1
2.1 Fitur Antarmuka Basis Data
1. Ketersediaan Basis Data
EIS mengakses semua informasi dari basis data yang tersedia dalam perusahaan dan di
luar perusahaan. EIS yang mengakses informasi dari luar perusahaan harus secara
efektif menyaring data.
2. Basis Data Multi Dimensi
Basis data multi dimensi menampilkan data penjualan yang dikelompokkan menurut
produk, jenis konsumen, ataupun lokasi penjualan. Kemampuan EIS untuk dapat
menampilkan pengelompokan data sangat tergantung dari struktur basis data yang ada
dalam perusahaan dan desain database yang menjadi sumber data EIS.
3. Ketepatan Waktu Dari Data
EIS dapat menampilkan data yang paling mutakhir, namun kebutuhan ini tergantung
dari keterkaitan antara informasi dan waktu. Pada tingkatan operasional manajer,
informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang real time, sehingga manajer
operasional dapat memanfaatkan data maupun informasi dalam EIS untuk keperluan
tertentu.
4. Soft Information
Soft Information adalah informasi-informasi yang bukan berasal dari kegiatan
operasional normal perusahaan sehari-hari. Soft Information dapat berisi perkiraan
penjualan di masa mendatang, harga yang ditetapkan competitor.
2.2 Fitur Tampilan (Presentation Features)
1. Grafis (Graphics)
EIS menggunakan grafis sebagai fitur utamanya. Selain grafis, EIS juga menggunakan
warna sebagai pembeda atau menunjukkan status tertentu. Contohnya warna merah
digunakan sebagai indikator adanya penyimpangan atau peringatan, warna kuning
menunjukkan bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki.
2. Bahasa Natural (Natural Language)
Penggunaan natural language menghilangkan kebutuhan akan bahasa pemrograman
komputer, namun memungkinkan untuk menggunakan bahasa sehari-hari dalam
memberikan perintah pencarian dalam EIS.
3. Penggunaan Mouse, Layar Sentuh, atau Alat Masukan Lainnya
2
Saat ini alat input untuk EIS sudah mulai beragam, mulai dari penggunaan mouse, touch
pad, sehingga memudahkan penggunaan EIS.
4. Komunikasi
EIS memiliki fitur untuk mempermudah komunikasi dengan mengintegrasikan fitur-
fitur komunikasi seperti email atau sistem pesan lainnya. Eksekutif akan mudah
mempertukarkan pesan-pesan tertulis dengan eksekutif yang lain dari layar EIS.
2.3 Kegiatan Pendukung Pengambilan Keputusan Lainnya (Other Decision-Support
Activities)
1. Drill Down
Analisis drill down adalah kemampuan memulai analisis dari angka agregat kemudian
melanjutkan analisis ke angka-angka yang lebih detail (drill down to). Angka-angka
yang lebih detail merupakan pembentuk angka agregat. Ketika pengguna melakukan
analisis ke data-data yang lebih detail, pengguna dapat menemukan analisis yang lebih
detail dari suatu penyimpangan tertentu.
2. Integrasi dengan Pengolah Angka (Spreadsheets)
EIS dapat diintegrasikan dengan spreadsheet untuk dapat menggunakan kemampuan
penuh dari aplikasi spreadsheet dalam pengolah data.
3. Pendukung Pengambilan Keputusan
Dalam berbagai situasi, EIS juga memberikan alat-alat analisis yang canggih
dibandingkan dengan yang dimiliki spreadsheet standar.
4. Penemuan Pengetahuan (Knowledge Discovery)
Knowledge Discovery menggunakan computer untuk memanipulasi data dalam upaya
menemukan pengetahuan, misalnya menemukan tren.
2.4 Fitur Pengembangan Aplikasi (Application Development Feature)
1. Fourth-Generation Programming Language
EIS seharusnya menggunakan bahasa yang berorientasi pada pemrograman untuk
mengembangkan aplikasi. EIS seharusnya berisi perintah-perintah query untuk
mengambil data, perintah-perintah statistik maupun matematis.
2. Executive Informasi System Shells
Banyak aplikasi yang tersedia untuk pengembangan EIS salah satunya adalah
pengembangan aplikasi berbasis grafis untuk pemrograman ataupun untuk membuat
3
perintah-perintah pencarian data. Selain itu tersedia juga bahasa pemrograman yang
dapat mempermudah pengembang untuk mengembangkan grafis antarmuka dan desain
menu maupun layar.
3. Logika Berbasis Aturan (Rule-Based Logic)
EIS pada umumnya memungkinkan pengembang untuk memasukkan kemampuan
perhitungan logis kedalam sistem, yang disebut rule-base-heuristic, untuk membantu
pencarian data berdasarkan batasan-batasan tertentu.
2.5 Konfigurasi Umum Implementasi
Secara umum ada tiga konfigurasi yang dapat digunakan untuk menggunakan EIS baik
perangkat keras maupun perangkat lunak, yaitu :
1. Aplikasi EIS yang menggunakan mainframe dan midrange computer.
Konfigurasi EIS yang dipasang pada sistem mainframe merupakan konfigurasi pada
tahun 80-an. Data di-download ke dalam sistem yang lebih kecil yaitu midrange,
prosesnya memerlukan waktu semalam dan dikerjakan oleh IT perusahaan.
2. Aplikasi EIS yang menggunakan komputer midrange atau komputer PC dengan
menggunakan LAN.
Konfigurasi ini merupakan konfigurasi yang cepat berkembang, karena kemudahannya
untuk digunakan.
3. Aplikasi EIS yang menggunakan mainframe, midrange dan aplikasi spreadsheet dan
grafis.
Konfigurasi ini adalah cara yang paling mudah untuk menggunakan EIS dimana
perusahaan dapat mengembangkan sendiri fitur-fitur EIS dengan menggunakan macro
ataupun otomatis yang tersedia dalam aplikasi spreadsheet.
2.6 Keuntungan dan Keterbatasan Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif ini memiliki keuntungan dalam suatu sistem informasi,
diantaranya adalah:
1. Penggunaan yang mudah &tidak sulit dioperasikan karena dilengkapi interface yang
sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya.Pengalaman luas komputer
tidak diperlukan dalam operasi.
2. Sebagai sistem penyedia fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses
informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengindentifikasi masalah.
4
3. Sistem dapat membantu pihak eksekutif dalam mengidentifikasikan dasar suatu
masalah dan mencari jalan keluarnya.
4. Sebagai sistem penyedia informasi bagi eksekutif mengenai kinerja perusahaan dari
berbagai sudut pandang.
5. Sebagai sistem yang dapat memberikan suatu kemudahan bagi pihak eksekutif untuk
menyediakan akses yang cepat ke informasi – informasi yang terjadi saat itu dan akses
langsung pada laporan – laporan manajemen.
6. EIS menyediakan pengiriman tepat waktu informasi. Manajemen dapat membuat
keputusan segera.
7. Meningkatkan informasi pelacakan.
Keterbatasan atau kekurangan dalam suatu sistem informasi, diantaranya yaitu:
1. Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.
2. Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat
implementasi.
3. Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.
4. Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.
5. Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.
6. Informasi yang berlebihan untuk beberapa manajer.
7. Sulit untuk mengukur manfaat.
8. Sistem dapat menjadi lambat, besar dan sulit untuk dikelola.
9. Password.
EIS memiliki sandi normal untuk membatasi akses. Namun, tingkat kontrol sandi yang
diimplementasikan dalam EIS harus sama dengan yang ada di database. Jika tingkat
kontrol sandi mengganggu pengoperasian EIS, pembatasan sandi sering dihapus dalam
mendukung kinerja sistem. Selain itu, tidak ada struktur sandi paralel yang bahkan
developer tidak bisa ketika ingin memastikan keamanan yang ada.
10. Data Access
Apabila data EIS dapat diakses oleh pengguna yang tidak sah, informasi yang memiliki
sifat sensitif ini dapat dikumpulkan dan digunakan terhadap perusahaan atau
petugasnya. Data sensitif ini dapat mencakup informasi akuntansi seperti gaji,
pengeluaran, atau informasi lebih soft seperti laporan pesaing. Jika akses data tidak
5
aman, EIS dapat menyebabkan pengguna untuk memberikan kesimpulan yang tidak
tepat untuk diakses.
6
5) Computer System Downsizing and Rightsizing
Kebanyakan EIS disediakan dengan baik oleh client-server dan pengaturan
pemrosesan terdistribusi. Tapi ketika sistem database mainframe telah digunakan, data
biasanya disimpan pada mainframe yang cocok untuk penyimpanan database dan
pemeliharaan. Umumnya, data EIS didownload ke file server jaringan di mana ia dipilih
dan dirangkum oleh perangkat lunak EIS. Saat ini telah tersedia beragam layanan yang
dapat digunakan oleh perusahaan, mulai dari sistem open source sampai dengan layanan
berbasis cloud.
7
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
(Studi Kasus Pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill)
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill merupakan perusahaan manufaktur yang
berdiri sejak tahun 1978. Menjadi pabrik kertas nomor satu di dunia dan terus melampaui
kepuasan pelanggan dengan terus menerus melakukan perbaikan berkesinambungan,
merupakan visi dan misi yang diemban perusahaan. Dengan menimbang visi dan misi
perusahaan, pangsa pasar dan peluang ekspansi, banyaknya pesaing yang bermunculan, maka
diperlukan analisa mendalam mengenai situasi pasar, kebijakan pemerintah, kendala di lapangan
dan kekuatan pesaing. Untuk itulah, system informasi eksekutif diperlukan untuk memenuhi
harapan perusahaan dalam mencapai visi dan misi dengan memanfaatkan berbagai informasi
internal maupun informasi exsternal yang secara aktual, cepat dan terpercaya.
Sistem Informasi Eksekutif berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kinerja
organisasi, informasi keuangan, statistic industri, dan situasi pasar terkini untuk dijadikan
sebagai patokan dalam mengambil keputusan oleh pemimpin sesuai dengan visi dan misi
organisasi.
Pokok kegiatan organisasi berpusat pada manufaktur kertas yang ditujukan pada pasar
internasional dengan memanfaatkan fasilitas pengiriman melalui kapal di pelabuhan Merak.
Produk yang dihasilkan oleh PT. Indah Kiat adalah kertas specialty, yaitu kertas warna dengan
ukuran sheet lebar.
Struktur organisasi dari PT. Indah Kiat terbagi beberapa bagian berdasarkan
fungsionalitas, adapun struktur secara vertical, yaitu :
1. Mill Service Department
a. HRD
b. Accounting
c. General Affairs
d. Material Management
8
e. Procurement
2. Production Department
a. Stock Preparation
b. Paper Machine
c. Finishing Converting
a. Quality Control
b. Water Supply
4. Business Department
a. Marketing
b. PPIC
5. Engineering Department
a. Engineering
b. Workshop
Eksekutif Informasi Sistem cukup berperan penting dalam organisasi, hal ini dapat
dilihat dari kelebihan sistem informasi eksekutif yang ditawarkan cukup menunjang eksekutif
dalam mengambil keputusan. Seiring dengan semakin pesatnya laju informasi melalui fasilitas
internet, maka kehausan akan informasi juga semakin terasa. Tanpa adanya system eksekutif
informasi yang memadai, maka laju perkembangan suatu organisasi akan terhambat dan tidak
mampu bersaing dengan kompetitor.
Kelemahan Eksekutif informasi system sampai saat ini masih dinilai cukup lambat dalam
hal mengolah data. Hal ini sering terjadi mengingat data transaksi harian yang semakin banyak
seiring dengan semakin luarnya cakupan dari suatu system informasi eksekutif yang terintegrasi
9
pada suatu organisasi terutama organisasi besar yang mempunyai cabang di beberapa kota
bahkan Negara.
Dengan menimbang kekurangan dan kelebihan dari system informasi eksekutif yang
belakangan ini sering dipergunakan para eksekutif, perlu pengembangan secara terus menerus
dan berkesinambungan untuk memperbauki kelemahan dari system informasi eksekutif yang
dipergunakan. Diharapkan kelak, proses pengolahan data akan lebih cepat lagi dengan
melakukan beberapa perubahan program agar proses perhitungan data dapat berlangsung dalam
waktu yang lebih singkat denagn tetap mempertahankan keakuratan informasi yang disuguhkan
kepada eksekutif.
Kondisi yang diusulkan menyangkut kinerja, fungsionalitas dan keakuratan data:
1. Untuk memilah kembali data yang perlu dicatat oleh bagian staff operasional agar
proses mengolah data dari datawarehouse menjadi informasi dapat lebih dipersingkat
mengingat investasi teknologi untuk meningkatkan performa system informasi
eksekutif masih cukup mahal.
2. Untuk tampilan user interface bagi pengguna system, diharapkan lebih informatif
mengingat tujuan utama dari system informasi ekseutif, yaitu user friendly agar semua
fasilitas dari system dapat dimanfaatkan secara lebih maksimal.
Kesimpulan:
1. Pada dasarnya, system eksekutif informasi sudah diterapkan pada PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tangerang Mill, tetapi penggunaannya masih belum maksimal.
2. Perlu pembelajaran lebih dalam hal penyediaan data agar mudah dibaca dan ditelaah
oleh eksekutif.
3. User Interface dari system masih perlu dibenahi. Hal ini menyebabkan system tidak
dapat dimanfaatkan secara efektif.
10
DAFTAR PUSTAKA
11