2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam definisi tersebut, terkandung beberapa istilah yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
1. PPL-PPG diarahkan pada penerapan dan penajaman kompetensi utuh guru profesional
sehingga pada gilirannya peserta PPL-PPG menjadi reflective practitioner yang
senantiasa meningkatkan profesionalitasnya secara berkelanjutan.
2. PPL-PPG dilaksanakan di sekolah mitra, yaitu satuan pendidikan yang telah
memenuhi kriteria SDM, manajemen dan kultur kependidikan yang potensial
dikembangkan menjadi SPPG.
3. Adanya supervisi klinis yang efektif untuk menjamin penguasaan berbagai kompetensi
yang harus dikuasai secara nyata oleh mahasiswa PPG dalam menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik. Supervisor PPL-PPG terdiri atas dua unsur, yaitu:
a. supervisor lapangan atau “Guru Pamong PPL-PPG (GP)” atau master teacher,
b. supervisor universitas atau supervisor dari program studi yang sering disebut
sebagai “Dosen Pembimbing PPL-PPG (DP)”.
4. Prosedur dan kegiatan PPL dalam jabatan dapat dilakukan dengan pola blok. Prosedur
dengan pola blok dilaksanakan selama satu priode, yaitu pada priode kedua setelah
workshop, sedangkan di semester pertama peserta PPG menyelesaikan workshop SSP.
Pola non-blok dilaksanakan dalam rentang dua semester, dengan pengaturan waktu
secara proporsional antara pembelajaran workshop SSP dengan pelaksanaan PPL di
SPPG.
1. Sekolah Mitra/Asal/MoU
Verifikasi Persyaratan : 2. Guru Pamong
3. Dosen Pembimbing
1. observasi Sistem/budaya
persekolahan
2. Observasi sistem Pembelajaran
1. Menemukenali masalah
Observasi ke Sekoah pembelajaran
Mitra/Asal
2. Pembahasan penyusunan proposal
PTK
Persiapan penetapan model
keterampilan mengajar yang akan
Micro Teaching/Peer dipraktekan.
PPL PPG Teaching
DALJAB Penampilan dan penyempurnaan
penampilan di peer teaching
Dewasa ini akan kebutuhan guru yang professional secara kuantitas maupun
secara kualitas sangat tinggi. Itu sebabnya penyelenggaraan PPG dalam jabatan ini
merupakan satu alternative dalam menjawab kebutuhan tersebut. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya tidak boleh mengesampingkan kualitas di lapangan. Guru sebagai
sebagai jabatan profesional mengimplikasikan hal-hal sebagai berikut: (a) adanya
pengakuan dari masyarakat dan pemerintah bahwa kegiatan guru merupakan layanan
keahlian yang unik, (b) kegiatan yang dilakukan guru didasarkan atas keahlian yang
dipelajari secara sistematis dan sungguh-sungguh serta memakan waktu yang cukup
panjang di pendidikan tinggi, (c) pengampunya diberi penghargaan yang layak, dan (d)
untuk melindungi kemaslahatan pengguna, otoritas publik dan organisasi profesi, dengan
5
bantuan pengguna, wajib menjaga agar ke depan hanya guru yang kompeten yang
diijinkan melaksanakan pembelajaran yang mendidik di sekolah.
Proses pendidikan yang dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga professional,
lazimya ditempuh melalui dua tahap pendidikan yang dapat dibedakan namun tidak dapat
dipisah-pisahkan, yaitu pendidikan akademik dan pendidikan profesi.
Pendidikan akademik bertujuan untuk membentuk kompetensi akademik
melalui penguasaan landasan-landasan keilmuan, teori-teori, konsep-konsep
kependidikan dan bidang studi yang berujung pada pemberian gelar Sarjana (S1) kepada
lulusannya. Keahlian yang diabdikan oleh guru harus selalu merupakan pengejawantahan
seni yang berpijak pada landasan akademik yang kokoh. Pendidikan profesi bertujuan
untuk membentuk kompetensi profesional berupa penguasaan kiat-kiat menerapkan
kompetensi akademik yang telah dikuasai sebelumnya di S1 dalam situasi otentik di
lapangan, dipadukan dengan penguasaan kompetensi sosial dan personal.
Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 15,
dinyatakan bahwa Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana
yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan
keahlian khusus. Di dalam Permendiknas Nomor 8 tahun 2009 lebih ditegaskan bahwa
Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan yang selanjutnya disebut Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D IV Non Kependidikan yang memiliki
bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan sehingga memperoleh sertifikat pendidik profesional pada
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Mengacu pada konsep di atas, maka Pendidikan Profesi Guru (PPG) harus
dimaknai sebagai pembentukan dan pengasahan kiat profesional, berupa latihan
menerapkan perangkat utuh kompetensi akademik yang dipersyaratkan bagi guru dalam
praktek nyata yang berlangsung dalam seting otentik dan tersupervisi secara efektif.
Proses pembentukan kompetensi profesional ini dikemas dalam bentuk Program
Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPPL-PPG).
B. Tujuan
BAB II
BERSAHAJA
BERILMU, SANTUN, HIJAU, AGAMIS, JUARA, DAN AMANAH
Indikator :
1. Berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik
2. Terampil dalam bidang IT
3. Inovatif dan kreatif dalam berkarya
4. Warga sekolah Berakhlaq mulia
5. Lingkungan sekolah yang asri
6. Mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai Keagamaan.
7. Unggul dalam segala bidang Ilmu dan Keterampilan baik Akademik maupun
non Akademik
8. Bersikap dan berprilaku sesuai dengan profesi
b. Misi
1. Melaksanakan kegiatan PBM yang berkualitas baik akademik maupun non
akademik;
2. Mampu dan terampil menggunakan IT dalam kehidupan sehari-hari;
3. Mampu berkarya, berdaya guna dan berhasil guna;
4. Meningkatkan sikap disiplin, bertanggungjawab dan berbudi pekerti luhur;
5. Menumbuhkambangkan rasa cinta kebersihan, keindahan, keamanan
lingkungan, kesehatan dan kekeluargaan;
6. Mendorong warga sekolah untuk melaksanakan Ibadah, dan nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan sehari-hari;
7. Meraih prestasi tertinggi dalam berbagai perlombaan dan Kejuaraan;
8. Bersikap Jujur, dan bertanggungjawab dalam melaksanakan profesina.
c. Tantangan Nyata
1. Tantangan optimalisasi penerapan manajemen sekolah dari kondisi manajemen
yang masih parsial kepada penerapan Managemen Berbasis Sekolah (MBS)
yang utuh;
2. Tantangan dalam melaksanakan Interaktif Edukatif belum terlaksana secara
optimal;
10
2. Sasaran
Mencapai peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan.
Mencapai standar pembelajaran yang berbasis ICT.
Mengembangkan inovasi pembelajaran untuk meraih prestasi akademis
dan nonakademis.
Mampu mengembangkan pencapaian standar kelulusan maksimal.
Mampu mengembangkan Lingkungan yang ASRI, Aman dan Nyaman
Mengembangkan berakhlakulkarimah bagi seluruh warga sekolah
Mengembangkan pelaksanakan Agama dan kepercayaan dalam kehidupan
sehari-hari
Jenis
Pend. Masa
No Jabatan Nama Kelamin Usia
Akhir Kerja
L P
1. Kepala Sekolah Cecep Maskur, S.Pd., M.MPd L 58 S2 34
2. Wakil Kepala Suharti Datun, S.Pd., M.M. P 57 S2 33
Sekolah Ferry Timorochmadi, S.Pd. L 35 Sarjana 11
Ayi Rachmat, S.Pd. L 57 Sarjana 35
Riyadi Akbar, A.Md. L 57 D3 36
b) Guru
1) Jumlah Guru Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin
4) Prestasi Guru
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3 tahun
No. Jenis lomba terakhir
Tingkat Jumlah Guru
Nasional -
1. Lomba PTK Provinsi 2
Kab/Kota 12
Lomba Karya tulis Nasional -
2.
Inovasi Pembelajaran Provinsi 5
13
Kab/Kota 8
Nasional -
Provinsi -
3. Lomba Guru Berprestasi Kab/Kota 1
Provinsi -
Kab/Kota -
4) Keadaan Siswa
Jml Jumlah
Pendaftar Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls. VII + VIII +
Th.
(Cln IX)
Pelajaran
Siswa Jml Jumlah Jml Jumlah Jml Jumlah
Siswa Rombel
Baru) Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2010/2011 380 10 448 11 375 9 1203 30
2011/2012 403 10 380 10 449 12 1232 32
2012/2013 435 12 376 10 346 10 1177 32
2013/2014 448 13 429 12 366 10 1243 35
2014/2015 354 10 444 10 429 12 1218 34
2015/2016 552 15 352 10 426 12 1330 37
2016/2017 378 10 532 15 331 10 1241 35
2017/2018 313 10 357 10 511 15 1181 35
2018/2019 310 10 310 10 349 10 969 30
Baik 24 2 8 39
Rsk ringan - - - - 1. RRuang,
Rsk sedang 3 2 - 5 yaitu: Ruang
Rsk Berat - - - - Lab IPA
Rsk Total - - - -
6) Suasana Akademik
SMP Negeri 29 Bandung memiliki suasana akademik yang kondusif dan
menyenangkan baik bagi guru ataupun siswa. Dalam bidang akademik guru tidak
selalu memaksakan siswa tapi guru berperan sebagai fasilitator dan teman sehingga
tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna baik dari segi media
ataupun metode pembelajaran yang diterapkan. Adapun sumber-sumber belajar yang
digunakan di SMP Negeri 29 Bandung adalah antara lain : buku-buku paket,
lingkungan sekitar siswa serta teknik informatika/internet Wi-Fi.
B. Praktik Mengajar
1. Waktu
PPL Dalam Jabatan dilaksanakan mulai tanggal 5 s.d 23 Nopember 2018.
2. Tahapan Kegiatan
Tahap kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Observasi dan orientasi di sekolah mitra yaitu SMP Negeri 29 Bandung.
b. Pengembangan Rencana Pembelajaran Bidang Studi yang Mendidik
c. Latihan terbatas di Microteaching
d. Penilaian Praktek Terbimbing
e. Praktek Terstruktur
f. Praktek Mandiri (self-initiated practice)
g. Uji Kinerja (UKIN).
16
Pada pelaksanaan tahapan kegiatan di atas terintegrasi dengan jadwal mengajar dikelas
sesuai dengan jadwal mengajar di SMP Negeri 29 Bandung dan ditentukan kelas
mengajar dengan mata pelajaran IPS.
4. Proses Pembimbingan
Proses bimbingan dilaksanakan sejak di kampus Prodi PPG Daljab FPIPS
Universitas Pendidikan Indonesia oleh Dosen pada saat melaksanakan kegiatan
workshop maupun peerteaching yang berisi tentang cara penyusunan perangkat
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan
dan metode yang inovatif serta cara mengaplikasikan teknologi informasi.
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran terbimbing dan mandiri, proses
pembimbingan dilaksanakan oleh guru pamong atau guru pembimbing yang
17
ditetapkan oleh P2JK serta dosen pembimbing. Sedangkan proses bimbingan pada saat
ujian, perangkat pembelajaran yang akan digunakan dikonsultasikan dengan guru
pamong atau guru pembimbing dan dosen pembimbing sebelum pelaksanaan ujian.
b. Faktor Penghambat
Selain mendapat pengalaman dan pengetahuan selama PPL penulis juga mengalami
hambatan disaat melaksanakan PPL, adapun hambatan yang dialami adalah sebagai
berikut :
1) Pembelajaran
Selama kegiatan PPL ini berlangsung, penulis mengajar di kelas 7G Dalam
kegiatan pembelajaran, penulis tidak menemukan hambatan yang terlalu berat.
Hambatan – hambatan yang dialami antara lain :
a) Kekurangan yang ada pada diri penulis mengingat masih pada tahap belajar
contohnya dalam proses pembelajarnya menerangkannya terlalu cepat.
b) Cukup banyaknya beban belajar siswa karena tuntutan kurikulum baru yang
mengaktifkan siswa maka banyak guru yang memberikan penugasan kepada
siswa pada masing-masing mata pelajaran sehingga penyelesaian tugas
kurang maksimal.
c) Kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan non akademik yang cukup banyak
dan beragam sehingga cukup banyak menyita waktu dan perhatian siswa dari
kegiatan KBM di kelas.
19
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan praktik mengajar yang telah kami lakukan dan juga data-data yang
diperoleh selama melaksanakan PPL di SMP Negeri 29 Bandung, maka dapat
disimpulkan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan PPL antara lain sebagai berikut:
1. Secara umum Program PPL PPG Daljab dapat menghasilkan peserta yang dapat
menjadi pendidik profesional yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional secara utuh.
2. Peserta PPL PPG Daljab dapat melakukan pemantapan kemampuan profesional guru.
3. Peserta PPL PPG Daljab dapat mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menilai hasil pembelajaran.
4. Peserta PPL PPG Daljab dapat melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi
pada pengembangan potensi peserta didik.
5. Peserta PPL PPG Daljab dapat mendalami karakteristik peserta didik dalam rangka
memotivasi belajarnya.
6. Peserta PPL PPG Daljab dapat menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari
suatu permasalahan pembelajaran.
7. Peserta PPL PPG Daljab dapat menindak lanjuti hasil penilaian dengan melakukan
pembimbingan dan pelatihan peserta didik.
8. Semakin banyak praktik yang berhadapan langsung dengan siswa semakin banyak
pengalaman yang didapat.
B. Saran
1. Pihak Universitas Pendidikan Indonesia
a. Pihak Universitas Pendidikan Indonesia diharapkan dapat memilih atau
menyeseuaikan waktu yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan PPL dengan
kalender pendidikan sekolah mitra. Memberikan pembekalan yang cukup sebelum
peserta PPL PPG Daljab melaksanakan praktik pengalaman lapangan.
b. Keberhasilan pelaksanaan PPL merupakan tanggung jawab bersama antara peserta
PPG, Sekolah Mitra, maupun pihak universitas dan semua pihak yang
bersangkutan. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan kualitas PPL ini
20
sebaiknya diperlukan adanya kerjasama yang baik antara semua komponen yang
terlibat didalamnya. Hal ini dimaksudkan agar adanya peningkatan peran dan
fungsi masing-masing komponen.
2. Pihak Sekolah
a. Dalam upaya meningkatkan kualitas PPL, kiranya perlu adanya sesuatu rancangan
program untuk mengoptimalkan fungsi dan peran peserta PPG bagi pengembangan
dan fungsi masing-masing komponen.
3. Peserta PPL
a. Perlu meningkatkan penguasaan 4 Kompetensi Guru.
b. Menjaga nama baik almamater dan memiliki kepribadian yang baik dan luhur.
c. Bersikap disiplin dan tetap mengikuti kegiatan PPL, sampai penarikan kembali
peserta PPL.
Mengetahui :
Guru Pembimbing, Guru Praktikan,
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyususun. 2018. Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi
Guru (PPPL-PPG) Dalam Jabatan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Tim Pengembangan Workshop SSP. 2018. Bahan Ajar PPG 2018. Bandung. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Kemendikbud. 2018. Panduan Pelatihan Guru Daerah Khusus Tahun 2018. Jakarta.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar. Kemendikbud.
Undang-Undang Guru dan Dosen. (2005). Undang-Undang Guru dan Dosen. Jakarta :
Depdiknas.
31