Anda di halaman 1dari 8

Tugas Makalah Kelompok

Mata Kuliah Hukum Telematika


Dosen : Bapak Muh. Amin Saleh, SH, MH
Semester III – Kelas Khusus

DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI 4.0


TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

Disusun oleh :

KELOMPOK 1
No NIM Anggota
1. 183124330020004 Eka Ratna Putri
2. 183124330020006 Shelly Selviana Pritadevi
3. 183124330020007 Putri Carolyn P. Anugrah
4. 183124330020008 Mujib Tambrin

FAKULTAS ILMU HUKUM


UNIVERSITAS MPU TANTULAR
JAKARTA
2019
I. LATAR BELAKANG

Seiring dengan berlangsungnya kehidupan manusia, teknologi pun telah ada


sejak dahulu. Perkembangan dan kebutuhan manusia bisa dikatakan berbanding lurus
dengan perkembangan teknologi. Semakin modern kehidupan manusia, maka semakin
modern pula teknologi. Sekarang ini, kita berada pada masa perubahan industri yang secara
mendasar akan mengubah cara hidup manusia. Perubahan-perubahan ini belakangan
dikenal dengan istilah Revolusi Industri 4.0. Munculnya Revolusi Industri 4.0 membuat
wajah baru dalam fase kemajuan teknologi. Pada Revolusi Industri 4.0, teknologi
manufaktur sudah masuk pada tren otomasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup
sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Konsep revolusi industri 4.0 ini pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab,
yang merupakan ekonom terkenal asal Jerman sekaligus penggagas World Economic Forum
(WEF). Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia
berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan mendisrupsi berbagai
aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang teknologi saja, namun
juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, dan politik1. Hampir setiap perubahan
mempunyai dampak/ pengaruh. Selain pengaruh positif, pengaruh negatif juga tidak dapat
kita hindarkan. Begitu pula halnya dengan adanya Revolusi Industri 4.0 yang berdampak
terhadap kehidupan manusia diseluruh dunia.

II. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang kemudian akan kami
bahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri 4.0?
2. Apakah dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap kehidupan manusia?

III. PEMBAHASAN

1. Revolusi Industri

Arus globalisasi sudah tidak terbendung disertai dengan perkembangan


teknologi yang semakin canggih, dunia kini telah memasuki era Revolusi Industri 4.0,
yakni menekankan pada pola digital economy, Artificial Intelligence, big data, robotic,
dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Bahkan

1
Shwab. K, 2016, The Fourth Industrial Revolution, New York: Crown Business.

1
revolusi industri generasi keempat ini telah dibicarakan dan gaungnya semakin nyaring
terdengar di Indonesia. Apalagi sejak Pemerintah Republik Indonesia (RI) telah me-
launching peta jalan (road map) yang disebut “Making Indonesia 4.0”. Pemerintah RI
berharap, sektor Industri 4.0 ini mampu menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih
banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.
Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri 4.0? Revolusi
Industri adalah perubahan cepat di bidang ekonomi dan produksi berupa peningkatan
efisiensi yang menyebabkan pengaruh ke bidang kehidupan lainnya. Hingga sekarang
ini telah terjadi 4 (empat) kali revolusi industri mulai dari Revolusi Industri 1.0, dan
sekarang ini yang sedang terjadi yaitu Revolusi Industri 4.0.2 Revolusi Industri 4.0
adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui
penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional.3
Revolusi Industri pertama (1.0) terjadi pada awal abad ke 18. Ditandai dengan
ditemukannya alat tenun mekanis pertama pada tahun 1784. Kala itu, industri
diperkenalkan dengan fasilitas produksi mekanis menggunakan tenaga air dan uap.
Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya
digantikan dengan mesin tersebut. Banyak orang menganggur tapi produksi diyakini
berlipat ganda. Distribusi barang secara besar-besaran juga dapat dilakukan dengan
bantuan kereta bertenaga uap. Mendistribusikan barang antar kota menjadi lebih cepat
dan efisien.
Revolusi Industri generasi kedua (2.0) terjadi pada abad ke 19-20, dimulai
dengan ditemukannya listrik. Mesin yang menggunakan tenaga listrik dapat beroperasi
secara lebih efisien dibandingkan dengan mesin bertenaga uap. Hal ini lah yang
membuat lahirnya konsep mass production, yang memungkinkan industri manufaktur
memproduksi produknya dengan volume yang sangat besar dibandingkan dengan
periode sebelumnya.
Pada awal tahun 1970 ditengarai sebagai perdana kemunculan Revolusi Industri
3.0. Dimulai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi guna otomatisasi
produksi. Debut Revolusi Industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan
pengontrol logika terprogram pertama (PLC), yakni modem 084-969. Sistem

2
Davies. R, 2015, Industry 4.0 Digitalisation for Productivity and Growth, diakses dan diunduh pada 5 November
2019 pukul 20.15 WIB melalui
http://www.europarl.europa.eu/RegData/etudes/BRIE/2015/568337/EPRS_BRI(2015)568337_EN.pdf.
3
Merkel, A., 2014, Speech by Federal Chancellor Angela Merkel to the OECD Conference, diakses pada 6
November 2019 07.00 WIB melalui
https://www.bundesregierung.de/Content/EN/Reden/2014/2014-02-19-oecd-merkel-paris_en.html,

2
otomatisasi berbasis komputer ini membuat mesin industri tidak lagi dikendalikan
manusia. Dampaknya memang biaya produksi menjadi lebih murah.
Kemudian Revolusi Industri 4.0 yang terjadi pada sekitar tahun 2010an,
ditandai dengan sistem cyber-physical. Saat ini industri mulai menyentuh dunia virtual,
berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana.
Istilah ini dikenal dengan nama Internet of Things (IoT). Revolusi industri 4.0 bisa
dikatakan berawal dari strategi pemerintah Jerman pada tahun 2011 dalam hal
produksi, yang memfokuskan komputerisasi dalam proses manufakturnya.4
Pemerintah Jerman menginginkan adanya cara yang lebih efisien dalam hal produksi
barang secara masal dengan menggandalkan dan mengaplikasikan teknologi. Terutama
teknologi otomatis (automation) yang tidak banyak membutuhkan campur tangan
manusia dalam operasinya. Pada Revolusi Industri keempat inilah diperkenalkannya
istilah machine learning, yaitu mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar, yang
bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan sehingga melakukan koreksi yang tepat
untuk memperbaiki hasil berikutnya. Namun, machine learning ini masih masih
terbatas untuk melakukan hal-hal tertentu.

2. Dampak Revolusi Industri 4.0

Adapun pengaruh positif (keuntungan) yang dapat diperoleh dengan adanya


Revolusi Industri 4.0 adalah sebagai berikut:

1. Kemudahan Akses Informasi di Segala Bidang


Teknologi merupakan salah satu unsur utama dari kebudayaan manusia. Tidak
dapat disangkal bahwa dalam masyarakat modern, teknologi menjadi kebutuhan
primer dalam bermasyarakat untuk dapat berkomunikasi, mendapatkan, maupun
mengirim informasi dalam waktu yang singkat. Teknologi informasi dan
kemunikasi telah merubah perilaku manusia secara global, di mana dunia menjadi
seolah tanpa batas dan menyebabkan perubahan sosial yang signifikan dan cepat.

2. Sistem Ekonomi Baru Tercipta


Revolusi Industri 4.0 tidak hanya memenuhi kebutuhan perekonomian, tetapi juga
menciptakan sistem ekonomi baru yang dikenal sebagai Kapitalisme Industri.

4
Kagermann, H., Lukas, W. D., & Wahlster, W., 2011, Industrie 4.0: Mit dem Internet der Dinge auf dem Weg
zur 4. Industriellen Revolution, diakses pada 5 November 2019 pukul 21.00 WIB melalui
http://www.vdinachrichten.com/Technik-Gesellschaft/Industrie-40-Mit-Internet-Dinge-Weg-4-industriellen-
Revolution.

3
Kapitalisme Industri adalah dimana terjadi perubahan dalam alur industri sebelum
dan sesudah revolusi. Sebelum adanya revolusi, para pedagang merupakan orang-
orang yang penting dalam perdagangan dan ekonomi. Setelah industrialisasi, orang
terpenting berubah menjadi pemilik pribadi dari pabrik-pabrik yang menghasilkan
laba dan kekayaan yang terbesar. Adanya revolusi dalam teknologi juga
memudahkan adanya transaksi jual beli seperti dengan menggunakan aplikasi atau
via daring.

3. Efisiensi dan Produktifitas Meningkat


Revolusi Industri 4.0 dapat membantu meningkatkan efisiensi produktifitas pada
proses produksi. Kita dapat memproduksi volume barang lebih banyak dengan
sumber daya yang lebih sedikit dengan bantuan teknologi yang ada.

4. Biaya yang Lebih Murah


Penggunaan teknologi serta mesin otomatis dapat memotong biaya produksi cukup
besar, seperti gaji karyawan, uang makan, dan lain sebagainya. Penggunaan Cyber
Physical System memungkinkan perusahaan manufaktur memproduksi barang
dengan cepat dan aman dibandingkan dengan tenaga manusia. Hal ini membuat
peranan manusia terhadap proses produksi semakin kecil. Jika sebelumnya
membutuhkan 20 orang untuk memproduksi sebuah mobil, sekarang mungkin
hanya butuh 3 orang dengan bantuan robot industri.

5. Manajemen Resiko yang Lebih Baik


Manajemen resiko perusahaan manufaktur juga menjadi lebih baik. Hal ini
disebabkan dengan berkurangnya resiko seperti, human error yang dapat
menghambat proses produksi. Penggunaan Artificial Intelligent (AI) adalah salah
satu cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam meminimalisir resiko yang dapat
menghambat proses produksi.

6. Identifikasi dan Pemecahan Masalah yang Lebih Cepat


Keunggulan selanjutnya adalah dengan menggunakan teknologi dan informasi
digital pada industri perusahaan dapat mengontrol dan mengelola data dan
informasi secara aktual dan cepat. Dampaknya adalah perusahaan dapat secara
cepat dan tepat mengatasi permasalahan yang terjadi, sehingga tidak menjadi
masalah yang besar dan dapat menggangu operasi perusahaan.

Selain keuntungan tersebut diatas, Revolusi Industri 4.0 juga menimbulkan


pengaruh negatif dalam kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari, yaitu:

4
1. Dampak Sosial
Hal yang paling menonjol dari Revolusi Industri 4.0 adalah penggunaan teknologi
dan mesin yang dapat menggantikan peran manusia dalam proses industri. Kegiatan
ini dapat menyebabkan berkurangnya peranan atau campur tangan manusia dalam
proses produksi. Hasilnya adalah berkurangnya lapangan pekerjaan dalam industri
manufaktur. Bahkan tidak hanya itu, hal ini juga dapat menyebabkan sistem
pendidikan sebelumnya tidak lagi menjadi relevan dalam dunia kerja.

2. Dampak Politik
Regulasi yang dapat menjadi penyeimbang sangat diperlukan. Satu sisi industri 4.0
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan akan produk dengan harga yang
terjangkau. Di sisi lain penggunaan mesin menyebabkan tingginya angka
pengangguran yang dapat berdampak pada iklim ekonomi secara keseluruhan.

3. Dampak Ekonomi
Ketiga adalah dampak ekonomi yang tejadi seperti perubahan terhadap beberapa
model bisnis sebelumnya, tingginya biaya yang diperlukan untuk sebuah
perusahaan dalam mengimplementasikan Revolusi Industri 4.0. Selain itu
penanaman modal berlebihan terhadap teknologi akan menghasilkan keuntungan
ekonomi untuk perusahaan tersebut. Faktor seperti teknologi baru atau mesin baru
dapat menyebabkan kerugian dari investasi teknologi sebelumnya.

4. Dampak Lingkungan
Revolusi Industri 4.0 juga menimbulkan dampak negatif terkait polusi dan limbah
yang dihasilkan karena efek samping pabrik, mesin, dan bahan kimia yang
digunakan dalam proses industri. Limbah ini menyebabkan banyak masalah baru
karena mencemari lingkungan. Tidak hanya itu, perubahan iklim, kerusakan alam
akibat eksploitasi industri dan hal lainnya yang merubah proses produksi dan
transportasi juga disebabkan oleh Revolusi Industri.

5. Dampak Informasi
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam berinteraksi
melalui media sosial juga membawa pengaruh negatif yaitu maraknya informasi
palsu atau berita yang tidak benar (hoax) akibat mudahnya penyebaran informasi.

3. Contoh perubahan Industri

Berikut ini adalah beberapa contoh Industri di Indonesia yang telah berubah

5
akibat adanya Revolusi Industri 4.0:

1. Transportasi
Layanan seperti Go-jek dan Grab adalah transformasi dari industri transportasi
formal. Ojek online dan taksi online merupakan salah satu jasa transportasi berbasis
aplikasi mobile dengan menggunakan jaringan internet untuk dapat
menggunakannya sehingga dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Ojek online
sendiri hadir sebagai solusi untuk permasalahan mengenai transportasi yang ada di
Indonesia, yang mempertemukan penyedia jasa ojek dengan konsumen yang
membutuhkan.

2. Retail
Transaksi jual beli melalui toko, ruko, atau mal dirasa sudah kurang praktis lagi.
Bahkan, kecenderungan saat ini orang ke mal hanya untuk menghabiskan weekend
atau sekadar cuci mata. Sementara untuk transaksi barang, mereka sudah mulai
melirik layanan online. Saat ini sudah banyak bermunculan toko daring yang
menawarkan kemudahan dengan sistem belanja online seperti Tokopedia,
Bukalapak, Shopee, dan lain-lain. Jual beli online (ecommerce) disukai karena
kemudahan yang diberikan dalam membandingkan banyak produk dan pilihan
produk yang sangat banyak.

3. Keuangan
Lembaga keuangan seperti misalnya perbankan juga ikut mengalami perubahan
besar akibat Revolusi Industri 4.0, yaitu dengan munculnya layanan keuangan
berbasis teknologi (FinTech) seperti pembayaran online (payment gateway) yang
menggunakan aplikasi. Layanan ini mengotorisasi pembayaran melalui kartu kredit
maupun metode pembayaran lainnya, seperti transfer bank antara penjual dan
pembeli, serta dapat membantu menerima pembayaran atau mengirimkan dana.
Pembayaran yang terjadi diproses secara real time, otomatis, dan terjamin
keamanannya. Belum lagi dengan adanya Cryptocurrency (mata uang crypto) yang
merupakan sebuah mata uang digital atau virtual yang dirancang sebagai alat tukar.
Perkembangan teknologi keuangan ini juga mulai mengguncang layanan keuangan
dan sistem pembayaran global.

6
IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Revolusi Industri adalah perubahan cepat di bidang ekonomi dan produksi berupa
peningkatan efisiensi yang menyebabkan pengaruh ke bidang kehidupan lainnya.
Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia
berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan mendisrupsi
berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang
teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, dan politik.
2. Revolusi Industri 4.0 membawa dampak positif yang menguntungkan bagi
kehidupan manusia, yaitu kemudahan akses informasi di segala bidang, terciptanya
sistem ekonomi baru yaitu kapitalisme industri serta adanya transaksi jual beli
seperti dengan menggunakan aplikasi atau via daring, kemudian efisiensi dan
produktifitas meningkat, biaya produksi yang lebih murah, manajemen resiko yang
lebih baik, dan identifikasi dan pemecahan masalah yang lebih cepat. Namun di
balik kemudahan yang ditawarkan, Revolusi Industri 4.0 menyimpan berbagai
pengaruh negatif, diantaranya perubahan dalam beberapa model bisnis yang
mengakibatkan tingginya biaya investasi, ancaman pengangguran akibat
otomatisasi, kerusakan alam akibat eksploitasi industri, serta maraknya informasi
palsu atau berita yang tidak benar (hoax) akibat mudahnya penyebaran informasi.

B. Saran

Setiap perkembangan industri yang terjadi selama ini selalu ada dampak baik dan buruk
di dalamnya. Perubahan adalah sebuah keniscayaan dalam menghadapi tantangan
kompetisi baik bersifat personal, organisasi ataupun korporat. Ketidakmampuan untuk
berubah dan beradaptasi dengan perubahan membuat kita menjadi “usang” dengan
sendirinya dan yang pasti kita tidak akan mampu ikut masuk ke dalam gelanggang
kompetisi apalagi untuk berkompetisi secara langsung. Manusia harus ikut berkembang
dan berevolusi untuk dapat bertahan hidup. Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari,
namun sebaliknya manusia harus ikut memajukan pribadi diri agar dapat bersaing
dengan negara lain. Revolusi akan terus terjadi dan sulit untuk diprediksi. Sebagai
manusia dan masyarakat Indonesia, kita harus siap untuk menyikapi setiap perubahan
yang terjadi di dunia ini. Pesona digital economy, Artificial Intelligence, big data,
robotic dan lainnya telah membuka mata kita bahwa ternyata kompetisi itu tidak lagi
linear. Maka diperlukan kreatifitas dan inovasi dalam mengahadapi tantangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai