OLEH
Reza Kurniaty Umasangaji
17144010088
c. Diare
1. Gejala- gejala Penyakit Diare Yaitu:
a) Sering buang air besar dengan tinja cair terus menerus.
b) Disertai muntah yang berulang-ulang.
c) Lemah lemas dan ngantuk.
d) Adanya penurunan kesadaran.
e) Sudah tidak merasa haus lagi.
f) Tidak ingin makan.
g) Sakit perut hingga kejang pada perut.
h) Buang air kecil menjadi jarang atou tidak buang air kecil lagi.
i) Kulit tampak keriput,
j) Sering juga disertai kejang dan demam tinngi.
Bila timbul gejala diatas segera hubungi dokteragar mendapat
penanganan yang lebih baik lagi.
2. Penyebab-penyebab Penyakit Diare Yaitu:
a) Adanya infeksi dari virus, bakteri dan parasit yang berasal dari
makanan dan minuman yang tercemar atou kotor.
b) Seperti infeksi penyakit lain yang sedang diderita , seperti radang
tenggorokan dan infeksi telinga.
c) Alergi terhadap makanan atou obat-obatan tertentu.
d) Akibat dari pemanis buatan.
a) Berikan oralit atou air tajin sebagai cairan pengganti. Mengapa oralit
? Karena saat diare tubuh tidak saja kekurangan cairan tetapi juga
Elektrolit sehingga tidak akan membentu jika hanya di berikan air
putih saja.
b) Kurangi pemberian sayur dan buah-buahan karena akan sulit untuk
dicerna.
c) Tetap diberika ASI pada bayi yang terserang diare. Biasanya anak-
anak yang terserang penyakit diare anak-anak yang tidak mendapatkan
ASI.
d) Bila anak-anak mengalami diare, segeralah kedokter agar dapat
ditangani sedini mungkin. Sebab beberapa diare butuh antibiotik
tertentu untuk mengatasinya.
4. Cara Mencegah Penyakit Diare Yaitu:
a) Sebaiknya ibi memberikan ASI pada bayinya. ASI berguna sebagai
antibodi pada bayi karena didalam ASI terkandung enzim-enzim
pencernaan yang diperlukan oleh bayi sehingga bila besar nanti, Anak
akan memiliki daya tahan tubuh yang baik.
b) Mencuci botol susu anak dengan baik dan benar.
c) Membersihkan bahan-bahan makanan dengar air bersih.
Anda juga akan diberikan instruksi mengenai apa yang harus dilakukan
untuk memantau penyakit atau untuk mencegah penularan penyakit ke orang
lain misalnya anggota keluarga. Ia akan diminta untuk tinggal di dalam
ruangan tersebut hingga risiko penularan dianggap sudah menurun atau risiko
penyakitnya untuk berkembang sudah menurun.
Gejala dan tanda gangguan mental tergantung pada jenis gangguan yang
dialami. Penderita bisa mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan
perilaku. Beberapa contoh gejala gangguan mental adalah:
Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai
dengan fakta yang sebenarnya.
Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau
merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.
Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu.
Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan
berbulan-bulan.
Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung
memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak.
Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur,
serta gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur.
Kecanduan nikotin dan alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA.
Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan.
Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan
tertawa sendiri, serta keluar rumah dalam kondisi telanjang.
Bila orang di sekitar Anda menunjukkan gejala gangguan mental, ajak dia
berbagi dan bicara baik-baik mengenai gejala yang dialaminya. Jika
memungkinkan, ajak dia menemui psikiater.
Lekas ke IGD rumah sakit jiwa jika muncul gelagat untuk melukai diri
sendiri dan orang lain, terutama jika muncul keinginan untuk bunuh diri.
Bila hal tersebut terjadi pada orang di sekitar Anda, tetaplah bersamanya
dan hubungi nomor darurat.
Gejala yang dialami, termasuk sejak kapan gejala muncul dan dampaknya
pada aktivitas sehari-hari.
Riwayat penyakit mental pada pasien dan keluarganya.
Peristiwa yang dialami pasien di masa lalu yang memicu trauma.
Obat-obatan dan suplemen yang pernah atau sedang dikonsumsi.
Melalui tes darah, dokter dapat mengetahui apakah gejala pada pasien
disebabkan oleh gangguan tiroid, kecanduan alkohol, atau penyalahgunaan
NAPZA.