Biodiversitas 2
Biodiversitas 2
Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 8, Desember 2015, hlm. 623 – 631
pan trap, pitfall, dan sweepnet. Untuk spesies yang diberikan kepada total
mencegah serangga yang telah terjebak jumlah individu dalam komunitas
tidak kabur dan membusuk, maka diberikan
larutan air, deterjen dan formalin ke dalam Indeks Kemerataan
yellow-pan trap. Perangkap ini dipasang Nilai kemerataan jenis menunjukkan
jam 06.00 WIB pagi dan diambil sore jam derajat kemerataan keragaman individu
18.00 WIB. Sedangkan untuk serangga antar jenis. Indeks kemerataan adalah
nocturnal digunakan perangkap light trap. ukuran biodiversitas yang mengkuantifikasi
Perangkap ini dipasang pukul 18.00 sore bagaimana kesetaraan suatu kelompok
dan diambil pada pukul 06.00 esok paginya. dalam angka (Wicaksono et al., 2011 ).
Interval sampling dilakukan 3 hari sekali H'
dengan 7 kali pengambilan sampel E= '
Hmax
serangga. Serangga yang telah tertangkap
dimasukkan kedalam plastik dan diekstraksi Pada rumus diatas, adalah jumlah
dengan air mengalir kemudian dimasukkan yang berasal dari indeks keanekaragaman
ke dalam botol fial film yang telah berisi Shannon, dan nilai H’max adalah nilai
campuran formalin 4% dan alkohol 70%. maksimum dari H’, yaitu :
S
1 1
Analisis H'max ln =lnS
S S
Analisis terhadap nilai keragaman i=1
jenis, nilai kekayaan jenis dan nilai H'
E=
kemerataan jenis dengan menggunakan ln S
perhitungan Frekuensi Mutlak (FM), Keterangan :
Frekuensi Relatif (FR), Kerapatan Mutlak S adalah jumlah jenis serangga
(KM), Kerapatan Relatif (KR), Indeks
E adalah Indeks kemerataan jenis
Keanekaragaman Jenis Shannon Wiener
(H’) dan Indeks Kemerataan Jenis (E).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Indeks Shannon Wiener
Jumlah Serangga yang Tertangkap pada
Indeks keanekaragaman merupakan Masing-masing Kuadran
suatu penggambaran secara matematik
Jumlah keseluruhan serangga yang
untuk mempermudah dalam menganalisis
didapatkan pada lokasi pengamatan
informasi mengenai jumlah jenis indvidu
sebanyak 3995 individu yang terdiri atas 10
serta berapa banyak jumlah jenis individu
ordo dan 26 famili. Untuk ordo dari kuadran
yang ada dalam suatu area (Tambunan,
I,III dan IV didapatkan masing-masing 10
2013). Keuntungan dari indeks ini adalah
ordo, sedangkan untuk kuadran II sebanyak
dapat memperhitungkan jumlah spesies dan
9 ordo dengan jumlah famili yang
kemerataan spesies. Indeks tersebut
didapatkan untuk kuadran I sebanyak 23
meningkat seiring dengan penambahan
famili, kuadran II sebanyak 25 famili,
spesies unik atau dengan adanya
kuadran III sebanyak 23 famili dan kuadran
kemerataan spesies yang lebih besar
IV sebanyak 26 famili (gambar 1). Serangga
(Wicaksono et al., 2011).
yang mendominasi dari setiap kuadran
ni adalah adalah dari ordo Hymenoptera dan
H' =-ΣPi ln Pi dimana Pi= N Collembola. Persentase keseluruhan
sampel yang mendominasi didapatkan
Keterangan : sebanyak 63,58% untuk Hymenoptera dan
Ni adalah jumlah individu jenis ke-i Collembola 22,71% (gambar 2). Rizali
N adalah jumlah individu seluruh (2002) menyatakan perangkap pitfall
jenis umumnya memerangkap serangga tanah
Pi adalah kelimpahan relatif dari seperti dari Ordo Hymenoptera dan
masing-masing spesies, dihitung Coleoptera, hal ini sesuai dengan hasil
sebagai proporsi individu dari pengambilan sampel yang menunjukkan
serangga terbanyak yang didapatkan
626
Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 8, Desember 2015, hlm. 623 – 631
adalah dari ordo Hymenoptera. Hal ini Collembola mempunyai jumlah individu
didukung juga oleh penelitian dari Patang yang tertinggi. Kedua ordo ini merupakan
(2011) mengenai berbagai kelompok serangga tanah yang umum ditemukan
serangga tanah yang tertangkap di hutan dengan menggunakan perangkap pitfall.
Kebun Raya UNMUL Samarinda
menyatakan bahwa ordo Hymenoptera dan
Coleoptera
Kuadran I 1,78% Araneae
Orthoptera Collembola 8,24%
0,24% 27,54% Diptera
1,86%
Lepidoptera Hemiptera
1,62% 0,16%
Isoptera
0,24%
Hymenoptera
Homoptera
58,08%
0,24%
Kuadran II Coleoptera
Collembola 1,19% Diptera
Araneae
16,26% 2,96% 2,79%
Hemiptera
Lepidoptera 0,34%
2,71%
Orthoptera
0,51%
Hymenoptera
Homoptera 72,99%
0,25%
Lepidoptera
3,86% Hymenoptera
Isoptera Homoptera 58,23%
0,14% 0,72%
Isoptera
0,45%
Lepidoptera Hymenoptera
Homoptera
3,37% 61,08%
0,22%
Isoptera
0,20%
Homoptera Hymenoptera
0,33% 63,58%
Pada kuadran I, II, III dan IV yang aktif pada malam hari tidak sebanyak
didapatkan kesimpulan bahwa serangga pada siang hari (Borror et al., 1996).
yang mendominasi pada masing-masing Serangga nocturnal yang didapatkan
kuadran adalah Hymenoptera dan dari ordo Hymenoptera famili Formicidae
Collembola, hal ini didukung oleh dan Specidae, Coleoptera famili
pernyataan Boror (1996) yang menyatakan Staphylinidae dan ordo Diptera famili
bahwa Hymenoptera menyusun salah satu Culicidae. Berbeda dengan serangga
dari ordo-ordo yang terbesar dari serangga diurnal, serangga yang aktif pada malam
dan anggota-anggotanya secara individual hari ini cukup banyak yang tertangkap
dan jenisnya sangat banyak dan terdapat dengan menggunakan pitfall, yellow pan
hampir dimana-mana. trap dan sweepnet. Terutama untuk
Dalam penelitian ini, famili perangkap pitfall ini cukup banyak
Formicidae banyak ditemukan. Jumlah memerangkap serangga tanah dari ordo
serangga yang didapatkan tidak sama di Hymenoptera famili Formicidae. Hal ini
setiap pengambilan sampel, hal ini dapat sesuai pernyataan Rizali (2002) dan Patang
dipengaruhi oleh pergerakan, suhu, (2011) yang mengemukakan bahwa pitfall
kelembaban, intensitas cahaya dan umumnya memerangkap serangga tanah
ketersediaan makanan. seperti dari Ordo Hymenoptera, Collembola
dan Coleoptera.
Serangga yang Ditemukan dengan
Berbagai Perangkap Nilai Indeks Keanekaragaman Jenis
Dari masing-masing pengambilan Serangga pada masing-masing Kuadran
sampel pada setiap kuadran dengan Hasil perhitungan indeks
menggunakan berbagai perangkap, yaitu keanekaragaman jenis serangga yang
perangkap untuk serangga diurnal dan dilakukanmenunjukkan bahwa bahwa
serangga nocturnal, dapat disimpulkan kuadran III cenderung mempunyai nilai
bahwa serangga terbanyak yang indeks keanekaragaman yang tinggi dari
didapatkan adalah serangga diurnal. setiap pengamatan (gambar 3). Dari
Penangkapan serangga diurnal dilakukan persentase yang didapatkan dari setiap
dengan menggunakan perangkap pitfall, pengamatan, nilai tertinggi adalah pada
yellow pan trap dan sweepnet. Sedangkan kuadran III (gambar 4). Keadaan tajuk pada
untuk serangga nocturnal lebih sedikit kuadran III jika dibandingkan dengan
didapatkan jika dibandingkan dengan kuadran I,II dan IV lebih teduh dengan
serangga diurnal. Jumlah famili serangga kerapatan relatif 25,05%. Meskipun
malam lebih kecil dibandingkan jumlah kerapatannya lebih lebih rendah jika
famili serangga yang aktif pada siang hari, dibandingkan dengan kuadran IV yaitu
hal ini dikarenakan famili untuk serangga 31,32%, namun vegetasi pada kuadran IV
lebih muda dan banyak pohon baru yang
628
Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 8, Desember 2015, hlm. 623 – 631
1,5 Kuadran I
1 Kuadran II
23%
25%
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran III
23%
29%
Kuadran IV
0,5
0,4
Kuadran I
0,3
Kuadran II
0,2
Kuadran III
0,1
Kuadran IV
0
Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke
1 4 7 10 13 16 19
Gambar 5 Nilai Evenness Indeks E pada Setiap Pengamatan pada Setiap Kuadran
Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 8, Desember 2015, hlm. 623 – 631
25% 22%
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran III
Kuadran IV
31%
22%