Anda di halaman 1dari 21

1

2
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL-PPG) dimaknai sebagai


program latihan penerapan dan penajaman kompetensi pembelajaran yang mendidik bagi
mahasiswa calon guru dalam praktek nyata di Sekolah Mitra atau SPPG yang dilaksanakan
secara bertahap dan berkelanjutan di bawah supervisi yang efektif untuk menghasilkan sosok
guru profesional.

Dalam definisi tersebut, terkandung beberapa istilah yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
1. PPL-PPG diarahkan pada penerapan dan penajaman kompetensi utuh guru profesional
sehingga pada gilirannya peserta PPL-PPG menjadi reflective practitioner yang
senantiasa meningkatkan profesionalitasnya secara berkelanjutan.
2. PPL-PPG dilaksanakan di sekolah mitra, yaitu satuan pendidikan yang telah
memenuhi kriteria SDM, manajemen dan kultur kependidikan yang potensial
dikembangkan menjadi SPPG.
3. Adanya supervisi klinis yang efektif untuk menjamin penguasaan berbagai kompetensi
yang harus dikuasai secara nyata oleh mahasiswa PPG dalam menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik. Supervisor PPL-PPG terdiri atas dua unsur, yaitu:
a. supervisor lapangan atau “Guru Pamong PPL-PPG (GP)” atau master teacher,
b. supervisor universitas atau supervisor dari program studi yang sering disebut
sebagai “Dosen Pembimbing PPL-PPG (DP)”.
4. Prosedur dan kegiatan PPL dalam jabatan dapat dilakukan dengan pola blok. Prosedur
dengan pola blok dilaksanakan selama satu priode, yaitu pada priode kedua setelah
workshop, sedangkan di semester pertama peserta PPG menyelesaikan workshop SSP.
Pola non-blok dilaksanakan dalam rentang dua semester, dengan pengaturan waktu
secara proporsional antara pembelajaran workshop SSP dengan pelaksanaan PPL di
SPPG.

Dalam konteks model pengembangan profesional berkelanjutan yang berlangsung


sepanjang hayat, PPL-PPG dalam jabatan merupakan salah satu mata rantai kedua setelah
mata rantai pertama (pendidikan akademik). Skema kegiatan PPL-PPG digambarkan sebagai
berikut :
4

1. Sekolah Mitra/Asal/MoU
Verifikasi Persyaratan : 2. Guru Pamong
3. Dosen Pembimbing

1. observasi Sistem/budaya
persekolahan
2. Observasi sistem Pembelajaran
1. Menemukenali masalah
Observasi ke Sekoah pembelajaran
Mitra/Asal
2. Pembahasan penyusunan proposal
PTK
Persiapan penetapan model
keterampilan mengajar yang akan
Micro Teaching/Peer dipraktekan.
PPL PPG Teaching
DALJAB Penampilan dan penyempurnaan
penampilan di peer teaching

PPL di Sekolah Mitra (Praktek Pembimbingan non mengajar


Terbimbing)
Pembimbingan penampilan mengajar
& koordinasi guru pamong dan dosen

1. Pengajuan Ujian Kinerja


2. Persyaratan Ujian terpenuhi

1. Ujian Ujian Kinerja


Ujian Kinerja (ukin) 2. Pengisian Nilai on-line
3. Hard copy nilai ukin
4. berita acara ukin
5. Administrasi Penguji
6. Tempat Sekolah Mitra
Desain P2JK UPI 2018

Dewasa ini akan kebutuhan guru yang professional secara kuantitas maupun
secara kualitas sangat tinggi. Itu sebabnya penyelenggaraan PPG dalam jabatan ini
merupakan satu alternative dalam menjawab kebutuhan tersebut. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya tidak boleh mengesampingkan kualitas di lapangan. Guru sebagai
sebagai jabatan profesional mengimplikasikan hal-hal sebagai berikut: (a) adanya
pengakuan dari masyarakat dan pemerintah bahwa kegiatan guru merupakan layanan
keahlian yang unik, (b) kegiatan yang dilakukan guru didasarkan atas keahlian yang
dipelajari secara sistematis dan sungguh-sungguh serta memakan waktu yang cukup
panjang di pendidikan tinggi, (c) pengampunya diberi penghargaan yang layak, dan (d)
untuk melindungi kemaslahatan pengguna, otoritas publik dan organisasi profesi, dengan
5

bantuan pengguna, wajib menjaga agar ke depan hanya guru yang kompeten yang
diijinkan melaksanakan pembelajaran yang mendidik di sekolah.
Proses pendidikan yang dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga professional,
lazimya ditempuh melalui dua tahap pendidikan yang dapat dibedakan namun tidak dapat
dipisah-pisahkan, yaitu pendidikan akademik dan pendidikan profesi.
Pendidikan akademik bertujuan untuk membentuk kompetensi akademik
melalui penguasaan landasan-landasan keilmuan, teori-teori, konsep-konsep
kependidikan dan bidang studi yang berujung pada pemberian gelar Sarjana (S1) kepada
lulusannya. Keahlian yang diabdikan oleh guru harus selalu merupakan pengejawantahan
seni yang berpijak pada landasan akademik yang kokoh. Pendidikan profesi bertujuan
untuk membentuk kompetensi profesional berupa penguasaan kiat-kiat menerapkan
kompetensi akademik yang telah dikuasai sebelumnya di S1 dalam situasi otentik di
lapangan, dipadukan dengan penguasaan kompetensi sosial dan personal.
Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 15,
dinyatakan bahwa Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana
yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan
keahlian khusus. Di dalam Permendiknas Nomor 8 tahun 2009 lebih ditegaskan bahwa
Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan yang selanjutnya disebut Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D IV Non Kependidikan yang memiliki
bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan sehingga memperoleh sertifikat pendidik profesional pada
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Mengacu pada konsep di atas, maka Pendidikan Profesi Guru (PPG) harus
dimaknai sebagai pembentukan dan pengasahan kiat profesional, berupa latihan
menerapkan perangkat utuh kompetensi akademik yang dipersyaratkan bagi guru dalam
praktek nyata yang berlangsung dalam seting otentik dan tersupervisi secara efektif.
Proses pembentukan kompetensi profesional ini dikemas dalam bentuk Program
Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPPL-PPG).

B. Tujuan

Tujuan umum penyelenggaraan PPL-PPG dalam jabatan adalah menyediakan pengalaman


belajar dalam konteks pekerjaan profesi pendidik, baik hard skills maupun soft skills, agar
peserta PPG memiliki pengalaman nyata terbimbing dan kontekstual dalam menerapkan
6

perangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya


penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi akademik, untuk menampilkan diri sebagai guru profesional secara utuh yang
mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

Secara operasional tujuan PPL-PPG dalam jabatan adalah untuk menumbuhkan,


mempertajam dan mengembangkan kemampuan menyelenggarakan pembelajaran bidang
studi yang mendidik yang meliputi:

1. Membentuk dan memantapkan kemampuan profesional guru secara utuh.


2. Mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
hasil pembelajaran.
3. Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan potensi
peserta didik.
4. Mendalami karakteristik peserta didik dalam rangka meningkatkan motivasi belajar.
5. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas dan mengatasi permasalahan
pembelajaran tersebut secara individu maupun kelompok.
6. Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu permasalahan
pembelajaran.
7. Menilai capaian pembelajaran peserta didik dengan menggunakan instrumen yang
dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).
8. Menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan kegiatan
pengayaan atau remedial.
9. Menyusun rancangan dan melakukan penelitian tindakan kelas sebagai salah satu
upaya mengembangkan profesionalitas guru.
10. Melakukan remedial teaching bagi peserta didik yang membutuhkan.
Aspek-aspek substansial yang ada di dalam tujuan operasional tersebut di atas, menjadi
sasaran utama dalam penilaian PPL-PPG dalam jabatan . Oleh karena itu seluruh peserta PPG
dalam jabatan harus dapat mengaktualisasikannya di bawah supervisi yang efektif dari guru
pamong dan dosen pembimbing yang kompeten.

A. Manfaat PPL PPG


1. Manfaat untuk peserta PPL PPG
a. Mempraktikan ilmu yang diperoleh selama workshop pada tanggal 27 September
sampai dengan 2 Oktober 2018.
b. Memeroleh banyak pengalaman di sekolah mitra untuk diterapkan di sekolah asal.
7

c. Belajar untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang professional.


2. Manfaat untuk sekolah
a. Sekolah mitra, meningkatkan kerjasama antara sekolah dan antara sekolah dengan
pihak kampus.
b. Sekolah asal, dapat menyerap kelebihan-kelebihan yang di miliki sekolah mitra
melalui guru PPL PPGDJ
c. Sekolah Mitra, memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL,
sehingga pengelolaan proses KBM di instansi atau sekolah dapat disesuaikan
dengan tuntutan yang ada dilapangan.
8

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PPL PPG DALAM JABATAN

A. Deskripsi Hasil Observasi


SMP Negeri 29 Bandung merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama
Negeri yang ada di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jalan Geger
Arum No. 11A Tlp. 022-2012579 Bandung 40154. Sama dengan SMP pada umumnya di
Indonesia masa pendidikan sekolah di SMP Negeri 29 Bandung ditempuh dalam waktu
tiga tahun pelajaran mulai dari Kelas VII sampai Kelas IX.
1) Sejarah berdirinya SMP Negeri 29 Bandung
SMP Negeri 29 adalah Sekolah filial dari SMP Negeri 12 Bandung yang
berlokasi di Jl. Setia Budhi Bandung 195 Bandung, berdiri pada pada tahun 1982,
menempati SD Panorama 3 (SECAPA TNI AD) Hegarmanah Kecamatan Cidadap
Bandung dan pada saat itu SMP Negeri 12 Bandung dipimpin oleh Bapak Drs. E.
Kostaram dengan 3 kelas, jumlah siswa sebanyak 126 Siswa. Setelah berjalan 1
tahun pelajaran SMP Negeri 29 Bandung pindah Lokasi ke Jalan Geger Arum No.
11A Kelurahan Isola Kota Bandung dan mempunyai Bangunan sendiri dengan 6
Lokal (3 Ruang Belajar).
Sejak berdiri sampai sekarang, SMP Negeri 29 Bandung telah dipimpin oleh
sebelas orang kepala sekolah, yaitu :

No Tahun Nama Kepala Masa Bakti Keterangan

1 1982-1983 Drs. Kostaram 1 tahun


2 1984-1986 Ading Rulinda, BA 4 tahun Pindah
3 1986-1992 Dra. Hj. Saliah 8 tahun Pindah
4 1992-1995 Dra. Hj. Titi Suryati 3 tahun Pensiun
5 1995-1997 Drs. H. Sahal 3 tahun Pensiun
6 1998-2004 Drs. H.S. Sunardi A. 5 tahun Pindah
7 2004-2006 Dra. Hj. Tjitjin Kurniasih 2 tahun Pensiun
8 2006-2008 Dra. Sri Mulyati, M.Pd. 2 tahun Plt.
9 2008-2012 Drs. Eddy Priyadi 4 tahun Pndah
10 2012-2015 Syaiful Wathan, S.Pd. 3 Tahun Pindah
Sampai
11 2015 Cecep Maskur, S.Pd., M.MPd.
sekarang
9

2) Visi, Misi, Tantangan Nyata, Tujuan dan Sasaran


a. Visi Sekolah

BERSAHAJA
BERILMU, SANTUN, HIJAU, AGAMIS, JUARA, DAN AMANAH
Indikator :
1. Berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik
2. Terampil dalam bidang IT
3. Inovatif dan kreatif dalam berkarya
4. Warga sekolah Berakhlaq mulia
5. Lingkungan sekolah yang asri
6. Mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai Keagamaan.
7. Unggul dalam segala bidang Ilmu dan Keterampilan baik Akademik maupun
non Akademik
8. Bersikap dan berprilaku sesuai dengan profesi

b. Misi
1. Melaksanakan kegiatan PBM yang berkualitas baik akademik maupun non
akademik;
2. Mampu dan terampil menggunakan IT dalam kehidupan sehari-hari;
3. Mampu berkarya, berdaya guna dan berhasil guna;
4. Meningkatkan sikap disiplin, bertanggungjawab dan berbudi pekerti luhur;
5. Menumbuhkambangkan rasa cinta kebersihan, keindahan, keamanan
lingkungan, kesehatan dan kekeluargaan;
6. Mendorong warga sekolah untuk melaksanakan Ibadah, dan nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan sehari-hari;
7. Meraih prestasi tertinggi dalam berbagai perlombaan dan Kejuaraan;
8. Bersikap Jujur, dan bertanggungjawab dalam melaksanakan profesina.

c. Tantangan Nyata
1. Tantangan optimalisasi penerapan manajemen sekolah dari kondisi manajemen
yang masih parsial kepada penerapan Managemen Berbasis Sekolah (MBS)
yang utuh;
2. Tantangan dalam melaksanakan Interaktif Edukatif belum terlaksana secara
optimal;
10

3. Tantangan arus globalisasi modernisasi dan perkembangan Iptek yang


bemplikasi negatif terhadap sikap dan prilaku peserta didik;
4. Tantangan kurangnya kesadaran warga sekolah dalam menjaga lingkungan
sekolah, yang bersih, hijau Indah dan Nyaman;
5. Tantangan kesadaran melaksanakan Ibadah dan nilai keagamaan masih rendah
6. Tantangan rendahnya kesadaran belajar peserta didik;
7. Bersikap Jujur, dan bertanggungjawab;
8. Tantangan proses pembelajaran, dari implementasi KTSP yaitu Kurikulum
Nasional yang masih belum sempurna kepada implementasi yang lebih
sempurna, dan pembelajaran bilingual yang belum dilaksanakan kepada
keterlaksanaan pembelajaran bilingual (Pembelajaran Matematika, Sains,
berbahasa Inggris dan tenologi) yang optimal;
9. Tantangan terjadinya degradasi moral.

d. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
 Meningkatkan perolehan Nilai Hasil Ujian dan Kejuaraan dalam
perlombaan/pertandingan serta mempertahankan persentase kenaikan kelas
dan kelulusan mencapai 100%.
 Membekali siswa dengan teknologi informasi (IT) agar mampu mengakses
berbagai informasi secara positif melalui internet/ICT.
 Melaksanakan tata tertib sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
bagi seluruh warga sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Karyawan).
 Memantapkan program 5 S dan 1 T (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun,
dan Toleransi).
 Meningkatkan pelaksanaan 7K.
 Meningkatkan Ilmu dan pengamalan ajaran agama yang dianut secara
benar.
 Melahirkan generasi berprestasi yang mampu bersaing di tingkat kota,
provinsi, dan nasional dalam pengembangan bakat dan minat
ekstrakurikuler.
 Menyelaraskan fasilitas yang telah dimiliki sekolah sesuai dengan
kemajuan dan globalitas perkembangan dunia pendidikan.
 Melahirkan alumnus yang Amanah
11

2. Sasaran
 Mencapai peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan.
 Mencapai standar pembelajaran yang berbasis ICT.
 Mengembangkan inovasi pembelajaran untuk meraih prestasi akademis
dan nonakademis.
 Mampu mengembangkan pencapaian standar kelulusan maksimal.
 Mampu mengembangkan Lingkungan yang ASRI, Aman dan Nyaman
 Mengembangkan berakhlakulkarimah bagi seluruh warga sekolah
 Mengembangkan pelaksanakan Agama dan kepercayaan dalam kehidupan
sehari-hari

3) Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a) Kepala Sekolah

Jenis
Pend. Masa
No Jabatan Nama Kelamin Usia
Akhir Kerja
L P
1. Kepala Sekolah Cecep Maskur, S.Pd., M.MPd L 58 S2 34
2. Wakil Kepala Suharti Datun, S.Pd., M.M. P 57 S2 33
Sekolah Ferry Timorochmadi, S.Pd. L 35 Sarjana 11
Ayi Rachmat, S.Pd. L 57 Sarjana 35
Riyadi Akbar, A.Md. L 57 D3 36

b) Guru
1) Jumlah Guru Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin

Jumlah dan Status Guru


No. Tingkat Pendidikan GT/PNS GTT/Guru Bantu Jumlah
L P L P
1. S3/S2 3 4 - - 7
2. S1 18 21 5 3 47
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud 1 - 2 - 3
5. D2 - - - - -
6. D1 1 - - - 1
7. ≤ SMA/sederajat - - - - -
Jumlah 23 25 7 3 58
12

2) Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang


pendidikan (keahlian)

Jumlah guru dengan latar Jumlah guru dengan latar


belakang pendidikan belakang pendidikan yang
sesuai dengan tugas TIDAK sesuai dengan
No. Guru mengajar tugas mengajar Jumlah
D3/ D3/
D1/ S1/ S2/ D1/ S1/ S2/
D2 Sarm D4 S3 D2 Sarmu D4 S3
ud d
1. IPA - - 7 - - - 1 - 8
2. Matematika - - 6 2 - - - - 8
3. Bhs.Indonesia - - 6 1 - - 1 - 8
4. Bahasa Inggris 1 - 5 1 - 1 - - 8
5. Pend Agama - - 2 - - - 2 - 4
6. IPS - - 7 - - - - - 7
7. Penjasorkes - - 5 - - - - - 5
8. Seni Budaya - 0 1 2 - - - - 3
9. PKn - 1 1 - - - 1 - 3
10. TIK/Keteramp - - 1 - - - 1 - 2
11. BP/BK - - - 1 - - 1 - 2
Lainnya:
12. - - - - - - - - -
.........
Jumlah 1 1 49 7 0 1 12 0 58

3) Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru


Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan
Jenis Pengembangan
No. pengembangan kompetensi/profesionalisme
Kompetensi
Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah
1. Penataran KBK/KTSP V 27 V 34
Penataran Metode
3. V 27 V 34
Pembelajaran (termasuk CTL)
4. Penataran PTK V 27 V 34
5. Penataran Karya Tulis Ilmiah V 15 V 19
6. Sertifikasi Profesi/Kompetensi V 14 V 27
7. Penataran PTBK - - - -
8. Penataran lainnya: .............. - - - -

4) Prestasi Guru
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3 tahun
No. Jenis lomba terakhir
Tingkat Jumlah Guru
Nasional -
1. Lomba PTK Provinsi 2
Kab/Kota 12
Lomba Karya tulis Nasional -
2.
Inovasi Pembelajaran Provinsi 5
13

Kab/Kota 8
Nasional -
Provinsi -
3. Lomba Guru Berprestasi Kab/Kota 1
Provinsi -
Kab/Kota -

c) Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung


Jumlah tenaga
Jumlah tenaga pendukung dan pendukung Berdasarkan
kualifikasi pendidikannya Status dan Jenis
No. Tenaga pendukung Kelamin Jumlah
≤ PNS Honorer
SMA D1 D2 D3 S1
SMP L P L P
1. Tata Usaha 1 6 - - - 2 2 - 5 2 9
2. Perpustakaan - 1 - - - - - - 1 - 1
3. Laboran lab. IPA - - - - - - - - - - -
4. Teknisi lab. Komp. - 1 - - - - - - 1 - 1
5. Laboran lab. Bahasa - - - - - - - - - - -
6. PTD(PendTek.Dasar) - - - - - - - - - - -
7. Kantin 5 - 1 - - - - - 1 5 6
8. Penjaga Sekolah 1 - - - - - - - 1 - 1
9. Tukang Kebun - - - - - - - - - - -
10. Keamanan 1 - - - - - - - 1 - 1
11. Lainnya: ................... - - - - - - - - - - -
Jumlah 8 9 1 - - 2 2 - 11 7 16

4) Keadaan Siswa
Jml Jumlah
Pendaftar Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls. VII + VIII +
Th.
(Cln IX)
Pelajaran
Siswa Jml Jumlah Jml Jumlah Jml Jumlah
Siswa Rombel
Baru) Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2010/2011 380 10 448 11 375 9 1203 30
2011/2012 403 10 380 10 449 12 1232 32
2012/2013 435 12 376 10 346 10 1177 32
2013/2014 448 13 429 12 366 10 1243 35
2014/2015 354 10 444 10 429 12 1218 34
2015/2016 552 15 352 10 426 12 1330 37
2016/2017 378 10 532 15 331 10 1241 35
2017/2018 313 10 357 10 511 15 1181 35
2018/2019 310 10 310 10 349 10 969 30

5) Keadaan Sarana dan Prasarana


a. Data Ruang Belajar (Kelas)

Jumlah dan ukuran Jml.ruanglainnya Jumlah ruang yg


yg digunakan digunakan u. R.
Kondisi Ukuran Ukuran Ukuran Jumlah (d)
untuk r.Kelas Kelas
7x9 m2 (a) > 63m (b) < 63 m2 (c)
2
=(a+b+c)
(e) (f)=(d+e)
14

Baik 24 2 8 39
Rsk ringan - - - - 1. RRuang,
Rsk sedang 3 2 - 5 yaitu: Ruang
Rsk Berat - - - - Lab IPA
Rsk Total - - - -

b. Data Ruang Belajar Lainnya


Jumlah Ukuran Kondisi Jumlah Ukuran
Jenis Ruangan Jenis Ruangan Kondisi
(buah) (pxl) *) (buah) (pxl)
1. Perpustakaan 1 10 X 9 1 6. Lab. Bahasa - - -
2. Lab. IPA 1 8 X 15 1 7. Lab. Komputer 1 7x9 Baik
3. Ketrampilan - - - 8. PTD - - -
4. Multimedia - - - 9. Serbaguna/aula - - -
5. Kesenian 10. ……………
- - - - - -

c. Data Ruang Kantor


Jumlah Ukuran Jumlah Ukuran
Jenis Ruangan Kondisi*) Jenis Ruangan Kondisi
(buah) (pxl) (buah) (pxl)
1. Gudang 2 7x3 Baik 10. Ibadah 1 6x14 Baik
2. Dapur 2 3x4 Baik 11. Ganti 1 4x5 Baik
3. Reproduksi - - Baik 12. Koperasi 1 3x7 Baik
4. KM/WC Guru 3 3x4 Baik 13. Hall/lobi Baik
5. KM/WC
5 2x3 Baik 14. Kantin 10 2x5 Baik
Siswa
15. Rumah
6. BK 1 5x7 Baik Pompa/ Menara 1 2x3 Baik
Air
16. Bangsal
7. UKS 1 4x5 Baik 2 3x12 Baik
Kendaraan
17. Rumah
8. PMR/Pramuka 1 3x4 Baik 1 4x5 Baik
Penjaga
9. OSIS 1 4x7 Baik 18. Pos Jaga 1 2x3 Baik

d. Lapangan Olahraga dan Upacara


Jumlah Ukuran
Lapangan Kondisi Keterangan
(buah) (pxl)
1. Lapangan Olahraga
a. Lapang Basket. 1 25x35 Baik Digunakan juga
b. .................................... untuk kegiatan
c. .................................... Upacara Bendera
d. ....................................
e. ....................................
2. Lapangan Upacara
15

6) Suasana Akademik
SMP Negeri 29 Bandung memiliki suasana akademik yang kondusif dan
menyenangkan baik bagi guru ataupun siswa. Dalam bidang akademik guru tidak
selalu memaksakan siswa tapi guru berperan sebagai fasilitator dan teman sehingga
tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna baik dari segi media
ataupun metode pembelajaran yang diterapkan. Adapun sumber-sumber belajar yang
digunakan di SMP Negeri 29 Bandung adalah antara lain : buku-buku paket,
lingkungan sekitar siswa serta teknik informatika/internet Wi-Fi.

7) Kurikulum dan Silabus


Kurikulum yang digunakan SMP Negeri 29 Bandung Tahun Pelajaran
2018/2019 menggunakan kurikulum 2013, dengan perangkat pembelajaran antara lain
: Rencana tahunan, semesteran, bulanan, harian/pertemuan disusun sebelum
pembelajaran berlangsung. Perangkat Pembelajaran lain berupa RPP (materi ajar dan
sistem penilaian ) disusun dengan merujuk pada kurikulum 2013 hasil revisi terbaru.
Media/alat peraga dibuat untuk mengaktifkan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.

B. Praktik Mengajar
1. Waktu
PPL Dalam Jabatan dilaksanakan mulai tanggal 5 s.d 23 Nopember 2018.

2. Tahapan Kegiatan
Tahap kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Observasi dan orientasi di sekolah mitra yaitu SMP Negeri 29 Bandung.
b. Pengembangan Rencana Pembelajaran Bidang Studi yang Mendidik
c. Latihan terbatas di Microteaching
d. Penilaian Praktek Terbimbing
e. Praktek Terstruktur
f. Praktek Mandiri (self-initiated practice)
g. Uji Kinerja (UKIN).
16

Pada pelaksanaan tahapan kegiatan di atas terintegrasi dengan jadwal mengajar dikelas
sesuai dengan jadwal mengajar di SMP Negeri 29 Bandung dan ditentukan kelas
mengajar dengan mata pelajaran IPS.

3. Pelaksanaan Kegiatan Mengajar di Kelas


Pelaksanaan kegiatan mengajar di kelas diawali dengan perencanaan yang disiapkan
oleh praktikan adalah membuat Perangkat Pembelajaran sesuai dengan hasil
Workshop meliputi :
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2) Bahan Ajar
3) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4) Instrumen Penilaian
a) Kisi – kisi
b) Soal tes formatif
c) Kunci Tes formatif dan pedoman penilaian
d) Instrumen penilaian sikap dan keterampilan
5) Media Pendukung RPP
6) Lembar Refleksi Guru dan Siswa

Sebelum melakukan kegiatan ini, praktikan terlebih dahulu berkonsultasi dengan


guru pamong atau guru pembimbing tentang materi yang akan disampaikan, serta
media atau metode yang akan digunakan. Selain mengkonsultasikan beberapa hal
tersebut praktikan juga menggali informasi keadaan kelas serta perkembangan peserta
didik. Setelah melewati tahap tersebut maka praktikan siap mengajar di dalam kelas
dengan didampingi guru pamong atau guru pembimbing PPL.

4. Proses Pembimbingan
Proses bimbingan dilaksanakan sejak di kampus Prodi PPG Daljab FPIPS
Universitas Pendidikan Indonesia oleh Dosen pada saat melaksanakan kegiatan
workshop maupun peerteaching yang berisi tentang cara penyusunan perangkat
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan
dan metode yang inovatif serta cara mengaplikasikan teknologi informasi.
Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran terbimbing dan mandiri, proses
pembimbingan dilaksanakan oleh guru pamong atau guru pembimbing yang
17

ditetapkan oleh P2JK serta dosen pembimbing. Sedangkan proses bimbingan pada saat
ujian, perangkat pembelajaran yang akan digunakan dikonsultasikan dengan guru
pamong atau guru pembimbing dan dosen pembimbing sebelum pelaksanaan ujian.

C. Kegiatan Non Mengajar

1. Kegiatan Ekstra Kulikuler


Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan diluar sekolah
atau diluar jam pelajaran. Kegiatan ekstra kurikuler yang kami ikuti di SMP Negeri 29
Bandung meliputi: pengawasan pada kegiatan pramuka.
Kegiatan ekstrakulikuler SMP Negeri 29 Bandung memiliki berbagai macam
kegiatan. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandung
antara lain : Ekstrakulikuler kesenian adalah seni tari, paduan suara, seni musik.
Ekstrakulikuler keagamaan dilaksananakan kegiatan Rohis, Rokris, dan rebana di
Musholla SMP Negeri 29 Bandung. Kegiatan ekstrakurikuler selanjutnya adalah
ektrakulikuler keolahragaan yaitu bola basket, bola voli, sepak bola, futsal, Gabsimo
(gabungan silat modern). Ekstrakulikuler lain yaitu kegiatan PMR, kegiatan KIR (
Karya Ilmiah Remaja ) juga dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandung.
2. Kegiatan Lainnya
Selain kegiatan ekstrakurikuler, pratikan juga mengikuti kegiatan diluar mengajar
antara lain : mengikuti upacara bendera, mengikuti kegiatan rapat guru, menjadi guru
piket, serta ikut serta pada kegiatan layanan perpustakaan.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat


a. Faktor Pendukung
Faktor pendukung selama kegiatan PPL PPG Daljab di SMP Negeri 29 Bandung
antara lain:
1) SMP Negeri 29 Bandung menerima peserta PPL PPG Daljab dengan baik.
2) Guru pamong atau guru pembimbing selalu siap apabila praktikan memerlukan
bimbingan.
3) Hubungan baik antara siswa, praktikan, guru pamong, dosen pembimbing, serta
guru lainnya..
4) Kualitas sekolah yang bagus baik dari segi fasilitas maupun staf pengajar.
18

5) Fasilitas pembelajaran lengkap didukung dengan ketersediaan IT seperti LCD di


setiap kelas.
6) Lingungan sekolah yang kondusif sehingga mendukung kegiatan proses belajar
mengajar.

b. Faktor Penghambat
Selain mendapat pengalaman dan pengetahuan selama PPL penulis juga mengalami
hambatan disaat melaksanakan PPL, adapun hambatan yang dialami adalah sebagai
berikut :
1) Pembelajaran
Selama kegiatan PPL ini berlangsung, penulis mengajar di kelas 7G Dalam
kegiatan pembelajaran, penulis tidak menemukan hambatan yang terlalu berat.
Hambatan – hambatan yang dialami antara lain :
a) Kekurangan yang ada pada diri penulis mengingat masih pada tahap belajar
contohnya dalam proses pembelajarnya menerangkannya terlalu cepat.
b) Cukup banyaknya beban belajar siswa karena tuntutan kurikulum baru yang
mengaktifkan siswa maka banyak guru yang memberikan penugasan kepada
siswa pada masing-masing mata pelajaran sehingga penyelesaian tugas
kurang maksimal.
c) Kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan non akademik yang cukup banyak
dan beragam sehingga cukup banyak menyita waktu dan perhatian siswa dari
kegiatan KBM di kelas.
19

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan praktik mengajar yang telah kami lakukan dan juga data-data yang
diperoleh selama melaksanakan PPL di SMP Negeri 29 Bandung, maka dapat
disimpulkan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan PPL antara lain sebagai berikut:
1. Secara umum Program PPL PPG Daljab dapat menghasilkan peserta yang dapat
menjadi pendidik profesional yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional secara utuh.
2. Peserta PPL PPG Daljab dapat melakukan pemantapan kemampuan profesional guru.
3. Peserta PPL PPG Daljab dapat mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menilai hasil pembelajaran.
4. Peserta PPL PPG Daljab dapat melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi
pada pengembangan potensi peserta didik.
5. Peserta PPL PPG Daljab dapat mendalami karakteristik peserta didik dalam rangka
memotivasi belajarnya.
6. Peserta PPL PPG Daljab dapat menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari
suatu permasalahan pembelajaran.
7. Peserta PPL PPG Daljab dapat menindak lanjuti hasil penilaian dengan melakukan
pembimbingan dan pelatihan peserta didik.
8. Semakin banyak praktik yang berhadapan langsung dengan siswa semakin banyak
pengalaman yang didapat.
B. Saran
1. Pihak Universitas Pendidikan Indonesia
a. Pihak Universitas Pendidikan Indonesia diharapkan dapat memilih atau
menyeseuaikan waktu yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan PPL dengan
kalender pendidikan sekolah mitra. Memberikan pembekalan yang cukup sebelum
peserta PPL PPG Daljab melaksanakan praktik pengalaman lapangan.
b. Keberhasilan pelaksanaan PPL merupakan tanggung jawab bersama antara peserta
PPG, Sekolah Mitra, maupun pihak universitas dan semua pihak yang
bersangkutan. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan kualitas PPL ini
20

sebaiknya diperlukan adanya kerjasama yang baik antara semua komponen yang
terlibat didalamnya. Hal ini dimaksudkan agar adanya peningkatan peran dan
fungsi masing-masing komponen.
2. Pihak Sekolah
a. Dalam upaya meningkatkan kualitas PPL, kiranya perlu adanya sesuatu rancangan
program untuk mengoptimalkan fungsi dan peran peserta PPG bagi pengembangan
dan fungsi masing-masing komponen.
3. Peserta PPL
a. Perlu meningkatkan penguasaan 4 Kompetensi Guru.
b. Menjaga nama baik almamater dan memiliki kepribadian yang baik dan luhur.
c. Bersikap disiplin dan tetap mengikuti kegiatan PPL, sampai penarikan kembali
peserta PPL.

Bandung, November 2018


Bandung, Nopember 2018

Mengetahui :
Guru Pembimbing, Guru Praktikan,

ASEP EKA PRIYADI, S.Pd FEBRIANTORO N.S, SE


NIP. 19761012 200501 1 002 NIP. 198402042014121002
21

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyususun. 2018. Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi
Guru (PPPL-PPG) Dalam Jabatan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Pengembangan Workshop SSP. 2018. Bahan Ajar PPG 2018. Bandung. Universitas
Pendidikan Indonesia.

Kemendikbud. 2018. Panduan Pelatihan Guru Daerah Khusus Tahun 2018. Jakarta.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar. Kemendikbud.

Undang-Undang Guru dan Dosen. (2005). Undang-Undang Guru dan Dosen. Jakarta :
Depdiknas.

31

Anda mungkin juga menyukai