Anda di halaman 1dari 5

TELAAH KRITIS JURNAL

Efficacy Comparison of Mannitol and Hypertonic Saline for


Traumatic Brain Injury (TBI) Treatment

Disusun oleh:
Dede Dhazreka 19400010
Endri Puspita Intani 19400011
Rissa Widyasworo 19400036

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMUK KESEHATAN GUNA BANGSA
YOGYAKARTA
2019
B. Analisis PICOT
1. Population
Berdasarkan populasi pada jurnal systematic review ini memiliki populasi
yang bervariasi, dari tingkat jumlah nya dan subjek nya terhadap pasien
dengan TBI dan beberapa pasien SAH.
2. Intervention
Intervensi pada penelitian menerapkan terapi farmakologi berupa
pemberian terapi cairan mannitol dan hypertonic saline.
3. Comparison
Penelitian ini melakukan perbandingan penerapan terapi antara mannitol
dan hypertonic saline.
4. Outcome
Hasil penelitian ini memiliki perbedaan antara terapi mannitol dan
hypertonic saline, dengan hasil hypertonic saline lebih cepat dalam
menurunkan TIK dan mampu memberikan efek peningkatan oksigenasi
pada jaringan cerebral serta efek yang dihasilkan oleh hypertonic saline
memiliki pengaruh jangka waktu yang lebih lama pada pasien TBI
dibanding mannitol.
5. Time
Dalam jurnal ini dilakukan penelitian systematic review pada tahun 2016.
Dari total 6 jurnal yang direview, dilakukan penelitian berkisar dari waktu
tahun 2003-2015.

C. Telaah kritis jurnal (systematic review)


1. Apakah pertanyaan penelitian didefinisikan dengan jelas dan spesifik?
Ya, peneliti mendefinisikan dengan jelas dan spesifik dengan melakukan
terapi farmakologi serta dilakukan perbandingan antara penerapan terapi
mannitol dan hypertonic saline dan dosis yang diberikan bervariasi
terhadap subjek pasien TBI dengan tingkat keparahan bervariasi.
2. Apakah studi-studi yang dilibatkan dalam review dan meta analisis
menggunakan desain yang sesuai untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan?
Ya, secara desain studi peneliti melakukan review jurnal RCT.
3. Apakah strategi pencarian artikel yang relevan dinyatakan dengan jelas?
Pada studi /artikel yang dilibatkan, digunakan artikel dengan tahun terbit
berkisar dari tahun 2003-2015 serta di daftar pustaka dicantumkan keaslian
penelitian dari citasi jurnal yang digunakan.
4. Apakah dilakukan penilaian terhadap kualitas studi-studi yang dilibatkan
dalam review dan meta analisis?
Ya, metode dan hasil dijelaskan pada setiap studi yang dilakukan dengan
jelas sesuai dengan tujuan yang tercantum pada judul systematic review.
5. Apakah hasil yang diinginkan konsisten antar studi-studi yang dilibatkan?
Ya, hasil pada semua studi yang ditelaah menunjukkan hasil yang
konsisten. Pada populasi, metode administrasi terapi, perbedaan kriteria
diagnostic dan cara penilaian outcome pada masing-masing studi yang
ditelaah memiliki variasi, sesuai dengan objek yang dibandingkan, tetapi
pada penilaian tetap konsisten pada tujuan yang ingin dicapai.
6. Apa hasil keseluruhan dari meta analisis?
Analisis yang digunakan adalah analisi meta regresi, dimana penilaian
hasil akhir yang bervariasi karena kovariat (karakteristik setiap studi
berbeda meliputi lokasi, tahun studi dilakukan dan objek yang dilibatkan).
7. Seberapa signifikan dan presisi hasilnya?
Tidak dicantumkan hasil (p-value) pada setiap studi yang dilibatkan.
8. Karakteristik populasi:
Pada fisiologis subjek penelitian memiliki karakteristik yang sama dengan
Analisa yang spesifik sesuai dengan klasifikasi TBI secara umum.
9. Keuntungan dan kerugian:
Keuntungan yang didapatkan berdasarkan kecepatan, waktu dan
kontraindikasi yang ditunjukkan pada penggunaan mannitol dan
hypertonic saline:
a. Hypertonic saline lebih cepat dalam menurunkan TIK pada pasien
dibandingkan dengan mannitol.
b. Penggunaan hypertonic saline mampu memberikan efek pengurangan
TIK, meningkatkan perfusi jaringan cerebral dan mampu
meningkatkan oksigenasi pada jaringan cerebral dibandingkan
mannitol.
c. Hypertonic saline mempertahankan efek yang dihasilkan dalam
jangka waktu yang lama dibandingkan pemakaian mannitol.
Kekurangan: -
10. Ketersediaan:
Pada penerapan terapi dilapangan, ketersediaan antara hypertonic saline
dan mannitol dapat dijangkau dengan mudah pada keduanya.
11. Biaya
Di Indonesia harga hypertonic saline dan mannitol memiliki selisih
setengah harga, dengan hypertonic saline lebih murah dari mannitol.
DAFTAR PUSTAKA

Arifianto, M. R., Ma’ruf, A. Z., & Ibrahim, A. (2016). Efficacy Comparison of


Mannitol and Hypertonic Saline for Traumatic Brain Injury (TBI) Treatment.
Bali Medical Journal, 5(3), 170. https://doi.org/10.15562/bmj.v5i3.281

Dila, K. A. S. (2012). TELAAH KRITIS ARTIKEL REVIEW SISTEMATIK DAN


META ANALISIS. Retrieved from http://pfigshare-u-
files.s3.amazonaws.com/101123/TELAAHKRITISARTIKELREVIEWSIST
EMATIKDANMETAANALISIS.pdf

Anda mungkin juga menyukai