Laporan Pendahuluan Gea
Laporan Pendahuluan Gea
Disusun Oleh :
Desy Septia Sandi
( 16142011005 )
6. KLASIFIKASI
Menurut Sunato gastroentritis dapat diklasifikasikan mejadi tiga, yaitu :
(Sunato,2009)
a. Ditinjau dari ada atau tidaknya infeksi, diare dibagi menjadi dua golongan :
1) Diare infeksi spesifik : tifus dan para tifus, staphilococcus basiler, dan
enterotolitis nektrotikans
2) Diare non spesifik : diare dietetis.
b. Ditinjau dari organ yang terkena infeksi diare :
1) Diare infeksi enteral atau infeksi di usus, misalnya : diare yang
ditimbulkan oleh bakteri, virus dan parasit.
2) Diare infeksi parenteral atau diare akibat infeksi dari luar usus,
misalnya: diare karena bronkhitis.
c. Ditinjau dari lama infeksi, diare dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1) Diare akut : Diare yang terjadi karena infeksi usus yang bersifat
mendadak, berlangsung cepat dan berakhir dalam waktu 3 sampai 5
hari. Hanya 25% sampai 30% pasien yang berakhir melebihi waktu 1
minggu dan hanya 5 sampai 15% yang berakhir dalam 14 hari.
2) Diare kronik, dalam Pertemuan Ilmiah Berkala Badan Koordinasi
Gastroenterologi Anak Indonesia (PIB – BK GAI) ke 1× di Palembang,
disetujui bahwa definisi diare kronik ádalah diare yang berlangsung 2
minggu atau lebih. (sunato,2009).
7. KOMPLIKASI
Menurut Kliegman ada 8 komplikasi gastroenteritis, yaitu : (kliegman,2010)
a. Demam
b. Dehidrasi
c. Hipokalemia
d. Hipokalsemia
e. Ilues peristaltic
f. Hiponatremi
g. Syok hipovalemik
h. Asidosis
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Tinja
1) Makroskopis dan mikroskopis.
2) pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest,
bila diduga terdapat intoleransi gula.
3) Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
b. Pemeriksaan Darah
1) pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium,
Kalsium, dan Fosfor) dalam serum untuk menentukan keseimbangan
asama basa.
2) Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
c. Intubasi Duodenum ( Doudenal Intubation )
Intubasi Duodenum (Doudenal Intubation).
Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif,
terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
9. PENGKAJIAN SYSTEM YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENYAKIT
Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data, dan
penentuan masalah. Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi,
observasi, pemeriksaan fisik.
a. Indentitas Klien
b. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan utama
2) Riwayat kesehatan / penyakit sekarang
3) Riwayat kesehatan / penyakit dahulu
4) Riwayat kesehatan / penyakit keluarga
5) Riwayat tumbuh kembang ( usia 2 tahun )
c. Pemeriksaan Fisik
d. Pemeriksaan tumbuh kembang
e. Pemeriksaan penunjang
10. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Defisit volume cairan berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.
b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual dan muntah.
c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.
d. Gangguan keseimbangan cairan dan eletrolit berhubungan dengan
kehilangan natrium dan klorida
e. Anoreksia berhubungan dengan metabolism oleh bakteri.(Nanda,2011)
11. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Dx . Tujuan/Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan
https://id.scribd.com/document/339395945/Laporan-Pendahuluan-GEA
(Diakses pada tanggal 26 November 2019, pukul 20.00)
https://bangsalsehat.blogspot.com/2018/01/laporan-pendahuluan-
gastroentritis-akut-GEA.html
(Diakses pada tanggal 26 November 2019, pukul 20.10)
https://www.academia.edu/13296060/LP_GEA
(Diakses pada tanggal 26 November 2019, pukul 20.20)