DISUSUN OLEH :
FITRIARIANI 1648201110114
MUHAMMAD FAHRULY WAHYUDI 1648201110080
NOOR SABELLA ALFITRI 1648201110036
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Pengantar Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di
Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin ini tepat waktu dan selesai
sebagaimana mestinya. Pengantar Praktek Kerja Lapangan ini bertujuan
agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu dan praktek yang diperolehnya
selama masa perkuliahan dan juga bermaksud untuk memenuhi
kurikulum perkuliahan sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui teori
selama perkuliahan tetapi juga aplikasinya di lapangan. Pada kesempatan
yang diberikan ini pula tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dukungan dan
doa selama menyelesaikan Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan
ini, terutama kepada :
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) … … … . ............... 2
C. Manfaat Kuliah Kerja Lapangan (KKL)…………... ............. 2
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan kesehatan masyarakat terdepan memberi layanan
kesehatan kepada masyarakat diseluruh pelosok tanah air. Puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah
dan masyarakat (Depkes, 2009).
Oleh karena itu penting bagi seorang farmasis mengasah dan memperbarui
kemampuan atau Sumber Dayanya untuk menambah keilmuan tentang
farmasi. Maka bagi instalasi pendidikan yang mengajarkan tentang ilmu
kefarmasian untuk memberikan pelatihan Kuliah Kerja Lapangan di Instalasi
Farmasi Puskesmas karena ilmu yang telah di pelajari akan berguna dan akan
berkembang pada saat melakukan Kuliah Kerja Lapangan.
2. Fungsi Puskesmas
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan oleh sektor lain, masyarakat
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, serta secara aktif
melaporkan dampak dari penyelanggaraan pembangunan
diwilayah kerjanya terhadap kesehatan. Upaya yang dilakukan
Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan keshatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan, keluarga dan
masyarakat termasuk dunia usaha untuk memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan
dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan ini diselenggarakan dengan memperhatikan
kondisi dan situasi, khusunya sosial budaya masyarakat
setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambunagan, meliputi:
1) Pelayanan kesehatan perorangan (private goods) adalah
pelayanan yang bersifat pribadi, dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit. Pelayanan kesehatan perorangan
mencakup rawat jalan dan rawat inap.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat (public goods) adalah
pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan publik, mencegah
penyakit tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan
pemulihan kesehatan. Contohnya adalah promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat
serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
3. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan
nasional.Yakni, meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan
setinggi-tingginya (DEPKES, 2006).
C. Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan
dan tenaga non kesehatan. Jenis dan jumlah tenaga tesehatan dan
tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja,
dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya,
karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah
kerja, dan pembagian waktu kerja. Jenis tenaga kesehatan
sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas:
a. Dokter atau dokter layanan primer;
b. Dokter gigi;
c. Perawat;
d. Bidan;
e. Tenaga kesehatan masyarakat;
f. Tenaga kesehatan lingkungan;
g. Ahli teknologi laboraturium medik;
h. Tenaga gizi;
i. Apoteker dan
j. Tenaga kefarmasian
2.2.1 Perencanaan
Perencanaan kebutuhan obat adalah suatu proses kegiatan seleksi obat
dan menentukan jumlah dan jenis obat dalam rangka pengadaan.
Tujuan perencanaan kebutuhan obat adalah untuk mendapatkan:
1) Jenis dan jumlah obat yang sesuai kebutuhan
2.2.2 Permintaan
Tujuan permintaan Sediaan Farmasi dan Kesehatan lain nya adalah
memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi dan Kesehatan lain nya di
Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat.
Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
kebijakan pemerintah daerah setempat (Permenkes RI No 74, 2010).
1.2.3 Penerimaan
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah suatu
kegiatan dalam menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan Puskesmas
secara mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan.
1.2.4 Penyimpanan
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Kesehatan lain nya merupakan suatu
kegiatan pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar aman
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya
tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di puskesmas
dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Kesehatan lain nya dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. bentuk dan jenis sediaan
2. kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan Sediaan
Farmasi, seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan kelembaban
3. mudah atau tidaknya meledak/terbakar
4. narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan
5. tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
Kegiatan Penyimpanan:
1. Persyaratan gudang
Vaksin
Antitoksin
Insulin
Injeksi oksitosin
Dapat digunakan sistem dua rak. Bagi obat menjadi dua bagian.
Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A sedangkan
sisanya di bagian rak B.
Maka jumlah pemakaian satu bulan dibagi sama rata untuk rak A
dan rak B. Apabila waktu tunggu yang diperlukan hanya satu
minggu maka ¾ bagian obat disimpan di rak A dan ¼ bagian di rak
B.
Kode lokasi.
Tanggal diterima.
Tanggal kadaluwarsa.
Nama produk/obat.
Beri tanda khusus untuk obat yang akan habis masa pakainya
pada tahun tersebut. Jangan menyimpan vaksin lebih dari satu
bulan di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas).
1.2.5 Pendistribusian
2. Puskesmas Pembantu;
3. Puskesmas Keliling;
4. Posyandu; dan
5. Polindes.
b. Sisa stok.
c. Pola penyakit.
1.2.6 Pengendalian
1. Pengendalian persediaan;
( Permenkes RI No 74,
2010).
a. Penyelenggaraan Pencatatan
1. Di gudang Puskesmas
2. Di kamar obat
b. Alur Pelaporan Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub
unit. LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap, diberikan ke Dinkes
Kabupaten/Kota melalui Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota, untuk diisi
jumlah yang diserahkan. Setelah ditanda tangani oleh kepala Dinas
Kesehatan Kab/Kota, satu rangkap untuk Kepala Dinas Kesehatan, satu
rangkap untuk Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota dan satu rangkap
dikembalikan ke puskesmas.
(Jica,2010)
Setiap kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai, harus
dilaksanakan sesuai standar prosedur operasional. Standar Prosedur Operasional (SPO)
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. SPO tersebut diletakkan di tempat yang mudah dilihat.
Contoh standar prosedur operasional sebagaimana terlampir (Permenkes RI No 74,2016).
Tahapan pemusnahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai terdiri
dari:
1. membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
akan dimusnahkan;
2. menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
3. mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak
terkait;
4. menyiapkan tempat pemusnahan; dan
5. melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan
serta peraturan yang berlaku.
Obat tanpa resep adalah obat untuk jenis penyakit yang pengobatannya
dianggap dan ditetapkan sendiri oleh masyarakat dan tidak begitu
membahayakan jika mengikuti aturan memakainya (Anief, 1997). Golongan
obat yang dapat digunakan pada pengobatan sendiri adalah golongan obat bebas
dan obat bebas terbatas dan obat wajib apotek (SK Menkes NO. 2380/1983)..
Sumber Informasi Obat Pelayanan Informasi obat harus benar, jelas, mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana dan terkini dalam upaya
penggunaan obat yang rasional oleh pasien dan tenaga kesehatan. Semua
sumber informasi yang digunakan diusahakan terbaru dan disesuaikan dengan
tingkat dan tipe pelayanan.
Pustaka digolongkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu :
1. Pustaka Primer. Artikel asli yang dipublikasikan penulis atau peneliti,
informasi yang terdapat didalamnya berupa hasil penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Contoh pustaka primer : laporan hasil
penelitian, laporan kasus, studi evaluatif dan laporan deskriptif.
2. Pustaka Sekunder. Berupa sistem indeks yang umumnya berisi kumpulan
abstrak dari berbagai macam artikel jurnal. Sumber informasi sekunder
sangat membantu dalam proses pencarian informasi yang terdapat dalam
sumber informasi primer. Sumber informasi ini dibuat dalam berbagai data
base.
3. Pustaka Tersier. Pustaka tersier berupa buku teks atau data base, kajian
artikel, kompendia dan pedoman praktis. Pustaka tersier umumnya berupa
buku referensi yang berisi materi yang umum, lengkap dan mudah
dipahami, seperti IONI, ISO, DOEN, DOI, MIMS, Buku Saku Pelayanan
Kefarmasian, dll.
Informasi obat juga dapat diperoleh dari setiap kemasan atau brosur obat yang
berisi :
a. Nama dagang obat jadi.
b. Komposisi.
c. Bobot, isi atau jumlah tiap wadah.
d. Dosis pemakaian.
e. Cara pemakaian.
f. Indikasi atau khasiat atau kegunaan.
g. Kontra indikasi (bila ada).
h. Tanggal kadaluarsa.
i. Nomor ijin edar/nomor registrasi.
j. Nomor kode produksi. k. Nama dan alamat industri.
(Jica,2010).
2. Motto
24 jam tetap bersemangat memberikan pelayanan yang terbaik.
3. Fungsi Puskesmas
a. Pusat Pergerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat kesehatan strata pertama, yaitu :
1) Pelayanan kesehatan perorangan yaitu pelayanan yang
bersifat pribadi (private goods). Termasuk dalam
pelayanan ini adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat yaitu pelayanan yang
bersifat publik (public goods). Dimana termasuk dalam
pelayanan ini adalah promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, KB,
kesehatan jiwa masyarakat dan berbagai program
kesehatan masyarakat lainnya.
1. Apotek
Dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasiaan di Apotek Puskesmas
Alalak Selatan diperlukan sejumlah sumber daya manusia kompeten
dan berkualitas di bidangnya. Adapun sumber daya manusia tersebut
sampai saat ini meliputi Apoteker (1 orang) dan Asisten Apoteker (3
orang). Struktur Farmasi Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin dapat
dilihat sebagai berikut :
Berikut adalah nama dan rincian tugas Apoteker dan tenaga Teknis
Kefarmasian yang bertugas di Apotek Puskesmas Alalak Selatan :
a. Maria Ulfah, S.Si.M.M., Apt
NIP : 19790212 201001 2 011
Jabatan : Apoteker
Tugas :
1. Melakukan pelayanan resep mulai dari menerima resep,
meracik, mempersiapkan obat sesuai kebutuhan,
menyerahkan obt sesuai resep dan menjelaskan kepada
pasien tentang pemakaian obat.
2. Merencanakan kebutuhan obat dan perbekalan kefarmasian
baik bulanan dan tahunan.
3. Mengelola pemasukan obat dan alat kesehatan baik dari
Gudang Farmasi maupun Jamkesmas.
4. Mengelola pengeluaran/pendistribusian obat kepada
puskesmas pembantu, Pos Kesehatan Desa, Polindes,
Posyandu maupun kegiatan Puskesmas Keliling.
5. Menyusun dan menyimpan arsip resep.
6. Melaksanakan pencatatan, pelaporandan evaluasi.
7. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia.
8. Mengkoordinasi pelaporan obat dan perbekalan kefarmasian
APBD dan JKN.
9. Memastikan kegiatan kefarmasian di puskesmas berjalan
dengan baik agar tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan
operasional puskesmas.
10. Memberikan penyuluhan tentang pemakaian obat yang benar
di lingkungan puskesmas, puskesmas pembantu, poned dan
jaringannya.
11. Koordinator laporan bulanan obat, BMHP, Reagen, Alkes
JKN
12. Melakukan kegiatan KIE yang terdokumentasi ke dalam
bentuk laporan bulanan.
b. Hairun Fitmi
NIP :19671220 198903 2 004
Jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian I
Tugas :
1. Menerima resep, mempersiapkan obat sesuai kebutuhan
untuk kelancaran kegiatan.
2. Memberikan penjeasan kepada pasien tentang pemakaian
obat sesuai petunjuk (PIO).
3. Mencatat pemakaian obat kedalam buku Register harian
serta Register obat APBD dan JKN dari sub jaringan
Apotek.
4. Menerima da menyusun obat yang datang dari Gudang
Farmasi kota setiap bulan.
5. Menulis dan mencatat serta mengelola stok obat serta kartu
stok obat APBD dan JKN di gudang obat serta ruang
pelayanan Apotek.
6. Menyusun dan menyimpan arsip Resep APBD dan JKN baik
dari dalam puskesmas atau jaringan serta kegiatan diluar
gudang.
7. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
untuk kelancaraan pelaksanaan kegiatan puskesmas.
8. Mengkordinir dan mendistribusikan obat APBD dan JKN
serta perbekalan kefarmasian pada sub Pustu beserta
kelengkapannya.
9. Melaporkan hasil kegiatan bulanan kepada Apoteker dalam
rangka penyusunan laporan bulanan puskesmas.
c. Siti Bulkis
NIP : 19670103 199003 2 009
Jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian II
Tugas :
1. Menerima resep, mempersiapkan obat sesuai kebutuhan
untuk kelancaran kegiatan.
2. Memberikan penjeasan kepada pasien tentang pemakaian
obat sesuai petunjuk (PIO).
3. Mencatat pemakaian obat kedalam buku Register harian
serta Register obat APBD dan JKN dari sub jaringan Apotek.
4. Menerima da menyusun obat yang datang dari Gudang
Farmasi kota setiap bulan.
5. Menulis dan mencatat serta mengelola stok obat serta kartu
stok obat APBD dan JKN di gudang obat serta ruang
pelayanan Apotek. 30
6. Menyusun dan menyimpan arsip Resep APBD dan JKN baik
dari dalam puskesmas atau jaringan serta kegiatan diluar
gudang.
7. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
untuk kelancaraan pelaksanaan kegiatan puskesmas.
8. Mengkordinir dan mendistribusikan obat APBD dan JKN
serta perbekalan kefarmasian pada sub Pustu beserta
kelengkapannya.
9. Melaporkan hasil kegiatan bulanan kepada Apoteker dalam
rangka penyusunan laporan bulanan puskesmas.
d. Mussalaliah
Jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian III
Tugas :
1. Menerima resep, mempersiapkan obat sesuai kebutuhan untuk
kelancaran kegiatan.
2. Memberikan penjeasan kepada pasien tentang pemakaian obat
sesuai petunjuk (PIO).
3. Mencatat pemakaian obat kedalam buku Register harian serta
Register obat APBD dan JKN dari sub jaringan Apotek.
4. Menerima da menyusun obat yang datang dari Gudang
Farmasi kota setiap bulan.
5. Menulis dan mencatat serta mengelola stok obat serta kartu
stok obat APBD dan JKN di gudang obat serta ruang
pelayanan Apotek.
6. Menyusun dan menyimpan arsip Resep APBD dan JKN baik
dari dalam puskesmas atau jaringan serta kegiatan diluar
gudang.
7. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk
kelancaraan pelaksanaan kegiatan puskesmas.
8. Mengkordinir dan mendistribusikan obat APBD dan JKN serta
perbekalan kefarmasian pada sub Pustu beserta
kelengkapannya.
9. Melaporkan hasil kegiatan bulanan kepada Apoteker dalam
rangka penyusunan laporan bulanan puskesmas.
2. Sarana dan Prasarana di Apotek Puskesmas Alalak Selatan
Dalam upaya mendukung pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Terminal Banjarmasin diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai dan disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Sarana
adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara langsung
mendukung pelayanan kefarmasian. Sedangkan prasarana adalah
tempat, fasilitas dan peralatan yang secara tidak langsung
mendukung pelayanan kefarmasian.
Tabel 2 Sarana dan Prasarana di Apotek Puskesmas Alalak Selatan
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan pada tahun 2019 yaitu
sebanyak ……….. jiwa.
Tabel 3 Luas wilayah per Kelurahan di Wilayah puskesmas Alalak Selatan tahun
2019.
Jumlah
Jumlah
No Kelurahan Jumlah Penduduk (jiwa) keluarga
keluarga
Miskin
1 Alalak Selatan 13.490 3939 542
2 Kuin Utara 12.497 3489 280
3 Pangeran 6.590
Total 32.577
Luas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan terdiri dari 3 kelurahan
yaitu kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan Kuin Utara, dan Kelurahan
Pangeran. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan yaitu
sebagai berikut:
1. Kelurahan Alalak Selatan
a. Sebelah Utara : Kelurahan Alalak Utara
b. Sebelah Barat : Kabupaten Batola
c. Sebelah Selatan : Kelurahan Kuin Cerucuk
d. Sebelah Timur : Kelurahan Kuin Utara
3. Kelurahan Pangeran
a. Sebelah Utara : Keluarahan Alalak Utara
b. Sebelah Barat : Kelurahan Kuin Utara
c. Sebelah Selatan : Kelurahan Kuin Selatan
d. Sebelah Timur : Kelurahan Kuin Raya