KONSEP DASAR
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total
berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah
terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang
ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan
bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan
sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
A. Epidermis
b. Terdapat sedikit suplay darah & reseptor saraf (hanya pada lapisan yang plg dkt
dermis)
a. Merupakan lapisan epidermis terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel
gepeng yang mati & tidak berinti & protoplasma telah berubah menjadi keratin
(zat tanduk)
b. Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan
a. 2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar.
a. Terdapat beberapa lapis sel berbentuk polyangona & besar karena terdapat proses
kulit. Pada ujung-ujung jaringani tangan, kerutan ini dinamakan sidik jaringani
(fingerprints).
B. Dermis
2. Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf,
kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah
C. Subdermis
1. Lapisan ini terutama berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan antara
2. Terdapat pembuluh darah, saraf & limfe dengan jaringan penyambung yang terisi
sel lemak.
3. Jaringan lemak bekerja sebagai penyekat panas & menyediakan penyangga bagi
A. Rambut
3. Terdiri atas akar rambut yang terbentuk dalam dermis & batang rambut yang
cepat, diikuti oleh rambut pada kulit kepala, aksila, paha serta alis mata.
8. Fase istirahat (telogen) ± 4 bln. Selama fase telogen rambut akan rontok dari
tubuh.
B. Kuku
1. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di bawah lapisan tipis kulit yang
dinamakan kutikula.
mm/hari.
3. Pembaruan total kuku jaringan tangan memerlukan waktu sekitar 170 hari,
Kelenjar kulit terdapat di dalam dermis, terdiri dari 3 jenis, yaitu : Glandula Sudorifera
a. Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh, kecuali glans penis, bagian
1. Kelenjar Ekrin
2. Kelenjar Apokrin
a. Berukuran lebih besar.
d. Menjadi aktif setelah pubertas, & merproduksi odorius sekret (sekret yang
berbau khas).
(tersusun atas trigliserida, asam lemak bebas & kolesterol) ke folikel rambut, shg
b. Terdapat pada hampir setiap folikel rambut, kecuali pada papila mamae, labia
3. Kelenjar Seruminosa
Merupakan kelenjar apokrin yang khusus, yang hanya terdapat pada meatus auditorius
4. Fungsi kulit
Bagian stratum korneum epidermis merupakan barier yang paling efektif terhadap
berbagai faktor lingungan seperti bahan-bahan kimia, sinar matahari (UV), virus,
bakteri, fungus, gigitan serangga, & gangguan fisik/mekanik baik tekanan, gesekan,
1. Kulit bertanggung jawab sebagai indaria terhadap rangsangan dari luar (tekanan,
temperatur. Satu indaria peningkatan Core Temperatur & satu indaria penurunan.
Core temperatur adalah temperatur yang ada pada darah, dalam dada, abdomen &
kepala.
4. Ketika core temperatur turun, tubuh akan menggigil & vasokonstriksi pembuluh
darah.
E. Pengeluaran (Eksresi)
1. Kulit membantu organ-organ utama sistem eksresi seperti hati, ginjal & usus untuk
melebar, maka semakin banyak darah mengalir kedaerah tersebut. Karena pangkal kelenjar
keringat b.d pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam & sedikit urea oleh
F. Sintesis Vitamin D
1. Kulit dapat merbuat vit D dari bahan baku 7-dihidarioksi kolesterol dengan bantuan
2. Vit D merupakan unsur esensial untuk mercegah penyakit riketsia (suatu keadaan
yang terjadi akibat defisiensi vitamin D, kalium serta fosfor yang menyebabkan
deformitas tulang).
G. Absorbsi
Uraian Materi
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total
beat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah
terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada
di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila
seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah
barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
a. Epidermis
1. Terbentuk dari epitel-epitel skuamous yang terstratifikasi
2. Terdapat sedikit suplay darah & reseptor saraf (hanya pada lapisan yang plg dkt
dermis)
Merupakan lapisan epidermis terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-
sel gepeng yang mati & tidak berinti & protoplasma telah berubah menjadi keratin
(zat tanduk)
Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan
Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti, lapisan ini banyak terdapat pada
Terdapat beberapa lapis sel berbentuk polyangona & besar karena terdapat proses
menghasilkan kerutan pada permukaan kulit. Pada ujung2 jaringani tangan, kerutan
b. Dermis
Merupakan lap dibawah epidermis yang jauh lebih tebal, lapisan ini elastis &
tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung2 syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar.
Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia
1). Stratum Papillare : banyak mengandung kapiler & makrofag, limfosit, sel
c. Subdermis
antara lapisan kulit dengan struktur internal seperti otot & tulang, terdapat pembuluh
darah, saraf & limfe dengan jaringan penyambung yang terisi sel lemak, jaringan
lemak bekerja sebagai penyekat panas & menyediakan penyangga bagi lapisan kulit
diatasnya.
a. Rambut
3. Terdiri atas akar rambut yang terbentuk dalam dermis & batang rambut yang menjulur
diikuti oleh rambut pada kulit kepala, aksila, paha serta alis mata.
7. Fase pertumbuhan (anagen) dapat berlangsung sampai 6 tahun dengan kecepatan 0,35
8. Fase istirahat (telogen) ± 4 bln. Selama fase telogen rambut akan rontok dari tubuh.
b. Kuku
1. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di bawah lapisan tipis kulit yang dinamakan
kutikula.
mm/hari.
3. Pembaruan total kuku jaringan tangan memerlukan waktu sekitar 170 hari, sedangkan
Kelenjar kulit terdapat di dalam dermis, terdiri dari 3 jenis, yaitu : Glandula Sudorifera
Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh, kecuali glans penis,
bagian tepi bibir, telinga luar & dasar kuku, terutama terdapat pada telapak tangan &
d. Menjadi aktif setelah pubertas, & merproduksi odorius sekret (sekret yang berbau
khas).
(tersusun atas trigliserida, asam lemak bebas & kolesterol) ke folikel rambut, shg kelenjar
ini melubrikasi folikel & batang rambut, terdapat pada hampir setiap folikel rambut,
c. Kelenjar Seruminosa
Merupakan kelenjar apokrin yang khusus, yang hanya terdapat pada meatus
4. Fungsi kulit
b. Trauma pada epidermis yang luas akibat luka bakar/injuri/temperatur ruangan terlalu
Bagian stratum korneum epidermis merupakan barier yang paling efektif terhadap
berbagai faktor lingungan seperti bahan-bahan kimia, sinar matahari (UV), virus, bakteri,
fungus, gigitan serangga, & gangguan fisik/mekanik baik tekanan, gesekan, tarikan &
infeksi luar.
1. Kulit bertanggung jawab sebagai indaria terhadap rangsangan dari luar (tekanan,
temperatur. Satu indaria peningkatan Core Temperatur & satu indaria penurunan.
Core temperatur adalah temperatur yang ada pada darah, dalam dada, abdomen &
kepala.
4. Ketika core temperatur turun, tubuh akan menggigil & vasokonstriksi pembuluh
darah.
e. Pengeluaran (Eksresi)
1. Kulit membantu organ-organ utama sistem eksresi seperti hati, ginjal & usus untuk
melebar, maka semakin banyak darah mengalir kedaerah tersebut. Karena pangkal
kelenjar keringat b.d pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam & sedikit
urea oleh kelenjar keringat kemudian keringat keluar melalui pori-pori kulit.
f. Sintesis Vitamin D
1. Kulit dapat merbuat vit D dari bahan baku 7-dihidarioksi kolesterol dengan bantuan
2. Vit D merupakan unsur esensial untuk mercegah penyakit riketsia (suatu keadaan
yang terjadi akibat defisiensi vitamin D, kalium serta fosfor yang menyebabkan
deformitas tulang).
g. Absorbsi
1.2 Definisi
Dekubitus sering disebut ulkus dermal / ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi
akibat tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi
(Harnawatiaj, 2008).
Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit,
bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area
(Hidayat,2009).
Dekubitus merupakan nekrosis jaringan lokal yang cenderung terjadi ketika
jaringan lunak tertekan di antara tonjolan tulang dengan permukaan eksternal dalam
jangka waktu lama (National Pressure Ulcer Advisory Panel [NPUAP], 1989).
Ulkus Dekubitus atau istilah lain Bedsores adalah kerusakan/kematian kulit yang
terjadi akibat gangguan aliran darah setempat dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang
yang menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda,
gips, pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka waktu yang lama.
1.3 Klasifikasi
sklerosis dan imobilisasi lama di rumah sakit. Selain itu, factor lain perlu diketahui dari
luka, riwayat operasi sebelumnya, status gizi dan perubahan berat badan, riwayat alergi,
konsumsi alkohol, merokok serta keadaan sosial ekonomi penderita. Anamnesa sistem
termasuk di dalamnya antara lain demam, keringat malam, spasme (kaku), kelumpuhan,
bau, nyeri (Arwaniku, 2007). Menurut NPUAP ( National Pressure Ulcer Advisory
Penderita dengan sensibilitas baik akan mengeluh nyeri, stadium ini biasanya
terlihat eritema dan indurasi serta kerusakan kulit partial (epidermis dan sebagian
dermis) ditandai dengan adanya lecet dan lepuh . Stadium ini dapat sembuh dalam 10-
15 hari.
c. Stadium 3 : Ulserasi meluas sampai ke lapisan lemak subkulit dan otot sudah mulai
terganggu dengan adanya edema dan inflamasi, infeksi akan hilang struktur fibril.
Kerusakan seluruh lapisan kulit sampai subkutis, tidak melewati fascia. Biasanya
d. Stadium 4 : Ulserasi dan nekrosis meluas mengenai fasia,otot serta sendi. Dapat
Stadium 1 :
dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah satu tanda sebagai berikut:
menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna
Stadium 2 :
1. Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya.
yang dangkal.
Stadium 3 :
1. Hilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari
jaringn subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada fascia. Luka terlihat
Stadium 4 :
1. Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis
jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam
serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari luka tekan.
1.4 Etiologi
Luka Dekubitus disebabkan oleh kombinasi dari faktor ekstrinsik dan intrinsik
pada pasien.
a. Faktor Ekstrinsik
permukaan keras lainnya, seperti tempat tidur dan meja operasi. Tekanan
ringan dalam waktu yang lama sama bahayanya dengan tekanan besar dalam
muka adalah kekuatan per unit area antara tubuh dengan permukaan matras.
Apabila tekanan antar muka lebih besar daripada tekanan kapiler rata rata,
maka pembuluh darah kapiler akan mudah kolap, daerah tersebut menjadi lebih
mudah untuk terjadinya iskemia dan nekrotik. Tekanan kapiler rata rata adalah
sekitar 32 mmHg.
2. Gesekan dan pergeseran : gesekan berulang akan menyebabkan abrasi sehingga
urin karena adanya bakteri dan enzim pada feses dapat merusak permukaan
kulit.
4. Kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan
medik yang menyebabkan klien terfiksasi pada suatu sikap tertentu juga
b. Fase Intrinsik
1.Usia : pada usia lanjut akan terjadi penurunan elastisitas dan vaskularisasi.
Pasien yang sudah tua memiliki resiko yang tinggi untuk terkena luka tekan
karena kulit dan jaringan akan berubah seiring dengan penuaan. Penuaan
epidermis dan dermis. Perubahan ini berkombinasi dengan faktor penuaan lain
pergesekan, dan tenaga yang merobek. Selain itu, akibat dari penuaan adalah
elastin. menurunnya efesiensi kolateral kapiler pada kulit sehingga kulit menjadi
tulang yang menonjol. Bila ini terjadi dalam durasi yang lama, pasien akan
mudah terkena luka tekan. karena nyeri merupakan suatu tanda yang secara
Karena itu klien malnutrisi juga memiliki resiko tinggi menderita ulkus dekubitus.
Menurut penelitian Guenter (2000) stadium tiga dan empat dari luka tekan pada
orang tua berhubungan dengan penurunan berat badan, rendahnya kadar albumin,
berpindah. Pasien yang berbaring terus menerus ditempat tidur tanpa mampu
untuk merubah posisi beresiko tinggi untuk terkena luka tekan. Orang-orang
yang tidak dapat bergerak (misalnya lumpuh, sangat lemah, dipasung). Imobilitas
6. Merokok : Nikotin yang terdapat pada rokok dapat menurunkan aliran darah dan
penelitian Suriadi (2002) ada hubungaan yang signifikan antara merokok dengan
temperatur merupakan faktor yang signifikan dengan resiko terjadinya luka tekan.
penyembuhannya.
11. Penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah juga mempermudah terkena
1.5 Patofisiologi
Semakin besar tekanan, maka semakin besar pula insiden terbentuknya luka. Kulit dan
jaringan subkutan dapat mentoleransi beberapa tekanan. Tapi pada tekanan eksternal
terbesar daripada tekanan dasar kapiler akan menurunkan atau menghilangkan aliran
darah ke dalam jaringan sekitarnya. Jaringan ini menjadi hipoksia sehingga terjadi
cedera iskemia. Jika tekanan ini lebih besar dari 32mmHg dan tidak dihilangkan dari
tempat yang mengalami hipoksia, maka pembuluh darah kolaps dan thrombosis
(Maklebust,1987).
Jika tekanan dihilangkan sebelum titik kritis maka sirkulasi pada jaringan
kulit mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk mentoleransi iskemia dari otot,
maka dekubitus dimulai di tulang dengan iskemia otot yang berhubungan dengan
terjadi saat menaikan posisi klien di atas tempat tidur . Efek tekanan juga dapat
ditingkatkan oleh distribusiberat badan yang tidak merata. Jika tekanan tekanan tidak
terdistribusi secara merata pada tubuh maka gradien tekanan jaringan yang
ke dalam jaringan. Gangguan metabolic yang disebabkan oleh tekanan dapat kembali
normal. Hyperemia reaktif akan efektif hanya apabila tekanan dihilangkan sebelum
kerusakan berkisar antara 1 sampai 2 jam. Tetapi, hal ini interval waktu subjectif, dan
Hipoksia
Hiperemia reaktif
Cedera iskemik ( terhambatnya suplai darah )
Dekubitus
a) Tanda cidera awal adalah kemerahan yang tidak menghilang apabila ditekan ibu jari.
c) Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda sistemik peradangan, termasuk demam dan
d) Dapat terjadi infeksi sebagai akibat dari kelemahan dan perawatan di Rumah Sakit
1.9 Penatalaksanaan
a) Perawatan luka decubitus.
b) Penerangan untuk pasien dan keluarga.
c) Bila ulkus kecil dapat sembuh sendiri bila faktor penyebab dihilangkan.
d) Usaha pencegahan keadaan yang lebih buruk.
e) Mengurangi tekanan dengan cara mengubah posisi selama 5 menit setiap 2 jam.
f) Menggunakan alas tidur yang empuk, kering dan kebersihan kulit dijaga jangan
yang terdiri dari kalori, protein, vitamin, mineral dan air. Penatalaksanaan klien
yang berasala dari beberapa disiplin ilmu kesehatan (AHCPR, 1994; Olshansky,
Pengobatan
ataupun dengan tindakan bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan
terjadi lebih cepat. Pada pengobatan ulkus dekubitus ada beberapa hal yang perlu
1. Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus. Secara umum sama dengan
sangat penting karena ulkus tidak akan sembuh selama masih ada tekanan yang
akan menyebabkan proses penyembuhan luka lebih cepat dan baik. Untuk hal
NaC10,9%, larutan plasma dan larutan Burowi serta larutan antiseptik lainnya.
3. Mengangkat jaringan nekrotik. Adanya jaringan nekrotik pada ulkus akan
menghambat aliran bebas dari bahan yang terinfeksi dan karenanya juga
fibrinolitik).
c. Mechanical debridement (dengan tehnik pencucian, pembilasan, kompres dan
hidroterapi).
4. Menurunkan dan mengatasi infeksi, perlu pemeriksaan kultur dan tes resistensi.
Ulkus yang terinfeksi hams dibersihkan beberapa kali sehari dengan larutan
antiseptik seperti larutan H202 3%, povidon iodin 1%, seng sulfat 0,5%. Radiasi
c) Radiasi infra merah, short wave diathermy, dan pengurutan dapat membantu
d) Terapi ultrasonik; sampai saat ini masih terus diselidiki manfaatnya terhadap
stadium III & IV dan karenanya sering dilakukan tandur kulit ataupun
myocutaneous flap.
Pencegahan
Pencegahan ulkus dekubitus adalah hal yang utama karena pengobatan ulkus
1) Umum :
2) Khusus :
bantal anti dekubitus seperti circolectric bed, tilt bed, air-matras; gel
b. Pemeriksaan dan perawatan kulit dilakukan dua kali sehari (pagi dan
sore), tetapi dapat lebih sering pada daerah yang potensial terjadi
pembersihan dengan sabun lunak dan menjaga kulit tetap bersih dari
keringat, urin dan feces. Bila perlu dapat diberikan bedak, losio yang
1.10 Komplikasi
Komplikasi sering terjadi pada stadium 3 Dan 4 walaupun dapat juga pada ulkus
yang supervisial. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain infeksi (sering bersifat
multibakterial, baik yang erobik ataupun anerobik), keterlibatan jaringan tulang dan
menyebabkan
meningkatkan sirkulasi
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan 1. Gunakan laporan dari pasien 1. Untuk mengumpulkan
nyeri atau
ketidaknyamanan, 10 = nyeri
hebat).
3. Guanakan kata-kata yang
3. Untuk mempermudah
sesuai usia dan tingkat
dalam mendapatkan
perkembangan pasien.
4. Lakukan pengkajian nyeri informasi.
4. Untuk mendapatkan
yang komprehensif
pengkajian secara
meliputi lokasi,
menyeluruh.
karakteristik, awitan dan
durasi, frekuensi, kualitas,
presipitasinya.
5. Kolaborasi pemberian 5. Untuk
menghilangkan dan
analgesic mengurangi nyeri
3. Resiko tinggi terhadap Setelah dilakukan asuhan 1. pantau tanda dan gejala 1. untuk mengetahui gejala
infeksi (mis. Suhu tubuh, dari infeksinya.
infeksi berhubungan
keperawatan selama …x… jam denyut jantng, dreinase,
dengan kerusakan jaringan penampilan luka, sekresi,
diharapkan factor resiko penampilan urine, suhu
kulit.
kulit, lesi kulit, keletihan
infeksi akan hilang. dan malaise).
2. untuk mengetahui
2. Kaji factor yang dapat kerentanan terhadap
meningkatkan kerentanan infeksinya.
terhadap infeksi (mis. Usia
lanjut dan malnutrisi).
3. untuk mengetahui hasil
3. pantau hasil laboratorium laboratorium secara
(hitung darah lengkap, lengkap.
hitung granulosit,
absolute, hitung jenis, 4. Untuk mengetahui
protein serum, dan personal hygiene dalam
albumin perlindungan terhadap
infeksinya.
4. amati penampilan praktik
hygiene personal untuk
perlindungan terhadap 5.Untuk memberikan
infeksi. kekebalan tubuh pasien
pasien
5. intoleran aktifitas Setelah dilakukan asuhan 1. kaji tingkat kemampuan 1. untuk mengetahui
pasien untuk berpindah kemampuan pasien /
berhubungan dengan
keperawatan selama …x… jam dari tempat ketidak kemampuan
ketidaknyamanan akibat tidur,berdiri,ambulasi,dan pasien.
diharapkan pasien menjadi melakukan AKS dan
tirah baring terlalu lama.
AKSI
lebih nyaman 2. untuk mengetahui
2. Kaji respon emosi , social, status psikologi
dan spiritual terhadap pasien terhadap
aktivitas lukanya.
6. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan asuhan 1. kaji dan dokumentasikan 1. untuk mengetahui
respon verbal dan non respon verbal maupun
berhubungan dengan keperawatan selama …x… jam verbal terhadap tubuh non verbalnya.
pasien.
hilangnya lapisan kulit, diharapkan pasien tidak lagi
1. Identifikasi mekanisme ntuk mengetahui
kecacatan. memiliki perasaan negative koping yang biasa pasien memecahkan
digunakan pasien. masalahnya.
tentang penyakit yang
1. Untuk mengetahui
dideritanya. 2. Tentukan harapan pasien harapan dari pasien
tentang citra tubuh tentang
berdasarkan tahap penyakitnya.
perkembangan.
2. Untuk mengetahui
apakah perubahan
3. tentukan apakah fisik saat ini
perubahan fisik saat ini dikaitkan kedalam
dikaitkan kedalam citra citra tubuh pasien.
tubuh pasien.
3. Untuk mengetahui
kritik diri dari
4. Pantau frekuensi pasien.
pernyataan kritik diri
EVALUASI
1. Nyeri akut berhubungan dengan S : Respon pasien saat dilakukannya implementasi atau
kerusakan kulit atau jaringan,
asuhan keperawatan pada tahap akhir
perawatan luka.
O : Catatan perkembangan pasien oleh perawat saat
tirah baring terlalu lama. O : Catatan perkembangan pasien oleh perawat saat
1. DepKes RI. 1992. Pedoman Osteoarthritis. Jakarta: Direktorat Jenderal PPM & PLP.