Deret Tak Hingga
Deret Tak Hingga
∑ 𝑢𝑛
1
Misalkan diberikan suatu barisan tak hingga dimana suku-sukunya adalah:
𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, … … . , 𝑎𝑛 , 𝑎𝑛+1
Bilangan – bilangan 𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, … … . , 𝑎𝑛 disebut dengan suku-suku deret tak hingga. Sedangkan
bilangan-bilangan 𝑆1, 𝑆2, 𝑆3, … … . , 𝑆𝑛 disebut dengan jumlah parsial deret tak hingga. Sebagai ilustrasi
perhatikanlah contoh-contoh berikut ini.
C0+c1 (x-a)+c2(x-a)2+c3(x-a)3+….= ∑∞
𝑛=0 𝑐𝑛 (𝑥 − 𝑎)
𝑛
Dimana 𝑐0 , 𝑐1 , 𝑐2 , 𝑐3 , … adalah konstanta yang nilainya diketahui. Dalam hal tertentu, jika bilangan a = 0,
deret pangkat dalam x berbentuk:
𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 2 + 𝑐3 𝑥 3 + ⋯ = ∑∞
𝑛−1 𝑐𝑛 𝑥
𝑛
Karena deret pangkat mendefinisakan suatu fungsi, maka deret pangkat sering pula disebut
dengan deret fungsi. Fungsi f yang mendefinisikan dalam suatu deret pangkat dalam x biberikan oleh,
f(x)= ∑∞ 𝑛 ∞
𝑛=0 𝑐𝑛 𝑥 atau f(x)= ∑𝑛=0 𝑐𝑛 (𝑥 − 𝑎)
𝑛
dimana daerah definisinya adalah semua bilangan x yang menyebabkan deret pangkat dalam x atau (x-a)
konvergen.
Dari daerah definisi f, tibul dua pertanyaan yang mendasar yang berkaitan dengan deret fungsi,
yaitu:
∑ 𝑐𝑛 𝑥 𝑛
𝑛=0
Himpunan konvergensi deret pangkat selalu berbentuk interval yang merupakan salah satu dari:
i. Satu titik x = 0
ii. Semua bilangan riil x
iii. Suatu interval yaitu salah satu dari, -R < X < R, atau –R ≤ X < R, atau, -R < X ≤ R, atau -R ≤ X ≤ R,
dengan R disebut dengan jari-jari interval konvergensi.
∑ 𝑐𝑛 (𝑥 − 𝑎)𝑛
𝑛=0
Himpunan konvergensi deret pangkat selalu berbentuk interval yang merupakan salah satu dari:
i. Satu titik x = a
ii. Semua bilangan riil x
iii. Suatu interval yaitu salah satu dari (a - R) < X < (a + R), atau (a – R) ≤ X < (a + R), atau, (a – R) < X ≤ (a
+ R), atau (a – R) ≤ X ≤ (a + R), dengan R disebut dengan jari-jari interval konvergensi.
Contoh:
1 1 1 1 1
Selidiki konvergensi deret: 1 − 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + ⋯
Jawab:
1
i. 𝑈𝑛 = 𝑛
𝑈𝑛 + 1 𝑛 1
= =1− → 𝑚𝑜𝑛𝑜𝑡𝑜𝑛 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛
𝑈𝑛 𝑛+1 𝑛+1
1
𝑈𝑛+1 =
𝑛+1
1
ii. lim 𝑈𝑛 = lim 𝑛+1
=0
𝑛→∞ 𝑛→∞
Kedua syarat dipenuhi, jadi konvergen.