Anda di halaman 1dari 9

PRAKTEK LABORATORIUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“PENATALAKSANAAN TERSEDAK/ HEIMLICH MANEUVER”

Nama :____________________
N I M :____________________

PROSEDUR TINDAKAN
No Kegiatan Perawat Ya Tidak
Konfirmasi
o Tanya apakah tersedak ?
o Tanyakan kemampuan batuk. “Apa bapak/ ibu bisa batuk? (tanpa
1 mengambil nafas sebelumnya)
o Amati tanda adanya obstruksi jalan nafas (kemampuan bicara,
gelisah, kesulitan dalam bernafas, kekuatan pernafasan,
sianosis)
Jelaskan kepada klien bahwa anda telah terlatih untuk menolong korban
2
dalam kondisi tersedak dan prosedurnya secara ringkas.
3 Beri privasi pasien (ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman)
4 Atur posisi klien berdiri dengan sedikit condong kedepan
5 Penolong berdiri dibelakang klien
6 Lingkarkan satu tangan anda ke pinggang klien
Kepalkan satu tangan dan letakkan diantara umbilicus dan prosesus
7
xyphoideus
8 Pegang erat kepalan tangan (kunci) dengan tangan satunya
Hentakkan dengan cepat kearah atas dan dalam dan lakukan lima kali
9 hentakkan (sampai benda asing/ sumbatan keluar). Dan anjurkan
membatukkan disetiap akhir hentakkan.
10 Lakukan evaluasi
11 Berpamitan

Jakarta, ___ April 2018


Penguji,

____________________________
PRAKTEK LABORATORIUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
“RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)”

Nama :____________________
N I M :____________________

PROSEDUR TINDAKAN
No Kegiatan Perawat Ya Tidak
1 Verify scene safety (Aman penolong, aman pasien dan aman lingkungan)
Pastikan tingkat kesadaran pasien (Tepuk dan goyangkan bahu
2
penderita. Panggil dan tanyakan keadaan pasien)
Segera cari bantuan (EMS) (sebutkan nama, no HP, jumlah pasien,
3
kondisi, alamat) dan ambilkan AED
Kaji nadi karotis dan raba tulang servikal, dan pantau pernafasan (No
4
Breathing or Only Gasping) selama 10 detik
Memposisikan klien (Posisikan terlentang dengan dasar yang keras)
5 Posisikan diri anda dengan benar yakni dengan berjongkok disamping
korban, sejajar dengan bahu korban
Berikan kompresi dada (jika sudah dipastikan nadi karotis tidak teraba).
o Hand placement on lower half of sternum
6 o 30 compressions
o Compresses at least 2 inches (5 cm)
o Complete recoil after each compression
Berikan 2 nafas dengan menggunakan a barrier device
o Each breath given over 1 second
7
o Visible chest rise with each breath
o Resumes compressions in less than 10 second
Gunakan Automated External Defibrilator
o Powers on AED
o Correctly attaches pads
8
o Clears for analysis
o Clears to safely deliver a shock
o Safely delivers a shock
9 Melanjutkan kompresi (tidak lebih dari 10 detik setelah pemberian shock)
Lakukan selama 5 siklus (1 siklus adalah 30 kompresi : 2 ventilasi) atau
10
selama 2 menit (lakukan perubahan peran dan cek nadi karotis)

Jakarta, ___ April 2018


Penguji,

____________________________
Sumber :
American Heart Association. 2015. Basic Life Support: Provider Manual. ISBN 978-1-61669-
407-4 Printed in the United States of America
PRAKTEK LABORATORIUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
“PEMASANGAN ENDOTRACHEAL TUBE”

Nama :____________________
N I M :____________________

PROSEDUR TINDAKAN
No Kegiatan Perawat Ya Tidak
1 Cek catatan perkembangan (identifikasi indikasi)
Persiapan alat :
Endotracheal Tube (ETT), Laryngoscope set (Handle & Blades), Stilet,
Dispossable spuit 10 cc, Jelly, Obat-obatan untuk paralisis dan sedasi
2 (spray), Plester, Stetoskop, Bag Valve Mask dengan reservoir yang
dihubungkan dengan oksigen 100%, Suction, Gunting, Orofaringeal,
Sarung Tangan (bersih dan steril), Bak instrument yang berisi duk steril,
tempat sampah/ bengkok
3 Cuci tangan
4 Pakai alat pelindung diri (masker dan handscoon bersih)
Buka bak instrument, dan ambil duk steril kemudian letakkan pada
5
nampan yang kosong (untuk tempat ETT)
Ambil kassa steril dari bak instrument (untuk persiapan pemberian jelly
6 pelumas pipa) dan letakkan di atas duk steril dan berikan jelly pelumas
diatas kassa
Mempersiapkan ETT
o Buka plastic pembungkus ETT (hanya sebatas dipangkal/ pada
konektor ETT) untuk mengecek kondisi ETT.
o Kembangkan balon pengunci pada ETT
o Cek adanya kebocoran pada balon pengunci
7
o Kempeskan kembali balon pengunci
o Masukkan stilet pada ETT. Dan pastikan ujung stilet tidak
melebihi ujung ETT
o Buka keseluruhan ETT dan letakkan di duk steril (pertahankan
prinsip steril)
Mempersiapkan Laringoskop
o Sambungkan handle laringoskop dengan blades yang sesuai
8 dengan ukuran
o Cek fungsi lampu
o Letakkan laringoskop di nampan
9 Cek fungsi suction
10 Posisikan kepala pasien dalam posisi netral (anatomis)
11 Berikan semprotan benzokain/ anestesi spray (jika diindikasikan)
12 Lepas handscoon dan ganti dengan handscoon steril
13 Oleskan jelly pelumas yanag telah disiapkan keujung ETT
o Buka mulut pasien dengan cross finger (menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk)
14
o Ambil nafas dalam dan tahan (sebagai parameter jika kita sudah
tidak bisa menahan nafas berarti pasien juga mengalami hipoksia
dan tindakan segera diakhiri dan segera berikan oksigenasi yang
adekuat)
o Masukkan laringoskop pada bagian kanan mulut penderita dan
geser lidah kesebelah kiri.
o Angkat laringoskop keatas dan kedepan dengan kemiringan 45
derajat sejajar dengan aksis pegangan, jangan sampai
menggunakan gigi sebagai titik tumpu
o Jika epiglottis tertutupi oleh cairan atau darah lakukan suction
15 Lakukan ceilik maneuver (untuk mengidentifikasi epiglottis secara visual)
Masukkan pipa endotracheal dengan hati-hati ke dalam tracheal sampai
16 melewati pita suara kurang lebih 1-2 cm atau pada orang dewasa dengan
kedalaman pipa ET kurang lebih 19-23 cm
17 Angkat laringoskop
Pegang pipa ET(fiksasi) dengan satu tangan dan ambil stilet dengan
18
tangan yang lain
19 Sambungkan dengan BVM dan segera berikan oksigenasi (asisten)
Periksa penempatan pipa endotracheal dengan cara memberi ventilasi
dengan BMV yang telah terpasang ke oksigen. Dan Secara visual
20 perhatikan pengembangan dada dengan ventilasi serta auskultasi dada
dan abdomen dengan stetoskop untuk memastikan letak pipa/ lihat
gelombang capnografi / PETCO2
Kembangkan balon dengan udara secukupnya agar tidak lepas, jangan
21
mengembangkan balon secara berlebihan (10-15 ml)
22 Amankan pipa ET dengan plester
23 Pasang Oropharingeal airway untuk mencegah pipa ET tergigit
Lakukan ventilasi terus dengan oksigen 100% (aliran 10-12 liter/ menit)
24
dengan BVM atau hubungkan dengan ventilator
25 Lepas handscoon dan cuci tangan
26 Bereskan alat

Jakarta, ___ April 2018


Penguji,

____________________________
PRAKTEK LABORATORIUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
“PEMASANGAN OROPHARINGEAL AIRWAY”

Nama :____________________
N I M :____________________

PROSEDUR TINDAKAN
No Kegiatan Perawat Ya Tidak
Identifikasi indikasi : koreksi kemungkinan obstruksi jalan nafas pada
1
pasien tidak sadar
2 Pakai handscoon
Ukur pipa orofaring : ukuran yang sesuai dapat diukur dengan
3 membentangkan pipa dari sudut mulut pasien kearah ujung daun telinga
(bagian lobules) sisi wajah yang sama.
4 Posisikan pasien
Silangkan ibu jari dan jari telunjuk pada tangan yang sama dan letakkan
5 pada gigi bagian atas dan bawah di sudut mulut pasien. Lebarkan/
jauhkan jari anda untuk membuka rahang pasien (Crossed Finger)
Masukkan pipa secara terbalik (ujung pipa menghadap ke palatum) dan
jalankan sepanjang dasar mulut pasien, melewati jaringan lunak
6
menggantung dari belakang (uvula) atau hingga anda menemukan
tahanan melawan pallatum mole
Putar oropharingeal airway 180 derajat dengan hati-hati, sehingga
7
ujungnya mengarah kebawah ke faring pasien.
Periksa dan lihat respon pasien setelah pipa terpasang. Pastikan pipa
8 sudah terpasang dengan baik dan ukuran sesuai. Jika ada gag reflek
segera lepaskan orofaringeal segera
10 Lepas Handscoon
11 Terminasi

Jakarta, ___ April 2018


Penguji,

____________________________
PRAKTEK LABORATORIUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
“PEMASANGAN NECK COLLAR”

Nama :____________________
N I M :____________________

PROSEDUR TINDAKAN
No Kegiatan Perawat Ya Tidak
1 Identifikasi indikasi : adanya krepitasi dan deformitas pada tulang servikal
2 Siapkan alat : Neck collar, handscoon dan banal pasir (jika ada)
Salam, panggil nama, perkenalkan diri, jelaskan tujuan dan prosedur
3
tindakan pada pasien jika sadar dan atau keluarga
4 Tanyakan kesediaan tindakan
5 Pakai handscoon
Lakukan pengukuran neck collar dengan menggunakan jari-jari anda
6
untuk mengukur jarak dari bahu ke dagu.(panjang leher)
Memasang neck collar
o Pegang kepala dengan cara memegang bagian mandibula
kearah temporal dengan kedua tangan diantara sisi (seperti
halnya jaw thrust maneuver)
7
o Memasukkan neck collar secara perlahan ke bagian belakang
leher dengan sedikit melewati leher/ dengan bantuan teman
o Letakkan bagian tekukkan neck collar tepat didagu
o Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
8 Cek : Pemasangan jangan terlalu kuat dan jangan terlalu longgar
9 Pasang bantal pasir disisi kepala pasien
10 Obsevasi kenyamanan pasien
11 Lepaskan handscoon
12 Cuci tangan
13 Berpamitan

Jakarta, ___ April 2018


Penguji,

____________________________
PRAKTEK LABORATORIUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
“ITLS PRIMARY SURVEY”

Nama :____________________
N I M :____________________

PROSEDUR TINDAKAN
No Kegiatan Perawat Ya Tidak
Scene Size-Up
o Alat Pelindung Diri (handscoon, gogle, masker)
o Pastikan aman penolong, aman pasien dan aman lingkungan
1
o Initial Triage (Jumlah korban dan kondisinya)
o Kaji kebutuhan khusus
o Mekanisme Cedera
Initial Assessment
2
Keadaan Umum (umur, jenis kelamin, penampilan secara umum, posisi)
3 Cek kesadaran (AVPU) dan keluhan utama
Cek jalan nafas (Airway & C-Spine Control) : Snoring, Gurgling, Stridor,
4
Silence)
Cek pola pernafasan (Breathing) : Ada pernafasan?, jumlah pernafasan?
5
menggunakan otot bantu pernafasan?
Cek sirkulasi (Circulation) : Ada nadi ? Jumlah nadi/ menit? Kualitas
6 nadi? Warna kulit? Kelembaban? Capillary Refill Time? Suhu? Apakah
ada perdarahan yang bisa dikontrol?
Keputusan untuk melanjutkan Rapid Trauma Survey/ Focus Exam/ Load
7
and Go
Rapid Trauma Survey
8
Kepala (DCAP BLS TIC)
9 Leher (DCAP BLS TIC, JVD, Trachea)
10 Dada (DCAP BLS TIC)
11 Dada (suara nafas dan suara jantung)
12 Abdomen (DCAP BLS TIC)
13 Pelvis (DCAP BLS TIC)
14 Ekstremitas Bawah (DCAP BLS TIC) & PMS
15 Ekstremitas Atas (DCAP BLS TIC) & PMS
16 Posterior (DCAP BLS TIC)
17 Keputusan untuk Load and Go ?
18 Pindahkan ke ambulan untuk dirujuk ke RS

Jakarta, ___ April 2018


Penguji,

____________________________
PRAKTEK LABORATORIUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
“ITLS SECONDARY SURVEY”

Nama :____________________
N I M :____________________

PROSEDUR TINDAKAN
No Kegiatan Perawat Ya Tidak
Initial Assessment
1
Keadaan Umum
2 Cek kesadaran (AVPU) dan keluhan utama
Cek jalan nafas (Airway & C-Spine Control) : Snoring, Gurgling, Stridor,
3
Silence)
Cek pola pernafasan (Breathing) : Ada pernafasan?, jumlah pernafasan?
4
menggunakan otot bantu pernafasan?
Cek sirkulasi (Circulation) : Ada nadi ? Jumlah nadi/ menit? Kualitas
5 nadi? Warna kulit? Kelembaban? Capillary Refill Time? Suhu? Apakah
ada perdarahan yang bisa dikontrol?
Detailed Exam
6
Lakukan pemeriksaan riwayat S.A.M.P.L.E
7 Lakukan pengkajian tanda-tanda vital
8 Lakukan pemeriksaan Glascow Coma Scale
9 Pemeriksaan Kepala (DCAP BLS TIC)
10 Pemeriksaan Leher (DCAP BLS TIC, JVD, Trachea)
11 Pemeriksaan Dada (DCAP BLS TIC)
12 Pemeriksaan Dada (suara nafas dan suara jantung)
13 Pemeriksaan Abdomen (DCAP BLS TIC)
14 Pemeriksaan Pelvis (DCAP BLS TIC)
15 Pemeriksaan Ekstremitas Bawah (DCAP BLS TIC) & PMS
16 PemeriksaanEkstremitas Atas (DCAP BLS TIC) & PMS
17 Pemeriksaan Posterior (DCAP BLS TIC)

Jakarta, ___ April 2018


Penguji,

____________________________
PRAKTEK LABORATORIUM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
“ITLS ONGOING EXAM”

Nama :____________________
N I M :____________________

PROSEDUR TINDAKAN
No Kegiatan Perawat Ya Tidak
Lakukan pemeriksaan riwayat S.A.M.P.L.E (kalau belum dilakukan
1
sebelumnya)
Cek kesadaran (AVPU), pupil, dan keluhan utama. Jika pasien penurunan
2
kesadaran lakukan pemeriksaan GDS dan GCS
Lakukan pengkajian tanda-tanda vital
Cek jalan nafas (Airway & C-Spine Control) : Snoring, Gurgling, Stridor,
3
Silence)
Cek pola pernafasan (Breathing) : Ada pernafasan?, jumlah pernafasan?
4
menggunakan otot bantu pernafasan?
Cek sirkulasi (Circulation) : Ada nadi ? Jumlah nadi/ menit? Kualitas
5 nadi? Warna kulit? Kelembaban? Capillary Refill Time? Suhu? Apakah
ada perdarahan yang bisa dikontrol?
6 Pemeriksaan Leher (DCAP BLS TIC, JVD, Trachea)
7 Pemeriksaan Dada (DCAP BLS TIC)
8 Pemeriksaan Dada (suara nafas dan suara jantung)
9 Pemeriksaan Abdomen (DCAP BLS TIC)
10 Lakukan pemeriksaan ulang trauma
11 Lakukan pemeriksaan ulang tindakan yang telah diberikan
12 Lakukan pemeriksaan ulang cardiac monitor, capnograph, pulse oximeter

Jakarta, ___ April 2018


Penguji,

____________________________

Anda mungkin juga menyukai