Penulis
KELOMPOK 6
PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya terutama nikmat sehat dan kesempatan yang tak terhingga sehingga
penulis mampu menyelesaikan makalah ini, sholawat serta salam semoga tercurah
kepada junjungan kita Nabi besar Baginda Muhammad SAW yang telah
menjadikan suri tauladan bagi umat diseluruh alam.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Makro Ekonomi”
program studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Lampung. Selanjutnya, penulis
mengucapkan terimah kasih sebanyak-banyaknya kepada dosen sekaligus
pembimbing mata kuliah Makro Ekonomi.
Penulis pun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna pembuatan makalah yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Angka Pengganda dalam Penentuan Pendapatan Nasional ................. 3
2.2 Konsep Akselerator ........................................................................... 10
2.3 Pengertian dan Pendekatan pada COR ............................................. 11
2.4 Pengertian dan Pendekatan pada ICOR ............................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang telah dibahas di atas salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan pendapatan nasionalialah variabel investasi. Maka
agar target pada peningkatan pendapatan nasional dapat tercapai secara realistis,
diperlukan suatu pendekatan yang berkaitan dengan investasi. Salah satu
pendekatan yang dapat digunakan ialah melalui pendekatan nilai COR (Capital
Output Ratio) dan ICOR (Incremental Capital Output Ratio), karena dengan
mengetahui besarnya angka ICOR yang dibutuhkan, maka suatu daerah tidak akan
menemui kesulitan lagi untuk menentukan berapa besarnya investasi yang
diperlukan agar dapat mengejar target pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
Semakin kecil nilai ICOR semakin besar produktifitas dan efisiensi dari investasi
yang ditanamkan. Maka dalam makalah ini akan dibahas pula pendekatan pada
investasi untuk mengetahui bagaimana investasi mempengaruhi perkembangan
perekonomian sehingga menimbulkan peningkatan pada pendapatan nasional.
PEMBAHASAN
a−bTx+bTr+I+G
YEq =
1−b
a − bTx + bTr + I + G ∆I
Y + ∆Y = + 1−b
1−b
∆𝐼 ∆Y 1
∆Y = 1−𝑏 atau menjadi ∆I =1 − b
∆Y 1
kI = ∆I = 1 − b
contoh soal :
Bila A membelanjakan uang untuk investasi pada tahun ke-2 sebesar ∆I (8M)
kepada B, maka nilai itu adalah merupakan pendapatan bagi B, kemudian B
membelanjakan uang tersebut dengan MPCnya sendiri yang tentu saja sebesar c∆I
kepad si C, (bahwa ∆I adalah merupakan pendapatan si B). Si C akan
membelanjakan uang dari si B kepada si D sebesar c∆I. Oleh karena uang yang
didapat si C adalah lebih kecil dari si B, dan uang yang didapat si D lebih kecil
dari si C, maka runtutan tersebut dapat kita tulis dala persamaan matemais sebagai
berikut :
Sebelum adaperubahan:
a−bTx+bTr+I+G
YEq =
1−b
a − bTx + bTr + I + G ∆a
Y + ∆Y = + 1−b
1−b
∆𝑎 ∆Y 1
∆Y = 1−𝑏 atau menjadi ∆a =1 − b
∆Y 1
kc = =
∆a 1−b
Contoh soal :
a−bTx+bTr+I+G
YEq =
1−b
a − bTx + bTr + I + G ∆G
Y + ∆Y = +
1−b 1−b
∆𝐺 ∆Y 1
∆Y = atau menjadi =
1−𝑏 ∆G 1−b
∆Y 1
kG = =
∆G 1−b
Contoh soal :
MPS = 1 – MPC
1
Jika C = 300 + 0,80Y dan AG = Rp70 triliun, maka ∆Y = x ∆G
𝑀𝑃𝑆
a−bTx+bTr+I+G
YEq =
1−b
𝑏∆𝑇𝑟 ∆Y b
∆Y = atau menjadi =
1−𝑏 ∆Tr 1−b
∆Y b
kTr = =
∆Tr 1 − b
a−bTx+bTr+I+G
YEq =
1−b
−𝑏∆𝑇𝑥 ∆Y −b
∆Y = atau menjadi =
1−𝑏 ∆Tx 1−b
1
YEq = [ao – bTX0 + bTr + I + G + X – M0]
1−b+bt+m
∆Y 1
=
∆M 1−b +bt+m
1
kM =
1−b +bt+m
∆𝐶 𝑀𝑃𝐶 𝑋 ∆𝑌 𝑀𝑃𝐶
Ac = = =
∆𝐼 𝑀𝑃𝐼 𝑋 ∆𝐼 𝑀𝑃𝐼
Perhatikan bahwa semakin besar MPC dan semakin kecil MPI maka akan
semakin besar tingkat akselerasi konsumsinya, tentu hal ini tidak diinginkan
karena yang paling bagus bila perubahan konsumsi tetap lebih besar dari
perubahan investasi,karena menandakan bahwa investasi efesien.
Contoh soal :
Jawab :
∆𝐶 𝑀𝑃𝐶 𝑋 ∆𝑌 𝑀𝑃𝐶
Ac = = 𝑀𝑃𝐼 𝑋 ∆𝐼 =
∆𝐼 𝑀𝑃𝐼
110
Ῡ= = 1100
0,1
C = 930,MPC = 0,8
1
∆𝑌 = 220 → 𝐾𝑒𝑐 = 220 = 0,2 ∆𝐶
220
∆𝐶 = = 44
5
1
∆𝑌 = 220 → 𝐾𝑒𝑙 = 220 = 0,1 ∆𝐼
220
∆𝐼 = = 22
10
44
AC (tahap berikutnya) = 22 = 2
K
COR = Qm
Keterangan :
K
Qm = COR
Contoh soal :
pada awal tahun 2007 mempunyai sejumlah alat kapital yang dapat menghasilkan
output nasional dengan tingkat harga konstan sebesar Rp800 milyar setahun.
Hitunglah stok kapitalnya pada awal tahun 2007 !
Jawaban :
𝐾
Stok kapital pada awal tahun 2007 : Qm =
𝐶𝑂𝑅
𝐾
Atau Rp800 = Jadi, K = 4 x Rp800 = Rp.3.200milyar
4
∆K ∆K
ICOR = ∆Qm atau dapat ditulis ; ICOR =∆Y
Keterangan :
Dalam literatur tanda Qm sering diganti dengan Y, sehingga dapat ditulis dengan
∆I
ICOR = ∆Y
Contoh soal :
Produk Domestik Bruto suatu negara pada tahun 2013 sebesar 1 triliun yang
merupakan kumulatif dari kontribusi sektor pertanian sebesar 400 milyar, industri
sebesar 400 milyar, dan 200 milyar dari sektor jasa. Sementara, pada tahun 2014
negara tersebut merencanakan investasi sebesar 200 milyar dengan rincian : untuk
sektor pertanian sebesar 75 milyar, industri sebesar 75 milyar, dan sektor jasa
sebesar 50 milyar.
ICOR masing-masing sektor sebagai berikut : sektor pertanian 3, sektor industri 5,
dan sektor jasa 5.
hitunglah pertumbuhan ekonominya !
Jawaban :
Nilai ICOR diperoleh dari pembagian unit modal yang diperlukan untuk
menghasilkan satu unit output. Dinyatakan sebagai :
∆K
ICOR =
∆Y
Besarnya tambahan output masing-masing sektor adalah :
𝐼𝑝 75
Sektor pertanian : ∆Yp = + = 25
𝐼𝐶𝑂𝑅 𝑃 3
𝐼𝑖 75
Sektor industri : ∆Yi = + = 15
𝐼𝐶𝑂𝑅 𝑖 5
𝐼𝑗 50
Sektor jasa : ∆Yj = + = 10
𝐼𝐶𝑂𝑅 𝑗 5
Analisis :
Dari berita di atas dapat disimpulkan bahwa Asian Games 2018
memberikan efek pada peningkatan pendapatan negara. Asian Games
2018berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,05 persen dari
PDB Indonesia. Dengan adanya peningkatan pendapatan negara maka telah
terjadi efek pengganda di dalam perekonomian Indonesia, sebagai akibat dari
penyelenggaraan Asian Games dan Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Penyelenggaraan Asian Games tersebut menambah pemasukan perekonomian
Indonesia. Efek pengganda terhadap output perekonomian yang terjadi dalam
periode 2015-2019 adalah senilai Rp 42,4 triliun.
Asian Games 2018 telah memberikan dampak ekonomi langsung kepada
negara sebesar Rp 40,6 triliun sejak pertama kali ditunjuk guna menjadi tuan
rumah pada 2015 hingga berakhir Asian Games awal Oktober. Selama tiga
tahun periode tersebut dampak ekonomi langsung adalah Rp 40,6 triliun
dengan rincian Rp 29,1 triliun dari investasi konstruksi sejak 2015 hingga
2018. Sebesar Rp 7,8 triliun dari operasional penyelenggaraan dan Rp 3,7
triliun dari pengeluaran wisatawan asing dan wisatawan domestik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Angka pengganda adalah hasil kali pertambahan tiap variabel makro yang
membentuk pendapatan nasional. Angka pengganda menunjukkan hubungan yang
saling mempengaruhi antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan
nasional. Jika angka pengganda tersebut mempunyai angka yang tinggi,maka
perubahan yang terjadi pada variabel tersebut akan mempengaruhi tingkat
pendapatan nasional dan sebaliknya.Variabel yang mempengaruhi pada angka
pengganda tersebut adalah investasi, konsumsi, penggeluaran pemerintah, transfer
pemerintah, pajak dan impor.
LM, L Suparto. 2017. “Analisis Invesment Capital Output Ratio (ICOR) dalam
Rangka Proyeksi Kebutuhan Investasi di Kabupaten Majalengka Tahun
2017-2019”.
(https://jurnal.unma.ac.id/index.php/mk/article/view/505) ONLINE. Vol.4. No.1.
Diakses pada tanggal 08 Oktober 2019.