A. Definisi Postpartum
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir
sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak,
2010).
Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas
dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-
organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan
dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Suherni, 2009). Partus di anggap spontan
atau normal jika wanita berada dalam masa aterm, tidak terjadi komplikasi, terdapat satu
janin presentasi puncak kepala dan persalinana selesai dalam 24 jam.
8 minggu Normal 30 gr
H. Discharge Planning
Rencana Pemulangan (RP) merupakan bagian pelayanan perawatan, yang bertujuan
untuk memandirikan klien dan mempersiapkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan emosional bayi bila pulang. Waktu yang terbaik untuk memulai rencana pulang adalah
hari pertama masuk rumah sakit. Klien belum dapat dipulangkan sampai dia mampu
melakukan apa yang diharapkan darinya ketika di rumah. Oleh karena itu Rencana
Pemulangan harus didasarkan pada :
1. Kemampuan klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari dan seberapa jauh tingkat
ketergantungan pada orang lain
2. Ketrampilan, pengetahuan dan adanya anggota keluarga atau teman
3. Bimbingan perawat yang diperlukan untuk memperbaiki dan mempertahankan
kesehatan, pendidikan, dan pengobatan.
Beberapa karakteristik yang harus dipertimbangkan dalam membuat Rencana
Pemulangan (RP) adalah :
1. Berfokus pada klien. Nilai, keinginan dan kebutuhan klien merupakan hal penting
dalam perencanaan. Klien dan keluarga harus berpartisipasi aktif dalam hal ini.
2. Kebutuhan dasar klien pada waktu pulang harus diidentifikasi pada waktu masuk dan
terus dipantau pada masa perawatan.
3. Kriteria evaluasi menjadi panduan dalam menilai keberhasilan implementasi dan
evaluasi secara periodik.
4. Rencana pemulangan suatu proses yang melibatkan tim kesehatan dari berbagai
disiplin ilmu.
5. Klien harus membuat keputusan yang tertulis mengenai rencana pemulangan.
Cara-cara penyampaian Rencana Pemulangan adalah :
1. Gunakan bahasa yang sederhana, jelas dan ringkas.
2. Jelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu perawatan.
3. Perkuat penjelasan lisan dengan instruksi tertulis
4. Motivasi klien untuk mengikuti langkah-langkah tersebut dalam melakukan perawatan
dan pengobatan.
5. Kenali tanda-tanda dan gejala komplikasi yang harus dilaporkan pada tim kesehatan.
6. Berikan nama dan nomor telepon yang dapat klien hubungi.
I. Home Care
Home care pada maternitas adalah fasilitas utama kesehatan yang bukan merupakan
bagian dari sebuah rumah sakit, yang yang menyediakan layanan antenatal komprehensif,
intrapartum, dan layanan pascakelahiran untuk wanita dengan kehamilan tanpa komplikasi.
Fasilitas ini harus ditempatkan berdekatan dan berhubungan dengan rumah sakit yang
dapat mengelola kedaan darurat obstetrik dan neonatal.
1. Keuntungan Homecare Maternitas
a. Biaya lebih murah
b. Resiko infeksi nosokomial rendah
c. Peningkatan keterlibatan keluarga
d. Memberikan pelayanan reproduksi yang komprehensif, berkualitas, dan
berkesinambungan.
2. Kondisi Perawatan yang Memerlukan Tindakan Homecare Beberapa perawatan yang
memerlukan tindakan homecare adalah :
a. Prenatal: Childbirth and parenting education, antenatal care, senam hamil, dan
antenatal education (deteksi kesejahteraan janin), dan lain-lain.
b. Intranatal: homebirth
c. Postnatal: early discharge follow up, maternal assessment, senam nifas, postnatal
Education
d. Neonatus: perawatan bayi baru lahir (memandikan, memberi makan, massage),
follow-up-postoperative or post-hospitalization follow-up, resusitasi neonatus.
e. Gangguan reproduktif: kanker serviks, mamae, dan lain-lain
f. Kontrasepsi, dan lain-lain.
Contoh Home care yang Bisa Diberikan Pada Perawatan Maternitas Dalam hal ini
perawat hanya berwenang memberikan perawatan homecare setelah pasien tersebut
memasuki masa post partum atau setelah melahirkan. Kunjungan rumah memiliki
keuntungan yang sangat jelas karena membuat perawat dapat melihat dan berinteraksi
dengan anggota keluarga di dalam lingkungan yang alami dan aman. Perawat mampu
mengkaji kecukupan sumber yang ada di rumah, demikian pula keamanan di rumah, dan
lingkungan sekitarnya. Misalnya, perawat dan Ibu bersama-sama membahas hal-hal yang
harus dipelajari sampai kunjungan berikutnya, mempelajari perawatan bayi lebih mudah
karena benda-benda yang dipakai demonstrasi adalah benda-benda yang dipakai untuk
demonstrasi adalah benda-benda yang sebenarnya yang digunakan sehari-hari di rumah.
Oleh karena itu, kunjungan rumah lebih mudah dilakukan untuk mengidentifikasi
penyesuaian psikologis dan fisik yang rumit.
Ada beberapa keterbatasan kunjungan rumah sebagai suatu strategi tindak lanjut
pascapartum seperti biaya untuk mengunjungi keluarga yang jaraknya jauh, terbatasnya
jumlah perawat yang berpengalaman dalam memberi pelayanan maternitas dan
perawatan bayi baru lahir, kekhawatiran tentang keamanan untuk mendatangi keluarga
di daerah tertentu