Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KONSEP KEWIRAUSAHAAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

DOSEN PEMBIMBING :

Jenny J. S. Sondakh., S.Si.T

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1 GracieLa Winarti (P17310171001) 8 Delia Paramitha (P17310171008)


2 Titania Novica H.(P17310171002) 9 Nila Rosyiana (P17310171009)
3 Ananda Dwi O (P17310171003) 10 Ani Nadzirah (P17310171010)
4 Maudy Agustin (P17310171004) 11 Sefilya Putri R. (P17310171011)
5 Novidia Mardiani (P17310171005) 12 Lussy Oktavia (P17310171012)
6 Dahnia Afris S ( P17310171006) 13 Nur Vidianti (P17310171013)
7 Findya Dwi P (P17310171007)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


per
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MALANG
2019
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa


Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang
ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal
(baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.
Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin
tingkat kemiskinan yang tinggi. Menngandalkan investor asing untuk membuka
lapangan kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-
PHK karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan
terbaiknya adalah mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola piker
lulsannya dari berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri
alias menjadi wirausahawan mandiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak orang yang menafsirkan dan
memandang bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki baru
dilakukan ‘usahawan” atau “wiraswasta”. Pandangan tersebut tidaklah tepat,
karena jiwa dan sikap kewirausahaan (entrepreneurship) tidak hanya dimiliki oleh
usahawan akan tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan
bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun masyarakat umum seperti
petani, karyawan, pegawai pemerintahan, mahasiswa, guru, dan pimpinan
organisasi lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kewirausahaan ?

3
2. Bagaimana disiplin ilmu kewirausahaan?
3. Apa tujuan, manfaat dan sasaran kewirausahaan ?
4. Apa asas kewirausahaan ?
5. Apa saja karakteristik kewirausahaan ?
6. Bagaimana ruang lingkup kewirausahaan ?
7. Bagaimana etika kewirausahaan ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, penulis mempunyai tujuan penulisan
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan ?
2. Untuk mengetahui disiplin ilmu kewirausahaan ?
3. Untuk mengetahui manfaat kewirausahaan ?
4. Untuk mengetahui asas keerwirausahaan ?
5. Untuk mengetahui karakteristik kewirausahaan ?
6. Untuk mengetahui ruang lingkup kewirausahaan ?
7. Untuk mengetahui etika kewirausahaan ?

BAB II

4
TINJAUAN TEORI
Konsep Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Kewirausahaan adalah orang-orang yang mampu mengubah sebuah
kesempatan menjadi sebuah usaha yang menghasilkan,yang diolah melalui
kreatifitas, inovasi dan keunikan dalam membuat suatu produk dan berani
mengambil segala kemungkinan resiko yang menyertainya serta tidak
menjadikannya mudah putus asa jika mengalami kegagalan dalam membangun
usaha tersebut.
Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli
A. Arif F. Hadipranata
Wirausaha adalah sosok orang yang berani mengambil resiko dari semua
kegiatan usaha yang dilakukan.
B. Thomas W Zimmerer
Wirausaha adalah penerapan inovasi dan kreativitas dalam memecahkan
berbagai permasalahan dan mampu memanfaatkannya menjadi keuntungan.
C. Andrew J Dubrin
Wirausaha adalah orang yang melakukan berbagai hal yang bermanfaat dan
inovatif bagi sesama.
D. Robbin dan Coulter
Kewirausahaan adalah sebuah proses dimana seseorang atau kelompok
orang menggunakan segala daya upayanya yang terorganisasi untuk mencari
sebuah peluang dan menciptakan sesuatu yang memiliki daya guna serta manfaat
yang bersumber dari inovasi dan keunikan tanpa memperhatikan sumber daya
yang digunakan saat itu.
E. Jean Baptista Say
Wirausaha adalah penggabungan berbagai alat produksi untuk memperoleh
seuatu yang bermanfaat dari yang diproduksinya

F. Penrose

5
Wirausaha adalah kegiatan yang mencakup berbagai macam kesempatan
atau peluang yang teridentifikasi didalam suatu sistem ekonomi.
G. Raymond
Wirausaha adalah seseorang yang kreatif, inovatif dan mampu
mewujudkannya kedalam sebuah karya yang mampu mensejahterakan lingkungan
dan masyarakatnya.
H. Kasmir
Wirausaha adalah orang-orang yang memiliki keberanian untuk mengambil
resiko dari peluang usaha yang ada dengan harapan bisa mendapat sebuah
pembelajaran baru.
I. Hervey Leibenstein
Kewirausahaan adalah kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan dan
menciptakan suatu produk dimana saat itu pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas.
J. Peter F Drucker
Wirausaha ialah suatu kemampuan untuk menciptakan atau membuat
sesuatu yang unik, berbeda dan berguna.
K. Kathleen
Wirausaha ialah orang yang mampu menjalankan, mengatur, dan
mengambil resiko dari pekerjaan yang dijalankannya dalam dunia usaha.
L. Achmad Sanusi
Wirausaha yaitu suatu nilai yang diwujudkan didalam perilaku yang
menjadi dasar tujuan, siasat, tenaga penggerak, proses dan hasil bisnis.
M. Soeharto Prawiro
Kewirausahaan ialah sebuah nilai penting yang diperlukan untuk modal
awal dalam melakukan sebuah usaha dan pengembangan usaha.
N. Frank Knight

6
Seorang wirausahawan harus mampu untuk merespon dan memprediksi
perubahan pasar dengan cepat dan tepat. Hal ini diperlukan karena sering
terjadinya ketidakstabilan pada pasar.

O. Mas'ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz


Wirausaha ialah orang-orang yang memiliki inovasi untuk mengubah
sebuah kesempatan menjadi ide yang bisa menghasilkan, mendapatkan nilai plus
dari orang lain, biaya, waktu dan kecakapan dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan.
P. Joseph Schumpeter
Wirausaha merupakan orang yang memperoleh kesempatan dan mampu
membuat peluang tersebut menjadi sebuah usaha yang menghasilkan.
Q. Stein dan Jhon F. Burgess
Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisasikan, mengelola dan
berani mengambil resiko dari apa yang ia usahakan.
R. J.B Say
Wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola berbagai macam
sumber daya yang ada secara ekonomis dan mampu meningkatkan produktivitas
yang rendah menjadi tinggi.
S. Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada
masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian
T. Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi.
U. Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum

7
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.
V. Peter Drucker
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa :
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

2. Disiplin Ilmu Kewirausahaan dan Perkembangannya


Kewirausahaan merupakan ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan,dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidupnya.
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendiri karena berisibody
ofknowledge yang utuh dan nyata ada objek, konsep dan metodenya.
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai (value), kemampuan (ability) dan perilaku (attitude) seseorang dalam
berkreasi dan berinovasi menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapi.
Menurut Zimmerer, kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses
sistematis dari penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang dipasar.
Entrepreneurship are not only born but also made (kewirausahaan tidak
hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi dapat
juga di pelajari dan diajarkan).
Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada
identifikasi peluang yang terdapat pada peran serta membahas fungsi inovasi dari

8
wirausaha dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga
memengaruhi ekonomi agregat. Studi kewirausahaan kemudian berkembang
dalam disiplin ilmu lain yang penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam
bidang ilmu psikologi, misalnya studi kewirausahaan meneliti karakteristik
kepribadian wirausaha, sedangkan pada ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada
pengaruh dari lingkungan sosial dan kebudayaan dalam pembentukan masyarakat
wirausaha. Ray dan Ranachandran (1996) menandaskan, walau terdapat
perbedaan sudut pandang, penelitian yang dilakukan baik oleh ahli ekonomi,
psikologi, dan sosiologi harus tetap berpijak pada kegiatan kewirausahaan serta
sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan demikian adalah wajar
jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang berbeda itu pada
akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi. Sementara itu fenomena
kewirausahaan ini masih terus diteliti dan belum terdapat satu pengertian baku
yang dianut oleh semua ahli (Shapero, 1982). Ini menunjukkan perkembangan
teori ini masih dalam perjalanan panjang serta dari adanya perubahanperubahan
ekonomi dunia diharapkan memberi banyak masukan bagi peneliti. Munculnya
banyak wirausaha atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar untuk meneliti
bagaimana mereka terbantuk.
Bagian ini menjelaskan teori-teori mengenai proses pembentukan
wirausaha. Teori tersebut antara lain: life pathchange, goal directed behavior, teori
outcome expectancy.Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori
pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu
banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa menjadi wirausaha
adalah sebuah proses.

 Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua
wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana.
Banyak orang yang menjadi wirausaha justru tidak memaluli proses yang
direncanakan.
Antara lain disebabkan oleh:
a. Negative displacement

9
Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya
bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selama bekerja,
dipaksa/terpaksa pindah dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki
usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya. Banyaknya hambatan yang
dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu (misalnya
menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka. Di sisi lain,
menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha pada
kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak
bergantung pada birokrasi yang diskriminatif.
b. Being between things
Orang-orang yang baru keluar dari ketentaan, sekolah, atau penjara,
kadangkala merasa seperti memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan
kuasai. Keadaan ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua
dunia yang berbeda, namun mereka tetap harus berjuang menjaga kelangsungan
hidupnya. Di sinilah biasanya pilihan menjadi wirausaha muncul karena dengan
menjadi wirausaha mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.
c. Having positive pull
Terdapat juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka usaha dari
mitra kerja, investor, pelanggan, atau mentor. Dukungan memudahkan mereka
dalam mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari
risiko usaha. Seorang mantan manajer di sebuah perusahan otomotif, misalnya,
yang memutuskan untuk masuk ke bisnis suku cadang otomotif, misalnya dengan
bahan baku ban bekas, seperti stopper back door, engine mounting, atau mufler
mounting. Perusahaan otomotif tersebut memberi dukungan dengan menampung
produk mantan manajernya tersebut.

 Teori Goal Directed Behavior

Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena


termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal
Directed Behavior. Teori ini hendak menggambarkan bagaimana seseorang
tergerak menjadi wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalam

10
emncapai tujuan (goal directedbehavior). Diawali dari adanya dorongan need,
kemudian goaldirected behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need itu
sendiri dari skema muncul karena adanya defisit dan ketidakseimbangan tertentu
pada diri individu yang bersangkutan (wirausaha). Seseorang terjun dalam dunia
wirausaha diawali dengan adanya kebutuhan-kebutuhan, ini mendorong kegiatan-
kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian tujuan. Dari kaca mata
teorineed dan motivasi tingkah laku, seperti menemukan kesempatan berusaha,
sampai mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal directed
behavior. Sedangkan goal tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki
kelangsungan hidup wirausaha.

 Teori Outcome Expectancy

Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu


perilaku tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang
melakukan suatu tindakan tertentu.

3. Tujuan, Manfaat dan Sasaran Kewirausahaan


a. Tujuan Kewirausahaan
1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3.Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, andal, dan unggul.
4.Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
b. Manfaat Berkewirausahaan
Dari beberapa penelitian mengindikasikan bahwa pemilik bisnis mikro,
kecil, dan atau menengah percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih
keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada
bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon

11
wirausahawan sebaiknya mempertimbangkan manfaat kepemilikan bisnis
mikro, kecil, dan atau menengah.
Manfaat adanya para wirausaha, adalah sebagai berikut:
1. Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial
sesuai dengan kemampuannya.
2. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
3. Memberikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak
melupakan perintah agama.
4. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut
diteladani.
5. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan.
6. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri,
disiplin, tekun dan jujur dalam menjalani pekerjaan.
7. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoyafoya
dan tidak boros.
Merumuskan manfaat berkewirausahaan, sebagai berikut.
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi
pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba
memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk
memanfaatkan bisnisnya guna mewujudkan cita-citannya.
2. Memberi peluang melakukan perubahan.Semakin banyak pebisnis yang
memulai usahanya karena mereka dapat menangkap peluang untuk dapat
melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.
Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan layak
pakai untuk keluarga atau mendirikan program daur ulang limbah untuk
melestarikan sumber daya alam yang terbatas. Pebisnis kini menemukan
cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai

12
masalah ekonomi dan sosial dengan harapan untuk dapat menjalani
kehidupan yang lebih baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. Banyak orang
menyadari bahwa bekerja disuatu perusahaan sering kali membosankan,
kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi
seorang wirausahawan. Bagi mereka, tidak banyak perbedaan antar bekerja
dan menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis
yang dimiliki seorang wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan diri.
Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas,
antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha atau perusahaan
sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual, dan
mmpu mengikuti minat atau hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin. Walau pada
tahap awal uang bukan daya tarik utamabagi wirausahawan, keuntungan
berwirausaha merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan
usaha sendiri. Kebayakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi
kebanyakan dari mereka yang memang menjadi berkecukupan. Hampir 75
persen yang termasuk dalam daftar orang terkaya merupakan wirausahawan
generasi pertama. Menurut hasil penelitian Thomas Stanley dan William
Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai dua pertiga dari jutawan
Amerika Serikat. “Orangorang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri
empat kali lebih besar peluangnya untuk menjadi jutawan dari pada
orangorang yang bekerja untuk orang lain atau menjadi karyawan
perusahaan lain”.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya. Pengusaha kecil atau pemilik usaha kecil sering
kali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan paling
dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan pengakuan
yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selama
bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis di
lingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata

13
dalam melancarkan fungsi 19 sosial dan ekonomi nasional merupakan
imbalan bagi para majer perusahaan kecil.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya. Hal yang disarankan
oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan
usaha merekasesungguhnya bukanlah kerja. Kebayakan wirausahawan yang
berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu, sebab mereka tertarik dan
menyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran
mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang melakukannya.
Wirausahawan harus mengikuti nasihat Harvey McKey. Menurut McKey,
“Carilah dan dirikan usaha yang Anda sukai dan Anda tidak akan pernah
merasa terpaksa harus bekerja seharipun dalam hidup Anda.” Hal yang
menjadi penghargaan besar bagi pebisnis/wirausahawan bukanlah
tujuannya, melainkan lebih kepada prosesdan atau perjalanannya.
c. Sasaran Kewirausahaan
1. Para generasi muda pada umumnya, anak-anak sekolah, anak-anak putus
sekolah, dan para calon wirausaha.
2. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil dan koperasi
3. Instansi pemerintah yang meelakukan kegiatan usaha(BUMN), organisasi
profesi, dan kelompok-kelompok masyarakat.
4. Asas Kewirausahaan
1) Kemampuan untuk berkarya dalm kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang
sehat.
2) Kemamuan usaha secara tekun, teliti, dan produktif.
3) Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko bisnis.
4) Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
5) Kemampuan berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif.

5. Karakteristik Kewirausahaan
a. Memiliki Rasa Percaya Diri

14
Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.
b. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab
pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab
pada hasil dari tugas yang dibebankannya.
c. Berani Menanggung Risiko
Berani menanggung resiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk
bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung resiko atas segala
tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan
tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya
dapat diperkirakan.
d. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-
anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang
wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun
memimpin orang lain.
e. Keorisinalan
Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak
hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang
orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
f. Berorientasi ke Masa Depan
Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia
lakukan? Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk
sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan
menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah-
langkah yang akan dilaksanakan.
g. Jujur dan Tekun
Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur
terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun
dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan
tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.
h. Memiliki Kreativitas Tinggi
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia
kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada

15
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang
yang dihadapi setiap hari.
i. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad
yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang
digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang
sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang
tinggi dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam
berusaha, berani menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut
menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh
terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun pasti akan
menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting sekali bagi
seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.
j. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik
pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai
tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.
Pengertian itu juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang
mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
k. Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain
Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan
teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk
menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk
dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan
konsumen. Oleh karena itu, seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak
bergantung pada orang lain agar ia dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan
kemampuannya.
l. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah
kemampuan untuk memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya.
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha,

16
mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber
daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaannya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan manajerial
yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.
m. Disiplin
Dalam melakukan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki kedisiplinan
yang tinggi. Arti kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausaha
terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh,
yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya
n. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau
realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan atau perbuatannya.
o. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam berwirausaha
karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).
Menurut Gede Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan
secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
p. Memiliki Mimpi
Tidak ada wirausahawan yang tidak mempunyai mimpi, dan akan lebih sukses
lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk
mewujudkan impiannya.
q. Memiliki Ketegasan
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh
semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu
diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam
kesuksesan bisnisnya.
r. Memiliki Determination (Ketetapan Hati/ Kebulatan Tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang
tinggi, sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan,
walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat
diatasi.
s. Mempunyai Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap
bisnisnya, karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu

17
menghampirinya. Seorang wirausaha yang berdedikasi tinggi terhadap bisnisnya.
Kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara.
Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah.
t. Dapat mengendalikan emosi
Seorang wirausaha harus dapat mengendalikan dirinya dari amarah. Tetap tenang
menghadapi segala masalah untuk menjadi seorang pemimpin yang baik

6. Ruang Lingkup Kewirausahaan


a. Lapangan agraris
Ruang lingkup yang pertama ini mencakup berbagai kegiatan
kewirausahaan yang ada pada sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan.
Misalnya yaitu para petani yang menanam padi sehingga padi tersebut dapat
diperjualbelikan. Atau juga, para pengusaha perkebunan yang menanam berbagai
tanaman yang dapat dipanen dan kemudian dapat diperjualbelikan seperti teh,
kopi dan kelapa sawit.
b. Lapangan perikanan
Dalam ruang lingkup perikanan, semua kegiatan kewirausahaan tentu saja
berhubungan dengan ikan. Ada usaha pemeliharaan ikan dan penetasan ikan,
contohnya budidaya lele atau ikan hias. Ada pula usaha makanan ikan yaitu
pembuatan pakan ikan seperti pelet. Kemudian, usaha pengangkutan ikan pun
tercakup dalam ruang lingkup ini.
c. Lapangan peternakan
Seperti namanya, ruang lingkup kewirausahaan ini mencakup semua usaha
dalam sektor peternakan. Misalnya saja usaha pengembangbiakkan burung atau
unggas, dan ada juga usaha peternakan bangsa binatang menyusui seperti kambing
dan sapi.
d. Lapangan perindustrian dan kerajinan
Dalam ruang lingkup yang satu ini, ada empat kategori berbeda yang bisa
disebutkan. Pertama yaitu industri besar, dan kedua ada industri menengah yang
diikuti oleh industri kecil. Kemudian, untuk kategori terakhir, pengrajin, dibagi
menjadi beberapa usaha yaitu pengolahan hasil pertanian seperti beras,
perkebunan seperti teh, perikanan seperti ikan, peternakan seperti ayam dan
kehutanan seperti pembuatan mebel.
e. Lapangan pertambangan dan energi

18
Pada ruang lingkup ini, semua kegiatan kewirausahaan dilakukan dalam
sektor pertambangan dan energi. Sebagai contohnya yaitu pengusaha yang
beroperasi dalam tambang batu bara, minyak bumi, dan masih banyak contoh
yang lainnya.
f. Lapangan perdagangan
Dalam kewirausahaan, lapangan perdagangan dibagi menjadi tiga kategori
yaitu sebagai pedagang besar, sebagai pedagang menengah, dan sebagai pedagang
kecil seperti pengusaha toko kelontong atau lainnya.
g. Lapangan pemberi jasa
Dalam ruang lingkup yang terakhir ini, ada beberapa kategori yang
tercakup. Ada pedagang perantara, koperasi, pengusaha angkutan, pemberi kredit
atau perbankan, pengusaha biro jasa travel pariwisata, pengusaha hotel dan
restoran,pengusaha asuransi, perbengkelan, tata busana, pergudangan, dan lain
sebagainya.

7. Etika Kewirausahaan
Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan,
pada saat itu Raja-raja perancis sering mengundang para tamu dengan
menggunakan kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum persyaratan atau
ketentuan untuk menghadiri acara seperti waktu acara dan pakaian yang harus
dikenakan.
Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain.
Etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku
manusia dengan masyarakat. Tingkah laku perlu diatur agar tidak melanggar
norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat, karena norma-norma
atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah negara berbeda-beda.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan
menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus
untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya yang
akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.
Jadi, untuk berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:
a. Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola
b. Menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra

19
c. Hanya menyerahkan tenaga namun dikonversikan ke dalam bentuk saham
sebagai bukti kepemilikan usaha.
d. Dalam etika berwriausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang
mengaturnya, yaitu:
e. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku
dalam suatu negara atau masyarakat.
f. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan,
terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
g. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan
waktu yang berlaku.
h. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan,
penuh tata karma, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
i. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain,
hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa adalah
sebagai berikut:
1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara
maupun bertindak. Jujur perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang
akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha tidak akan maju dan tidak dipercaya
konsumen atau mitra kerjanya.
2. Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang
dilakukan dalam bidang usahnya. Kawajiban terhadap berbagai pihak harus segera
diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga
kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan pemerintah.
3. Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal
pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha

20
ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus
konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan usahnya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan
kegiatan usahanya.
5. Taat hokum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum yang berlaku, baik yang
berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hokum
dan peraturan yang telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal
itu akan menjadi beban moral bagi penguasaha apabila tidak diselesaikan.
6. Suka membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang
memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada
masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi
banyak orang.
7. Komitmen dan menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan
menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung
tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai
oleh berbagai pihak.
8. Mengejar prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi
mungkin. Tujuannya agar perusaaan dapat terus bertahan dari waktu kewaktu.
Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha
juga harus tahan mental dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan
situasi yang dihadapinya.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa


Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya. Jadi kewirausahaan (Entrepreneurship)
atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Tujuan wirausaha adalah meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas,
mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, membudayakan semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu,
andal, dan unggul, menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi
kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
Asas-asas kewirausahaan yaitu kemampuan memecahkan masalah dan
mengambil keputusan serta kemampuan berkarya dengan semangat
kemandirian. Ruang lingkup kewirausahaan yang paling banyak adalah lapangan
perikanan, peternakan, perindustrian, pertambangan, perdagangan pemberi jasa.

B. Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha
untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari
apa yang tertulis di Bab Tinjauan Teori di atas. Seorang wirausaha memang perlu
untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya

22
akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta
tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus
berkarya dengan usaha yang di jalankannya.

23

Anda mungkin juga menyukai