Anda di halaman 1dari 2

JUKUNG

Sejarah Singkat
Jukung merupakan sarana transportasi yang sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat
Kalimantan. Bahkan konon, telah digunakan sejak zaman besi pada abad ke -7 Masehi hingga kini.
Suku dayak Ma’anyan yang bermukim didataran rendah Barito telah pernah melakukan perjalanan
(migrasi) sampai ke Madagaskar, sekitar tahun 600. Untuk dapat mencapai pulau itu, mereka
menggunakan perahu jukung sederhana sebagai alat transportasinya. Di duga mereka melalui
Sumatera, ke India, terus ke Arabia, hingga akhirnya tiba di Afrika, lalu menemukan pulau
Madagaskar. Kemudian menetap disana, sebagai penghuni pulau yang belum berpenduduk tersebut.
Sejak adanya migrasi tersebut, barulah pada abad 6-7 M pembuatan jukung yang beragam jenis
mulai berkembang di Kalimantan.

Latar Belakang
Sungai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rutinitas kehidupan bagi sebagian
masyarakat di Kalimantan. Kondisi geografis wilayah dengan aliran sungai besar maupun sungai kecil
memang menjadi komponen yang utama.
Sungai Barito yang merupakan sungai terbesar di Kalimantan mempunyai anak-anak sungai
yang semuanya dapat dilayari. Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai prasarana perhubungan dan
pengangkutan yang sangat penting bagi penduduk yang tinggal di kawasan tersebut. Sejak zaman
dahulu sungai merupakan prasarana transportasi yang mendukung aktivitas ekonomi maupun sosial
penduduk Kalimantan karena sebagian besar aktivitas ekonomi mereka dilakukan melalui sungai.
Dengan demikian, perahu sungai merupakan sarana transportasi air yang sangat penting bagi
kehidupan masyarakat, terutama bagi mereka yang bermukim disekitar aliran-aliran sungai.
Wilayah yang didominasi oleh perairan ini tentunya mempunyai banyak jalur transportasi yang
dapat dilalui oleh alat transportasi air, Sehingga pada saat itu banyak masyarakat menggunakan jalur
perairan untuk bepergian. Mengingat dulunya masyarakat Dayak kebanyakan tinggal di pinggir
sungai, alat transportasi yang terkenal pada masa itu adalah jukung dan menjadi sarana yang wajib
dimiliki setiap masyarakat Dayak.
Perkembangan Teknologi
Dahulu jukung mempunyai peranan penting bagi masyarakat daerah Kalimantan, tapi
sekarang budaya jukung semakin memudar dan diabaikan oleh masyarakat Kalimantan itu sendiri.
Ini disebabkan karena pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada alat
transportasi darat dan udara sehingga alat transportasi tradisional seperti jukung kurang diminati
dan tidak mampu bersaing lagi dengan alat transportasi darat dan udara.
Saat ini sangat sulit menemukan jukung tradisional yang masih asli. Kebanyakan jukung
menggunakan mesin dan meninggalkan dayung sebagai alat penggerak tradisionalnya. Jukung telah
mengalami perubahan menjadi klotok atau perahu motor seiring perkembangan teknologi yang
semakin modern. Bahkan, beberapa diantaranya kini mulai jarang ditemukan karena masyarakat
beralih ke alat transportasi darat yang lebih, cepat, efektif, dan efisien akibat perkembangan
teknologi yang semakin canggih.

Karakteristik
Jukung terbuat dari bahan dasar batang pohon yang dipahat sedemikian rupa dan pada
umumnya bentuknya sangat sederhana. Jukung tersebut tidak dijalankan oleh tenaga mesin seperti
perahu motor kebanyakan yang dijumpai sekarang ini, melainkan hanya dijalankan dengan cara
didayung. Untuk ukuran dari jukung ini memang bervariasi tergantung kegunaan dan fungsinya, ada
yang berukuran panjang 4 meter lebar 2,5 meter ada yang panjang mencapai 6 meter dengan lebar
hanya 1 meter.

Daya Angkut
Jukung ini biasanya mampu mengangkut kapasitas 3-5 orang. Tidak hanya untuk mengangkut
manusia saja, jukung juga berguna untuk mengangkut bahan-bahan makanan dan lainnya.

Keunggulan dan Kelemahan Jukung


Seperti halnya sarana umum transportasi air lainnya, jukung juga mempunyai kenggulan dan
kelemahan, diantaranya ;

 Keunggulan
1. hemat biaya karena tidak menggunakan bahan bakar minyak
2. tidak menghasilkan polusi yang bisa berdampak negatif untuk alam
 Kelemahan
1. jalannya lambat dibandingkan dengan kapal motor
2. muatan sedikit
3. serta dapat menguras tenaga karena dijalankan dengan cara didayung

Anda mungkin juga menyukai