a dan memotong sumbu y dititik (0,b),
(gambar 2.9). Jika a = 1 dan b = 0 diperoleh f x   x yang dinamakan fungsi satuan
(fungsi identitas).

y
y y
f(x) = x
3
f(x) = 3 f(x) = ax + b

0 x
0 x 0 x

fungsi konstan fungsi kesatuan fungsi linier drajat 1


Gbr.2.9

Halaman : 33
Bab 2. Fungsi Real

Fungsi Kuadrat adalah fungsi polinom berderajat 2 yang dapat dituliskan dalam bentuk
f x   a0  a1 x  a 2 x 2
atau
f x   ax  bx  c dengan a, b, c adalah konstanta dan a  0
2

b
Grafiknya adalah suatu parabola yang simetri dengan garis vertikal x  , dan
2a
b  D
 dimana D  b  4ac .
2
mempunyai titik puncak di  ,
 2a 4a 

Grafik ini terbuka ke atas bila a > 0 dan terbuka ke bawah bila a < 0 (Gb. 2.10).
y y
  2
  f ( x)  ax 2  bx  c
x b f ( x ) ax bx c,
a
a0 a0

0 x

0 x
Gb.2.10 x  b
a

Grafik fungsi kuadrat dapat terjadi dalam beberapa kasus yaitu memotong sumbu x di dua
titik; menyinggung sumbu x (memotong sumbu x di satu titik) dan tidak memotong sumbu x.
Dalam hal deskriminan D  0 , maka grafik fungsi kuadrat menyinggung atau memotong
sumbu x di dua titik. Dan dalam hal D  0 , grafik tidak memotong sumbu x. Jika D  0 dan
a  0 , maka grafik fungsi kuadrat semuanya terletak diatas sumbu x, sebaliknya jika D  0
dan a  0 , maka grafik fungsi semuanya terletak dibawah sumbu x.
 Translasi
Translasi adalah transformasi bidang sedemikian sehingga bayangan dari setiap titik
( x, y) adalah titik ( x  h, y  k ) , dimana nilai-nilai h dan k adalah nilai yang diberikan.
Translasi menyebabkan perpindahan setiap titik dalam jarak yang sama dan dalam arah
yang sama.
Perhatikan bahwa suatu grafik fungsi dapat dibangun dengan melakukan translasi dari
garafik fungsi utamanya,seperti ilustrasi berikut :

Halaman : 34
Bab 2. Fungsi Real

Jika f ( x)  x 2 , bagaimana menggambar grafik (a) y  f (x) (b) y1  f ( x)  2 (c)

y2  f ( x  3) , (d). y3  f ( x  3)  2 dan (e) y4  f ( x)  1.

y y1  x 2  2 y3  ( x  3)2  2 y

4 y  x2 y2 4
y4  x 2  1
3 3
2 2
1 1
x x
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1 Gb. 2.11 -1

Misalkan fungsi utamanya adalah y  f ( x)  x 2 (parabola terbuka keatas dengan puncak

(0,0) ). Grafik y1 diperoleh dengan menggeser grafik utama sebesar 2 satuan ke atas,

grafik y2 diperoleh dengan menggeser grafik utama sebesar 3 satuan ke kiri. Grafik y3
diperoleh dengan menggeser grafik uama sebesar 3 satuan ke kiri, kemudian 2 satuan ke
atas. Sedangkan grafik y4 diperoleh dengan menggeser grafik utama sebesar 1 satuan ke
bawah, Gb.2.11.
Fungsi Kubik (Fungsi Pangkat Tiga) adalah fungsi polinom berderajat 3 yang dapat
dituliskan dalam bentuk
f x   a0  a1 x  a 2 x 2  a3 x 3 atau

f x   ax3  bx 2  cx  d , a, b, c, d konstanta dan a  0.


Grafik fungsi kubik ini selalu memotong sumbu x paling sedikit di satu titik.
Untuk kasus a > 0, grafiknya selalu naik atau mempunyai dua titik puncak (gambar
2.12.a). Untuk kasus a < 0, grafiknya selalu turun atau mempunyai dua titik puncak Gb.
2.12.b
f ( x)  ax 3 , f ( x)  ax3  bx 2  cx  d f ( x)  ax 3 , f ( x)  ax3  bx 2  cx  d
a0 a0 a0 a0

Gb.2.12. b
Gb.2.12. a

Halaman : 35
Bab 2. Fungsi Real

FUNGSI RASIONAL
Fungsi rasional adalah suatu fungsi yang dapat dituliskan sebagai hasil bagi dua fungsi

a0  a1 x  a 2 x 2    a n x n
polinom, yaitu : f x  
b0  b1 x  b2 x 2    bm x m
untuk semua x yang membuat penyebut tidak nol.
1 x2  1
 Fungsi f ( x)  , x  0 dan g x   ; x  1 , keduanya adalah fungsi rasional
x x 1

FUNGSI IRRASIONAL
Fungsi irrasional adalah fungsi aljabar yang tidak rasional yaitu mengandung faktor
penarikan akar.
2x  1
 Fungsi f x   x 2  3 x3  x ; g x   semuanya adalah fungsi irrasional.
x2  1
y
Perhatikan grafik fungsi irrasional berikut : f ( x)  3 x
f ( x)  x  1
3

f ( x)  3 x  1
1 0 1 x
C2
C1 C3
Gb.2.13

Perhatikan gambar 2.13, bahwa grafik C2 diperoleh dengan menggeser grafik C1 sejauh 1
satuan kesebelah kiri. Grafik C3 diperoleh dengan menggeser C1 sejauh 1 satuan disebelah
kanan..

Halaman : 36
Bab 2. Fungsi Real

Berikut ini diberikan beberapa fungsi utama beserta daerah asal , daerah nilai & gafiknya
No Fungsi Df Rf Jenis fungsi & Grafik
1 f ( x)  x 0,  0,  F.irrasional ,Gb.2.14.a

2 f x   x 2 0,   2,  F. irrasional ,Gb.2.14.b

3 f x   x 3 R R Fungsi Kubik ,Gb.2.14. c

f x   R  0 R  0
1
4 , x0 F. Rasional , Gb.2.14.d
x

f x   R  0 0 , 
1
5 ,x0 F. Rasional , Gb.2.14.e
x2

6 f x  
1
R  0 , 1 F. Rasional , Gb.2.14.f
x 1
2

y y
y f ( x)  x f ( x)  x 3
f ( x)  x 2

0 x
0 x
0 4 x
-2
Gb.2.14.c
Gb.2.14.a Gb.2.14.b

y y
y 1
f ( x)  1
x f ( x) 
x2 1
f ( x) 
1 x 1
2

0 x 0 x

0 x

Gb.2.14.d Gb.2.14.e Gb.2.14..f

Halaman : 37
Bab 2. Fungsi Real

2.2.4. Fungsi Nilai Mutlak y


f2 f1
Domain : R, himpunan bilangan real
2
Range : Bilangan real non negatif
1
Lambang : x
0 x
 x jika x  0 -2 1
Definisi : f x   x  
 x jika x  0
Grafik : gabungan dua buah “semi garis lurus ”, yaitu : Gb. 2.15

f1 x   x , jika x  0 dan
f 2 x    x , jika x  0

Fungsi ini mempunyai dua aturan yaitu fungsi f1 x   x pada selang 0,   dan fungsi

f 2 x    x pada selang  ,0, sehingga D f  D f 1  D f 2 , dan fungsi f berubah sifat di


titik x = 0.
Fungsi yang aturannya memuat nilai mutlak dapat dituliskan sebagai fungsi dengan “banyak
aturan”.

Contoh 12
1. Fungsi f x   1  2 x  1 dapat dituliskan sebagai fungsi dengan dua aturan, yaitu :
y
 2 x  1 , jika x  1
f x   
1
2 x  3 , jika x  1 x
-1 0
f berubah sifat di x =-1
-1
Gb. 2.16. a

2. fungsi f x   x x  2 dapat dituliskan sebagai fungsi dengan dua aturan yaitu


x  2x x  0
2
y
f x   

 x  2 x, x  0
2

-1
f berubah sifat di x = 0
 2-  1 0 x

Gb. 2.16. b

Halaman : 38
Bab 2. Fungsi Real

3. Diberikan fungsi x  y  3  0 , tntukan aturan fungsi tersebut tanpa mengandung nilai

mutlak dan gambar garafiknya.


Solusi
x  y 3  0  x y  3

 x, jika x  0  y, jika y  0
Berdasar definisi nilai mutlak , x  dan y 
 x, jika x  0  y, jika y  0
maka diperoleh empat kombinasi persamaan (aturan) fungsi , sebagai berikut :
 Untuk x  0 , y  0 , aturan fungsinya adalah x  y  3

 Untuk x  0 , y  0 , aturan fungsinya adalah x  y  3

 Untuk x  0 , y  0 , aturan fungsinya adalah  x  y  3

 Untuk x  0 , y  0 , aturan fungsinya adalah  x  y  3

Grafik persamaan x  y  3 adalah gabungan dari grafik 4 buah semi garis lurus, lihat
y
gambar 2.17.a. 3
x y 3 x y 3

-3 0 3 x

x y 3 x y 3
-3

Gb.2.17.a

1. DISKUSIKAN di KELAS bahwa


fungsi f x   x x  x  3 dapat dituliskan sebagai fungsi dengan tiga aturan yaitu:

 x 2  x  3 , jika x  3


f x    x 2  x  3 , jika 0  x  3
y
 2
 x  x  3 , jika x  0

9
f berubah sifat di titik x = 0 dan x = 3
Grafik f merupakan gabungan tiga buah
3 x
semi parabola (Gb.2.17.b)
0 3

Gb.2.17.b
Halaman : 39
Bab 2. Fungsi Real

2.2.5.Fungsi Bilangan Bulat Terbesar (Fungsi Tangga)


Domain : R
Range : Himpunan bilangan bulat
Lambang : x  menyatakan bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama

dengan x, yaitu :
 x   n , jika n  x  n  1 , n bilangan bulat.
Fungsi f x    x  dinamakan fungsi bilangan bulat terbesar (fungsi tangga)

Grafiknya : menyerupai tangga .

Jika x  R , maka tak hingga banyaknya bilangan bulat yang lebih kecil atau sama dengan x,
yang pada garis bilangan digambarkan di sebelah kiri x.
x 

| | | | | |
...... n–2 n–1 n x n+1 n+2

bilangan bulat yang  x

diantara semua bilangan bulat tersebut ada “yang terbesar” dan bilangan terbesar inilah yang
dimaksud x 
Copntoh 13
 jika x = 3,6 , maka terdapat bilangan bulat -2, -1, 0 , 1 , 2 , 3 yang semuanya lebih
kecil dari 3,6. Dan diantara barisan bilangan tersebut, bilangan bulat 3 yang terbesar,
sehingga  3,6   3

 demikian juga jika x = -2, maka terdapat ......, -5 , -4 , -3 , -2 yang semuanya lebih
kecil atau sama dengan -2, dan diantara barisan bilangan tersebut, bilangan bulat -2
yang terbesar sehingga   2   2 .

   1.4   2 , sebab bilangan -2 adalah bilangan bulat terbesar yang lebih kecil dari
 1.4
Demikian juga
0,3  0 ;  0,3  1 ;  2   1 ;    3 ; 0  0
Halaman : 40
Bab 2. Fungsi Real

Untuk menggambarkan grafik fungsi f x    x , perhatikan langkah-langkah berikut :

 x   n , jika n  x  n  1 , n bilangan bulat.

Jika dipilih n = -2 , -1 , 0 , 1 , 2 , 3 , diperoleh :


n  2  2  x  1   x   2  f x   2
n  1  1  x  0   x   1  f  x   1
n  0  0  x  1   x   0  f x   0
n 1  1  x  2   x  1  f  x   1
n  2  2  x  3  x  2  f x   2
n  3  3  x  4   x   3  f x   3

y
Grafik
f x    x 
3

1
x
-3 -2 -1 1 2 3
-1

-2

-3

Gb.2.18

 2 , jika  2  x  1
 1 , jika  1  x  0

0 , jika 0  x  1
Jadi f  x    x   
1, jika 1  x  2
2 , jika 2  x  3

3 , jika 3  x 

grafikn f ditunjukan pada gambar 2.18

Halaman : 41
Bab 2. Fungsi Real

Contoh 14
Tentukan aturan fungsi tanpa mengandung nilai mutlak, dan gambar grafik dari fungsi :
a). f x     2 x ,  1  x  1
1 
b). f x   x   x ,  2  x  4
2 
 ,
c). f x   x 2 2 x  2

Penyelesaian : :
a). Menurut definisi bilangan bulat terbesar :
1
  2x   n jika n  2 x  n  1 , kalikan pada ketiga ruas (ingat sifat
2

pertidaksamaan) diperoleh 
n  1  x   n 
 
2 2
agar  1  x  1, pilih n  2,1,0,1 , sehingga :

 x  1    2 x   2  f x   2
1
n  2 
2
n  1  0  x     2 x   1  f  x   1
1
2
n  0    x  0    2 x   0  f x   0
1
2
n  1   1  x      2 x   1  f x   1
1
2
untuk x  1   2 x   2  f  x   2

Jadi aturan fungsinya adalah : y


2
 1
 2, 2  x  1
 1
 1, 0  x  1 x
 2
 -1 -½ ½ 1

f  x     2 x   0 ,   x  0
1 -1
 2
 1 -2
1 ,  1  x   2

2 , x  1 Gb.2.19


grafiknya ditunjukkan pada gambar 2.19.

Halaman : 42
Bab 2. Fungsi Real

b). f x   x   x ,
1
2
 2  x  4.

Karena  x  n
1
2
jika n 
1
2
x  n  1  2n  x  2n  2

agar  2  x  4, pilih n  1, 0 ,1 ,diperoleh

 1,  2  x  0
0 , 0  x  2
1  
 2x  , sehingga aturan fungsinya adalah :
  1, 2  x  4
2 , x  4

y
6 
5

3 
2
x
-2 O 2 4
-1

 Gb.2.20

x  1 ,  2  x  0
x , 0  x  2
1  
f x   x   x  
2  x  1 , 2  x  4
6 ,x4
Grafik ditujukan pada gambar 2.20
  ,  2  x  2.
c). f x   x 2

Berdasar definisi bilangan bulat terbesar , maka


 x   n , jika
2
n  x 2  n  1  n  x  n  1 atau   n  1  x   n

Agar  2  x  2 , kita pilih n  0,1, 2, 3, sehingga

Halaman : 43
Bab 2. Fungsi Real

untuk n  0  0  x 1  
 x2  0 atau  1  x  0  x  02

untuk n  1  1  x  2   x   1
2
atau  2  x  1   x   1 2

untuk n  2  2  x  3   x   2 atau  3  x   2   x   2
2 2

untuk n  3  3  x  4   x   3 atau  4  x   3   x   3
2 2

x  2   x   4 atau
2
x  2   x   4 2

Jadi aturan fungsinya adalah :


0 , 1  x  1

1 ,  2  x  1 atau 1  x  2
  2 
f  x   x  2 ,  3  x   2 atau 2x 3

3 , 2 x   3 atau 3  x  2
4 , x  2 atau x  2

1
x
2 - 3 - 2 1 0 1 2 3 2

Gb.2.21

Grafiknya ditunjukkan pada gambar 2.21

Halaman : 44
Bab 2. Fungsi Real

LATIHAN :
Tentukan aturan fungsi tanpa mengandung nilai mutlak dan gambar grafik fungsi berikut:
1. f x   2 x 11. f x    x ;  2  x  2

2. f x    x  3 12. f x   x   x  ;  2  x  2

3. f x   x x  1 13. f x   x x  ;  2  x  2

4. f x   x 2 x 14. f x    2 x  1  x ;  2  x  2

f x   dan f x   x x 15. f x    x  x
x
5.
x

f x   sin x 16. f x  
x
dan f x  
x 
6.
x  x

7. f x   sin x 17. f x   x   x 

| x | 5 , jika | x |  5  4 , x  2
 
8. f ( x)   18. f x    1 ,  2  x  2
 25  x 2 , jika x  5 3 , x  2
 

1 , x0

9. f x   4  x  1 19. f ( x)   x  1 ,0  x  2
 x 2 1 , x  2

 x 1 ,  2  x  4
6 x  7 , jika x  2 
10. f x    20. f ( x)   x 2
4  x , jika x  2  2  1 ,  4  x  2

  t  , jika  t  genap

21 F (t )   22. x y0
2t  | t  1 , jika  t  ganjil

23. 2 x  y20 24. x  y 1  0

25. x  2 y 1  0 26. x  y 0 27. x  y 4

Halaman : 45
Bab 2. Fungsi Real

2.2.6. Fungsi Trigonometri


Misalkan bahwa sebuah lingkaran satuan yang berpusat di titik asal 0 dengan jari-jari 1
dalam koordinat kartesian, sebuah sudut  (dalam satuan derajat) diperoleh dengan memutar
(berlawanan arah jarum jam) dari lingkaran tersebut dari titik (1,0) pada sumbu-x yang
panjangnya u (dalam satuan radian) untuk lengkungan tempuhnya. Karena panjang busur
lingkaran satuan adalah 2 , maka
u 
  360   , atau u  2
2 360 
Perhatikan suatu titik P(x,y) pada sistem koordinat kartesian, ditransformasi menjadi titik
P’(u,r) pada sistem koordinat kutub (polar), maka diperoleh hubungan persamaan:
y
sin u =  y  r sin u
r
x
cos u =  x  r cos u ;
r

P(x,y)=P(cos u,sin u)
r =1
y u

-1 0 x 1
x

Lingkaran satuan
Pilih sudut  yang bersesuaian dengan u, P disebut titik tunggal pada lingkaran satuan dengan
pusat 0. Perhatikan bahwa titik P’(u,r) pada lingkaran satuan di atas berpadanan dengan
Koordinat Kartesian
radian u, dan juga berpadanan dengan tiap bilangan (u+k.2) dengan k bilangan bulat
sembarang sehingga berlaku : gambar 2.26
y = sin u = sin(u+2k)
x = cos u = cos(u+2k) ; k = 0,1, 2, ……
Ini berarti nilai-nilai fungsi trigonometri berulang dalam selang-selang kelipatan 2. Oleh
karena itu fungsi trigonometri disebut periodik. Suatu fungsi f disebut periodik jika terdapat
suatu bilangan positif p sedemikian sehingga:
f(x+p) = f(x), untuk setiap x Df
bilangan positif p terkecil yang memenuhi persamaan di atas disebut “periodik fungsi”.
Fungsi Sinus, Cosinus, Secan, Cosecan mempunyai periode . Fungsi tangen dan cotangen
mempunyai perioda .
Kita tidak dianjurkan untuk menghapal terlalu banyak rumus. Cukup hanya sedikit
rumus dan kemudian bisa menurunkan atau menjabarkan rumus-rumus yang lain dari sedikit
rumus tersebut. Sebagai contoh, dari kedua rumus
(1) sin ( x  y )  sin x cos y  cos x sin y
(2) cos ( x  y )  cos x cos y  sin x sin y

Halaman : 66
Bab 2. Fungsi Real

Dapat diturunkan banyak rumus yang lain. Misalnya dalam kasus x  y , maka kedua rumus
tersebut diatas berubah menjadi
(3) sin 2 x  2 sin x cos x
(4) cos 2 x  cos 2 x  sin 2 x
Dengan mengingat cos 2 x  sin 2 x 1, maka ini bisa dimodifikasi menjadi
cos 2 x  2 cos 2 t 1 atau cos 2 x 1 2 sin 2 x.
Kemudian dengan mengganti y menjadi  y dalam kedua rumus (1) dan (2) serta mengingat
fungsi ganjil dan fungsi genap masing-masing dari fungsi sinus dan kosinus, diperoleh
(5) sin( x  y)  sin x cos y  cos x sin y
(6) cos( x  y )  cos x cos y  sin x sin y.
Kemudian perhatikan (1) dan (5), maka diperoleh
(7) sin( x  y)  sin( x  y)  2 sin x cos y
(8) sin( x  y)  sin( x  y)  2 cos x sin y
Juga dari (2) dan (6), maka diperoleh
(9) cos( x  y)  cos ( x  y)  2 cos x cos y
(10) cos( x  y )  cos ( x  y)   2 sin x sin y
Rumus-rumus diatas berlaku umum untuk sembarang x, y  
Fungsi tangen didefinisikan sebagai hasil bagi fungsi sinus oleh kosinus. Jika nilai
fungsi tangen disetiap t   diberi lambang tan t , maka
sin t
tan t  , disetiap t   , dengan cos t  0. Dengan kata lain, domain fungsi tangen
cos t
adalah x  x   2  k , k  .
Secara analog, didefinisikan fungsi-fungsi cotangen, sekan dan kosekan yang nilainya
disetiap t dalam domain masing-masing dilambangkan dengan cot t , sec t dan csc t
didefinisikan sebagai
t x  x  k , k  
cos t
cot t  ,
sin t

t x  x   2  k , k  
1
sec t  ,
cos t

t x  x  k , k  
1
csc t  ,
sin t
Berikut ini diberikan dua rumus yang memberikan kaitan antara masing-masing
fungsi tangen, kotangen dengan sekan, kosekan sebagi berikut ;
(11) sec 2 t  1  tan 2 t
(12) csc 2 t 1  cot 2 t
Fungsi-fungsi trigonometri tidak termasuk fungsi aljabar. Bersama-sama fungsi
logaritma dan pangkat serta hiperbolik (belum diajarkan), fungsi-fungsi ini termasuk dalam
kelompok fungsi transenden. Semua fungsi aljabar dan transenden termasuk dalam kelompok
fungsi elementer, kelompok fungsi-fungsi yang sederhana dan biasanya sudah mempunyai
nama tertentu.

Halaman : 67
Bab 2. Fungsi Real

2.4.1.2. Grafik Fungsi Trigonometri


1. Grafik y = sin x dan y = cos x y cos x sin x

1
Gb. 2.27.a

3  3 x
2 - 0   2
2 2 2 2

-1

1
2. Grafik y = tan x

Gb. 2.27.b -3/2 - -/2 0 /2  3/2


-1

1
3. Grafik y = cot x
- -/2 0 /2  3/2
Gb. 2.27.c

-1

4. Grafik y = Sec x

Gb.2.27.d 1

-3/2 - -/2 0 /2  3/2


-1

5. Grafik cosec x sec x  1  sec x  1

Gb.2.27.e
1

-3/2 - -/2 0 /2  3/2


-1
Halaman : 68
cosec x  -1  sec x1
Bab 2. Fungsi Real

Contoh 15
Menggambar grafik fungsi trigonometri

a. f ( x)  3sin ( 12 x)
Penyelesaian : :
a. f ( x)  3sin ( 12 x) ; karena sin x mempunyai perioda 2, berarti sin ( 12 x) mempunyai

perioda 4, shingga f ( x)  3sin ( 12 x) berperioda 4

f (x) memotong sumbu x jika 3sin ( 12 x)  0 , yaitu untuk x = 0, 2, 4, 6,…

f (x) mencapai maksimum = 3 bila x =   4k, k = 0,  1,  2, ……

f (x) mencapai minimum= -3 bila x = -  4k, k = 0,  1,  2, ……


Grafik ditunjukkan pada Gb.2.28.a. 3sin ( 12 x)
3

-4 -3 -2 - 0  2 3 4


Gb. 2.28.a
-3

Grafik ini mudah di gambarkan dengan bantuan Maple, sebagai berikut:


> plot(3*sin(0.5*x),x=-4*Pi..4*Pi);

b. g ( x)  sin 2 x

g (x) selalu bernilai non negatif, yaitu sin 2 x  0  sin 2x  0  sin 2x<0

sin 2x  0 jika 2x berada dalam kuadran I dan II : (0  2x  )  (0 x  /2)


sin 2x <0 jika 2x berada dalam kuadran III dan IV: (  2x 2)  ( /2 x  )
karena sin 2x mempunyai perioda , maka situasi di atas akan berulang.
Jadi
g ( x)  sin 2 x

Halaman : 69
Bab 2. Fungsi Real

  k 1
 sin 2 x ; jika k  x   2 
  
=
 sin 2 x ; jika  2k  1   x  (k  1) ; k  0,1,2,...
  2 
Gambar Grafiknya :
1

-3/2 - -/2 0 /2  3/2 2


Gb. 2.29.a
-1

Grafik ini mudah digambarkan dengan bantuan MAPLE, sebagai berikut, Gb.2.29.b

> plot(abs(sin(2*x)),x=-2*Pi..2*Pi);
g ( x)  sin 2 x

Gb.2.29.b

Dengan cara yang sama, grafik h( x)  cos 2 x ,  2  x  2 , ditunjukkan Gb.2.30


> plot(abs(cos(2*x)),x=-2*Pi..2*Pi);

h( x)  cos 2 x

Gb.2.30

Halaman : 70
Bab 2. Fungsi Real

Soal-Soal
1. Tentukan nilai-nilai sin x dan tan x jika diketahui :

a. cos x  4 5 b. cos x 1 2 c. cos x  3

2. Tentukan x0, 2  yang memenuhi kesamaan

a. sin 2 x  sin x b. tan x 1 c. tan x  cot x  sin 2 x  2

3. Tentukan apakah fungsi –fungsi berikut merupakan fungsi ganjil atau genap atau
bukan ganjil dan bukan genap.
a. f ( x)  tan x b. f ( x)  sec x tan x c. f ( x)  sin x

d. f ( x)  csc x e. f ( x)  csc x c. f ( x)  cot x

4. Buktikan kesamaan berikut


 x y   x y 
a. cos x  cos y  2 cos   cos  
 2   2 
 x y   x y 
b. sin x  sin y  2 sin   sin  
 2   2 
tan x  tan y
c. tan x  y  
1  tan x tan y

Halaman : 71

Anda mungkin juga menyukai