MEDIA TRANSMISI
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan makalah
mengenai “media transmisi”.
Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik dalam susunan
dan penulisannya yang salah, penulis memohon maaf dan berharap semoga penulisan
makalah ini bermanfaat khususnya kepada kami selaku penulis dan umumnya kepada
pembaca yang budiman.
BAB 1 .......................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
BAB 2 .......................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 7
2.3 Jenis – Jenis Media Transmisi ..................... Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ................................................................................................................. 22
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
1. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan lebih bagi Penulis tentang Media
Transmisi.
PEMBAHASAN
Fungsi utama media transmisi adalah menyalurkan sinyal atau informasi dari
satu titik (pengirim) ke titik lainnya (penerima), dan juga menjaga keutuhan sinyal
tersebut. Pada umumnya saluran transmisi berfungsi sebagai:
a. Saluran Informasi(sinyal)
b. Sebagai Induktor
c. Sebagai Kapasitor
d. Sebagai Resonator
e. Sebagai Transformer
Media transmisi ini bergantung pada Jenis alat elektronika, data yang
digunakan oleh alat elektronika tersebut, tingkat keefektifan dalam pengiriman data,
dan ukuran data yang dikirimkan. Jenis media transmisi ada dua yaitu:
Guided/kabel
Unguided/wireless
Media kabel merupakan suatu media transmisi yang sudah sejak dulu
digunakan dalam system komunikasi data, kabel merupakan jenis media transmisi
guided yang mentransmisikan sekaligus memandu arah pengiriman data, komunikasi
berbasi kabel memungkinkan untuk dilakukan jika jarak antaran pengirim dan
penerima tidak terlalu jauh dan berada dalam area lokal, hal ini sering digunakan
jaringan telepon dan jaringan computer lokal.
Perlu diingat bahwa hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan
komputer disebabkan karena adanya kesalahan pada media komunikasi yang
digunakan termasuk kabel dan konektor serta kualitas pemasangannya. Kegagalan
lainnya bisa disebabkan faktor teknis dan kondisi sekitar. Setiap jenis kabel
mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah
pengenalan tipe media transmisi kabel.
•Twisted pair
•Koaksial
• Fiber optic
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) adalah jenis kabel telepon yang
digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk
tiap pasangan kabel,Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada
jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih
baik terhadap interferensi EMI.
2. Unshield twisted pair (UTP).
Pada pemasangan kabel UTP terdapat konektor RJ-45 yang digunakan untuk
menghubungkan kabel UTP dengan Ethernet. Fungsi konektor RJ 45 ini
memudahkan penggantian pesawat telephon atau memudahkan untuk dipindah-
pindah serta mudah untuk dicabut tanpa khawatir tersengat aliran listrik serta
menghubungkan konektor LAN melalui sebuah pusat network.
Gambar. RJ 45
Untuk pemasangan kabel Twisted Pair, terdapat dua jenis pemasangan kabel
Twisted Pair yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu :
Straight Through Cable (Kabel Straight)
Kabel coaxial adalah jenis kabel yang memiliki dua buah penghantar
konduktor berupa kabel solid terbuat dari tembaga sebagai inti(Konduktor inti),
kemudian dilapisi sekat insolator dan dililit kembali oleh penghantar berupa kabel
serabut yang terbuat dari tembaga atau alumunium(metal shield) sebagai penghantar
bagian luar. Kabel coaxial atau kabel koaksial terbungkus oleh isolator elastis yang
terbuat dari plastik tahan air (kabel jaket).
Kabel jenis ini digunakan untuk mentransmisikan data dengan frekuensi
tinggi, mulai 300 kHz ke atas. Sistem transmisi menggunakan kabel coaxial
membutuhkan kanal yang besar.
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan
informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga
biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil
kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain. Kelemahan kabel koaksial
adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh
harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap
gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Fiber optic adalah kabel yang terbuat dari serat kaca yang digunakan untuk
mentransmisikan data dengan menggunakan cahaya. Fiber optic memanfaatkan
cahaya sebagai gelombang informasi yang akan dikirimkan. Pada bagian pengirim
terdapat sebuah sumber optik yang berfungsi mengubah sinyal elektrik menjadi
sinyal optik yaitu berupa berkas cahaya. Kemudian diteruskan ke kanal informasi
yang terbuat dari serat optik. Kanal ini berfungsi sebagai pemandu gelombang yang
mentransmisikan berkas cahaya hingga ke penerima. Dan pada bagian penerima,
berkas cahaya diterima oleh detektor optik yang berfungsi mengubah sinyal optik
menjadi sinyal elektrik kembali.
Serat optik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu core, cladding dan coating.
Core merupakan bagian utama dari serat optik karena pada core ini informasi yang
berupa pulsa cahaya ditransmisikan (Zanger, 1991, Thomas, 1995). Core dan
cladding terbuat dari bahan silica, kaca, atau plastik yang berkulitas tinggi dan bebas
air. Core memiliki indeks bias yang lebih besar daripada cladding (n1 > n2) hingga
pada batas kritis, sehingga memungkinkan terjadinya pembiasan dalam total (total
internal reflection). Dengan demikian cahaya akan selalu merambat dalam core
hingga ke ujung serat. Coating (jacket) berfungsi sebagai pelindung core dan
cladding dari tekanan fisik luar, terbuat dari bahan plastik yang sangat berkualitas
(Zanger, 1991, Thomas, 1995, Samuel, 1988).
2.3.2.4 Hotspot
HotSpot adalah cakupan area satu atau lebih access point dimana seorang
pengguna perangkat mobile dapat terhubung ke wireless network dan Internet
melalui access point tersebut.
•Klasifikasi HotSpot
–Free HotSpot
HotSpot bebas atau gratis dimana siapapun boleh bergabung ke wireless
network yang ada di tempat itu dan terhubung ke Internet tanpa harus membayar.
–Commercial HotSpot
HotSpot komersial dimana pengguna yang ingin bergabung dan
memanfaatkan HotSpot tersebut untuk terkoneksi ke Internet dan dikenai tarif.
2.3.2.4 WI-FI
WiFi adalah standar untuk WLAN yang dibuat oleh WiFi Alliance
berdasarkan IEEE 802.11.
•Tujuan WiFi adalah memungkinkan komunikasi yang terjalin dengan baik pada
berbagai perangkat wireless dari beragam pabrik pembuatnya.
2.3.2.5 Bluetooth
Bluetooth adalah protokol komunikasi wireless yang dapat digunakan untuk
pertukaran data dalam area yang terbatas.
•Wireless network yang dibentuk oleh Bluetooth masuk ke dalam kategori WPAN.
•Bluetooth digunakan pada peripheral PC, seperti mouse, keyboard, dan perangkat
mobile, seperti ponsel, dan PDA.
2.3.2.6 WIMAX
Dalam arti komunikasi perangkat WiMax diantara beberapa vendor yang
berbeda tetap dapat dilakukan denga kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps).
WiMax Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adaah
standar yangbdikeluarkan oleh institute of electrical and electronic engineering
(IEEE), Seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk
Wireless Fidelity (Wi-Fi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Imteroperability for
Microwave Access (Wi-Max).
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
http://budhiirawan.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2017/02/6.-Media-
Transmisi.pd
DAFTAR PUSTAKA
Wiryanto, Arief .1997. Teknik Switching. Jurusan Teknik Elektro. Institut Teknologi
Bandung. Bandung
Stallings, William, ISDN and Broadband ISDN with Frame Relay and ATM,
Prentice Hall International, Inc. 1995, Third Edition
Thomas Sri Widodo, 1995, Optoelektronika, Komunikasi Serat Optik, Andi Offset,
Yogyakarta
https://www.slideshare.net/DebiSanita/makalah-media-transmisi-jaringan-kabel-dan-
wireless
https://furqonubd.wordpress.com/2013/10/26/media-transmisi/
http://andyogobai.blogspot.com/2019/02/pengertian-dari-utp-stp-coaxial-rj-45.html
https://artikel-cctv.blogspot.com/2013/02/coax-rg-59-rg-6-atau-rg-11-untuk-
cctv.html
https://nandarifs.wordpress.com/2014/06/01/tugas-jurnal-bahasa-indonesia/
http://budhiirawan.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2017/02/6.-Media-Transmisi.pdf