Anda di halaman 1dari 23

Bab 4.

Turunan (derivative) Fungsi

Bab IV
TURUNAN (DERIVATIVE) FUNGSI

4. 1. Turunan Fungsi Di Suatu Titik Dan Interpretasi Geometri

Konsep turunan dan diferensial dewasa ini tampil cemerlang dan memegang
peranan penting di dalam menyelesaikan berbagai masalah pada cabang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi . Karena itu banyak pengalaman dari kejadian sehari-hari
yang nampak abstrak dan rumit, kemudian dapat ditemukan rumus matematikanya yang
selanjutnya dihubungkan dengan suatu pola pikir (logika) dan penalaran yang dapat
digunakan semua orang.
Misalkan suatu fungsi y  f (x) , maka secara matematis, turunan pertama
fungsi f di suatu titik tertentu x  c didefinisikan sebagai berikut:

Definisi 1
Misalkan f suatu fungsi terdefinisi pada selang terbuka I yang
memuat c, maka turunan pertama fungsi f di titik x  c
didefinisikan sebagai:
f ( x)  f (c))
f ' (c)  lim ……………………..(4.1)
x c xc
asal limitnya ada
Dengan penggantian x  c  x , yang mengakibatkan x  c  x  0 ,
dan x  c  x , maka turunan pertama fungsi f di titik x  c dapat dituliskan
dalam bentuk :
y f (c  x)  f (c)
f ' (c)  lim  lim …… (4.2)
x 0 x x 0 x
asalkan limitnya ada, dikatakan mempunyai turunan di x  c
Sebaliknya, jika limitnya tidak ada, dikatakan f tidak terturunkan di x  c
y
dimana disebut hasil bagi selisih atau hasil bagi difernsi
x

Persamaan (4.2), akan lebih banyak dipakai dalam pencarian turunan disuatu titik

Notasi Turunan
Jika y  f (x) , maka turunan pertama dinotasikan oleh salah satu simbol berikut
:
dy d
y' ; ; f ' ( x) ; f ( x) atau Dx y
dx dx

Halaman : 117
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

Sedangkan nilai turunan di suatu titik terntu (misalnya di x  c ) dinotaikan dengan :


dy
y' x c ; f ' (c) atau
dx x c

Contoh.1
Misalkan f ( x) 12 x  5. Carilah f ' (3)
Penyelesaian
f (3  x)  f (3) (12(3  x)  5)  (12(3)  5)
f ' (3)  lim  lim
x 0 x x  0 x
12 x
= lim 12
x 0 x

Contoh.2
Misalkan f ( x)  x 3  6 x , carilah f ' (c)
Penyelesaian
f (c  x)  f (c)
f ' (c)  lim
x 0 x
((c  x) 3  6(c  x))  (c 3  6c)
= lim
x 0 x
c  3c x  3c(x) 2  (x) 3  6c  6x  c 3  6c
3 2
= lim
x 0 x
= lim (3c  3cx  (x)  6
x 0
2 2

= 3c 2  6

Kemudian untuk menghitung f ' ( x) , cukup kita pikirkan x sebagai sebuah bilangan
tetap tetapi sembarang dan meneruskan seperti sebelumnya. Karena perubahan dalam
notasi dapat mengakibatkan kebingungan, kita tekankan rumus untuk f ' ( x) sebagai
berikut :
f ( x  x)  f ( x)
f ' ( x)  lim
x 0 x

Contoh.3
Jika f ( x)  1 , carilah f ' ( x).
x
Penyelesaian
1 1

f ( x  x)  f ( x)
f ' ( x)  lim  lim x  x x
x 0 x x 0 x

Halaman : 118
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

 x  ( x  x 1    x 1
= lim 
x 0 ( x  x) x x 
= lim 
x 0 ( x  x) x x 
   
1 1
 lim  2
x 0  x  x x x
Contoh.4
Jika f ( x)  x , carilah f ' ( x)
Penyelesaian
f ( x  x)  f ( x)  xh x
f ' ( x)  lim  lim  
x 0 x x 0
 x 
Untuk menghitung limit diatas, dilakukan dengan merasionalkan pembilang. Jadi
 xh x xh x
f ' ( x)  lim  
x 0
 x xh x
x  x  x x
= lim  lim
x 0
x( x  x  x x0 x( x  x  x
1 1
= lim 
x 0
x  x  x 2 x

Pada bab sebelumnya, telah dibahas tentang kekontinuan, dari bahasan tersebut, kita
dapat melihat bahwa keterdiferensialan mengimplikasikan kekontinuan, hal ini diberikan
dalam teorema berikut

Teorema
Misalkan fungsi f mempunyai turunan di x  a , yaitu f ' (a) ada, maka
fungsi f kontinu di x  a

Tetapi kebalikan teorema ini tidak benar. Artinya jika f kontinu di c , maka
tidak berarti bahwa f mempunyai turunan di c . Hal ini dapat dilihat dengan
meninjau f ( x)  x dititik asal. Perhatikan bahwa f ( x)  x kontini di x  0 ,
akan tetapi f ( x)  x tidak punya turunan di x  0 , hal ini ditunjukkan sebagai
berikut :
f (0  x)  f (0) 0  x  0 x
 
x x x
Jadi limit kanan sebagai berikut

x x
lim   lim  1 , sedangkan limit kirinya adalah
x  0 x x  0 x

Halaman : 119
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

x  x
lim  lim   1.
x 0 x x 0 x
Karena limit kanan dan limit kiri tidak sama, maka
f (0  x)  f (0)
f ' (0)  lim tidak ada.
x 0 x

4.1.1. Interpretasi Dari Turunan


Turunan fungsi di suatu titik dapat di artikan sebagai gradient dari suatu garis
singgung pada kurva, sebagai kecepatan, sebagai percepatan dan lain sebagainya.

4.1.1.1. Turunan sebagai Gradien (Tanjakan) garis


Secara geometri, turunan fungsi f di titik x  c , dinotasikan sebagai f ' (c) menyatakan
tanjakan garis singgung g pada kurva y  f (x) dititik (c , f (c)) , di mana garis singgung
g tersebut tidak sejajar sumbu-y.
Perhatikan uraian berikut : Misalkan fungsi f terdfinisi dalam daerah asalnya dan
grafiknya digambarkan pada gambar (4-1). Misalkan garis l memotong kurva f dititik P
dan Q, maka tanjakan garis (tali bususr) l adalah :

f f (c  x)  f (c)
ml   ; x  0 ………(4.1.1.)
x x
y  f (x)
y l

y0  y  f (c  x)   Q(c  x , f (c  x)) Q

g
y

P(c, f (c))

y0  f (c)   R Gambar (4-1)


y

x
 c 
c  x
x
0 P
R
x

Tanjakan tali busur ini tidak lain daripada kenaikan nilai fungsi f antara c dan
c  x
Bilamana titik Q bergerak (sepanjang kurva f) mendekati P sedekat mungkin,
maka x akan mengecil menuju nol (x  0), akibatnya tali busur l akan berimpit
dengan garis singgung g.
Dengan proses limit, tanjakan garis singgung g dititik P dinyatakan sebagai:
f f (c  x)  f (c)
m g  lim  lim …………………….(4.1.2)
x 0 x x 0 x
atau notasikan x = h , maka persamaan (4.1.2) dapat ditulis:

Halaman : 120
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

y f (c  h )  f ( c )
m g (h)  lim  lim ; h0 …………………(4.1.3)
h 0 x h 0 h
Jika limit ini ada, nilainya disebut tanjakan (koefisien arah) garis singgung g pada
grafik f dititik P. Jelas bahwa tanjakan garis singgung g diperoleh dengan mengambil
limit dari tanjakan tali busur l, (4.1.1)

Teorema 1
Agar supaya representasi grafik fungsi f mempunyai sebuah garis singgung di
titik (c, f (c)) dan tidak paralel sumbu y maka syarat perlu dan syarat cukupnya
adalah fungsi f harus mempunyai turunan (terturunkan) di titik x  c . Tanjakan
garis singgung tersebut tidak lain dari turunan f di titik x  c
Dengan demikian persamaan garis singgung melalui titik (c, f (c)) pada grafik f
adalah:
y  f (c)  f ' (c)( x  c)
atau ……………[4.1.4]
y  f ' (c)( x  c)  f (c)
Dan persamaan garis normal n melalui titik (c, f (c)) adalah:
1
y ( x  c)  f (c) …......……[4.1.5]
f ' (c )

Kedua garis (g dan n ) saling tegak lurus di titik (c, f (c)) pada kurva f , gambar (4-2)

y  f (x)
y

g : grs singgung

P(c, f (c))
y 0  f (c)   gambar (4-2)

 c x
0
n: grs normal

Contoh-5.
Suatu garis g menyinggung parabola y  f ( x)  x 2  4 x dititik x  1 , tentukan
a. gradien garis singgung tersebut, kemudian tentukan persamaan garis
singgungnya
b. persamaan garis normal di titik x  1
Penyelesaian
Misalkan garis g menyinggung parabola y  f ( x)  x 2  4 x di titik P(c, f (c) , maka
titik tersebut adalah P(1,  3) .Gradien garis singgung adalah :

Halaman : 121
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

f ' (1)  lim


f (1  x)  f (1)
= lim
1  x   4(1  x)
2

x 0 x x  0 x
 lim x  2  2
x 0

Jadi gradien garis singgung adalah f ' (1)  2


Dari rumus (4.1.4), maka persamaan garis singgung pada kurva di titik P(1,  3)
adalah y  1  (2) ( x  1)  y  2 x  3
b. Dengan rumus (4.1.5), maka persamaan garis normal melalui titik P(1,  3)
1 1
adalah y   .( x  1)  3  y  x  3 12
(2) 2
Contoh-6
Diberikan fungsi f dengan persamaan:
f ( x)  x 3  x 2
a. Selidiki apakah fungsi f terturunkan di x = 1 ?. Jika ya, tentukan nilai turunanya
b. Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal di x = 1 pada grafik fungsi
f.

Solusi : f ( x)  x 3  x 2 ; x = 1
f (1  x)  f (1)
f ' (1)  lim
x 0 x

= lim
1  x 3  1  x 2  1  1  5
x 0 x

Jadi f ' (1)  5 , artinya fungsi f terturunkan di x =1 dan nilai turunannya adalah 5.

a. Gradien garis singgung adalah f ' (1)  5 , maka persamaan garis singgung melalui
titik (1,2) pada kurva f adalah
y  f ' (c)( x  c)  f (c)
y  f ' (1)( x  1)  f (1)
y  5( x  1)  2  y  5 x  3
dan persamaan garis normal melalui titik (1,2) adalah
1
y ( x  c )  f (c )
f ' (c )
1
y ( x  1)  f (1)
f ' (1)
y 1
5 ( x  1)  2  y  1
5 x  115

Halaman : 122
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

4.1.1.2. Turunan sebagai Kecepatan /laju Sesaat


Jika s(t) suatu fungsi waktu dalam t, maka s' (t ) menyatakan kecepatan sesaat dari
perubahan s pada saat t. Khususnya jika s(t) menyatakan jarak yang ditempuh suatu
benda bergerak pada suatu garis lurus, maka kecepatan setiap saat t dinyatakan sebagai,
s s(t  t )  s(t )
s' (t )  lim  lim ...... 4.1.6
t 0 t t 0 t
s
dimana menyatkan kecepatan rata-rata benda bergerak.
t
Catatan :
Notasi untuk kecepatan pada saat t , biasanya dilambangkan sebagai v(t ) , sedangkan percepatan pada
saat t dilambangkan a(t ) . Dimana v(t )  s' (t ) , dan a(t )  v' (t )  s" (t )

Contoh-7 (Masalah Laju Sesaat)


Dari tepi sebuah jurang, sebuah batu dilemparkan tegak lurus ke bawah. Jarak yang
ditempuh oleh batu tersebut dari titik asal hingga titik akhir t detik pertama dinyatakan
oleh persamaan
s  20t  16t 2
Bila jarak diukur dalam satuan kaki dan waktu diukur dalam satuan detik, tentukanlah
1. Kecepatan sesaaat batu tersebut pada :
a. Akhir t detik
b. Akhir 3,4 detik
2. Setelah berapa lamakah batu jatuh tersebut mencapai kecepatan 132 kaki/dt.

Solusi
Jarak yang ditempuh batu tersebut merupakan fungsi waktu yang dapat ditulis sebagai :
s  f (t )  20t  16t 2
1. a. Dengan menggunakan rumus (4.1.4), kecepatan batu pada akhir t detik
adalah:
s f (t  t )  f (t )
v(t )  s ' (t )  lim  lim
t 0 t t 0 t
 lim
   
20(t  t )  16(t  t ) 2  20t  16t 2
t 0 t
(20  32.t  16t )t
 lim
t 0 t
 lim 20  32 t  16t  20  32 t
t 0
Jadi laju (kecepatan) batu jatuh pada akhir t detik adalah
v(t )  20  32.t kaki / dt

b. Kecepatan (laju) sesaat batu jatuh pada saat 3,4 detik dapat dihitung
dengan menggunakan hasil soal (i)a, dimana dalam hal ini t = 3,4
Jadi kecepatan sesaat batu jatuh pada saat t = 3,4 adalah:
v(3,4)  20  32(3,4)  128,8 kaki/ dt

Halaman : 123
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

2. Diketahui v(t) = 132 kaki/dt, jadi kita harus menentukan nilai t pada hasil
soal 1.a , yang memenuhi :
132  20  32 t
diperoleh t = 3,5 detik. Sehingga pada saat 3,5 detik jatuh, batu memiliki
laju 132 kaki/detik.

Contoh-10
Diberikan fungsi f dengan f ( x)  x  1  2
Buktikan bahwa f tidak mempunyai turunan di x =1 meskipun f kontinu di x = 1

Halaman : 124
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

SOAL-SOAL

I Dalam soal berikut (soal 1 – 4), gunakan definisi


f ( c  h)  f ( c )
f ' (c)  lim
h0 h
Untuk mencari turunan yang ditunjuk
1. f ' (3) jika f ( x)  x 2  x 2. f ' (2) jika f ( x)  x 3
3
2. f ' (1) jika f ( x)  x 3  2 x 4. f ' (4) jika f ( x) 
x 1

f ( x  h)  f ( x )
II Dalam soal berikut (soal 5 - 14 ), gunakan f ' ( x)  lim untuk
h0 h
mencari turunan di x
5. f ( x)  5x  4 6. f ( x)  ax  b
7. f ( x)  ax 2  bx  c 8. f ( x)  x 3  2 x
3 2
9. f ( x)  10. f ( x) 
5x x 6
x 1 2x
11. f ( x)  12. f ( x)  2
x 1 x 2
1
13. f ( x)  3x 13. f ( x) 
3x
3
14. f ( x)  15. f ( x)  x 2  4
x2
f (t )  f ( x)
III Dalam soal berikut (16 - 19), gunakan f ' ( x)  lim untuk mencari
tx tx
f ' ( x)
16. f ( x)  x 2  3x 17. f ( x)  x 3  5x
x x3
18. f ( x)  19. f ( x) 
x5 x
IV Dalam soal-soal berikut , limit yang diberikan adalah suatu turunan, tetapi dari
fungsi apa dan di titik mana

20. lim
2(5  h) 3  2(5) 3
21. lim
3  h2  2(3  h) 15
h0 h h0 h
x 4
2
sin x  sin y
22. lim 22. lim
x2 x  2 x y x y

V Untuk soal nomor 1 sampai 10 , tentukan tanjakan garis singgung di titik yang
diberikan , kemudian tentukan pula persamaan garis singgung tersebut. Gambar kurva
dan garis singgungnya
1. f ( x)  x 2 ; di x = 1 6. f ( x)  3x 3  4 x 2  3 di P(-1,-2)

Halaman : 125
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

1
2. f ( x)  ; di x = 2 7. f ( x)  4 x  3 ; di x = 1
x
3. f ( x)  x 2  3x  2 ;di x = 3 8. f ( x)  2 x ; di x = 2

4. f ( x)   x 2  4 x  2 ; di x = -2 9. f ( x)    x ; x  0 ; di x = 0
 x ; x  0
x 1
5. f ( x)  10. f ( x)  x 3 ; di titik P(1,1)
2
; di x = -1
x2
VI Untuk soal nomor 21 sampai 25 pada setiap fungsi yang diberikan, gambar grafik
fungsi, selidiki apakah f kontinu di x = a dan tentukan turunan kiri dan turunan
kanan di x = a serta selidiki apakah f’(a) ada.
21. f ( x)  x ; a=0
22. f ( x)  x 2  1 ; a = -1 dan a = 1
 x ; x 1
23. f ( x)   2 ; a=1
 x ; x 1
 2
24. f ( x)   x  x ; x  1 ; a = 4
x ;x 1
  x2 ; x  1
25. f ( x)   1 ; a = -1 dan a =1
x 1 ; x  1
2

VII Dalam soal nomor 26 sampai 30, misalkan sebuah benda jatuh dari keadaan diam,
dalam t detik di tempuh jarak s meter sehingga s = 16t2 . Tentukan kecepatan
sesaat atau laju sesaat benda jatuh tersebut pada saat a detik yang diberikan
berikut:
26. a = 3
27. a = 0,75

28. Setelah berapa lama benda jatuh tersebut mencapai kecepatan :


a. 60 kaki/dt b. 72 kaki/dt
VIII Dalam soal nomor 29 sampai 32, sebuah partikel bergerak sepanjang suatu garis
koordinat. s adalah jarak dari titik asal yang ditempuh pada akhir t detik dalam
satuan kaki. Tentukan kecepatan sesaat partikel tersebut pada akhir a detik.
29. s  t 3  2 ; a=2
30. s  2t  5
2
; a = 1,7
31. s  t 2  7 ; a=3
1
32. s  ; a=4
t 5

Halaman : 126
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

4.3. Rumus-Rumus Dasar Turunan


Menghitung turunan fungsi dengan menggunakan definisi turunan tidak selalu mudah.
Dalam pasal ini akan diberikan rumus-rumus sederhana untuk menghitung turunan
fungsi yang mudah dihapal dan mudah digunakan.Disini kita tuliskan x  h

1. Turunan Fungsi Konstan

Teorema-1
Jika f ( x)  c, c suatu konstanta, maka f ' ( x)  0 ; x 

Bukti: f(x) = c ; c konstanta maka f(x+h) = c sehingga


f ( x  h)  f ( x ) cc
f ' ( x)  lim  lim  lim 0  0
h0 h h0 h h0

2. Turunan Fungsi Identitas


Teorema 2
Jika f ( x)  x , maka f ' ( x)  1 ; x  

Bukti: f ( x)  x maka
f ( x  h)  x  h sehingga
f ( x  h)  f ( x) ( x  h)  x h
f ' ( x)  lim  lim  lim  1
h0 h h 0 h h 0 h
3. Turunan Fungsi pangkat
Teorema 3
Jika f ( x)  x n maka f ' ( x)  n.x n1 ; n  Z  ; x  0

Bukti:
f ( x)  x n maka f ( x  h)  ( x  h) n sehingga
f ( x  h)  f ( x)  ( x  h) n  x n
 ( x n  nx n1h  n( n21) x n2 h 2  ...  h n )  x n
f ( x  h)  f ( x )
 nx n1  n ( n21) x n2 h  ...  h n1
h
f ( x  h)  f ( x )
Jadi f ' ( x)  lim
h0 h
 
 lim nx n1  n( n21) x n2 h  ...  h n1  nx n1
h0

4. Aturan jumlah
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka
f  g  ( x)  f ( x)  g ( x). Dengan aturan ini , ini mengatakan bahwa turunan dari
' ' '

suatu jumlah adalah jumlah dari turunan-turunan.

Halaman : 127
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

Bukti
Misalkan F ( x)  f ( x)  g ( x) . Maka
F ' ( x)  lim
 f ( x  h)  g ( x  h)    f ( x )  g ( x ) 
h 0 h
 f ( x  h)  f ( x ) g ( x  h)  g ( x ) 
= lim   
h 0
 h h
f ( x  h)  f ( x ) g ( x  h)  g ( x )
= lim  lim
h 0 h h 0 h

= f ' ( x)  g ' ( x)
Misal kita tuliskan F ( x)  cf ( x) ; f dapat diturunkan, maka
F ( x  h)  F ( x ) cf ( x  h)  cf ( x)
F ' ( x)  lim  lim
h0 h h0 h
f ( x  h)  f ( x )
 c lim  c f ' ( x)
h 0 h
5. Aturan selisih
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka
f  g  ( x)  f ' ( x)  g ' ( x).
'

Bukti
Misalkan F ( x)  f ( x)  g ( x) . Perhatikan F (x) dapat ditulis sebagai
F ( x)  f ( x)  ( g ( x) ). Maka
F ' ( x )  f ' ( x )  (  g ( x) '  f ' ( x )  (  g ' ( x )  f ' ( x )  g ' ( x )
6. Aturan Hasil kali
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan, maka
( f  g ) ' ( x)  f ( x) g ' ( x )  g ( x) f ' ( x)
Bukti
Misalkan F ( x) f ( x) g ( x). Maka
F ( x  h)  F ( x ) f ( x  h) g ( x  h)  f ( x ) g ( x )
F ' ( x)  lim = lim =
h 0 h h 0 h
f ( x  h) g ( x  h)  f ( x  h) g ( x)  f ( x  h) g ( x)  f ( x) g ( x)
lim
h 0 h
 g ( x  h)  g ( x ) f ( x  h)  f ( x ) 
 lim  f ( x  h).  g ( x). 
h 0
 h h
g ( x  h)  g ( x ) f ( x  h)  f ( x )
 lim f ( x  h). lim  g ( x). lim
h 0 h 0 h h 0 h
 f ( x) g ( x )  g ( x ) f ( x)
' '

7 Aturan Hasil bagi


Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan dengan g ( x)  0 . Maka

Halaman : 128
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

'
f g ( x) f ' ( x)  f ( x) g ' ( x)
  ( x) 
g g ( x)2
Bukti
Misalkan F ( x)  f ( x) g ( x) . Maka
f ( x  h) f ( x )

F ( x  h)  F ( x ) g ( x  h) g ( x )
F ( x)  lim
'
 lim
h 0 h h 0 h
g ( x ) f ( x  h)  f ( x ) g ( x  h) 1
 lim .
h 0 h g ( x ) g ( x  h)
 g ( x ) f ( x  h)  g ( x ) f ( x )  f ( x ) g ( x )  f ( x ) g ( x  h ) 1 
 lim 
g ( x) g ( x  h) 
.
h 0
 h
 f ( x  h)  f ( x ) g ( x  h)  g ( x )  1 
 lim  g ( x)  f ( x)  g ( x ) g ( x  h) 
h 0
 h h  

 g ( x) f ' ( x)  f ( x) g ' ( x) 1
g ( x) g ( x)

8. Rumus turunan untuk fungsi trigonometri


a. Jika f ( x)  sin x , maka f ' ( x)  cos x
b. Jika f ( x)  cos x , maka f ' ( x)   sin x
Contoh
Tunjukkan bahwa Aturan Pangkat berlaku untuk pangkat bulat negatif; yakni :
f ( x)  x  n , maka f ' ( x)   nx  n1 ( n bilangan bulat positif).
Penyelesaian
1
f ( x)  x n  n . Dengan aturan hasil bagi, maka
x
x  0 1  nx n1  nx n1
n
f ( x) 
'
2n
 2n
  nx n1
x x
Contoh
Tentukan turunan fungsi-fungsi berikut :
a. F ( x)  (3x 2  2)( x 3  5x  3) c. G( x)  tan x
 x 1 
5

b. H ( x)   
 x 1
Solusi :
a. F ( x)  (3x 2  2)( x 3  5x  3)
Misalkan : f ( x)  3x 2  2  f ' ( x)  6 x
dan g ( x)  x  5 x  3
3
 g ' ( x)  3 x 2  5
Maka , diperoleh
F ' ( x)  f ' ( x) g ( x)  f ( x) g ' ( x)
 6 x( x 3  5x  3)  (3x 2  2)(3x 2  5)  15x 4  45x 2  12 x  10

Halaman : 129
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

sin x
b. G( x)  tan x 
cos x
Misalkan f ( x)  sin x  f ' ( x)  cos x
dan g ( x)  cos x  g ' ( x)   sin x
Maka diperoleh:
f ' ( x) g ( x)  f ( x) g ' ( x)
G ' ( x) 
g 2 ( x)
cos x cos x  (sin x( sin x))

cos 2 x
cos 2 x  sin 2 x 1
G ' ( x)  2
  sec 2 x
cos x cos 2 x
 1 x 
5

c. H ( x)   
1 x 

'
 1 x 5  4
 1 x   1 x 
'
H ' ( x)       5   
 1 x    1 x   1 x 
 
 2   101  x 4
4 4
 1 x      10  1 x 
 5    
 1 x   1  x 2  1  x 2  1 x  1  x 6
 

LATIHAN

Tentukan turunan fungsi berikut dengan menggunakan rumus-rumus dasar turunan

4
1. f ( x)  2x 5  2x 4  4 x 3  3x 2  3x  6 6. f ( x)  x  1 
( x  3) 2
sin x
2. f ( x)  ( x 2  x  2)( 2x 3  3) 7. f ( x) 
1  cos x
3. f ( x)  ( x 2  x) sin x 8. f ( x)  tan x  cot x  csc x  sec x
1 x 2
4. g ( x)  9. f ( x)  ( x 2  3x  7)4
2x 1
2x  1
5. h( x)  10. f ( x)  ( x  2)( x  3)2 ( x  4)3
cos x

Halaman : 130
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

4.4. Turunan Fungsi Komposit & Aturan Rantai


Fungsi komposisi sudah dibicarakan pada BAB II. Sekarang misalkan fungsi f
terturunkan di x dan fungsi g terturunkan di f(x) maka fungsi komposisi (gf) dapat
diturunkan di x , sehingga
Jika h( x)  ( g  f )( x) , maka
h' ( x)  ( g  f )' ( x)  g ( f ( x))'  g ' ( f ( x))( f ' ( x)) ...……..…..(4.5.1)

Rumus (4.5.1) di atas dikenal dengan nama “Aturan Rantai” yang dapat dituliskan
secara singkat sebagai berikut
Misalkan y  g (u) dan u  f (x) maka
fungsi komposisi y  g ( f ( x)) mempunyai turunannya sebagai:
dy dy du
 ...………………..….…….(4.5.2)
dx du dx
dy
dengan notasi y ' 
dx
rumus (4.5.2) dapat diperluas untuk sejumlah berhingga komposisi-komposisi fungsi,
misalnya y  f (u) , u  u(v) dan v  v(x) , maka
dy dy du dv
 ………………………...(4.5.3)
dx du dv dx
Contoh
Tentukan turunan fungsi komposisi berikut:
(3x 2  1) 3
a. y  (6 x 5  5x 4  8) 6 c. y 
1  (3x 2  1) 3
b. y  cos 4 x 2  3

Solusi :
a. y  (6 x 5  5x 4  8) 6 , dapat dituliskan sebagai y  u 6
du
Dengan memisalkan u  6 x 5  5x 4  8   30 x 4  20 x 3
dx
dy
Akibatnya, y  u6   6u 5
du
maka dengan aturan rantai, diperoleh :
dy dy du

dx du dx
dy
 6u 5 (30 x 4  20 x 3 )  6(6 x 5  5 x 4  8) 5 (30 x 4  20 x 3 )
dx
b. y  cos 4 x 2  3 , dapat dituliskan sebagai y  cos v atau y  cos u ,
dv
Dengan memisalkan : v  4x 2  3   8x
dx
du 1 1
dan u  v   
dv 2 v 2 4 x 2  3

Halaman : 131
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

dy
Sehingga y  cos u 
  sin u   sin v   sin 4 x 2  3
du
Maka dengan aturan rantai, diperoleh :
dy dy du dv

dx du dv dx
 
(8 x)   4 x sin 4 x  3
2
dy 1
 ( sin 4 x 2  3 )
dx  
 2 4x  3 
2
4x 2  3
(3x 2  1) 3 v
c. y , dapat dituliskan sebagai y 
1  (3x  1) 2 3
1 v
dv
Dengan memisalkan : v  3x 2  1   6x
dx
v du 1(1  v)  v 1 1
dan u  =  
1 v dv (1  v) 2
(1  v) 2
(1  (3x 2  1)) 2
dy
Sehingga y u  1
du
dy dy du dv
Maka 
dx du dv dx
dy  1  6x
 1 (6 x) 

 1  (3x  1) 1  (3x 2  1) 2
dx 2 2

LATIHAN
dy
Tentukan dari setiap fungsi komposit berikut :
dx
sin x x
1. y  (2 x 3  5x 2  1) 21 9. y 
x sin x
1
2. y  10. y  2 sin x cos 2 x  2x cos 3x
(5 x  3)
3 5

11
3  5x 
3. y    11. F ( x)  3 x  3 x
 17  4 x 
1 x2 1 t
4. y  12. F (t ) 
1 1 x 2 1 t

5. y  (4x 3  x  8) 3 13. F ( x)  sin(cos x )


( x  1)
2 3
6. y  14. F ( x)  tan(sin x )
(4 x 3  5) 2
(2 x 2  1) 5 1 t 
7. y  15. F (t )  sin 
1  (2 x  1) 2 5
1 t 
t 2  a2
8. y  cos( x 2  2 x) 16. g (t )  , a konstan
t 2  a2

Halaman : 132
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

4.5. Turunan Tingkat Tinggi (Orde Tinggi)


Turunan sebuah fungsi, juga merupakan sebuah fungsi yang dapat diturunkan lagi asal
memenuhi syarat-syarat turunan.

Turunan kedua dari suatu fungsi f didefinisikan sebagai turunan dari fungsi turunan
pertama, turunan ketiga didefinisikan sebagai turunan dari fungsi turunan kedua dan
seterusnya. Turunan ke-n didefinisikan sebagai turunan dari fungsi turunan ke (n-1).

Notasi
Misalkan suatu fungsi f dinyatakan dengan persamaan y = f(x) maka notasi-notasi
turunan pertama, kedua sampai turunan ke-n diberikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.9.1

Persamaan fungsi : y  f (x)


Notasi dy df ( x)
y' ; ; f ' ( x) ; Dx y ;
Turunan pertama dx dx
Notasi d2y 2
d f ( x)
Turunan kedua y ' ' ; ; f ' ' ( x) ; D 2 x y ;
dx 2
dx 2
Notasi d3y d 3 f ( x)
Turunan ketiga y ' ' '
; ; f ' ' ' ( x) ; D 3 x y ;
dx 3
dx 3
     
n n
Notasi d y d f ( x)
Turunan ke-n y (n ) ; ; f ( n ) ( x) ; D n x y ;
dx n
dx n

d  df ( x)  d 2 f ( x)
Jadi f ' ' ( x)   f ' ( x)   
d

dx dx  dx  dx 2

 f ' ' ( x)  d  d  f ' ( x)  d  d  df ( x)    d f (3 x)


3
d
f ' ' ' ( x) 
dx dx  dx  dx  dx  dx   dx

Secara umum turunan ke- n didefinisikan sebagai: f ( n ) ( x) 


dx

d ( n1)
f ( x) 
atau dalam bentuk limit
f ( n1) ( x  h)  f ( n1) ( x)
f ( n ) ( x)  lim
h0 h
asal limitnya ada

Contoh
a. Tentukan turunan ke-4 dari f ( x)  3x 5  x 4  2 x3  x  1
b. Tentukan nilai turunan ke-3 di x = 0 dan x =/2 dari g ( x)  sin(3x)
1
c. Tentukan rumus ke-n dari fungsi h( x)  ; x 1
1 x

Halaman : 133
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

Solusi :
a. f ( x)  3x 5  x 4  2 x3  x  1 , maka
Turunan pertama : f ' ( x)  15x 4  4 x 3  6 x 2  1
Turunan kedua : f ' ' ( x)  60 x 3  12 x 2  12 x
Turunan ketiga : f ' ' ' ( x)  180 x 2  24 x  12
Turunan keempat : f ( 4) ( x)  360 x  24
b. g ( x)  sin(3x) , maka
g ' ( x)  3 cos(3x) ; g ' ' ( x)  9 sin(3x) ; g ' ' ' ( x)  27 cos(3x)
Untuk x = 0 maka g ' ' ' (0)  27 cos(0)  27
Untuk x = /2 maka g ' ' ' ( 2 )  27 cos( 32 )  27(0)  0
1
c. h( x)  ; x  1 , turunan ke–n untuk fungsi h adalah:
1 x
n!
h ( n ) ( x)  ; x  1 (tunjukkan)
(1  x) n1

4.6. Turunan Fungsi Implisit


Misalkan sebuah fungsi dinyatakan dalam bentuk y = f(x) , maka fungsi ini selalu
dapat dinyatakan dalam bentuk F(x,y) = 0 , dimana F ( x, y)  y  f ( x) . Sebaliknya
jika diberikan sebuah fungsi dalam bentuk F(x,y) = 0, dengan diketahui y fungsi dari x,
ternyata tidak selalu dapat dinyatakan dalam bentuk y = f(x). Perhatikan illustrasi
berikut:
(i) y  f ( x)  2 x 3  x  3

(ii) F ( x, y)  x3  2 y 3  3x 2 y  4 xy 2  y
Tampak bahwa bentuk (i) dapat dinyatakan dalam bentuk F(x,y) = 0 yaitu
F ( x, y)  2 x3  x  3  y  0
Sedangkan bentuk (ii) tidak dapat dinyatakan dalam bentuk y = f(x) secara eksplisit.

Fungsi yang dinyatakan sebagai y = f(x) disebut “fungsi eksplisit” dan fungsi yang
dinyatakan dalam bentuk F(x,y)=0 disebut “fungsi implisit”. Setiap bentuk fungsi
eksplisit dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi implisit, tetapi tidak sebaliknya. Secara
geometri, grafik fungsi eksplisit merupakan bagian dari grafik fungsi implisitnya.

Halaman : 134
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

Perhatikan persamaan (iii) x 2  y 2  4 yang merupakan persamaan lingkaran berpusat


di 0 dan berjari-jari 2. Bentuk persamaan (iii) ini dapat dinyatakan dalam beberapa
bentuk eksplisit dengan batasan-batasan tertentu; yaitu

f ( x)  4  x 2 ; x  [2,2] y
- 0 2
atau 2 x
g ( x)   4  x 2 ; x  [2,2]
Persamaan x 2  y 2  4  x 2  y 2  4  0 y g ( x)   4  x 2
adalah bentuk fungsi dari F(x,y)=0,
dimana F ( x, y)  x 2  y 2  4 f ( x)  4  x 2

-2 0 2 x
Gambar.4.5
Dari gambar 4.5 di atas mudah ditunjukkan bahwa f dan g kontinu pada selang
 2 , 2 dan terturunkan pada selang  2 , 2 .
Demikian pula dari aturan x 2  y 2  4 , kita dapat menyatakannya secara eksplisit
h( y)  4  y 2 dan l ( y)   4  y 2 .
Jadi dari aturan F ( x, y)  0 , kita mengatakan bahwa y adalah fungsi implicit dari x, dan
x adalah fungsi implicit dari y. Dan dari aturan F ( x, y)  0 ,mungkin terjadi y dapat
dinyatakan secara eksplisit dalam x (atau sebaliknya), atau mungkin juga tidak.
Perhatikan pula persamaan: x  3 y  10 y 2  5 y 3  4 y 4  2 y 5  0 ini mendefinisikan
secara implisit fungsi x dalam y atau x  f ( y) , akan tetapi kita tidak mungkin
menyatakan y dengan x atau y = f(x).
Selanjutnya kita pusatkan perhatian bagaimana menentukan turunan fungsi
dalam bentuk implisit.

Contoh
dy
Tentukan dari fungsi implisitt berikut:
dx
a. x2  y2  4 b. y 3 sin( x 2 )  y 2  xy

Solusi :
a. x 2  y 2  4 , setiap suku diturunkan terhadap x , yaitu :
d 2 d d
(x )  ( y2 )  (4)
dx dx dx
dy dy x
2x  2 y 0   ; y0
dx dx y

Halaman : 135
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

Cara lain, kita tentukan dahulu fungsinya dalam bentuk eksplisit, kemudian kita
turunkan. Dalam hal ini kita punyai:
y  f ( x)  4  x 2 atau y  g ( x)   4  x 2 ,
sehingga
 2x  2x
f ' ( x)  g ' ( x)  
2 4  x2 2 4  x2
x  x 
f ' ( x)  g ' ( x)   

4 x  4 x 
2 2

x x
f ' ( x)   g ' ( x)  
y y
karena y  4  x 2 karena y   4  x 2
d 3 d 2
b. ( y sin( x 2 ))  ( y  xy )
dx dx
dy dy  dy 
3y 2 sin( x 2 )  y 3 cos( x 2 )2 x  2 y y  x 
dx dx  dx 
dy
dx
3 y 2 sin( x 2   2 y  x)   2 xy 3 cos( x 2 )  y

dy  2 xy 3 cos( x 2 )  y

dx 3 y 2 sin( x 2 )  2 y  x

4.7. Turunan Fungsi Pangkat rasional


Sudah dibuktikan pada uraian yang lalu bahwa untuk n bilangan bulat sembarang
berlaku:
Jika y  x n , maka y '  n.x n1 , n bilangan bulat
Sekarang kita perluas untuk kasus dengan n berupa bilangan rasional sembarang.
Karena n rasional, maka n dapat dituliskan sebagai p , dengan p dan q bilangan bulat
q
p
dan q  0. Jika y  x n  x q , maka y q  x p dan, dengan turunan implisit, diperoleh
dy
qy q 1  px p 1
dx
dy p x p 1 p x p 1 p x p 1
  =
dx q y q 1 q ( x p q ) q 1 q x p  p q
p p
= x p 1 p  p q  x p q 1  nx n 1
q q

Halaman : 136
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

Contoh
Tentukan turunan fungsi berikut :
a. y  f ( x)  5 ( x 3  3x  2) 2
b. y  f ( x)  1  1  x 3

Solusi :
2
a. y = f ( x)  5 ( x 3  3x  2) 2  ( x 3  3x  2) 2 / 5  u 5
Dengan memisalkan : u  x 3  3x  2  u '  3x 2  3
dy 2 2 5 1
sehingga  .u .u '
dx 5
2 3 3 2(3x 2  2)
 ( x  3x  2) 5 (3x 2  3)  3
5
5 ( x 3  3x  2) 5

1
b. y  1  1  x 3  (1  (1  x 3 ) 2 ) 2  u
1 1
2

1 1 1
Dengan memisalkan u  1  (1  x 3 ) 2  u ' (1  x 3 ) 2 (3x 2 )
2
dy 1 12
Sehingga  u .u '
dx 2
 2 1 
3 2  2  3 x (1  x )
3
1 1 1 2
 3x 2
 1  (1  x )    
2   2  
  4 1  1  x 3  1  x 3 
  
Cara lain :
1 dv 1
Misalkan v  (1  x 3 ) 2   3
2
x 2 (1  x 3 ) 2

dx
du
dan u  1 v  1
dv
1 dy 1 12
Maka yu 2
  u
du 2
Dengan aturan rantai dan rumus pangkat rasional diperoleh :
dy dy du dv

dx du dv dx
=  u 1 2 1  x 2 1  x 3  2 
1 3 1 

2  2 
 1  3x 2 
  3x 2
=  

 2 u  2 1  x 3 
 4 1  1  x 3  1  x 3 
  
 

y = f(x) = 3 2 sin 2 x  1  y  u 3
2
c.
Dengan memisalkan u  2 sin(x  1)  u '  2 cos( x  1)
dy 2 2 3 1
Sehingga  .u .u '
dx 3

Halaman : 137
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

2 1
 [2 sin( x  1)] 3 [2 cos( x  1)]
3

Cara lain :
dv
Misalkan v = sin(x-1)   cos( x  1)
dx
 4v  4 sinx  1
du
dan u  2v 2 
dv
Maka y =u
1
3

dy 1  2 3 1
 u
du 3 3

2
 2 sin 2 x  1 3 
Dengan aturan rantai dan rumus pangkat rasional diperoleh
dy dy du dv

dx du dv dx
=  2 sin 2 x  1 
2
4 sinx  1cos x  1
1 3
3 
2 sin 2x  1
 , hasil ini sama dengan hasil sebelumnya
3

3 2 sin x  1
2

2

Halaman : 138
Bab 4. Turunan (derivative) Fungsi

LATIHAN
I. Dalam soal nomor 1 sampai 7, tentukan f’’’(x)
sin x
1. f ( x)  x 3  3x 2  5x  4 5. f ( x)  x
e
1
2. f ( x)  ( x 2  3) 2 6. f ( x)  x 
x
x
3. f ( x)  5  x 7. f ( x) 
2x  1
1
4. f ( x) 
1 x
II. Dalam soal nomor 8 sampai 15, tentukan bentuk umum turunan ke-n dari fungsi
berikut:
5. y  cos x 12. y  sin x cos x
13. y  cos 1x 
1
6. y 
x 1
1 x
7. y  14. y  x
n

1 x
8. y  x 15. y  sec x
16. Jika f ( x)  x sin x , tentukanlah f’’’(0) dan f’’’(/2)
2

17. Jika y  x 2 x buktikanlah bahwa x 3 y' '  6 y, x  0


III. Dalam soal nomor 18 sampai 30, gunakan rumus turunan fungsi implisit untuk
dy
menentukan , dari persamaan yang diberikan di bawah ini:
dx
18. x 2  y 2  16
19. x 3  y 3  a 3 ; a konstan
20. 4 x 3  11xy 2  2 y 3  0
21. xy  3 y  10 x
22. x 2  xy  x 3 sin y 2
23. x 3  y 3  a 3 ; a konstan
2 2 2

x2
1  x 3
2
24. 3
y
25. 2 x 2  3 y 2  4 xy 2  2 x  3
x y
26.   xy
y x
27. sin xy  x 2 y
28. cos xy  3x  tan y 29. x 2 y 3  x y  2 x
IV. Dalam soal nomor 31sampai 33, Tentukan turunan kedua fungsi implisit berikut:
x y
30. y 3  x 2 31.  1 33. x  y  1
y x

Halaman : 139

Anda mungkin juga menyukai