Disusun Oleh:
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
anugerah dan karunia-Nya kepada kita, sehingga masih diberikan kesehatan, kekuatan, dan
kemampuan untuk terus hadir dan berkarya, yang Insya Allah dapat bermanfaat bagi kemajuan
manusia di masa yang akan datang. Aamiin Yarrabballallamiin.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Bela Negara,
yaitu Bapak Jojok, yang telah memberikan kami kesempatan untuk membuat makalah
ini. Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang jati diri bangsa Indonesia
dan dampak yang dirasakan hingga saat ini. Makalah ini kami susun dengan mencari informasi
dari berbagai sumber.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan saya harapkan dan terima dengan senang
hati demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu
pengetahuan lebih luas bagi para pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah.....................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................1
1.4 Manfaat...............................................................................................................2
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................13
3.2 Rekomendasi...............................................................................................13-14
REFERENSI.........................................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi bangsa Indonesia yang sadar akan kondisi nyata yang dimilikinya itu, tentulah
semakin meyakini dasar negara yang telah disepakati bangsa Indonesia yakni Pancasila
dan berusaha mengimplementasikannya. Namun masalah besar yang masih harus dihadapi
ialah bagaimana menjabarkannya sehingga dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan
nyata masyarakat di segenap aspek kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Hal
tersebut amat diperlukan pada era reformasi saat ini, yang arahnya Pancasila nampak telah
benar-benar dilupakan oleh berbagai kelompok dalam masyarakat, walaupun secara formal
melalui ketetapan-ketetapan MPR-RI tetap diakui sebagai dasar negara yang harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pentingnya pengetahuan tentang jati diri
b. Untuk merancang dan menanamkan rasa cinta pada tanah air Indonesia
c. Memberikan upaya agar jati diri bangsa tidak hilang
1
1.4 Manfaat
a. Memberikan pembekalan dini terhadap pentingnya mengenali jati diri bangsa
b. Memberikan makna bagi tercapainya keamanan dan keamanan Negara Indonesia
c. Memberikan pendidikan terhadap pentingnya mempertahankan dan mengenal jati diri
bangsa
d. Menanamkan jiwa cinta tanah air
2
BAB II
KERANGKA TEORI
3
3. Perilaku para elit politik yang dinilai kurang proporsional dalam menjabarkan kebija-
kan yang menyimpang dari tujuan yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945,
mengakibatkan sifat keacuhan masyarakat terhadap pembangunan, utamanya dalam
memperkokoh wawasan kebangsaan.
4. Globalisasi yang mengusung nilai kebebasan yang individualistik mendorong
berkembangnya sikap pragmatik, kon-sumeristik, materialistik, hedonistik, yang
mengabaikan nilai-nilai luhur bangsa seperti gotong royong, kekeluargaan, kerukunan
dan kebersamaan sebagai pencerminan wawasan kebangsaan.
5. Tidak merasa bangga terhadap prestasi anak bangsa dalam berbagai segi, seperti di
bidang olah raga, pendidikan, karya teknologi, dsb.
6. Daerah perbatasan yang kurang men-dapat perhatian dari pusat maupun daerah yang
mengakibatkan perbedaan kesejah-teraan yang sangat tidak seimbang.
7. Pencurian kekayaan alam baik di darat maupun di laut yang sangat merugikan
masyarakat yang berakibat merosotnya pendapatan masyarakat.
8. Keadilan di berbagai bidang kehidupan yang menjadi dambaan masyarakat belum
dapat terwujud sebagai akibat belum terseleng-garanya penegakan hukum dengan
semestinya.
Fenomena tersebut di atas menunjukkan bahwa kemunduran wawasan kebangsaan
sudah merupakan realitas dan perlu penanganan segera dengan kesungguhan hati agar
dapat membangkitkan kembali wawasan kebangsaan masyarakat dengan Program
Memperkokoh Karakter dan Jati–diri Bangsa.
Focus Group Discussion yang diselenggara-kan oleh Badan Penelitian dan
Pengembang-an Departemen Dalam Negeri, yang diseleng-garakan pada tanggal 10
November 2009, menyusun rekomendasi bahwa perlu adanya lembaga yang menangani
masalah imple-mentasi program Memperkokoh Karakter dan Jatidiri Bangsa berdasar
Pancasila. Lembaga tersebut tiada lain adalah Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan
Politik Kementerian Dalam Negeri. Sedang aktualisasinya dikerjakan oleh Badan
Kesbangpol Propinsi, Kabupaten dan Kota, untuk itu diperlukan strategi, sistem dan
struktur implementasi Memperkokoh Karakter dan Jatidiri Bangsa (MKJB).
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
1) Soemarno Soedarsono seorang widyaiswara/dosen Lemhanas (2001) menyatakan
bahwa identitas atau jatidiri adalah bahwa identitas atau jatidiri adalah (a). Suatu
ciriciri, sikap dan perilaku seseorang yang membedakan dengan orang lain. (b). Yang
kemudian dapat disamakan dengan tanda diri atau bukti diri dari orang tersebut
2) Parsudi Suparlan (1999) berpendapat bahwa atau jatidiri adalah (a). Suatu
pengenalan/pengakuan terhadap seseorang yang termasuk dalam suatu golongan.
(b).Yang dilakukan berdasar serangkaian ciri-ciri yang merupakan satu kesatuan bulat
dan menyeluruh. (c). Dengan yang menandainya sehingga masuk dalam golongan
tersebut (contoh seseorang yang memakai seragam tentara / polisi).
3) Menurut Hank Johnston (1994) identitas ada dua yaitu : (1). Identitas individu:
Identitas yang berkaitan dengan keseluruhan ciri seseorang. Dibentuk melalui interaksi
biologi dan kehidupan sosial. Identitas individu dimiliki sejak lahir maupun melalui
proses interaksi dengan yang lain. (2). Identitas kolektif: Identitas yang dimiliki oleh
anggota-anggota kelompok yang mereka bangun melalui interaksi sesama anggotnya
dan untuk kepentingan bersama atau kelompok.
Adapun pengertian jati diri bangsa dari beberapa sumber yaitu:
Suatu kualitas yang menentukan suatu individu,sedemikian rupa sehingga diakui sebagai
suatu pribadi yang membedakan dengan individu yang lain. Kualitas yang menggambarkan
suatu jatidiri bersifat unik, khas, yang mencerminkan pribadi individu dimaksud. Jatidiri
akan mempribadi dan menjadi prinsip dalam diri individu yang akan selalu nampak dengan
konsisten dalam sikap dan perilaku individu dalam menghadapi setiap permasalahan.
Sebuah prinsip akan bersemayam dalam diri seseorang dan menjadi pola pikirnya.
Perilakunya yang terlihat secara kasat mata adalah gambaran dari sebuah gagasan yang
mengandung nilai kebenaran. Karena pada dasarnya sebuah prinsip memiliki nilai
kebenaran. Adapun prinsip yang pada akhirnya membinasakan orang bersangkutan, maka
itu bukanlah prinsip tapi kesimpulan pribadi yang menyesatkan.
6
mencapai tujuan-tujuan nasional yang telah di tetapkan sehingga dapat mewujudkan
masyarakat yang adil dan sejahtera.
Jati diri bangsa merupakan suatu pilihan, dan Jati Diri Bangsa Indonesia merupakan
pencerminan atau tampilan dari karakter Bangsa Indonesia. Pancasila dan Jati Diri tidak
boleh dipisahkan dan tidak terpisahkan. Pancasila sebagai landasan idiil, landasan filosofis
bangsa, sumber dari segala hukum di negeri Indonesia ini, sedangkan jati diri adalah
implementasi sehari-hari, sebagai perilaku insan Indonesia.
Jati Diri Bangsa Indonesia bersumber pada nilai-nilai pancasila yang meliputi : (1).
Ketuhanan yang maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradap, (3) Persatuan
Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai ini selaras dengan nilai-nilai 5 pilars characteristics :
a. Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha Esa.
Darinya akan memunculkan penghambaan semata-mata pada Tuhannya yang Esa.
Kesadaran ini juga berarti memahami keberadaan diri dan alam sekitar sehingga
mampu memakmurkannya.
b. Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu dan
ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki
potensi.
c. Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi,
mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan
d. Musyawarah: Pembebasan (emansipasi) atas penindasan sesama manusia. Olehnya,
tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia.
e. Keadilan: Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama, tetapi
proporsional.
7
diambil.Dalam bernegara tentunya dibutuhkan prinsip agar negara tersebut dapan berdiri
sendiri dan memeiliki ciri yang membedakanya dengan bangsa lain.
Tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno almarhum mantan presiden RI pertama mengatakan kalau
sila-sila dalam PANCASILA itulah prinsip-prinsip kehidupan bangsa Indonesia. THE
FIVE PRINCIPLES dalam bahasa inggrisnya. Dengan demikian maka sila-sila dalam
Pancasila memberikan corak pada pola fikir dan pola tindak bangsa Indonesia dalam
menghadapi segala permasalahannya.
Adapun ke lima prinsip beserta perwujudan terhadap jati diri bangsa adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia bukan hanya pengorbanan dari para
pahlawan tetapi juga atas berkat dan rahmad ALLAH Swt.Hal ini tertuang di
pembukaan UUD 1945 alinia ke tiga.Hal ini semakin menegaskan bahwa Negara
Indonesia adalah negara yang berlandaskan agama.Selain itu pmerintah juga
mengakui 6agama yang boleh dianut oleh masyarakat Indonesia yaitu
Islam,Kristen,Katolik,Hindu,Budha,dan Kongwuchu.Sejatinya semua tertuju pada
satu Tuhan hanya berbeda kepercayaan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.Terdapat berbagai suku,ras,adat dan
kebudayaan yang berbeda.Selain itu juga banyak pendatang asing yang mulai menjadi
penduduk di Indonesia.Tetapi perbedaan ini bukanlah permasalahan yang harus
diberbincangkan melainkan suatu keistimewaan yang harus disikapi dengan jiwa besar
yaitu saling menghormati satu sama lain.
3. Persatuan Indonesia
Penggambaran simbol Bhineka Tunggal Ika yang terdapat dalam Kitab
Sutasoma,dengan maksud walau berbeda –beda tetap satu jua.Negara dengan tradisi
dan adat istiadat yang beraneka ragam berbudi pekerti luhur penuh sopan santun
dengan semangat kebersamaan dan gotong royong.Negara yang sarat dengan
kemajemukan yang terdiri dari Sabang sampai Merauke tidak menjadi penghalang
untuk bersatu dalam satu jiwa Tanah Air Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dalam Permusyawaratan Perwakilan
8
Pengambilan keputusan dalam bermusyawarah merupakan cara yang benar dalam
menyelesaikan masalah.Tidak hanya dalam lingkungan terkecil seperti keluarga tetapi
pengambilan kebijakan publik yang menyangkut hajat hidup oarang banyak juga
melalui musyawarah.Pengambilan keputusan melui suara terbanyak ini juga sesuai
dengan pasal 20 ayat 2 yaitu setiap RUU dibahas oleh DPR dan Presiden untuk
mendapat persetujuan bersama.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pemerintah sebagai lembaga yang mengatur kehidupan bermasyarakat sesuai UU yang
berlaku agar keadilan berlaku secara merata.Misalnya perusahaan yang menyangkut
kepentingan orang banyak dikuasai oleh negara,seperti Perusahaan Listrik
Negara(PLN) yang melayani bidang perlistrikan dibawah naungan Mentri
ESDM.Dalam hal ini kita sadrai bahwa listrik merupakan hal yang sangat vital dalam
hidup,oleh karenanya bila cabang produksi ini dikuasai oleh orang-orang
tertentu.Tentu hanya mereka yang dapat merasakan keuntunganya dan tentu
memberatkan bagi rakyat pada umumnya.Keikutsertaan pemerintah dalam
perekonomian ini diatur dalam pasal 33 ayat 2 yang berbunyi “Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara.
9
masyarakat memberikan makna dan nilai – Semakin maraknya skeptisme dan sinisme
terhadap Pancasila sebagai dasar Negara.
Era globalisasi ini ternyata bak pedang bermata dua.Dapat membawa kita menjadi
pribadi yang lebih bermutu atau bahkan menjadi pribadi yang tidak tau diri.Kepintaran
generasi muda dalam mengaoalh teknologi tidak diimbangi dengan mental yang
bermoral.Pada akhirnya negaralah yang akan menanggung akibatnya.Anak-anak sampai
orang dewasa seakan terbiasa bahkan hafal dengan berita-berita terbaru yang disajikan di
dunia maya tersebut , tapi keaadan ini bertolak belakang dengan pengetahuan terhadap
pancasila sebagai landasan dalam bertindakyang seakan asing bahkan tidak mengenalnya.
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinia terakhir terdapat tujuan
bangsa serta 5 dasar negara yang tentunya dubuat dengan maksud tertentu dan proses yang
tidak mudah.Ke lima dasar tersebut menunjukkan kepribadian bangsa yang membedakan
Bangsa Indonesia dengan bangsa lainya. Sebagai generasi penerus bangsa yang pada
akhirnya penentu kehidupan bangsa hendaknya dapat menghormati para pendiri bangsa
dengan tetap mengisi kemerdekaan melalui prestasi dan rasa nosionalisme yang tinggi
terhadap bangsa Indonesia tercinta.
10
Mampukah kita dengan jatidiri tersebut menghadapi dampak negatif globalisasi?
Jawabannya bisa dan mampu, yaitu dengan jalan memberikan pendidikan berkarakter,
antara lain dengan Pendidikan Bela Negara.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter)
kepada warga kampus yang meliputi komponen pengetahuan (knowlegde), kesadaran atau
kemauan, dan tindakan (action) untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan
sehingga menjadi manusia sempurna (al-insan al-kamil).
Faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan karakter:
(1) semangat disiplin yang dibentuk oleh konsistensi keteraturan perilaku dan
wewenang;
(2) komitmen kepada kelompok sosial. Moralitas bukanlah tindakan yang sifatnya
individual, karena ia harus diletakkan dalam konteks lebih luas yakni masyarakat;
(3) Otonomi, tiap manusia berhak menentukan sendiri (self determination) bukan
penundukan diri (submission), yakni terletak pada kemampuan untuk meramalkan
secara tepat konsekuensi dari berbagai alternatif tindakan.Otonomi menyangkut
keputusan pribadi dengan mengetahui sepenuhnya konsekuensi-konsekuensi dari
berbagai tindakan itu
Remaja Indonesia sedang mengalami krisis identitas. Untuk itu, jati diri dan karakter
remaja perlu dibangun yaitu melalui :
1. Keluarga
Keluarga menjadi yang paling penting untuk membangun karakter. Keluarga
terutama orangtua merupakan pihak yang paling berpengaruh dalam proses
pembangunan karakter, karena seseorang sejak lahir sering kebiasaan orangtua
mereka. Sehingga melalui orangtua merupakan awal yang harus dilakukan untuk
pembangunan karakter.
2. Sekolah
Pendidikan menjadi salah satu sarana dalam membangun karakter anak bangsa. Di
dalam pendidikan, siswa diajarkan bagaimana bersosialisasi dengan teman. Selain
itu, juga diajarkan menggunakan bahasa yang baik dan benar, mengetahui nilai-nilai
luhur bangsa yaitu Pancasila serta mengetahui sejarah kemerdekaan Indonesia.
11
3. Lingkungan
Lingkungan juga berpengaruh dalam pembangunan karakter, karena diluar sekolah
dan keluarga seseorang akan melakukan sosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Contohnya melalui komunitas sosial.
12
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jati Diri adalah ciri khas atau karakteristik suatu bangsa yang membedakannya dari
bangsa yang lain. Pancasila yang menjadi filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia
itu, sebenarnya digali dari tradisi masyarakat berbangsa sepanjang sejarahnya. Pancasila
sebagai dasar falsafah negara merupakan model ideal pluralisme ala Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara menjadi falsafah hidup dan landasan pergerakan
keIndonesiaan. Di dalam pancasila terkandung nilai-nilai yang merupakan ciri khas
kepribadian bangsa dan itulah yang seharusnya terus kita pakai sebagai patokan hidup.
Jatidiri bangsa dapat saja luntur oleh guyuran gagasan yang datang dari luar baik
dengan sengaja atau tidak. Oleh karena itu perlu adanya usaha terus menerus untuk
mempertahankan jatidiri bangsa. Tuhan mengaruniai manusia dengan berbagai potensi
untuk dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga selalu tercipta keseimbangan dalam
menghadapi berbagai gejolak Manusia selalu menghadapi perubahan yang tidak mungkin
dihindarinya. Dengan potensi fisik dan psikisnya yang berupa kemampuan rasional,
emosional dan spiritual, manusia mampu membawa diri sesuai dengan jatidirinya dengan
mengadakan adaptasi terhadap perubahan tersebut.
Untuk merealisasikan pikiran tersebut hanya dengan jalan mengimplementasikan
Pancasila secara nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hanya dengan cara ini,
maka Pancasila sebagai jatidiri bangsa akan tetap kokoh dan lestari, yang sekaligus berarti
tetap tegaknya integritas bangsa Indonesia yang sejahtera dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3.2 Rekomendasi
Sebagai rakyat Indonesia kita wajib menjaga jati diri bangsa Indonesia, dimana dalam
hal ini Pancasila adalah salah satu jati diri yang dimiliki bangsa Indonesia yang berperan
penting dalam menjaga jati diri bangsa. Oleh sebab itu kita sebagai generasi penerus bangsa
harus selalu menjaga jati diri kita dalam mengenalkan bangsa dimata dunia.
13
Pancasila sebagai jatidiri bangsa Indonesia artinya Pancasila tersebut merupakan
ciri khas bangsa kita , yang membedakan kita dengan negara lain dan kita tahu bahwa saat
ini kita sedang krisis identitas. Sebaiknya kita sebagai bangsa Indonesia , khususnya
generasi muda lebih menjaga jatidiri bangsa Indonesia. Karna jika kita tidak menjaganya
atau memeliharanya mungkin beberapa tahun kedepan jatidiri bangsa kita akan memudar
dan mungkin tergantikan oleh pengaruh dari luar mungkin juga hilang. Mari kita bersama-
sama mencintai dan mengembangkan kakayaan jatidiri bangsa kita , dimulai dari jatidiri
kita terlebih dahulu.
14
REFRENSI
1. Alfian, Magdalia. 2013. Potensi Kearifan Lokal Dalam Pembentukan Jati Diri dan
Karakter
2. https://www.upnjatim.ac.id/images/upnjatim/documents/Buku%20Ajar%20Bela%20Ne
gara.pdf
3. http://punyamisbah.blogspot.com/2015/02/jati-diri-dan-karakter-bangsa.html
4. http://satuilmukita.blogspot.com/2016/12/makalah-jati-diri-bangsa.html?m=1
15