sebagai berikut:
Nama : Riska Nur Fatmawati, S.Ked
No stambuk : N 111 17 113
Program Studi : Pendidikan Dokter
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Tadulako
Judul Refka : karunkula urethra
Bagian : Ilmu Bedah
Mengetahui,
LAPORAN KASUS
1. Identitas pasien
Nama : NY. K
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Poso
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : kristen
Suku : Bugis
Tanggal pemeriksaan : 24 Nopember 2019
Pasien Masuk : 18 Nopember 2019
2. ANAMNESIS
Autoanamnesis
a. Keluhan utama
b. Nyeri ketika berkemih
c. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk RS dengan rujukan dari pendolo, kab poso dengan
keluhan nyeri ketika berkemih,keluhan di rasakan sejak 4 bulan lalu, dan
mulai memberat sejak 2 bulan, pasien mengeluhkaan sedikit sedikit
kencing dan terasa nyeri pada kemaluannya dan terasa nyeri pada perut
bagian bawahnya, pasien mengeluhkan kencing biasa tidak di setai darah,
dan tidak berwarna keruh. BAB + Lancar.
f. Riwayat pengobatan :
Pasien sempat di rawat di rumah sakit pendolo.
3. Pemeriksaan fisik
Status generalisata : sakit sedang, compos mentis, GCS : E4M6V5
Tanda vital :
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Pernafasan : 18 kali/menit
Suhu aksilla : 36.6 oC
Kepala : Bentuk : Normochepal
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sclera : Ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax :
Paru paru :
Inspeksi : Simetris bilateral
Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), whezzing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavivula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Bunyi jantung 1 dan 2 murni regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Kesan datar (+) normal, distensi (-), jejas (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (+) kesan normal
Perkusi : Tymphani (+)
Palpasi : nyeri tekan supra pubik (-)
4. Pemeriksaan penunjang
Tanggal: 23/07/2019
Foto IVP:
kontras mengenai pelvecalyseal
Tampak papillae yang baloning pada kedua ginjal
Tampak turtous pada ureter
Kontras baru mengisi bllader pada menit 30 dengan permukaan yang irregular
tidak tampak additional shadow
Kesan:
cystitis di sertai torsus ureter dan moderatehydronephrosis bilateral
6. Resume
Pasien masuk RS dengan rujukan dari pendolo, kab poso dengan
keluhan nyeri ketika berkemih,keluhan di rasakan sejak 4 bulan lalu, dan mulai
memberat sejak 2 bulan, pasien mengeluhkaan sedikit sedikit kencing dan terasa
nyeri pada kemaluannya dan terasa nyeri pada perut bagian bawahnya, pasien
mengeluhkan kencing biasa tidak di setai darah, dan tidak berwarna keruh. BAB
+ Lancar. Riwayat haid: pasien sudah tidak haid lagi sejak kurang lebih 2 tahun
lalu.
7. Pemeriksaan fisik:
Tanda vital: TD :120/80x/menit, N: 82 x/menit, RR :22 x/menit, S: 36,2ºC.
Status Lokalis:
Facialis
Inspeksi : Tampak bercak berwarna hitam (+), krusta (+), darah (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), kalor (-)
8. Diagnosa kerja
Caruncula urethra
9. Penatalaksanaan
12. Follow Up
Hari/ Tanggal Follow Up
Minggu 28Juli 2019 S : Nyeri di luka operasi (+), pusing (-), sakit kepala (-)
mual (-), muntah (-), BAK (+), BAB (+)
O : KU: sakit sedang, compos mentis (E4V5M6)
TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 20 x/menit,
S: 36.2 oC
A : Malignant Neoplasm Of Skin Facial Area
P:
IVFD Ringer Laktat 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12j / iv
Inj. Metamizol 2x1 gr/IV
Inj. Ranitidin 1mg/12 jam/iv
Kesimpulan
Basal Cell Carcinoma
Prognosis
Dubia at Bonam
BAB II
PEMBAHASAN
Caruncle uretra adalah hasil berdaging jinak dari meatus uretra posterior. Ini
adalah lesi paling umum pada uretra wanita dan terjadi terutama pada wanita
pascamenopause. Lesi ini biasanya tidak menunjukkan gejala, meskipun beberapa
wanita mengalami perdarahan vagina.
Caruncle urethral adalah kondisi kulit jinak yang ditandai oleh lesi uretra
distal yang paling sering ditemukan pada wanita pasca-menopause. Mereka tampak
merah, dan bisa berbagai ukuran. Mereka dapat memiliki penampilan tumor.
Pertumbuhan epidermis ini ditemukan di sekitar bagian posterior meatus uretra.
Mereka dapat berdarah dan kadang-kadang menyebabkan disuria dan dispareunia.
Caruncle dapat dihilangkan dengan operasi, kauterisasi listrik dan kemudian dengan
perbaikan jahitan. Studi patologi diperlukan untuk membedakan karsinoma uretra
dari caruncles uretra. Caruncles dapat tumbuh kembali dalam beberapa kasus.
Caruncles uretra dapat menyertai perubahan kulit terkait dengan penurunan kadar
estrogen. Mereka dapat menjadi sumber hematuria kronis, infeksi, dan uretritis.
Rapini, Ronald P.; Bolognia, Jean L.; Jorizzo, Joseph L. (2007). Dermatology: 2-
Volume Set. St. Louis: Mosby. p. 1070. ISBN 978-1-4160-2999-1.
Abele, H (2014). Atlas of gynecologic surgery. Stuttgart:
Thieme.ISBN 9783136507049.
Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan autoanamnesis dari pasien,
serta dari pemeriksaan fisik yang dilakukan. Dari hasil anamnesis didapatkan data
bahwa pasien berjenis kelamin wanita, berusia 54 tahun, perkerjaan ibu rumah
orang dengan riwayat kulit yang sensitif atau kulit yang tidak membaik dalam waktu
3-4 minggu terutama yang terpapar sinar matahari dan terdapat cekungan di bagian
tahun.Pasien biasanya mengeluhkan ada lesi seperti tahi lalat yang membesar, atau
Rata- rata usia yang beresiko terkena basalioma kurang lebih 60 tahun dan
jarang sebelum usia 40 tahun, namun basalioma juga bisa terjadi pada anak remaja
dan sekarang lebih sering ditemukan pada pasien yang berkulit cerah yang berumur
sekitar 30 – 50 tahun
Predeliksi basalioma pada pasien terdapat pada daerah wajah khususnya pada
bagian dagu dan daerah depan telinga yang sering terpapar sinar matahari.
basalis. Kanker sel basal terjadi pada daerah terbuka yang biasanya terpapar sinar
yang paling penting dan paling sering yang menyebabkan sunburn.Efek radiasi sinar
ultraviolet terhadap kulit dapat bersifat akut dan kronik.Secara klinis, efek akut dari
telinga kanan, aspirat darah. Mikrospik :Sediaan apusan cukup seluler terdiri dari
sebaran sel-sel squamous, inti tidak atipik, beberapa tampak dengan sel besar, sel-sel
pada penderita dengan manifestasi lesi local.Namun biopsi kulit diperlukan untuk
konfirmasi diagnosis dan penentuan tipe histologis. Biasanya yang paling diperlukan
adalah shave biopsi. Namun pada kasus lesi pigmentasi yang sukar dibedakan antara
karsinoma sel basal tipe pigmentasi dan melanoma, biopsi eksisi mungkin diperlukan.
Pada pemeriksaan akhir histopatologi pasca operasi Makroskopik :Diterima
satu buah jaringan ukuran 2 x 2 x 0,2cm, warna putih kecokelatan. Semua cetak
dermis tampak sarang-sarang sel maligna asal sel basal dengan inti atipik, pleomorfik,
yang sama. Sel basal yang maligna menunjukkan nucleus yang besar, sitoplasma
yang relative kecil, dan tidak menunjukkan gambaran atipik.Umumnya mitosis tidak
ditemui.Pada BCC seringkali ditemukan gambaran khas, berupa retraksi stroma dari
BAB III
KESIMPULAN
1. Basalioma atau karisnoma sel basal (KSB) adalah keganasan yang paling sering
ditemukan pada manusia. Tumor ini berasal dari sel lapisan basal atau lapisan luar
sel folikel rambut yang paling sering muncul pada daerah-daerah yang sering
terekspos oleh sinar matahari. KSB ini pertumbuhannya lambat dan jarang
metastasis, tapi dapat menyebabkan kerusakan lokal dan kecacatan apabila tidak
diobati
insisi, atau eksisi terapeutik diperlukan tergantung pada ukuran tumor dan
keganasan
DAFTAR PUSTAKA
2014.
Sjamsuhidajat R, Jong W, Editors. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta.
EGC. 2015.
2016.
Jakarta : EGC.
8. Rubin AI, Chen EH, Ratner D. Basal cell carcinoma. N Engl J Med. 2015;
353: 2262-9
9. Carucci JA, Leff el DJ. Basal cell carcinoma. In: Wolff K, Goldsmith LA,
Katz SI, Glicherst BA, Paller AS, Leff el LJ, editors. Fitzpatrick’s
dermatology in general medicine. 7th ed. New York: Mc Graw-Hill; 2014.
p.1036-42
10. Tilli CM, Steensel MA, Krekels GA, Neumann HA, Ramaekers FC.
12. Telfer NR, Colver GB, Morton CA. Guidelines for the management of basal
13. Lever WF. Histopathology of the Skin 6 edition JB Lippincot Company, 2015
:562-74