Anda di halaman 1dari 7

Pasar dari Sudut Pandang Wilayah dengan Keunggulan Bersaingnya

( Komoditas Alpukat dan Kakao )

Disusun Oleh

Muhammad Rifqi Mahardika J3J217379

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

SEKOLAH VOKASI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2019
Pendahuluan

Indonesia dapat dikatan memiliki pasar hasil pertanian yang cukup besar,
namun dalam praktiknya masih banyak potensi- potensi yang belum dimanfaat secara
maksimal baik yang dilakukan oleh pemerintah ataupun para petani yang umumnya
diakibatkan oleh sistem pertanian Indonesia yang lebih mengandalkan warisan turun
– temurun dari pendahulu dibandingkan memanfaat teknolgi ataupun mencoba hal-
hal baru.

Daya saing produk pertanian Indonesia kalah saing di pasar global, hal ini
karena pemerintah Indonesia tidak mampu mengenali produknya sendiri. Produk
pertanian hortikultura misalnya, mulai dari buah apel, pir anggur dan sayuran, produk
tersebut banyak ditemukan di pasar Indonesia sendiri. Dan produk hortikultura luarr
negeri mampu membanjiri pasar-pasar yang ada di Indonesia. Mulai dari super
market sampai penjual emperan pun ada, Sehingga pemerintah Indonesia harus
membuat kebijakan terkait kalahnya produk pertanian Indonesia baik di pasar lokal
maupun internasional.

Makalah ini dibuat guna melihat pasar potensial dari aspek / sudut pandang
wilayah antara Indonesia dengan Ivory Coast melalui keunggulan bersaing (
Keunggulanj Absolut, Keunggulan Komparatif, dan keunggulan Kompetitif ) yang
dimiliki suatu daerah guna memanfaat potensi maksimal daerah tesebut , berupa
tanaman pangan ( alpukat ) dan tanaman non pangan ( kakao ) sehingga pertanian di
Indonesia diharapkan dapat mengalami perubahan menuju kemajuan dibidang hasil
pertanian guna memenuhi pasar local maupun global.
Keunggulan Absolut ( Tanaman Alpukat dengan Kakao )

Menurut Adam Smith ( 1776 ) dalam bukunya yang berjudul “The Wealht of
Nations” , Keunggulan absolut adalah situasi ekonomi di mana penjual mampu
menghasilkan jumlah yang lebih tinggi dari produk yang diberikan, saat sumber daya
yang digunakan oleh pesaing sama untuk menghasilkan jumlah yang lebih kecil. Hal
ini dimungkinkan bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara memiliki keuntungan
absolut di pasar. Kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa
dengan lebih efisien juga memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan lebih,
dengan asumsi bahwa semua unit yang diproduksi dijual.

Mengacu kepada teori yang diberikan, dapat dikatakan bahwa Keunggulan


Absolut.dapat dilihat dari data yang diambil dari FAO berikut ini :

 Alpukat

2015 2016 2017


Indonesia 382530 304938 363157
Ivory Coast 35391 36349 37307

 Kakao

2015 2016 2017


Indonesia 593331 656817 659776
Ivory Coast 1796000 1634000 2034000

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia Memiliki Keunggulan


Absolut Production Quantity pada komoditas Alpukat, lalu untuk Ivory Coast
memiliki Keunggulan Absolut Production Quantity pada komoditas Kakao
Keunggulan Komparatif ( Tanaman Alpukat dengan Kakao )

Menurut David Ricardo ( 1817 ) dalam bukunya yang berjudul “On the
Principles of Political Economy and Taxation” bahwa Keunggulan komparatif adalah
istilah ekonomi yang mengacu pada kemampuan ekonomi untuk menghasilkan
barang dan jasa dengan biaya peluang yang lebih rendah daripada mitra dagang.
Keunggulan komparatif memberi perusahaan kemampuan untuk menjual barang dan
jasa dengan harga lebih rendah daripada pesaingnya dan mewujudkan margin
penjualan yang lebih kuat..

Mengacu kepada teori yang diberikan, dapat dikatakan bahwa Keunggulan


Komparatif.dapat dilihat dari data berikut ini :

Komoditas Alpukat

Production Quantity Product Price ( per Ton )


Indonesia 1050625 $581
Ivory Coast 109047 $279

Perbandingan
 Indonesia : Ivory Coast (Production Quantity)
= 9,634607096

 Indonesia : Ivory Coast (Product Price)


= 2,082437276

 Ivory Coast : Indonesia (Production Quantity)


= 0,103792504

 Ivory Coast : Indonesia (Product Price)


= 0,48020654
Komoditas Kakao

Production Quantity Product Price ( per Kg )


Indonesia 1909924 $1.72
Ivory Coast 5464000 $1.43

Perbandingan
 Indonesia : Ivory Coast (Production Quantity)
= 0,349546852

 Indonesia : Ivory Coast (Product Price)


= 2,082437276

 Ivory Coast : Indonesia (Production Quantity)


= 1,202797203

 Ivory Coast : Indonesia (Product Price)


= 0,831395349

Dari dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki


keunggulan komparatif dari segi Production Quantity komoditas
Alpukat Sedangkat Ivory Coast memiliki keunggulan komparatif dari
segi Product Price dari komoditas kakao.
Keunggulan Kompetitif ( Tanaman Alpukat dengan Kakao )

Menurut Michael Porter (1985) Keunggulan kompetitif adalah


kondisi yang memungkinkan perusahaan atau negara menghasilkan
barang atau jasa dengan nilai yang sama dengan harga lebih rendah atau
dengan cara yang lebih diinginkan. Kondisi ini memungkinkan entitas
produktif untuk menghasilkan lebih banyak penjualan atau margin
unggul dibandingkan dengan saingan pasarnya..

Berikut ini keunggulan kompetitif antara Indonesia dengan Ivory


Coast:

 Indonesia Memiliki Jumlah Produksi Alpukat yang lebuh besar dari


Ivory Coast sehingga Indonesia dapat menekan harga jual Alpukat di
pasar
 Ivory Memiliki biasa tenaga kerja yang lebih murah dari Indonesia
sehingga Ongkos Produksi Ivory Coast akan lebih kecil dari Indonesia

Jadi, dari keterangan diatas dapat dikatakan bahwa masing-masing


negara memiliki keunggulan kompetitif yang mereka miliki.
Daftar Pustaka

https://en.wikipedia.org/wiki/Absolute_advantage

http://www.fao.org/faostat/en/#data/QC/

https://www.investopedia.com/terms/c/comparativeadvantage.asp

http://www.fao.org/3/ai409e/AI409E06.htm

https://www.tridge.com/intelligences/avocado/CI

https://www.reuters.com/article/cocoa-ivorycoast-ghana/update-2-ivory-coast-cocoa-
farmgate-price-up-in-new-season-ghanas-flat-idUSL8N1WH3Y6

https://www.tridge.com/intelligences/avocado/CI

https://www.tridge.com/intelligences/avocado/ID

Anda mungkin juga menyukai