Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

GELOMBANG RADAR

Disusun Oleh:
Agustina Dwi Pangestuti
Annurmania
Doni Darmawan
Fajar Ramadhan
Muhammad Abdul Qodir
Reysandi Rachman Dalimo

YAYASAN PENDIDIKAN BUDI MULIA


Jl. H. O. S. Cokroaminoto No. 1 Sudimara Jaya Kec. Ciledug
Kota Tangerang
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad
saw.
Makalah ini kami beri judul “GELOMBANG RADAR” yang disesuaikan
dengan materi tugas mata pelajaran Fisika yang kami ambil pada semester 2 ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kami dapat memahami Gelombang Radar.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kekurangan dan kelemahan adalah
milik kami, karena itu kami berharap kritik dan saran, guna meningkatkan mutu
dan kualitas kinerja kami, agar dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya,
menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Tangerang, 30 March 2017

Penyusun

2|Gel. Radar
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………… 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………….. 3

BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………………. 4
A. Latar Belakang ……………………………………………... 4
B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 4
C. Tujuan ……………………………………………………… 4

BAB II
PEMBAHASAN …………………………………………………… 5
A. Pengertian Radar …………………………………………… 5
B. Sejarah Penemuan Radar …………………………………… 6
C. Prinsip Kerja Radar ………………………………………… 7
D. Komponen Penyusun Sistem Radar ………………………… 9
E. Prinsip Pengoperasian Radar ……………………………….. 10
F. Jenis-jenis Gelombang Radar ………………………………. 10
G. Sistem Kerja Gelombang Radar ……………………………. 12
H. Manfaat Gelombang Radar Dalam Kehidupan Sehari-hari … 14

BAB III
PENUTUP ………………………………………………………….. 18
A. Kesimpulan …………………………………………………. 18
B. Saran ………………………………………………………… 19

3|Gel. Radar
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peranan teknologi dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam mengembangkan teknologi
untuk kehidupan manusia, elektronika dan telekomunikasi banyak
memegang peranan penting. Studi tentang gelombang banyak melahirkan
teknologi-teknologi baru yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia.Dalam bidang telekomunikasi, pengetahuan tentang gelombang
elektromagnetik sangat diperlukan. Televisi, radio, telepon seluler, riset
luar angkasa dan mengetahui letak pesawat terbang atau cuaca
memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
Gelombang Elektromagnetik merupakan gabungan dari medan
listrik dan medan magnet yang bergetar pada bidang yang saling tegak
lurus satu sama lain. Manusia memiliki penglihatan yang sangat terbatas.
Kita hanya mampu melihat (jarak pandang) kira-kira kurang lebih sejauh
100 meter. Apalagi jika sedang hujan lebat ataupun kondisi lingkungan
yang sedang berkabut, maka jarak pandang kita akan menurun drastis.
Untuk mengatasi permasalah tersebut ada sebuah alat yang dapat berfungsi
sebagai ’mata’ yaitu yang disebut dengan Radar.Radar adalah singkatan
dari Radio Detection And Ranging yang dalam Bahasa Indonesianya
berarti deteksi dan penjangkauan melalui gelombang radio.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan radar?
2. Bagaimana prinsip kerja radar?
3. Bagaimana keterkaitan prinsip kerja radar dengan ilmu fisika?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian dan sejarah radar.
2. Menjelaskan prinsip kerja Radar.
3. Menjelaskan keterkaitan prinsip kerja radar dengan ilmu fisika.

4|Gel. Radar
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RADAR
Radar adalah singkatan dari Radio Direction And (Radio) Raging.
Sesuai dengan namanya radar digunakan untuk mendeteksi posisi pesawat
yang dinyatakan dengan arah atau azimuth yang mengacu pada arah Utara
dan pada jarak (range) tertentu dari antena.Radar bekerja dengan
menggunakan gelombang radio yang dipantukan dari permukaan objek.
Radar menghasilkan sinyal energi elektromagnetik yang difokuskan oleh
antenna dan ditransmisikan ke atmosfer. Benda yang berada dalam alur
sinyal elektromagnetik ini yang disebut objek, menyebarkan energi
elektromagnetik tersebut. Sebagian dari energi elektromagnetik tersebut
disebarkan kembali ke arah radar. Antena penerima yang biasanya juga
antenna pemancar menangkap sebaran balik tersebut dan memasukkannya
ke alat yang disebut receiver.Sedangkan alat pendeteksi konvensional,
radar atau kepanjangannya Radio Detection and Ranging, menggunakan
gelombang radio untuk pendeteksian.
Jika gelombang yang dipancarkan mengenai benda (dalam hal ini
adalah pesawat) akan berbalik arah, dan waktu yang diperlukan untuk
kembali lewat alat penerima dapat mengetahui informasi jarak, kecepatan,
arah, dan ketinggian. Perkembangan radar menambah peralatan baru yang
bernama SSR (Secondary Surveillance Radar) sebagai pelengkap radar
(Primary Surveillance Radar). SSR merupakan penemuan militer yang
bernama IFF (Identification Friend or Foe). Cara kerjanya setiap kali radar
melakukan “sapuan” gelombang maka disaat itu juga sinyal berfrekuensi
tinggi akan dipancarkan. Sinyal ini diterima oleh transponder di pesawat
dan akan memancarkan sinyal untuk dikembalikan ke stasiun radar darat.
Ini akan memberikan keakuratan terhadap lokasi pesawat daripada hanya
mengandalkan gelombang radar semata.
Ketika kita menggunakan radar, kita pasti ingin mencapai salah
satu dari tiga hal dibawah ini:
1. Mendeteksi kehadiran sebuah objek dari jarak jauh. Umumnya objek
tersebut bergerak, seperti pesawat terbang. Tapi radar juga bisa
digunakan mendeteksi objek-objek yang terkubur di dalam tanah.
Dalam beberapa kasus, radar bisa mengenali tipe pesawatyang
dideteksinya.
2. Mendeteksi kecepatan sebuah objek.
3. Memetakan sesuatu, misalnya orbit satelit dan pesawat ruang angkasa.

5|Gel. Radar
Dalam pesawat terbang pun sebenarnya penggunaan radar sangat
signifikan. Dalam situs Wikipedia disebutkan, pesawat peringatan dini
(Airborne Early Warning -- AEW) adalah sebuah system radar yang
dibawa oleh sebuah pesawat terbang yang dirancang untuk mendeteksi
pesawat terbang lain. Radar ini dapat membedakan antara pesawat terbang
kawan dan pesawat terbang musuh dari jarak jauh. Pesawat peringatan dini
digunakan dalam operasi penerbangan defensif maupun ofensif. Secara
ofensif, sistem ini bertugas untuk mengarahkan pesawat tempur ke
targetnya. Secara defensif, sistem bertugas untuk mengawasi serangan
musuh.

B. SEJARAH PENEMUAN RADAR


Seorang ahli fisika Inggris bernama James Clerk
Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori tentang elektromagnetik pada
tahun 1865. Setahun kemudian, seorang ahli fisika asal Jerman
bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil membuktikan teori Maxwell
mengenai gelombang elektromagnetik dengan menemukan gelombang
elektromagnetik itu sendiri. Pendeteksian keberadaan suatu benda dengan
menggunakan gelombang elektromagnetik pertama kali diterapkan
oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904. Bentuk nyata dari
pendeteksian itu dilakukan dengan memperlihatkan kebolehan gelombang
elektromagnetik dalam mendeteksi kehadiran suatu kapal pada cuaca yang
berkabut tebal. Namun di kala itu, pendeteksian belum sampai pada
kemampuan mengetahui jarak kapal tersebut. Pada tahun 1921, Albert
Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung pemancar
sinyal/transmitter yang efisien. Kemudian transmitter berhasil ditempatkan
pada kapal kayu dan pesawat terbang untuk pertama kalinya secara
berturut-turut oleh A. H. Taylor dan L. C. Young pada tahun 1922 dan L.
A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat pada tahun
1930.
Istilah radar sendiri pertama kali digunakan pada tahun 1941,
menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon
Finding), namun perkembangan radar itu sendiri sudah mulai banyak
dikembangkan sebelum Perang Dunia II oleh ilmuwan dari Amerika,
Jerman, Prancis dan Inggris. Dari sekian banyak ilmuwan, yang paling
berperan penting dalam pengembangan radar adalah Robert Watson-
Watt asal Skotlandia, yang mulai melakukan penelitiannya mengenai cikal
bakal radar pada tahun 1915. Pada tahun 1920-an, ia bergabung dengan
bagian radio National Physical Laboratory. Di tempat ini, ia mempelajari

6|Gel. Radar
dan mengembangkan peralatan navigasi dan juga menara radio. Watson-
Watt menjadi salah satu orang yang ditunjuk dan diberikan kebebasan
penuh oleh Kementrian Udara dan Kementrian Produksi Pesawat Terbang
untuk mengembangkan radar. Watson-Watt kemudian menciptakan radar
yang dapat mendeteksi pesawat terbang yang sedang mendekat dari jarak
40 mil (sekitar 64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris memiliki jaringan
stasiun radar yang berfungsi untuk melindungi pantainya.
Pada awalnya, radar memiliki kekurangan, yakni gelombang
elektromagnetik yang dipancarkannya terpancar di dalam gelombang yang
tidak terputus-putus. Hal ini menyebabkan radar mampu mendeteksi
kehadiran suatu benda, namun tidak pada lokasi yang tepat. Terobosan pun
akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan pengembangan radar berdenyut
(pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga
memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui
kecepatan dan arah yang tepat mengenai target.
Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi pada tahun
1939 dengan ditemukannya pemancar gelombang mikro berkekuatan
tinggi. Keunggulan dari pemancar ini adalah ketepatannya dalam
mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam keadaan cuaca apapun.
Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat ditangkap
menggunakanantena yang lebih kecil, sehingga radar dapat dipasang di
pesawat terbang dan benda-benda lainnya. Hal ini yang pada akhirnya
membuat Inggris menjadi lebih unggul dibandingkan negara-negara
lainnya di dunia. Pada tahun-tahun berikutnya, sistem radar berkembang
lebih pesat lagi, baik dalam hal tingkat resolusi dan portabilitas yang lebih
tinggi, maupun dalam hal peningkatan kemampuan sistem radar itu sendiri
sebagai pertahanan militer.

C. PRINSIP KERJA RADAR


Prinsip Kerja Radar, sama halnya seperti pada Echo (gema) dan
Efek Doppler yang sering kita alami setiap hari.

7|Gel. Radar
1. ECHO (GEMA)
Echo adalah sesuatu yang dialami sepanjang waktu. Jika kita berteriak
ke dalam sumur atau jurang, maka terjadi gema beberapa saat
kemudian. Gema terjadi karena beberapa gelombang suara dalam
teriakan kita memantul kembali dari permukaan (baik air di
dasar sumur atau dinding) hingga ketelinga. Lamanya waktu antara
saat berteriak dan saat mendengar gema ditentukan oleh jarak antara
kita dan permukaan yang menciptakan echo.
2. EFEK DOPPLER
Kita mungkin mengalaminya setiap hari (seringkali tanpa disadari).
Pergeseran Doppler terjadi ketika suara yang dihasilkan atau terpantul
dari benda yang bergerak. Pergeseran Doppler dalam keadaan ekstrim
menciptakan ledakan sonik.Contohya, saat kita mendengar suara sirine
ambulan mendekati kita yang sedang diam ditepi jalan suara sirine
makin keras, namun setelah melewati kita maka suara sirine semakin
mengecil seiring makin jauhnya jarak kita dengan mobil sirine.
Terdengar keras lemahnya suara yang didengar tersebut bisa dikatakan
sebagai pergeseran doppler atau efek doppler.
Kita dapat menggabungkan echo dan pergeseran doppler dengan cara
berikut. Katakanlah kita mengirimkan suara keras ke arah mobil yang
bergerak ke arah kita. Beberapa gelombang suara akan terpental mobil
(gema). Karena mobil bergerak ke arah kita, namun gelombang suara
akan dikompresi. Oleh karena itu, suara gema akan memiliki
jangkauan lebih tinggi dari suara asli yang dikirim. Jika kita
mengurangi pitch gema, kita dapat menentukan seberapa cepat mobil
bergerak.
Kita sudah tahu bahwa suara gema dapat digunakan
untuk menentukan seberapa jauh benda, dan kita juga telah tahu
bahwa kita dapat menggunakan pergeseran Doppler dari gema untuk
menentukan seberapa cepat benda/sesuatu yang terjadi. Oleh karena
itu, hal ini memungkinkan untuk menciptakan suara Radar atau disebut
juga sonar.
Kapal selam dan kapal menggunakan sonar sepanjang waktu.
Bagaimana dengan radar yang khusus dirancang untuk mendeteksi
pesawat dalam penerbangan. Radar menyala dari pemancar dan dengan
intensitas tinggi dan frekuensi tinggi gelombang radio. Ledakan
radar ini berlangsung dalam hitungan mikrodetik. Radar kemudian
mematikan pemancar nya, kemudian menyalakan alat penerima
danmendengarkan echo yang dihasilkan. Radar mengukur waktu yang
diperlukan untuk echo tiba, serta pergeseran Doppler dari echo.
Gelombang radio bergerak dengan kecepatan cahaya, sekitar 1.000

8|Gel. Radar
meter per mikrodetik, sehingga jika Radar memiliki kecepatan tinggi
sehingga dapat mengukur jarak pesawat dengan sangat akurat.
Menggunakan peralatan pengolahan sinyal khusus, Radar juga dapat
mengukur pergeseran Doppler sangat akurat dan dapat menentukan
kecepatan pesawat.

D. KOMPONEN PENYUSUN SYSTEM RADAR


Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yakni: Antena,
Transmitter (Pemancar sinyal), Receiver (penerima sinyal).
1. Antena
Antena radar adalah suatu antena reflektor berbentuk parabola yang
menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan
dicerminkan melalui permukaan yang berbentuk parabola sebagai
berkas sempit (gbr.A). Antena radar merupakan dwikutub (gbr.B).
Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array yang
merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan
kemudian diteruskan ke pusat sistem radar (gbr.C).
Contoh: Reflektor antena

2. Pemancar Sinyal (Transmitter)


Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk memancarkan
gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek
yang berada pada daerah tangkapan radar dapat dikenali, umumnya
Transmitter mempunyai bandwidth yang besar dan tenaga yang kuat
serta dapat bekerja efisien, dapat dipercaya, tidak terlalu besar
ukurannya dan juga tidak terlalu berat serta mudah perawatannya.
Contoh Transmitter berupa tabung

3. Penerima sinyal (Receiver)


Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan
kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap
radar melalui reflektor antena, umumnya Receiver mempunyai
kemampuan untuk menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian
serta dapat menguatkan sinyal objek yang lemah dan meneruskan
sinyal objek tersebut ke signal and data processor (Pemroses data dan
sinyal) serta menampilkan gambarnya di layar monitor (Display).

Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa
komponen pendukung lainnya, yaitu:

9|Gel. Radar
1. Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan
transmitter.
2. Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara
antena dan penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan
dalam kedua situati tersebut.
3. Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi
mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena ketika melakukan
tugasnya masing-masing.

E. PRINSIP PENGOPERASIAN RADAR


Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga
elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk
menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang
bersudut 20o – 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan
antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar
dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam
layar monitor/display.

F. JENIS-JENIS GELOMBANG RADAR


a. Doppler Radar
Doppler radar merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan
radial dari sebuah objek yang masuk ke dalam daerah tangkapan radar
dengan menggunakan Efek Doppler. Hal ini dilakukan dengan
memancarkan sinyal microwave (gelombang mikro) ke objek lalu
menangkap refleksinya, dan kemudian dianalisis perubahannya.
Doppler radar merupakan jenis radar yang sangat akurat dalam
mengukur kecepatan radial. Contoh Doppler radar adalah Weather
Radar yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.

b. Bistatic Radar
Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya
terdiri dari pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal
(receiver), di mana kedua komponentersebut terpisah. Kedua
komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibandingkan
dengan jarak target/objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan sinyal
yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Contoh Bistatic
radar adalah Passive radar. Passive radar adalah sistem radar yang
mendeteksi dan melacak objek dengan proses refleksi dari sumber non-

10 | G e l . R a d a r
kooperatif pencahayaan di lingkungan, seperti penyiaran komersial dan
sinyal komunikasi.

Berdasarkan bentuk gelombang:


a. Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan
radar yang menggunakan transmitter dan antena penerima (receive
antenna) secara terpisah, di mana radar ini terus menerus
memancarkan gelombang elektromagnetik. Radar CW yang tidak
termodulasi dapat mengukur kecepatan radial target serta posisi sudut
target secara akurat. Radar CW yang tidak termodulasi biasanya
digunakan untuk mengetahui kecepatan target dan menjadi pemandu
rudal (missile guidance).

b. Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang


gelombang elektromagnetiknya diputus secara
berirama. Frekuensi denyut radar (Pulse Repetition Frequency/PRF)
dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu PRF high, PRF medium
dan PRF low.

Panjang gelombang yang akan digunakan pada sistem radar


bergantung pada aplikasi yang akan dikerjakan. Radar menggunakan satu
atau lebih jenis band dalam melakukan penginderaan jauh. Band
merupakan Rentang Panjang Gelombang. Radar menggunakan spektrum
gelombang elektromagnetik pada rentang frekuensi 300 MHz hingga 30
GHz.

Tabel 1. Panjang gelombang Radar dan Frekuensinya yang digunakan


dalam Penginderaan Jauh

Aplikasi dari band-band tersebut pada sistem radar dapat dilihat pada
tabel 2 berikut :

11 | G e l . R a d a r
G. SISTEM KERJA GELOMBANG RADAR
Umumnya, radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga
elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena. Tujuannya adalah
untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas di daerah tangkapan
antena yang bersudut 20o – 40o. Ketika ada benda yang masuk ke dalam
daerah tangkapan antena tersebut, maka sinyal dari benda tersebut akan
ditangkap dan diteruskan ke pusat sitem radar untuk kemudian diproses
sehingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar
monitor/display. Berikut merupakan tahapan kerja Gelombang Radar

. Gambar 1 Cara kerja radar

Sensor memancarkan gelombang elektromagnetik ke target dan diterima


kembali oleh sensor untuk menentukan jarak (S).

12 | G e l . R a d a r
Pengukuran jarak antara sensor dengan target menggunakan rumus :

S= ( c. Δt) : 2

c = Kecepatan cahaya.
S = Jarak antara sensor dengan target di permukaan bumi.
Δt = Waktu tempuh gelombang elektromagnetik.

Pada permukaan bumi, pulsa gelombang radar dipancarkan ke segala arah,


sebagian pantulannya diterima kembali oleh sensor. Intensitas dari
gelombang pantulan ini sangat lemah dibandingkan ketika dipancarkan.

Gambar 2. Gelombang radar yang dipancarkan satelit,kemudian


dipantulkan kembali kesegala arah oleh permukaan bumi dan sebagian
diterima kembali oleh satelit

Ketika wahana memancarkan radar, memiliki bentuk geometri tersendiri.


Berikut ini adalah faktor-faktor geometri pada pencitraan radar, yaitu:
1. Incidence Angle
Merupakan sudut yang dibentuk antara pancaran gelombang radar
dengan garis yang tegak lurus terhadap permukaan objek.
2. Depression Angle
Adalah sudut yang dibentuk dari arah horisontal ke arah garis pancaran
gelombang radar.
3. Look Angle
Merupakan sudut antara utara geografis dan arah pancaran gelombang
radar atau dengan garis yang tegak lurus arah terbang wahana.
4. Look Direction
Merupakan arah antena saat melakukan pencitraan.

13 | G e l . R a d a r
H. MANFAAT GELOMBANG RADAR DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
1. Wifi radar
Wifi radar adalah aplikasi yang dirancang untuk ponsel Nokia
s60v3 ataupun bisa juga dicoba di Nokia s60v5 sebagai aplikasi unuk
mendeteksi keberadaan sinyal Wifi/Jaringan internet melalui
sambungan gelombang radio.Aplikasi Wifi Radar ini akan
memberitahukan dengan notifikasi suara jika aplikasi ini mendeteksi
keberadaan Wifi,jadi menurut saya cukup berguna bagi anda yang
memilki ponsel ber-Wifi dan sering menggunakan fasilitas Wifi
jika berinternet.Anda tak perlu mencari sinyal Wifi secara manual,
tinggal mengaktifkan aplikasi Wifi Radar dan mengoperasikannya,
maka aplikasi Wifi Radar ini akan mendeteksi adanya sinyal Wifi yang
ditagkap oleh ponsel anda.
Wifi radar ini sanga berguna bagi anda yang suka memanfaatkan
fasilitas Wifi untuk internetan,karena aplikasi ini akan
memberitahukan adanya sinyal wifi di tempat yang
sedang dilewati.Jika anda tertarik untuk mencobanya silahkan
download aplikasinya di bawah ini.

2. Cuaca
Weather Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki
kemampuan untuk mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk,
misalnya badai. Wind Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang
berguna untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin dengan
menggunakan gelombang suara (SODAR).

3. Militer
Airborne Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar
yang berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat
terbang lain. Sistem radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan
dan penyerangan udara dalam dunia militer.
Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah
pesawat tempur untuk mencapai sasaran/target penembakan. Salah satu
pesawat yang menggunakan jenis radar ini adalah pesawat tempur
Amerika Serikat F-14. Dengan memasang radar ini pada peluru
kendali udara (AIM-54 Phoenix), maka peluru kendali yang
ditembakkan ke udara itu (air-to-air missile) diharapkan dapat
mencapai sasarannya dengan tepat.

14 | G e l . R a d a r
4. Kepolisian
Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi
kecepatan kendaraan bermotor saat melaju di jalan. Radar yang biasa
digunakan untuk masalah ini adalah radar gun yang berbentuk seperti
pistol dan microdigicam radar.

5. Pelayaran
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur
perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di
jalurnya masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam
cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.

6. Penerbangan
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada
pemakaian Air Traffic Control (ATC). Air Traffic Control merupakan
suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas udara. Tugasnya adalah
untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi
setiap pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang di
udara, maupun yang akan mendarat (landing). ATC juga berfungsi
untuk memberikan layanan bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca,
situasi dan kondisi bandara yang dituju.

7. Secondary Surveillance Radar (SSR) di Bandara Polon


Radar ada beberapa macam dan yang umum digunakan di bandara
udara adalah Primary Surveillance Radar (PSR) dan Secondary
Surveillance Radar (SSR). Kedua jenis radar baik PSR maupun SSR
mempunyai cara kerja berbeda. Pada PSR sifatnya aktif dan pesawat
yang ditargetkan sifatnya pasif. Karena PSR hanya menerima pantulan
gelombang radio dari refleksi pesawat tersebut (echo). Sedangkan
pesawat itu sendiri tidak “tahu-menahu” dengan kegiatan radar di
bawah. Pada SSR, baik radar maupun pesawat kedua-duanya aktif. Hal
ini dapat dilakukan karena pesawat terbang telah dilengkapi dengan
transponder. Pesawat-pesawat yang tidak dilengkapi transponder tidak
akan dapat dilihat pada radar scope seperti identifikasi pesawat,
ketinggiannya, dan lain-lain.
Dengan radar SSR, yang merupakan radar deteksi aktif dengan
pesawat terpasang transponder, informasi yang didapatkan lebih dari
deteksi PSR, yaitu:
- Jarak pesawat

15 | G e l . R a d a r
- Posisi pesawat
- Kode pesawat
- Ketinggian pesawat
- Kecepatan pesawat

Secondary Surveillance Radar (SSR) adalah radar yang bekerja dengan


bantuan alat yang bernama transponder di pesawat udara. Secara
sederhana cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. SSR di darat memancarkan sinyal yang disebut dengan
interrogation pada frekuensi 1030 Mhz
2. Jika mendapatkan sinyal interogasi, maka transponder akan
menjawab/ memberikan sinyal balasan pada frekuensi 1090 Mhz
3. Dekoder yang ada di SSR akan menghitung jarak pesawat tersebut
dari lamanya sinyal sampai kembali ke SSR
4. Arah pesawat tersebut akan ditentukan oleh arah antena radar SSR
yang berputar 360 derajat.

Gambar 3. Cara kerja secondary surveillance radar (SSR)

Jadi misalnya antena SSR sedang mengarah ke timur pada arah 090°
dan mendapatkan jawaban (reply) dari sebuah transponder, maka jarak
dan posisi pesawat akan diketahui oleh SSR.

a. Manfaat dari SSR


- Menghasilkan informasi dari transponder pesawat yang
mengirimkan jawaban dengan membawa identitas dari pesawat.
- Jarak jangkau pancaran adalah 200 NM
- Daya nya adalah 2,5 Kwatt

b. Informasi yang dapat dihasilkan oleh secondary surveillance radar


adalah

16 | G e l . R a d a r
- Jarak: Salah satu cara yang bisa dipakai untuk mengukur jarak
suatu objek dari antena ialah dengan mengirimkan sinyal
gelombang radio (radiasi elektromagnetik) dan mengukur jeda
waktu pantulan gelombangnya. Jarak (Range) Pesawat Terbang
Menunjukkan jarak pesawat terbang terhadap staiun radar atau
bandar udara dalam satuan Nautical Mile (NM) dimana
1NM=1,852 kilometer
- Kecepatan: Perbedaan frekuensi antara sinyal gelombang yang
dipancarkan dan sinyal gelombang yang dipantulkan kembali
dapat digunakan untuk menghitung kecepatan dari benda
tersebut.
- Posisi: Merupakan nilai sekian derajat terhadap titik utara
stasiun radar kearah pesawat terbang dengan putaran searah
jarum jam(Clock Wise/Cw)
- Ketinggian: Ketinggian dari suatu pesawat harus diketahui baik
pilot maupun ATC (air traffic control) untuk menyeimbangkan
pesawat agar tidak berada pada jalur yang salah. Ketinggian
Pesawat Terbang Menunjukkan ketinggian pesawat udara
terhadap permukaan laut dengan satuan feet.
- Kode pesawat: Kode pesawat digunakan untuk mengetahui
pesawat jenis apa yang sedang terbang pada saat itu. Dan untuk
membedakan pesawat satu dengan yang lainnya.

17 | G e l . R a d a r
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Radar adalah singkatan dari Radio Direction And (Radio) Raging.
Sesuai dengan namanya radar digunakan untuk mendeteksi posisi pesawat
yang dinyatakan dengan arah atau azimuth yang mengacu pada arah Utara
dan pada jarak (range) tertentu dari antena.Radar bekerja dengan
menggunakan gelombang radio yang dipantukan dari permukaan objek.
Radar menghasilkan sinyal energi elektromagnetik yang difokuskan oleh
antenna dan ditransmisikan ke atmosfer. Benda yang berada dalam alur
sinyal elektromagnetik ini yang disebut objek, menyebarkan energi
elektromagnetik tersebut. Sebagian dari energi elektromagnetik tersebut
disebarkan kembali ke arah radar. Antena penerima yang biasanya juga
antenna pemancar menangkap sebaran balik tersebut dan memasukkannya
ke alat yang disebut receiver.Prinsip Kerja Radar, sama halnya seperti
pada Echo (gema) dan Efek Doppler yang sering kita alami setiap
hari.Bagaimana dengan radar yang khusus dirancang untuk mendeteksi
pesawat dalam penerbangan.
Radar menyala dari pemancar dan dengan intensitas tinggi
dan frekuensi tinggi gelombang radio. Ledakan radar ini berlangsung
dalam hitungan mikrodetik. Radar kemudian mematikan pemancar nya,
kemudian menyalakan alat penerima danmendengarkan echo yang
dihasilkan. Radar mengukur waktu yang diperlukan untuk echo tiba, serta
pergeseran Doppler dari echo. Gelombang radio bergerak dengan
kecepatan cahaya, sekitar 1.000 meter per mikrodetik, sehingga jika Radar
memiliki kecepatan tinggi sehingga dapat mengukur jarak pesawat dengan
sangat akurat. Menggunakan peralatan pengolahan sinyal khusus, Radar
juga dapat mengukur pergeseran Doppler sangat akurat dan dapat
menentukan kecepatan pesawat.
Dari bab pendahuluan dan bab pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa Gelombang Elektromagnetik sangat mempengaruhi
kehidupan di dunia. Karena banyak teknologi-teknologi yang diciptakan
berkaitan dengan gelombang elektromagnetik. Salah satu gelombang yang
dibahas pada makalah ini adalah gelombang mikro atau radar. Gelombang
ikro atau radar sangat membantu dalam memberikan informasi dan
melaksanakan kegiatan sehari-hari. Gelombang radar dimanfaatkan
sebagai jaringan internet, mendeteksi cuaca, mengatur lalu lintas udara,
mengetahui kecepatan kendaraan, mengetahui kedudukan pesawat terbang,

18 | G e l . R a d a r
dan lain-lain. Jadi gelombang radar sangat banyak manfaatnya dalam
kehidupan.

B. SARAN
Gelombang elektromagnetik banyak dimanfaatkan dalam
kehidupan, saran yang dapat disampaikan semoga perkembangan
tekhnologi yang dikembangkan karena adanya Gelombang
elektromagnetik semakin banyak dan semakin berguna bagi kehidupan ini.
Radar merupakan hal yang sangat membantu kita dalam kehidupan sehari
– hari baik dalam penegakan ketertiban lalu lintas,
pengaturan penerbangan, melacak objek, pertahanan negara
serta mendeteksi cuaca. Oleh karena itu sangat perlu bagi kita semua
untuk mempelajari dan mengetahui prinsip dari radar itu. Sebab tidak
dapat di pungkiri lagi radar akan selalu mengalami perkembangan dalam
penggunaannya sehingga baik mempelajari radar dari dini.

19 | G e l . R a d a r

Anda mungkin juga menyukai