Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB

PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN


(Studi Empiris pada Pengusaha UMKM di KPP
Pratama Pekanbaru Senapelan)

Oleh:
Vioni Resti
Pembimbing : Restu Agusti dan Lila Anggraini

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail : vioni.resti@yahoo.com

Factors that Influence Taxpayer Compliance in Meeting Taxation of Obligations


(Empirical Study On Micro Small and Medium Bussiness Entrepreneurs
in KPP Pratama Pekanbaru Senapelan)

ABSTRACT

This study aimed to examine empirically the effect caused by the variable
taxpayer compliance, taxpayer understanding, income ievel, service quality and
confidence in the legal system and government on the small, and Medium
entrepreneurs in KPP Pratama Pekanbaru Senapelan. This study uses accidental
sampling with 96 samples obtained from the calculation formula slovin. Data
collection techniques in this study is in the form of questionnaires, while data
analysis technique used is multiple regression analysis were processed with SPSS
version 20 for Windows. From the results of the testing that has been done,
simultaneous regression test (F test) showed that all independent variables
studied have a simultaneous effect on the variable taxpayer compliance. Partial
regression test (t test) indicates that the variables taxpayer understanding, service
quality, income level and confidence in the legal system and government effect on
tax compliance. The magnitude of the effect caused by the Adjusted R2 by four
variables together on the dependent variable 38,8%, while the remaining 61,2% is
the effect by other variables not examined in this study.

Keywords : tax compliance, understanding of the taxpayer, service quality, income


level, confidence in the legal system and government

PENDAHULUAN relatif terbatas, suatu saat akan habis


dan tidak bisa diperbaharui. Hal ini
Pajak merupakan sumber pen- berbeda dengan pajak. Sumber pen-
erimaan negara terbesar. Dominasi erimaan ini mempunyai umur yang
pajak sebagai sumber penerimaan tidak terbatas, terlebih dengan
merupakan suatu hal yang sangat semakin bertambahnya jumlah pen-
wajar, terlebih ketika sumber daya duduk di Indonesia. Peranan pen-
alam, khususnya minyak bumi tidak erimaan perpajakan dari tahun ke
bisa lagi diandalkan. Penerimaan dari tahun mengalami peningkatan yang
sumber daya alam mempunyai umur cukup signifikan. Hal ini juga diiringi
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1535
dengan meningkatnya Anggaran Jumlah unit UMKM di
Penerimaan dan Belanja Negara Indonesia sampai dengan tahun 2012
(APBN). berjumlah 56.534.592 unit yang
Meningkatkan jumlah peneri- terbagi atas usaha mikro berjumlah
maan pajak tidak terlepas dari peran 55.856.176 unit, usaha kecil
serta wajib pajak dalam melaksana- berjumlah 629.418 unit dan usaha
kan kewajiban perpajakan. Pelaksa- menengah berjumlah 48.997 unit,
naan kewajiban perpajakan di sedangkan usaha besar berjumlah
Indonesia didukung self assessment 4.968 unit. Persentase total unit
system dimana pelaksanaan kewa- UMKM di Indonesia berdasarkan
jiban perpajakan memberikan keper- data sebelumnya adalah 99,99% dan
cayaan kepada wajib pajak untuk usaha besar mempunyai persentase
melaksanakan hak dan kewajiban 0,01% (www.depkop.go.id).
perpajakan diantaranya dalam meng- Banyaknya jumlah unit
hitung, membayar, dan melaporkan UMKM di Indonesia seharusnya juga
kewajiban perpajakannya melalui tercermin pada penerimaan pajak.
Surat Pemberitahuan (SPT) Namun, penerimaan pajak dari
(Yogatama, 2014). Hal tersebut UMKM relatif kecil karena sebagian
menyebabkan kebenaran pembayaran besar penerimaan pajak didominasi
pajak tergantung pada kepatuhan dari wajib pajak usaha besar (Fuadi
wajib pajak. Sehingga kepatuhan dan Mangoting, 2013). Berdasarkan
wajib pajak menjadi persoalan yang fakta tersebut, potensi penerimaan
terpenting di Indonesia. Apabila pajak dari pelaku UMKM sebenarnya
wajib pajak tidak patuh maka dapat masih tinggi. Selama ini UMKM
menimbulkan keinginan untuk hanya menyumbang sekitar 5% dari
melakukan tindakan penghindaran, total penerimaan pajak
pengelakan dan kelalaian terhadap (www.bppk.depkeu.go.id).
kewajiban pajak (Yusro, 2014). Provinsi Riau merupakan
Permasalahan tingkat kepatu- salah satu provinsi di Indonesia yang
han wajib pajak menjadi per- sedang berkembang dalam bidang
masalahan yang terus menerus terjadi perdagangannya salah satunya pada
dalam bidang perpajakan. Di sektor Usaha Mikro Kecil dan
Indonesia tingkat kepatuhan wajib pa- Menengah (UMKM). Hal tersebut
jak masih rendah. Rendahnya tingkat dapat dilihat dari salah satu misi yaitu
kepatuhan wajib pajak untuk mewujudkan UMKM dan koperasi
memenuhi kewajiban perpajakannya yang kuat melalui pembinaan
sangat ironis jika dibandingkan kelembagaan dan usaha, kemudahan
dengan tingkat pertumbuhan usaha di akses modal, akses sarana dan
Indonesia. Pertumbuhan jumlah prasarana produksi, dukungan tek-
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah nologi dan riset, dukungan sarana
(UMKM) mengalami peningkatan transportasi dan distribusi serta
dari tahun ke tahun. Namun, kemudahan akses pemasaran. Per-
peningkatan jumlah UMKM tersebut wujudan dari misi tersebut sudah
tidak diimbangi dengan kesadaran mulai terlihat nyata karena sektor
para pengusaha UMKM untuk melak- usaha menengah sudah mulai
sanaan kewajiban perpajakannya. menjamur dimana-mana.

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1536


Tabel 1 yang membayar pajak hanya sekitar
Jumlah UMKM di Kota Pekanbaru 685 UMKM. Dan mengalami
Tahun 2011-2014 peningkatan pada tahun 2014 yaitu
N Tahu
Jenis Usaha
Jumla 2.245 UMKM atau hanya sekitar
o. n Mikr Kecil Mene h 18,45% dari jumlah UMKM Kota
o ngah
1 2011 5.400 2.640 44 8.084 Pekanbaru secara keseluruhan. Hal
2 2012 7.236 3.564 108 10.908 tersebut menunjuk-kan bahwa tidak
3 2013 7.100 3.509 244 10.853
4 2014 8.207 3.716 244 12.167 sepenuhnya wajib pajak UMKM
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota patuh dalam hal kewajiban per-
Pekanbaru, 2015 pajakannya.
Pemahaman wajib pajak
Dari Tabel 1 tersebut menun- (Pranadata, 2014) adalah pemahaman
jukkan bahwa tahun 2011 dan tahun wajib pajak terhadap sistem pemu-
2012 mengalami peningkatan jumlah ngutan pajak yang ada di Indonesia
UMKM, namun di tahun 2013 sempat dan segala macam per-aturan
mengalami penurunan tetapi tidak perpajakan yang berlaku. Semakin
signifikan, dan di tahun 2014 kembali tinggi tingkat pemahaman wajib pajak
terjadi peningkatan. Akan tetapi, mengenai peraturan perpajakan maka
pertumbuhan UMKM yang semakin kepatuhan wajib pajak juga akan
meningkat tidak diiringi dengan semakin meningkat. Wajib pajak
kepatuhan masyarakat dalam mem- yang tidak memahami peraturan
bayar pajak. Di Indonesia sendiri perpajakan secara jelas akan cen-
masih banyak para pelaku usaha yang derung menjadi wajib pajak yang
tidak mau membayar kewajibannya, tidak patuh (Hardiningsih dan
salah satunya Kota Pekanbaru. Hal Yulianawati, 2011).
tersebut dapat dilihat dari masih Kualitas pelayanan adalah
rendahnya jumlah UMKM yang segala kegiatan pelayanan yang
membayar pajak di KPP Pratama dilaksanakan oleh kantor pelayanan
Senapelan Pekanbaru. pajak sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan wajib pajak dalam rangka
Tabel 2 pelaksanaan ketentuan perundangan,
Jumlah UMKM yangMembayar yang mana bertujuan untuk menjaga
Pajak di Kantor Pelayanan Pajak kepuasan wajib pajak yang dihar-
(KPP) Pratama Pekanbaru apkan dapat meningkatkan kepatuhan
Senapelan wajib pajak (Devano dan Rahayu,
No Tah Jenis Wajib Jumlah Persen
. un Pajak UMKM tase
2006).
Orang Bad yang (%) Tingkat penghasilan adalah
Pribad an Membayar
i Pajak
jumlah pendapatan atau jumlah yang
1. 201 542 143 685 6,47 diterima oleh wajib pajak dalam
3 kurun waktu tertentu. Tingkat
2. 201 1761 484 2.245 18,45
4 penghasilan wajib pajak akan mem-
Sumber: KPP Pratama Senapelan, 2015 pengaruhi kepatuhan wajib pajak
Berdasarkan Tabel 2 dapat dalam membayar pajak tepat pada
dilihat bahwa dengan diterbitkannya waktunya (Rustyaningsih, 2011).
PP 46, dapat meningkatkan jumlah Tingkat kepercayaan terhadap
UMKM yang melakukan pembayaran sistem hukum dan pemerintahan
pajak. Tahun 2013 jumlah UMKM merupakan suatu keyakinan yang
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1537
mendasari setiap masyarakat dalam penghasilan terhadap kepatuhan wajib
hal ini kaitannya wajib pajak kepada pajak, 4) untuk menguji pengaruh
sistem hukum dan pemerintahan yang kepercayaan terhadap sistem hukum
berada di Indonesia dan hubungannya dan pemerintahan terhadap kepatuhan
terhadap pelaksanaan sistem per- wajib pajak.
pajakan di Indonesia apakah telah
sesuai dengan yang diharapkan TELAAH PUSTAKA
masyarakat atau malah tidak sesuai
dengan harapan masyarakat (Fitriana, Pengaruh Pemahaman Wajib
dkk:2012). Pajak terhadap Kepatuhan Wajib
Penelitian ini merupakan Pajak
replikasi yang merupakan kombinasi Pemahaman wajib pajak
daripenelitian Masruroh dan Zulaikha adalah pemahaman wajib pajak
(2013), penelitian Rustyaningsih terhadap sistem pemungutan pajak
(2011) dan Fahluzy dan Agustina yang ada di Indonesia dan segala
(2014) dengan memilih beberapa macam peraturan perpajakan yang
variabel independen dari masing- berlaku. Sistem pemungutan pajak di
masing penelitian tersebut dan Indonesia adalah sistem self
menggabungkan menjadi sebuah assessment yang merupakan sistem
penelitian baru. Perbedaan penelitian yang mempercayakan sepenuhnya
ini dengan penelitian terdahulu kepada wajib pajak untuk men-
tersebut adalah adanya pemilihan ghitung, membayarkan, dan me-
variabel dari masing-msing penelitian laporkan sendiri besarnya pajak yang
dan adanya perbedaan populasi dan terutang. Di dalam sistem pemu-
tempat penelitian yang digunakan ngutan pajak seperti ini tentu
dalam penelitian ini. diperlukan berbagai macam peratur-
Berdasarkan pemaparan yang an yang digunakan sebagai alat
dikemukakan sebelumnya, maka dap- kontrol dan pemahaman wajib pajak
at dirumuskan permasalahan yang terhadap peraturan ini juga
akan diteliti, diantaranya: 1) apakah berpengaruh terhadap sukses atau
pemahaman wajib pajak berpengaruh tidaknya penerapan sistem pemung-
terhadap kepatuhan wajib pajak?, 2) utan self assessement ini (Pranadata,
apakah kualitas pelayanan ber-pen- 2014).
garuh terhadap kepatuhan wajib Pemahaman perpajakan meli-
pajak?, 3) apakah tingkat penghasilan puti pengisian surat pemberita-huan
berpengaruh terhadap kepatuhan dengan benar, penghitungan pajak
wajib pajak?, 4) apakah kepercayaan yang sesuai dengan pajak yang
terhadap sistem hukum dan pemeri- terutang yang ditanggung wajib
ntahan terhadap kepatuhan wajib pajak, penyetoran pajak secara tepat
pajak? waktu sesuai dengan waktu yang
Adapun tujuan penelitian ditentukan dan pelaporan atas
adalah: 1) untuk menguji pengaruh pajaknya ke kantor pajak. Apabila
pemahaman wajib pajak terhadap wajib pajak memiliki pengetahuan
kepatuhan wajib pajak, 2) untuk men- dan pemahaman yang cukup meng-
guji pengaruh kualitas pelayanan enai keempat hal tersebut, maka
terhadap kepatuhan wajib pajak, 3) semua ketentuan pemenuhan
untuk menguji pengaruh tingkat
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1538
kewajiban perpajakan dapat dilaku- kepatuhan wajib pajak adalah mem-
kan dengan baik oleh wajib pajak. berikan pelayanan yang baik kepada
Hardiningsih dan Yulianawati wajib pajak. Apabila pelayanan yang
(2011) mengatakan bahwa wajib diberikan oleh aparat pajak tidak
pajak yang tidak memahami peratur- memenuhi atau melebihi harapan
an perpajakan secara jelas akan wajib pajak, berarti pelayanan yang
cenderung menjadi wajib pajak yang diberikan tidak berkualitas. Pelayanan
tidak patuh. Demikian pula sebalik- yang berkualitas akan memberikan
nya, semakin wajib pajak paham kepuasan kepada wajib pajak
mengenai peraturan perpajakan, maka sehingga akan mendorong kepatuhan
wajib pajak akan cenderung menjadi wajib pajak untuk memenuhi
wajib pajak yang patuh. kewajiban perpajakannya (Supadmi,
Menurut Masruroh dan 2009).
Zulaikha (2013) pemahaman wajib Menurut Rajif (2011) kualitas
pajak berpengaruh terhadap kepatuh- pelayanan berpengaruh terhadap
an wajib pajak. Didukung oleh kepatuhan wajib pajak. Didukung
Pranadata (2014), Ardianto (2012) oleh penelitian Sari dan Susanti
dan Priambudi (2013) menunjukkan (2013) dan Rustyaningsih (2011)
tingkat pemahaman wajib pajak menunjukkan bahwa kualitas pela-
berpengaruh terhadap kepatuhan yanan berpengaruh terhadap kepatuh-
wajib pajak. an wajib pajak.

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pengaruh Tingkat Penghasilan


terhadap Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kualitas pelayanan pajak Penghasilan wajib pajak
merupakan salah satu hal yang me- sebagai objek pajak sangat terkait
ningkatkan minat wajib pajak dalam dengan besarnya pajak terutang.
memenuhi kewajiban perpa-jakannya Disamping itu tingkat penghasilan
dan diharapkan petugas pelayanan juga akan mempengaruhi kepatuhan
pajak harus memiliki kompetensi wajib pajak dalam memenuhi
yang baik terkait segala hal yang kewajiban pajak terkait erat dengan
berhubungan dengan perpajakan di besarnya penghasilan, maka salah
Indonesia. Dengan semakin mening- satu hal yang dipertimbangkan dalam
katnya kualitas pelayanan pajak oleh pemungutan wajib pajak adalah
instansi pemerintah diharapkan tingkat penghasilan (Rustyaningsih,
semakin membuat wajib pajak meng- 2011).
erti betapa pentingnya memba-yarkan Wajib pajak yang memiliki
pajak demi pembangunan Negara penghasilan besar cenderung untuk
(Pranadata, 2014). lebih patuh ketimbang yang
Pelayanan yang berkualitas berpenghasilan rendah. Sehingga
adalah pelayanan yang dapat mem- semakin baik tingkat penghasilan
berikan kepuasan kepada pelanggan wajib pajak maka semakin tinggi pula
dan tetap dalam batas memenuhi tingkat kepatuhannya dan membayar
standar pelayanan yang dapat diper- pajak sesuai dengan tingkat
tanggungjawabkan serta harus dila- penghasilan yang di dapatnya
kukan secara terus-menerus. Salah (Hutagaol, dkk:2007).
satu upaya dalam meningkatkan

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1539


Menurut penelitian Sari dan daran membayar pajak juga akan
Susanti (2013) menunjukkan bahwa rendah. Demikian pula jika masy-
tingkat penghasilan berpengaruh arakat tidak mendapatkan lapo-ran
terhadap kepatuhan wajib pajak. Di penggunaan pajak mereka dengan
dukung oleh penelitian Chaerunnisa transparan, maka masyarakat juga
(2010) dan Ernawati (2014) yang akan enggan melakukan pembayaran
menunjukkan bahwa tingkat peng- atas pajak. Sehingga tingkat
hasilan berpengaruh terhadap kepa- kepercayaan masyarakat terhadap
tuhan wajib pajak. sistem pemerintahan akan rendah.
Serta masalah tidak adilnya hukuman
Pengaruh Kepercayaan terhadap bagi para koruptor, dimana hukuman
Sistem Hukum dan Pemerintahan yang dijatuhi tidak sesuai dengan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak kejahatan yang dilakukan (Fahluzy
Kepercayaan terhadap sistem dan Agustina, 2014).
hukum dan pemerintahan yang
berlaku turut mendorong kepatuhan METODE PENELITIAN
wajib pajak untuk membayar
pajaknya ketika wajib pajak memiliki Populasi dalam penelitian ini
kepercayaan yang tinggi kepada adalah pengusaha UMKM yang
sistem pemerintahan dan hukum yang membayar pajak di KPP Pratama
tegas dalam melaksanakan semua Pekanbaru Senapelan sebanyak 2.245
aturan-aturan yang berlaku (Amriani, pada tahun 2014. Pengambilan
dkk:2014). sampel dilakukan dengan metode
Tingkat kepercayaan terhadap aksidental sampling, yaitu teknik
sistem hukum dan pemerintahan penentuan sampel berdasarkan
merupakan suatu keyakinan yang kebetulan, yaitu siap saja yang secara
mendasari setiap masyarakat dalam kebetulan/incidental bertemu dengan
hal ini kaitannya wajib pajak kepada peneliti dapat digunakan sebagai
sistem hukum dan pemerintahan yang sampel, bila dipandang orang yang
berada di Indonesia dan hubungannya kebetulan ditemui itu cocok sebagai
terhadap pelaksanaan sistem perpaja- sumber data (Sugiyono, 2012).
kan di Indonesia apakah telah sesuai Perhitungan penentuan sampel
dengan yang diharapkan masyarakat menggunakan Rumus Slovin dengan
atau malah tidak sesuai dengan nilai kritis 0,1 atau (10%). Teknik
harapan masyarakat (Fitriana, dkk: pengumpulan data primer pada
2012). penelitian ini adalah dengan cara
Permasalahan yang sedang membagikan kuesioner kepada peng-
dihadapi di Indonesia adalah usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil
kredibilitas pemerintahan. Kasus kor- dan Menengah).
upsi yang terjadi di Indonesia sudah Kepatuhan perpajakan didefi-
dikategorikan sebagai tindakan nisikan sebagai suatu keadaan dimana
kriminal luar biasa. Hal ini sangat wajib pajak memenuhi semua kewa-
berpengaruh pada tingkat keper- jiban perpajakanannya, jadi wajib
cayaan masyarakat terhadap peme- pajak patuh adalah wajib pajak yang
rintah, termasuk instansi per-pajakan. taat dan memenuhi serta melak-
Jika masyarakat tidak percaya pada sanakan kewajiban perpajakan sesuai
mekanisme pemerintah, maka kesa- dengan ketentuan peraturan

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1540


perundang-undangan perpajakan Kualitas pelayanan adalah
(Devano dan Rahayu, 2006). Adapun segala kegiatan pelayanan yang
indikator kepatuhan wajib pajak dilaksanakan oleh kantor pelayanan
dalam penelitian ini adalah: 1) tepat pajak sebagai upaya pemenuhan
waktu menyampaikan SPT 3 tahun kebutuhan wajib pajak dalam rangka
terakhir, 2) mengisi SPT dengan pelaksanaan ketentuan perundangan,
benar, 3) menghitung pajak terutang yang mana bertujuan untuk menjaga
dengan benar, 4) tepat waktu kepuasan wajib pajak yang dihar-
membayar pajak, 5) tidak mem- apkan dapat meningkatkan kepatuhan
punyai tunggakan pajak, 6) menye- wajib pajak (Devano dan Rahayu,
lenggarakan pembukuan sesuai 2006). Adapun indikator kualitas
ketentuan perpajakan, 7) tidak pernah pelayanan dalam penelitian ini
dijatuhi hukuman pidana di bidang adalah: 1) kemampuan petugas pajak
perpajakan. Pengukuran variabel ini untuk melaksanakan pelayanan yang
menggunakan pertanyaan yang dike- dijanjikan secara tepat dan terpercaya
mbangkan oleh Masruroh dan sudah dilaksanakan, 2) petugas pajak
Zulaikha (2013) yang terdiri dari (7) telah berlaku sopan dalam
tujuh pertanyaan dengan meng- memberikan pelayanan, 3) petugas
gunakan Skala Likert. melayani dengan cepat dan siap
Pemahaman wajib pajak ada- menolong ketika ada permintaan dari
lah pemahaman wajib pajak terhadap wajib pajak, 4) kantor pelayanan
sistem pemungutan pajak yang ada di pajak memberikan pelayanan sesuai
Indonesia dan segala macam pera- dengan jam kerja yang telah ada.
turan perpajakan yang berlaku Pengukuran variabel ini meng-
(Pranadata, 2014). Adapun Indikator gunakan pertanyaan yang dikem-
pemahaman wajib pajak dalam bangkan oleh Cholifah (2012) yang
penelitian ini adalah sebagai berikut: terdiri dari (4) empat pertanyaan
1) memahami cara menghitung pajak dengan menggunakan Skala Likert.
penghasilan terutang, 2) memahami Penghasilan wajib pajak
cara memperhitungkan pajak peng- sebagai objek pajak dalam pajak
hasilan yang harus dibayar dan penghasilan sangat terkait dengan
angsuran pajak, 3) memahami tata besarnya pajak terutang. Tingkat
cara pembayaran pajak, 4) mema- penghasilan akan mempengaruhi
hami batas waktu pembayaran pajak, kepatuhan wajib pajak dalam
5) memahami sanksi atas keter- membayar pajak tepat pada
lambatan pembayaran pajak, 6) waktunya. Adapun indikator tingkat
memahami cara mengisi Surat penghasilan dalam penelitian ini
Pemberitahuan (SPT), 7) memahami adalah: 1) penghasilan merupakan
tata cara penyampaian SPT, 8) objek pajak, 2) jumlah pajak yang
memahami batas waktu penyampaian dibayar tergantung dari pendapatan,
SPT, 9) memahami sanksi atas 3) selalu taat membayar pajak
keterlambatan pelaporan pajak. Peng- meskipun pendapatan rendah, 4)
ukuran variabel ini menggunakan besar kecilnya pendapatan menjadi
pertanyaan yang dikembangkan oleh penghalang untuk membayar pajak,
Masruroh dan Zulaikha (2013) yang 5) wajib pajak harus transparansi
terdiri dari (9) sembilan pertanyaan dalam melaporkan jumlah pajak yang
dengan menggunakan Skala Likert. terutang. Pengukuran variabel ini
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1541
menggunakan pertanyaan yang den yaitu pengusaha UMKM di KPP
dikembangkan oleh Chaerunnisa Pratama Pekanbaru Senapelan.
(2010) yang terdiri dari (5) lima
pertanyaan dengan menggunakan Hasil Statistik Deskriptif
Skala Likert. Statistik deskriptif meng-
Kepercayaan terhadap sistem gambarkan tentang ringkasan data-
hukum dan pemerintahan yang data penelitian seperti minimum,
berlaku turut mendorong kemauan maximum, mean, dan standar deviasi.
wajib pajak untuk membayar Statistik deskriptif variabel dalam
pajaknya ketika wajib pajak memiliki penelitian ini dapat digambarkan
kepercayaan yang tinggi kepada seperti tabel 3 berikut ini:
sistem pemerintahan dan hukum yang
tegas dalam melaksanakan semua Tabel 3
aturan-aturan yang berlaku Statistik Deskriptif
(Probondari, 2013). Adapun indikator
kepercayaan terhadap sistem hukum
Std.
dan pemerintahan adalah: (1) keper- Mi Ma Mea Deviati
cayaan terhadap sistem pemerin- N n x n on
tahan, (2) kepercayaan terhadap Pemahaman Wajib Pajak 96 21 45 34.25 4.399
(X1)
sistem hukum, (3) kepercayaan ter-
Kualitas Pelayanan (X2) 96 10 20 15.48 2.375
hadap politisi (wakil rakyat), (4)
Tingkat Penghasilan (X3) 96 10 25 20.52 2.981
kepercayaan terhadap alokasi dana
Kepercayaan Terhadap 96 4 18 11.95 3.401
dari pajak. Pengukuran variabel ini Sistem Hukum dan
menggunakan pertanyaan yang dike- Pemerintahan (X 4)
mbangkan oleh Fahluzy dan Agustina KepatuhanWajibPajak (Y) 96 19 35 27.67 3.128

(2014) yang terdiri dari (4) empat Valid N (listwise) 96

pertanyaan dengan meng-gunakan Sumber :Data Primer Olahan, 2015


Skala Likert. Berdasarkan Tabel 3 dapat
diketahui bahwa nilai minimum
HASIL PENELITIAN variabel pemahaman wajib pajak
sebesar 21, nilai maksimum 45 dan
Gambaran Objek Penelitian nilai rata-rata (mean) sebesar 34.25
Data penelitian diperoleh dari dengan standar deviasi sebesar 4.399.
hasil kuesioner yang telah disebarkan Untuk kualitas pelayanan, dapat
kepada responden penelitian yang diketahui bahwa nilai minimum
berjumlah 110 orang. Dari seluruh sebesar 10, nilai maksimum 20 dan
kuesioner yang disebarkan peneliti, nilai rata-rata (mean) sebesar 15.48
jumlah yang kembali 102 (92,72%), dengan standar deviasi sebesar 2.375.
sedangkan yang dapat diolah hanya
Untuk tingkat penghasilan, dapat
96 (87,27%), hal ini dikarenakan ada diketahui bahwa nilai minimum
sebanyak 6 (5,45%) kuesioner yang sebesar 10, nilai maksimum sebesar
tidak lengkap sehingga tidak dapat 25 dan nilai rata-rata (mean) sebesar
diolah. Tingginya tingkat pengem- 20.52 dengan standar deviasi sebesar
balian (respon date) sebesar 92,72% 2.981. Dan untuk kepercayaan ter-
tersebut, dikarenakan kuesioner hadap sistem hukum dan peme-
disebarkan langsung kepada respon- rintahan, dapat diketahui bahwa nilai
minimum sebesar 4, nilai maksimum
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1542
18 dan nilai rata-rata (mean) sebesar Hukum
dan
11.95 dengan standar deviasi sebesar Pemerinta X4.4 0.641 0.2006 Valid
3.401. Sedangkan untuk variabel han
(X4)
kepatuhan wajib pajak, dapat dike- Kepatuha Y1 0.284 0.2006 Valid
tahui bahwa nilai minimum sebesar nWajibPa Y2 0.662
jak 0.2006 Valid
19, nilai maksimum 35 dan nilai rata- (Y) Y3 0.641 0.2006 Valid
rata (mean) sebesar 27.67 dengan Y4 0.763 0.2006 Valid
standar deviasi sebesar 3.128. Y5 0.664 0.2006 Valid
Y6 0.590 0.2006 Valid
Hasil Uji Validitas Data
Y7 0.546
Uji signifikansi dilakukan 0.2006 Valid

dengan membandingkan nilai r hitung Sumber :Data Primer Olahan, 2015


dengan r tabel untuk degree of Tabel 4 menunjukkan bahwa
freedom (df) = n – 2 dengan alpha nilai r hitung untuk masing-masing
0,05, dalam hal ini n adalah jumlah pernyataan bahwa pemahaman wajib
sampel (Ghozali, 2013). Dalam pajak adalah berkisar antara (0.500)
penelitian ini df = n-2 (96-2) = 94, sampai (0.737). Hasil uji validitas
sehingga didapat r tabel untuk df (94) untuk kualitas pelayanan adalah ber-
= 0,2006. Hasil pengujian validitas kisar antara (0.664) sampai (0.860).
dapat ditunjukkan sebagai berikut: Hasil uji validitas untuk tingkat
penghasilan adalah berkisar antara
Tabel 4 (0.722) sampai (0.881). Hasil uji vali-
Hasil Uji Validitas Data ditas untuk kepercayaan terhadap
r Kesim
Variabel Item
hitung
r tabel
pulan
sistem hukum dan pemerintahan
Pemaham X1.1 0.500 0.2006 Valid adalah berkisar antara (0.641) sampai
an Wajib
Pajak
X1.2 0.633 0.2006 Valid (0.915).
(X1) X1.3 0.531 0.2006 Valid Sedangkan hasil uji validitas
X1.4 0.670 0.2006 Valid
untuk kepatuhan wajib pajak adalah
X1.5 0.620
berkisar antara (0.284) sampai
0.2006 Valid
(0.763). Semua nilai r hitung untuk
X1.6 0.650 0.2006 Valid
masing-masing pernyataan tentang
X1.7 0.737 0.2006 Valid pemahaman wajib pajak, kualitas pel-
X1.8 0.715 0.2006 Valid ayanan, tingkat penghasilan, keper-
X1.9 0.592 0.2006 Valid cayaan terhadap sistem hukum dan
Kualitas X2.1 0.785 pemerintahan dan kepatuhan wajib
Pelayana 0.2006 Valid
n X2.2 0.860 0.2006 Valid pajak lebih besar dari r table (0.2006).
(X2) Hal ini berarti bahwa setiap butir per-
X2.3 0.712 0.2006 Valid
X2.4 0.664
tanyaan dalam penelitian ini adalah
0.2006 Valid
Tingkat valid.
X3.1 0.792 0.2006 Valid
Penghasil
an X3.2 0.836
(X3)
0.2006 Valid Hasil Uji Realibilitas Data
X3.3 0.786 0.2006 Valid Pengujian reliabilitas peneli-
X3.4 0.881 0.2006 Valid tian ini menggunakan koefisien
X3.5 0.722 0.2006 Valid Cronbach Alpha(α) dengan taksiran
Kepercay X4.1 0.860 0.2006 Valid batasan minimal 0,6. Suatu variabel
aan
Terhadap
X4.2 0.915 0.2006 Valid dikatakan reliabel jika memberikan
Sistem X4.3 0.859 0.2006 Valid nilai Cronbach Alpha> 0,6. Ber-
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1543
dasarkan analisis yang dilakukan, Gambar1
maka hasil pengujian reliabilitas Normal Probability Standardized
dapat ditunjukkan sebagai berikut: Residual

Tabel 5
Hasil Uji Reabilitas
Cronbach’ NilaiK Kesimpu
Variabel
sAlpha ritis lan
Pemahaman 0.808
0.6 Reliabel
Wajib Pajak
Sumber :Data Primer Olahan, 2015
Kualitas 0.751
0.6 Reliabel Dari gambar1 dapat dilihat
Pelayanan
Tingkat 0.863 bahwa data tersebar di sekitar garis
0.6 Reliabel
Penghasilan
Kepercayaan diagonal (tidak terpencar dari garis
Terhadap diagonal). Dapat disimpulkan bahwa
Sistem 0.837 0.6 Reliabel
Hukum dan persyaratan uji normalitas dapat
Pemerintahan terpenuhi untuk pengujian statistik
KepatuhanWa 0.702
jibPajak
0.6 Reliabel berupa Uji t dan Uji dapat
Sumber :Data Primer Olahan, 2015 dilakukan dalam penelitian ini untuk
Berdasarkan Tabel 5 di atas menguji hipotesis.
dapat dilihat bahwa koefisien
reliabilitas instrumen pemahaman Hasil Uji Multikolinearitas
wajib pajak, kualitas pelayanan, Uji multikolinieritas bertujuan
tingkat penghasilan, kepercayaan untuk menguji apakah model regresi
terhadap sistem hukum dan ditemukan adanya korelasi antar
pemerintahan dan kepatuhan wajib variabel bebas (independen). Hasil uji
pajak antara lain 0.808; 0.751; 0.863; multikolinieritas dapat dilihat pada
0.837; 0.702. Dari semua nilai tabel berikut:
variabel tersebut menunjukkan bahwa
koefisien Cronbach Alpha > 0.6 Tabel 6
sehingga dapat disimpulkan bahwa Nilai Tolerance dan VIF
Collinearity Statistics
semua instrumen dalam penelitian ini
adalah reliabel. Model Tolerance VIF
1 Pemahaman .658 1.520
Wajib Pajak
Hasil Uji Normalitas Data
Untuk menentukan norma- Kualitas .657 1.521
Pelayanan
litas residual digunakan metode yang
Tingkat .993 1.007
lebih handal yaitu dengan melihat Penghasilan
normal probability plot yang
Kepercayaan .997 1.003
membandingkan distribusi kumulatif Terhadap
dari distribusi normal (Ghozali, Sistem Hukum
2013). Dengan menggunakan normal dan
Pemerintahan
P-P Plot dapat dilihat apabila data
Sumber :Data Primer Olahan, 2015
menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka Dari tabel 6, dapat dilihat
model regresi memenuhi asumsi bahwa nilai VIF untuk seluruh
normalitas. variabel bebas< 10 dan begitu juga
untuk nilai tolerance > 0.10. Hal

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1544


inidapatdisimpulkan bahwa model mengenai pengaruh variabel
regresi tersebut bebas dari multi- independen terhadap variabel
kolinearitas. dependen. Untuk mengetahui hasil
analisis regresi linear berganda dalam
Hasil Uji Heterokedastisitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel
Hasil uji heteroskedastisitas berikut ini.
dapatdilihat pada gambar 2 berikut.
Tabel 8
Gambar 2 Hasil Analisis Regresi Berganda
Scatter Plot Coefficientsa
Unstandardiz Standardize
ed d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6.0 2.898 2.10 .03
89 1 8
Sumber : Data primer olahan, 2015 Pemahaman .18 .070 .253 2.55 .01
Dari gambar 2 Scatterplot di Wajib Pajak 0 8 2
atas terlihat bahwa titik-titik tidak Kualitas .44 .130 .339 3.42 .00
Pelayanan 6 1 1
membentuk pola tertentu dan
Tingkat .24 .085 .236 2.93 .00
menyebar pada sumbu Y. Jadi, dapat Penghasilan 8 5 4
disimpulkan bahwa model regresi Kepercayaan .28 .074 .311 3.86 .00
dalam penelitian ini tidak terdapat Terhadap 6 7 0
Sistem Hukum
heteroskedastisitas. dan
Pemerintahan
Hasil Uji Autokorelasi Sumber: Data PrimerOlahan, 2015
Persamaan regresi linear
Tabel 7 bergandanya adalah sebagai berikut:
Hasil Statistik Durbin-Watson Y= 6.089 + 0.180X1 + 0.446X2 +
Durbin-Watson N 0.248X3 + 0.286X4 + e
1.842 96
Sumber :Data Primer Olahan, 2015
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Untuk 96 sampel dan 4
variabel, dU nya yaitu 1.75529. Tabel 9
Berdasarkan tabel diatas, dapat Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
diketahui bahwa nilai dhitung (Durbin- Mode R R Adjuste Std. Durbin
Watson) terletak 1.75529 < 1.842 < l Squar dR Error -
e Square of the Watso
(4-1.842) = 1.75529 < 1.842 < 1.838. Estimat n
Dapat disimpulkan bahwa tidak e
.643
ditemukannya autokorelasi dalam 1 a .414 .388 2.447 1.842
model regresi. Sumber : Data primer olahan,2015

Hasil Analisis Regresi Berganda Berdasarkan Tabel 9,


2
Pada penelitian ini, alat diketahuinilai R square (R ) sebesar
analisis yang digunakan adalah 0.414 dan nilai Adjusted R2 sebesar
analisis regresi linear berganda untuk 0.388. Artinya adalah bahwa keempat
memperoleh gambaran menyeluruh variabel independen (pemahaman

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1545


wajib pajak, kualitas pelayanan, berpengaruh terhadap kepatuhan
tingkat penghasilan, dan kepercayaan wajib pajak.
terhadap sistem hukum dan
pemerintahan) tersebut secara Tingkat Penghasilan Berpengaruh
bersama-sama memberikan sumba- terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
ngan (pengaruh) terhadap variabel Tabel 8 menunjukkan bahwa
dependen (kepatuhan wajib pajak) > yaitu 2.935 >
yaitu sebesar 38.8%. Sedangkan 1.986dan sig.t (0.004) < 0.05 dengan
sisanya 61.2% dipengaruhi oleh demikian ditolak dan diterima.
variabel lain yang tidak dimasukkan Dari hasil pengujian tersebut, maka
dalam model regresi ini. dapat disimpulkan bahwa tingkat
penghasilan berpengaruh terhadap
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS kepatuhan wajib pajak.
Hasil penelitian ini mendu-
Pemahaman Wajib Pajak kung penelitian terdahulu yaitu
Berpengaruh terhadap Kepatuhan Chaerunnisa (2010) dan Ernawati
Wajib Pajak (2014) yang menunjukkan bahwa
Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat penghasilan berpengaruh
> yaitu 2.558 > 1.986 terhadap kepatuhan wajib pajak.
dan sig.t (0.012) < 0.05 dengan
demikian ditolak dan diterima. Kepercayaan terhadap Sistem
Dari hasil pengujian tersebut, maka Hukum dan Pemerintahan
dapat disimpulkanbahwapemaham-an Berpengaruh terhadap Kepatuhan
wajib pajak berpengaruh terhadap Wajib Pajak
kepatuhan wajib pajak. Tabel 8 menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini > yaitu 3.867 >1.986 dan
mendukung penelitian terdahulu yaitu sig.t (0.000) < 0.05 dengan demikian
Priambudi (2012), Syahril (2013), ditolak dan diterima. Dari hasil
Masruroh dan Zulaikha (2013) yang pengujian tersebut, maka dapat
menunjukkan bahwa tingkat disimpulkan bahwa kepercayaan
pemahaman berpengaruh terhadap terhadap sistem hukum dan
kepatuhan wajib pajak. pemerintahan berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Kualitas Pelayanan Berpengaruh Hasil penelitian ini mendu-
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak kung penelitian terdahulu yaitu Putri
Tabel 8 menunjukkan bahwa dan Pusposari (2013), Huda (2015)
> yaitu 3.421 > 1.986 menunjukkan bahwa kepercayaan
dan sig.t (0.001) < 0.05 dengan terhadap sistem hukum dan
demikian ditolak dan diterima. pemerintahan berpengaruh terhadap
Dari hasil pengujian tersebut, maka kepatuhan wajib pajak.
dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap SIMPULAN DAN SARAN
kepatuhan wajib pajak. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Simpulan
terdahulu yaitu Rajif (2011), Berdasarkan hasil analisis dan
Pranadata (2014) yang menunjukkan uraian pada bagian sebelumnya, maka
bahwa kualitas pelayanan dapat diperoleh simpulan sebagai
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1546
berikut: (1) Hasil pengujian hipotesis pembelajaran dan referensi bagi
pertama yaitu variabel pemahaman akademisi yang ingin mempelajari
wajib pajak berpengaruh terhadap dan memahami tentang hal-hal yang
kepatuhan wajib pajak. Hal ini berarti mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
semakin tinggi tingkat pemahaman, khususnya kepatuhan wajib pajak
maka kepatuhan wajib pajak akan UMKM.
tercapai, (2) Hasil pengujian hipotesis
kedua yaitu variabel kualitas DAFTAR PUSTAKA
pelayanan berpengaruh terhadap
Amriani, Octania, Herawati, dan
kepatuhan wajib pajak. Hal ini berarti
Yeasy Darmayanti. 2014.
wajib pajak yang merasa puas atas
Pengaruh Kepercayaan dan
pelayanan yang diberikan kepadanya,
Kekuasaan dalam Otoritas
maka wajib pajak tersebut cenderung
Pemerintah terhadap
akan patuh dalam melaksanakan
Kepatuhan Pajak (Studi
kewajiban perpajakannya, (3) Hasil
Empiris: Pedagang Pasar
pengujian hipotesis ketiga yaitu
Raya Padang). Jurnal.Fakultas
variabel tingkat penghasilan
EkonomiUniversitas Bung
berpengaruh terhadap kepatuhan
Hatta.
wajib pajak. Hal ini berarti semakin
tinggi tingkat penghasilan yang
Chaerunnisa. 2010. Analisis
diperoleh, maka semakin tinggi
Pengaruh Tingkat
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam
Penghasilan dan Sanksi Pajak
memenuhi kewajiban perpajakannya,
Terhadap Kepatuhan Wajib
(4) Hasil pengujian hipotesis keempat
Pajak Dalam Menyampaikan
yaitu variabel kepercayaan terhadap
Surat Pemberitahuan (SPT)
sistem hukum dan pemerintahan
Tahunan Untuk Wajib Orang
berpengaruh terhadap kepatuhan
Pribadi Di Wilayah
wajib pajak. Hal ini berarti ketika
Kembangan Jakarta Barat.
masyarakat percaya terhadap sistem
Jakarta.Skripsi. Fakultas
hukum dan sistem pemerintahan yang
Ekonomi dan Bisnis
dijalankan, maka wajib pajak tersebut
Universitas Islam Negeri
cenderung untuk patuh dalam
Syarif Hidayatullah.
memenuhi kewajiban perpajakannya.
Saran Cholifah, Muftiana. 2012. Analisis
Saran-saran yang dapat Faktor-Faktor Yang
diberikan oleh peneliti bagi Mempengaruhi Kepatuhan
kesempurnaan penelitian selanjutnya Wajib Pajak Orang Pribadi
yaitu bagi peneliti selanjutnya Dalam Membayar Pajak
diharapkan akan lebih baik lagi jika Penghasilan (Studi Kasus
memperluas sampel penelitian, seperti Pada Wajib Pajak Orang
tidak hanya wajib pajak UMKM di Pribadi Yang Terdaftar Di
KPP Pratama Pekanbaru Senapelan KPP Pratama Surakarta).
saja namun diperluas menjadi seluruh Jurnal, Jurusan Akuntansi
wajib pajak UMKM di Provinsi Riau Fakultas Ekonomi Universitas
bahkan seluruh Indonesia. Penelitian Muhammadiyah Surakarta.
ini dapat dijadikan sebagai sumber

JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1547


Devano. S dan Siti Rahayu. 2006. Edisi Ketujuh. Semarang:
Perpajakan: Konsep, Teori, Badan Penerbit Universitas
dan Isu. Kencana. Jakarta. Diponegoro.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Hardiningsih, Pancawati dan Nila


Kecil dan Menegah Yulianawati. 2011. Faktor-
(KUMKM). 2014. Jumlah faktor yang Mempengaruhi
Usaha Mikro Kecil dan Kemauan Membayar
Menengah (UMKM) di Kota Pajak.Jurnal, Vol. 3 No. 1
Pekanbaru. Tahun 2011. Semarang:
Universitas Stikubank.
Ernawati. 2014. Pengaruh Tingkat
Pendidikan, Pendapatan dan Hutagaol, John, Wing Wahyu
Kualitas Pelayanan Fiskus Winarno, dan Arya Pradipta.
terhadap Kepatuhan Wajib 2007. Strategi Meningkatkan
Pajak. Skripsi. Makassar: Kepatuhan Wajib Pajak.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurnal,Vol. 6 No. 2 Tahun
Universitas Hasaniddin. 2007. Universitas Indonesia.

Fahluzy, Septian Fahmi dan Linda Kantor Pelayanan Pajak Pratama


Agustina. 2014. “Faktor- Pekanbaru Senapelan. 2015.
Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Usaha Mikro Kecil
Kepatuhan Membayar Pajak dan Menengah (UMKM).
UMKM Di Kabupaten
Kendal”. Accounting Analysis Masruroh, Siti dan Zulaikha.2013.
Journal,Vol. 3 No. 3 Tahun Pengaruh Kemanfaatan
2014. Universitas Negeri NPWP, Pemahaman Wajib
Semarang. Pajak, Kualitas Pelayanan,
dan Sanksi Perpajakan
Fitriana, Sylvia, Zulbahridar, dan Elfi terhadap Kepatuhan Wajib
Ilham. 2012. Pengaruh Pajak ( Studi Empiris pada
Pemahaman Tentang WP OP di Kabupaten
Peraturan Perpajakan, Tegal.Jurnal, Vol. 2 No. 4
Persepsi Efektifitas Sistem Tahun 2013. Semarang:
Perpajakan dan Tingkat Universitas Diponegoro.
Kepercayaan Sistem
Pemerintahan dan Hukum Pranadata, I Gede Putu. 2014.
Terhadap Kemauan Pengaruh Pemahaman Wajib
Membayar Wajib Pajak Pajak, Kualitas Pelayanan
Orang Pribadi yang Perpajakan, Dan Pelaksanaan
Melakukan Pekerjaan Bebas. Sanksi Pajak, Terhadap
Jurnal,Vol. 1 No.1 Tahun Kepatuhan Wajib Pajak
2014. Universitas Riau. Orang Pribadi Pada KPP
Pratama Batu. Jurnal.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Universitas Brawijaya.
Analisis Multivariate dengan
Program IBM SPSS 20.
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1548
Priambudi, Adam Adiansyah Atsani. Wajib Pajak Melalui Kualitas
2013. Pengaruh Pemahaman Pelayanan”. Jurnal Akuntansi
Perpajakan, Tarif Pajak, & Bisnis, Vol. 4, No. 2.
Sanksi Pajak, Serta Pelayanan
Perpajakan terhadap Syahril, Farid. 2013. Pengaruh
Kepatuhan Wajib Pajak Tingkat Pemahaman Wajib
UMKM di Kota Surabaya. Pajak dan Kualitas Pelayanan
Jurnal. Universitas Brawijaya, Fiskus Terhadap Kepatuhan
Malang. Wajib Pajak PPh Orang
Pribadi. Jurnal. Universitas
Putri, Wike Puspasari, Devi Negeri Padang.
Pusposari. 2013. Faktor-faktor
yang mempengaruhi Yogatama, Arya. 2014. “Analisis
kepatuhan pemilik Usaha, Faktor-Faktor yang
Mikro, Kecil dan Menengah Mempengaruhi Kepatuhan
(UMKM) dalam memiliki Wajib Pajak Orang
Nomor Pokok Wajib Pajak Pribadi”.SkripsiUniversitas
(NPWP). Jurnal. Diponegoro.

Rajif, Mohamad. Pengaruh Yusro, Heny Wachidatul. 2014.


Pemahaman, Kualitas Pengaruh tarif pajak,
Pelayanan, dan Ketegasan mekanisme pembayaran
Sanksi Perpajakan Terhadap pajak, dan kesadaran
Kepatuhan Pajak Pengusaha membayar pajak terhadap
UKM di Daerah Cirebon. kepatuhan wajib pajak
Jurnal. Universitas UMKM di Kabupaten Jepara.
Gunadarma. Jakarta. Accounting Analysis Jurnal
3(2) 2014: Universitas Negeri
Rajiman. 2014. Faktor-faktor yang Semarang.
Mempengaruhi Kepatuhan
Wajib Pajak di Surabaya. Z, Ryanni Probondari. 2013. Faktor-
Jurnal. faktor yang Mempegaruhi
Kemauan Membayar Pajak
Rustiyaningsih, Sri. 2011. Faktor- oleh Wajib Pajak Orang
Faktor Yang Mempengaruhi Pribadi yang Terdaftar di
Kepatuhan Wajib Pajak. KPP Bintan. Jurnal.
Jurnal. Program Studi Universitas Maritim Raja Ali
Akuntansi Fakultas Ekonomi Haji Tanjung Pinang.
Universitas Katolik Widya
Mandala Madiun. www.bppk.depkeu.go.id

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian www.depkop.go.id


Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

Supadmi, Ni Luh. 2009.


“Meningkatkan Kepatuhan
JOM Fekon, Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 1549

Anda mungkin juga menyukai