DAERAH SLEMAN
Oleh : ISTIKOMARIYATI
Nim : 021813577
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung.ataupun gedung itu sendiri
yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut
tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian buku dan
terbitan lainnya termasuk di dalamnya semua bahan cetak,buku, majalah, laporan, pamflet,
prosiding, manuskrip (naskah), lembaran musik, berbagai karya musik, berbagai karya media
audiovisual seperti film, slid ( slide), kaset, piringan hitam, bentuk mikro seperti mikrofilm,
mikrofis, dan mikroburam ( microopaque ). Webster menyatakan bahwa perpustakaan
merupakan kumpulan buku, manuskrip, dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk
keperluan studi atau bacaan, kenyamanan, atau kesenangan. (Sulistyo-Basuki ,1991:3).
Perpustakaan sebagai penyedia informasi yang bersumber pada literatur baik yang
tercetak maupun terekam harus memberdayakan koleksinya maksimal mungkin. Pendayagunaan
sumber informasi di perpustakaan pada bentuk layanannya. Artinya, layanan diperpustakaan
menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perpustakaan. Oleh karena itu, hal yang terpenting dalam
suatu perpustakaan yaitu layanan.
Layanan perpustakaan bertujuan untuk memberikan informasi guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan menunjang proses belajar mengajar.Layanan perpustakaan
merupakan salah satu kegiatan yang pada pelaksanaanya perlu adanya perencanaan dalam
penyelenggaraanya.
Layanan perpustakaan akan berjalan dengan baik apabila system layanan yang digunakan
tepat dan sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Ada tiga sistem layanan perpustakan, yakni
sistim layanan terbukan (open access), sistem layanan tertutup (close acces), dan system layanan
campuran (mixed access), ketiga sistem layanan ini ada hubungannya dengan cara bagaimana
perpustakaan memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk menemukan bahan
pustaka. Untuk menujang keberhasilan layanan diperlukan beberapa pendukung, antara lain
fasilitas, koleksi, Petugas Layanan, dan Pemakai.
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap pemanfaatan fasilitas
pelayanan yang ada di Perpustakaan Daerah Sleman. Di Perpustakaan Daerah Sleman sistem
pelayanannya menggunakan sistem terbuka, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada
pemakai untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca, tetapi
mengetahui berbagai alternative dari pilihan koleksi yang ada dirak, yang kira-kira dapat
mendukung penelitiannya.
Identifikasi Masalah
Dari data yang diperoleh, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan belum dimanfaatkan dengan maksimal.
2. Pelayanan perpustakaan masih terpusat pada petugas belum memanfaatkan fasilitas mandiri
yang dapat digunakan oleh pemustaka sendiri dalam pencarian bahan pustaka.
Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan fasilitas belum
berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Untuk mengetahui secara rinci sebab-sebab
kekurangan pemanfaatan fasilitas tersebut, penulis melakukan pengamatan dan wawancara
dengan petugas, maka analisis masalah di atas adalah:
1. Koleksi Bahan Pustaka yang masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemustaka.
2. Kurangnya pemanfaatan yang maksimal dalam penggunaan layanan ruang audio visual.
Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana menyediakan fasilitas layanan bahan pustaka yang sesuai dengan yang dibutuhkan
pemustaka?
2. Bagaimana memaksimalkan pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan oleh pemustaka?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui hasil pemanfaatan fasilitas layanan perpustakaan yang sudah disediakan.
2. Mengetahui kekurangan fasilitas layanan perpustakaan yang dimanfaatkan oleh pemustaka atau
mahasiswa.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Mastarakat umum
Masyarakat umum dapat memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan dengan baik dan dapat
memaksimalkan pemanfaatannya. Sehingga tidak harus meminta bantuan atau melalui petugas
perpustakaan dalam kegiatan pelayanan.
2. Bagi Petugas Perpustakaan
a) Memberikan alternatif usaha untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas layanan
perpustakaan mandiri.
b) Menciptakan suasana yang nyaman dan tenang dalam aktivitas layanan perpustakaan.
3. Bagi Perpustakaan
a) Meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan di Perpustakaan Daerah Sleman.
b) Memberikan saran untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas pelayanan yang disediakan.
Memberikan image yang baik terhadap ketersediaan fasilitas pelayanan di Perpustakaan Daerah
Sleman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
1. Standar Perpustakaan Daerah
Standar perpustakaan umum kabupaten/kota ini menetapkan acuan dasar
penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan umum di tingkat kabupaten/kota, meliputi
ketentuan atau persyaratan minimal tentang koleksi, sarana dan prasarana, layanan, tenaga,
penyelenggaraan, dan pengelolaan perpustakaan.
4. Peralatan Perpustakaan
Menurut Quible (2001) dalam Badri Munir, selain faktor penjualan dan perawatan, ada
faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh staf dalam memilih peralatan yang sesuai dengan
tata ruang sebuah kantor (kantor pada umumnya) yaitu pertimbangan peralatan. Adapun hal-hal
yang berkaitan dengan faktor pertimbangan peralatan tersebut antara lain:
1. Tujuan penggunaan peralatan; sebelum memilih peralatan, harus ditentukan dahulu tujuan
penggunaan peralatan tersebut. Perlu diperhatikan pula jangan membeli peralatan yang terlalu
canggih, lebih penting sesuaikan antara kebutuhan dengan keahlian staf yang akan menggunakan
alat tersebut.
2. Menentukan peralatan yang sesuai; memilih peralatan dengan merektertentu perlu menjadi
pertimbangan pula, hal ini berkaitan dengan layanan purna jual yang disediakan merek tersebut
jika suatu saat kantor ingin meng-upgrade peralatannya dengan yang baru.
3. Tingkat kegunaan peralatan; harus dipertimbangkan kemampuan peralatan dalam memenuhi
kebutuhan kantor secara maksimal sehingga memperlancar aktivitas staf kantor.
4. Spesifikasi peralatan; untuk beberapa peralatan harus ditentukan lebih dahulu spesifikasi fisik
dan teknisnya karena berkaitan dengan penempatan peralatan diruangan, jumlah listrik yang
dibutuhkan, pemasangannya dan struktur yang dibutuhkan.
5. Biaya peralatan; banyak peralatan baru yang membutuhkan biaya operasional yang cukup
tinggi, oleh karena itu efesiensi peralatan juga harus dipertimbangkan.
6. Proses operasional peralatan; beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan khusus,
misalnya printer yang memerlukan toner asli harganya tentu lebih mahal, tidak ada salahnya
menggunakan printer jenis lama yang dapat diisi ulang dan tentu harganya lebih murah.
7. Fitur keamanan; beberapa peralatan canggih yang berbiaya operasional tinggi
menyediakan user id dan password yang memungkinkan tidak semua orang dapat menggunakan
alat tersebut.
8. Fleksibilitas peralatan; beberapa peralatan dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang
lebih luas dibandingkan peralatan yang lain, atau dimodifikasi dengan beberapa komponen lain
jika dibutuhkan.
9. Kemudahan penggunaan peralatan; beberapa peralatan sulit dipergunakan sehingga
membutuhkan latihan tambahan bagi staf untuk mengoperasikannya, hal ini tentu saja
membutuhkan biaya dan waku khusus yang seharusnya dapat dihindari bila peralatannya mudah
dioperasionalkan.
10. Kecepatan operasi peralatan; pada sebagian kantor ada yang memerlukan tersedianya peralatan
yang dibutuhkan secara cepat karena pertimbangan kelancaran aktivitas kantor.
11. Masukan dari operator peralatan; staf yang akan mempergunakan peralatan yang akan dibeli
seharusnya diminta pertimbangannya mengenai peralatan tersebut.
12. Standardisasi peralatan; penggunaan hanya beberapa merek tertentu akan menghasilkan
standardisasi peralatan kantor, selain memberikan keuntungan juga berdampak kerugian tertentu.
Keuntungan misalnya kemudahan bagi staf untuk mengoperasikannya dan dapat diintegrasikan
dengan peralatan lain, namun kerugiannya adalah tingkat ketergantungan pada peralatan tersebut
sangat tinggi sehingga rentan terhadap gangguansupply dan kenaikan harga.
Faktor-fakor di atas dapat diterapkan di perpustakaan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam
memilih peralatan yang akan dipergunakan guna mendukung kelancaran aktivitas pelayanannya.
III. Metode
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data
melalui pengamatan/ observasi dan wawancara. Metode penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang berhubungan dengan data nonnumerik, dalam mendiskripsikan prosedur-
prosedur sering menggunakan narasi. Sebagian besar tidak menggunakan metode statistik dalam
membuat kesimpulan, analisa data hanya menggunakan statistik deskriptif (Hartinah, 2014: 4.7).
Teknik pengumpulan data observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melihat
langsung kegiatan responden yang diteliti untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan
penelitian. Peneliti secara aktif mencatat tentang kegiatan responden tanpa sepengetahuan
responden dalam lembar catatan yang sudah disiapkan (Hartinah, 2014: 5.8).
Teknik pengumpulan data wawancara adalah kegiatan pengumpulan data dengan
menggunakan panduan/pedoman wawancara yang berisi beberapa pertanyaan tentang masalah
yang diteliti kepada responden (Hartinah, 2014: 5.8).
IV. Hasil dan pembahasan
Pelayanan perpustakaan yang baik adalah bagian dari hal penting untuk memberikan
kepuasan kepada pemustaka dalam usaha memenuhi kebutuhan informasi yang akurat dan
sesuai. Perpustakaan harus memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin.Tingkat
kepuasan pemustaka perpustakaan dapat dilihat dari jumlah kunjungan pemustaka ke
perpustakaan untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Jumlah kunjungan pemustaka ke
perpustakaan dipengaruhi beberapa faktor, faktor – faktor yang mempengaruhinya salah satunya
berasal dari fasilitas pelayanan yang akan mampu mendukung kegiatan pelayanan.
Fasilitas pelayanan yang lengkap dan berfungsi dengan baik akan memudahkan penelusuran
informasi oleh pemustaka dan mendukung kelancaran tugas-tugas perpustakaan. Untuk
memenuhi fasilitas pelayanan yang lengkap selain dari adanya gedung dan ruang perpustakaan
juga perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman sarana dan prasarana yang ada adalah :
1. Gedung dan ruang perpustakaan
Gedung perpustakaan berada di Jln. Turgo No. 3 Tridadi Sleman, terletak pada lokasi yang
mudah dilihat, dikenal, dan di jangkau oleh masyarakat umum. Lokasinya berada di lingkungan
taman bermain dan tempat berkumpulnya masyarakat. Luas gedungnya 594 m2 .
Fasilitas yang disediakan, meliputi:
1) Ruang baca anak
2) Ruang baca remaja, dewasa, dan orang tua
3) Ruang audio visual
4) Ruang koleksi anak
5) Ruang koleksi umum
6) Ruang kepala perpustakaan
7) Ruang staf
8) Mushola
9) Toilet
10) Tempat Parkir pengunjung
11) Tempat Parkir Pusteling
2. Prasarana
1) Perabot dan alat-alat
a. AC : 4 unit.
b. DVD Player : 1 buah.
c. Kipas Angin : 3 buah.
d. Komputer : 10 buah.
e. Laptop : 5 buah.
f. Kursi Baca : 82 buah.
g. Filling Cabinet : 4 buah.
h. Mesin Ketik : 2 unit.
i. Rak buku : 25 buah.
j. Televisi : 2 buah.
k. Radio : 2 buah.
l. Print Out : 1 buah
m. Aplikasi SLIMs
n. Barcode reader : 2 buah
2) Koleksi Bahan Pustaka berupa:
Buku cetak
a. Text book
- Kelas 000 : 7279 eksemplar
- Kelas 100 : 2367 eksemplar
- Kelas 200 : 3997 eksemplar
- Kelas 300 : 8739 eksemplar
- Kelas 400 : 2077 eksemplar
- Kelas 500 : 2567 eksemplar
- Kelas 600 : 9744 eksemplar
- Kelas 700 : 2028 eksemplar
- Kelas 800 : 7733 eksemplar
- Kelas 900 : 2006 ekemplar
b. Terbitan berseri
Majalah (dilanggan)
- Tabloid : 2 judul (Rumah, Otomotif)
- Popular : 7 judul (Kuark, Bobo, Potret Negeriku, Trubus, Gatra, Intisari, Kartini)
- Ilmiah : 1 judul (National Geograpic)
Fasilitas pelayanan yang disediakan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman, yaitu
1. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan – bahan pustaka
yang dimiliki oleh perpustakaan. Perpustakaan Daerah Sleman menggunakan sistem pelayanan
terbuka yaitu dengan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk mendapatkan koleksi
seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca, tetapi mengetahui berbagai alternative dari
pilihan koleksi yang ada dirak, yang kira-kira dapat mendukung penelitiannya.
Jenis koleksi yang dipinjamkan di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman
berupa bahan tercetak seperti text book, majalah, koran, tabloid, ada pula bahan nonbuku seperti
CD animasi anak.
Dengan menggunakan Senayan Library Management System (SLIM) petugas atau
pustakawan di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman melayani pengguna
perpustakaan dalam peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan.
2. Layanan Referensi
Layanan referensi adalah layanan yang bersifat pribadi dan langsung bagi mereka yang
mencari informasi di perpustakaan untuk berbagai tujuan dan juga bermacam kegiatan
perpustakaan yang bertujuan menyediakan informasi tersebut semudah mungkin ( Hutchins,
1994).
Layanan referensi adalah kegiatan pelayanan perpustakaan untuk membantu pemakai
perpustakaan menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan
koleksi referens.
Bahan – bahan referensi yang terdapat di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman
meliputi :
- Ensiklopedia.
- Kamus.
- Atlas.
- Peta.
- Buku pedoman
- Buku pegangan.
- Terbitan pemerintah.
3. Layanan Penelusuran Informasi
Layanan penelusuran informasi adalah kegiatan petugas perpustakaan dalam menjawab
pertanyaan pemustaka berkaitan dalam pencarian sumber informasi.
Dalam layanan Penelusuran informasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman dapat
dilakukan baik oleh pemustaka maupun oleh petugas melalui OPAC Senayan.
4. Layanan Akses Internet
Layanan akses internet di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman disediakan diluar maupun
didalam ruangan sekitar perpustakaan daerah kabupaten sleman, layanan ini bisa dibuka tanpa
melalui password yang rumit, layanan akses internet ini tidak dipungut biaya.
Layanan ini bisa dinikmati selama jam kerja kantor. Layanan akses internet di
perpustakaan yang berada didalam ruangan di bantu dengan 4 unit computer.
5. Layanan Audio Visual
Layanan audio visual merupakan layanan yang diberikan perpustakaan untuk pengguna
khususnya orang tua yang ingin memperkenalkan sesuatu film animasi yang bertema dan
bertokoh anak – anak kepada anaknya dengan tujuan agar si anak dapat mengambil nilai – nilai
moral yang baik dari si tokoh dalam animasi tersebut.
Dengan tersedianya DVD dan kaset yang cukup banyak Perpustakaan Daerah Kabupaten
Sleman juga menyediakan layanan ini.Dengan tujuan agar pemustaka dapat mengambil pesan
moral yang ada di film tersebut.
6. Layanan Warintek
Layanan warung informasi dan teknologi ini menyajikan informasi tepat guna dan potensi
– potensi di wilayah setempat, seperti informasi tentang daerah wisata, pertanian, serta hal – hal
yang berkaitan dengan wilayah setempat.
Di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman, warintek di lengkapi dengan 4 unit perangkat
lunak atau komputer yang dalam pemakaiannya pengguna tidak dikenakan biaya akses internet
selama jam kerja petugas.
7. Layanan Perpustakaan Keliling
Layanan ini ditujukan untuk sekolah – sekolah yang jaraknya jauh dari perpustakaan
umum. Di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman, layanan keliling ini di lakukan setiap hari
senin sampai kamis.
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman memiliki fasilitas 3 buah armada untuk
melakukan kegiatan Perpustakaan Keliling.Setiap armada di lengkapi dengan berbagai buku
koleksi dan dilayani oleh dua orang petugas.
Waktu pelayanan keliling ini berlangsung 3 – 4 jam untuk dua tempat.Untuk Layanan
keliling ini harus ada musyawarah dan perjanjian secara spesifik antara sekolah dengan
pengelola Perpustakaan Daerah selaku penyelenggara.
8. Layanan perpustakaan dan internet keliling
Layanan ini sama dengan layanan perpustakaan keliling, hanya saja layanan perpustakaan
internet keliling ini di lengkapi dengan 5 buah notebook dan menggunakan modem yang bisa
mengakses informasi yang dibutuhkan pengguna melalui internet.
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Fasilitas pelayanan bahan pustaka di Perpustakaan Daerah Sleman sudah memenuhi
standarisasi perpustakaan daerah.
2. Pelayanan bahan pustaka yang menggunakan fasilitas elektronik belum cukup baik sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh pengguna.
3. Fasilitas pelayanan bahan pustaka belum semuanya termanfaatkan secara optimal karena
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain : kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
adanya fasilitas – fasilitas pelayanan yang ada, kurangnya sosialisasi petugas kepada mastarakat.
4. Koleksi Bahan Pustaka yang masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemustaka.
5. Kurangnya pemanfaatan yang maksimal dalam penggunaan layanan ruang audio visual.
6. Fasilitas perpustakaan perlu ditingkatkan dan yang kurang baik untuk segera dilakukan
perbaikan.
B. Saran
1. Selain diberi petunjuk penggunaan pada alat shelf check, mahasiswa juga diberi pendampingan
saat menggunakan dan mengecek jika data buku benar-benar sudah masuk kedalam sistem,
untuk menghindari tidak terbacanya kode buku oleh alat shelf check.
2. Perpustakaan meningkatkan kerjasama dan mengadakan hubungan denganperpustakaan lain,
sehingga layanan yang diberikan lebih maksimal karena perpustakaan tidak selalu memenuhi
kebutuhan pengguna karena keterbatasan koleksi.
3. Fasilitas pelayanan elektronik book dropbox dan shelf check agar diletakkan di tempat yang
strategis sehingga pemustaka dapat memanfaatkan dengan mudah dan sesuai dengan
manfaatnya.
4. Untuk mengantisipasi sistem anjungan yang error atau mati listrik agar disediakan katalog
buku sebagai alat telusur informasi koleksi yang disediakan di perpustakaan.
Daftar Pustaka
Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional RI. Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman. Ed. 3,
2004
http://digilib.undip.ac.id/index.php/weblinks/open-educational-resources/38-lain/artikel/47-standarisasi-
perpustakaan-perguruan-tinggi
http://old.ui.ac.id/id/library/page/pengantar
http://fitri-m-a-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-70031-Artikel-
Sarana%20dan%20Prasarana%20Ruang%20Perpustakaan%20sebagai%20Aspek%20Kekuatan
%20dalam%20Mengembangkan%20Perpustakaan%20.html
http://perpusqduniaq.blogspot.com/2016/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_54.html
Oleh
ACHMAD SOHEDIN
NIM : 019313796
Email : achmadsohedin@gmail.com
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PURWOKERTO
POKJAR SLAWI KABUPATEN TEGAL
2014
ACHMAD SOHEDIN
NIM : 019313796
achmadsohedin@gmail.com
S1 ILMU PERPUSTAKAAN
ABSTRAK
Salah satu langkah yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses belajar
mengajar yang diharapkan perlu adanya kegiatan membaca. Untuk mengembangkan budaya
membaca siswa SD Negeri Karanglo 02 diperlukan adanya minat baca. Dengan adanya
perpustakaan di sekolah SD Negeri Karanglo 02 maka diharapkan dapat membantu
meningkatkan minat baca siswa serta sebagai penunjang proses belajar mengajar. Metode yang
digunakan yaitu analisis deskriptif dan pengumpulan data. Dari hasil pengamatan siswa yang
mengunjungi perpustakaan sekolah sangat sedikit, dan hasil dari penyebaran angket sebanyak
50 koresponden diperoleh data minat siswa 18% dan kurang berminat 42%. Penyebab dari
kurang minatnya siswa berkunjung keperpustakaan yaitu: dari koleksi buku yang jarang
diperbarui, suasana pepustakaan, dan kurang baiknya pelayanan. Dari penyebab tersebut
peneliti melakukan beberapa usaha agar minat siswa meningkat yaitu dengan cara memperbarui
koleksi buku, Sekolah juga harus menyediakan bahan bacaan yang dapat menarik minat siswa
terhadap perpustakaan,merubah suasana perrpustakaan dan memberika layanan yang baik
kepada siswa. Setelah data dianalisis maka memperoleh hasil, bahwa siswa SD Negeri Karanglo
02 sebelum penulis melakukan penelitian minat berkunjung keperpustakaam sangat sedikit,
tetapi setelah peneliti melakukan beberapa usaha yang menyebabkan siswa jarang berkunjung
keperpustakaan meningkat. Perpustakaan sekolah sangat berperan meningkatkan minat baca
siswa.
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan
perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah
satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusia. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang
mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, membentuk manusia yang sehat jasmani dan
rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta mampu mengembangkan kualitas,
kecerdasan tinggi dan budi pekerti luhur. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya kualitas
dan hasil pendidikan melalui perbaikan dan penyempurnaan proses belajar mengajar di sekolah.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen yang turut menentukan tujuan yang telah
ditetapkan.
Perpustakaan sekolah adalah unit kerja yang mengumpulkan karya-karya siswa sebagai
perwujudan cipta, rasa dan karsa manusia yang dapatmenghimpun atau mengadakan dan
menyebarluaskan informasi kepada warga sekolah (Arif Surachman, 2007 : 2). Oleh sebab
itu perpustakaan sekolah harus diciptakan sedemikian rupa agar benar-benar berfungsi sebagai
penunjang proses belajar mengajar.
Ternyata dengan adanya fasilitas perpustakaan di SD Negeri Karanglo 02, tidak membuat
perpustakaan tersebut ramai dikunjungi oleh siswa. Hal ini terlihat dari buku pengunjung yang
tersedia di perpustakaan. Sangat sedikit siswa yang berkunjung dan kalaupun berkunjung
mungkin hanya sebagai pengamat. Masalah mengenai minat baca dikalangan siswa bukan
merupakan hal baru yang dibahas berbagai kalangan.
Jadi, penulis menilai bahwa usaha untuk mensosialisasikan peranan perpustakaan dalam
meningkatkan kegiatan membaca dikalangan siswa SD Negeri Karanglo 02, sesuai dengan
asumsi dasar bahwa membaca adalah kegiatan penting, belum mampu dilaksanakan secara
maksimal oleh siswa SD Negeri Karanglo 02.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis mencoba menyusun sebuah Karya Ilmiah
dengan Judul : “Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa SD
Negeri Karanglo 02 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes “ dari judul tersebut, penulis akan
membahas beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa SD Negeri
Karanglo 02 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes?
2. Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan minat baca siswa
SD Negeri Karanglo 02 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes?
Berdasarkan permasalahan tersebut, disini penulis mempunyai tujuan yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan peranan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa SD
Negeri Karanglo 02 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes.
2. Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan minat baca siswa SD
Negeri Karanglo 02 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes.
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada
masalah :
1. Peran perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa
2. Cara–cara agar perpustakaan sekolah benar–benar dapat meningkatkan minat baca siswa
METODE PENELITIAN
Ditinjau dari penelitiannya, karya ilmiah ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini
untuk mengumpulkan informasi atau data tentang minat baca siswa SD Negeri Karanglo 02 yang
dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan tepatnya pada tanggal 01 September – 30 September
2014. Sebagai objek siswa SD Negeri Karanglo 02 dan sebagai tempat penelitian Perpustakaan
SD Negeri Karanglo 02
Dalam penelitian ini penulis menentukan langkah-langkah berupa kegiatan pemecahan
masalah yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Diskusi dengan guru
Aspek-aspek yang ditanyakan adalah sebagai berikut :
· Bagaimana keadaan perpustakaan di SD Negeri Karanglo 02 Kecamatan Jatibarang
Kabupaten Brebes?
· Adakah petugas khusus perpustakaan?
· Adakah siswa yang berkunjung untuk meminjam buku diperpustakaan?
· Bagaimana sistem peminjaman buku yang diterapkan selama ini?
2. Melihat keadaan perpustakaan
3. Peneliti berperan sebagai pustakawan
4. Tahap Pelaksanaan
a. Guru memperkenalkan buku–buku kepada siswa yang tersedia di perpustakaan SD Negeri
karanglo 02
b. Peneliti memberikan pelayanan berupa pinjaman dan pengembalian buku
5. Tahap Pelaporan
a. Mengidentifikasi dan mengobservasi siswa SD Negeri Karanglo 02 yang mengunjungi
perpustakaan sekolah
b. Menganalisis dan mencari jawaban rumusan masalah tentang minat baca siswa SD Negeri
Karanglo 02.
Dengan adanya pertimbangan dan berdasarkan permasalahan, maka dalam penelitian
menggunakan metode pengumpulan data yaitu :
1. Teknik Observasi, penulis melakukan observasi tentang pengamatan siswa yang mengunjungi
perpustakaan sekolah guna mengetahui minat baca siswa dalam membaca buku perpustakaan di
SD Negeri Karanglo 02.
2. Teknik Angket, Penggunaan angket dalam penelitian ini adalah angket langsung dan tertutup.
Maksudnya, yaitu angket tersebut diberikan kepada respondensecara langsung dan tanpa
perantara dan sudah disediakan suatu jawaban sehingga siswa tinggal memilih. Teknik angket ini
adalah untuk mengetahui minat baca siswa dalam membaca buku perpustakaan.
PEMBAHASAN
Perpustakaan merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sebagai tempat
kumpulan bahan pustaka, baik brerupa buku maupun non buku.
Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu
pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah
menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra
kurikuler, mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
Liliawati (Sandjaja, 2005 ) mengartikan minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat
dan memdalam disertai dengan perasaan senang tarhadap kegiaan membaca sehingga dapat
mengarakan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Ginting (2005) minat baca
adalah bentuk-bentuk perilaku yang terarah guna melakukan kegiatan membaca sebagi tingkat
kesenangan yang kuat dalam melakukan kegiatan membaca, minat membaca merupakan
karakteristik tetap dari proses pembelajaran sepanjang hayat yang berkontribusi pada
perkembangan, seperti memecahkan persoalan, memahami karakter orang lain, meenimbulkan
rasa aman, hubungan interpersonal yang baik serta penghargaan yang bertambah terhadap
aktivitas keseharian (cole, 1963; Eliot dkk, 2000; Sugiarto). Dari berbagai definisi minat
membaca diatas peneliti menyimpulkan, bahwa minat membaca merupakan aktivitas yang
dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola
komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapa menemukan makna tulisan dan memperoleh
infomasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan
pembelajaran sepanjang hayat.
Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan
program di sekolah, diantaranya adalah membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi
bacaan, memperluas pengetahuan para siswa,membantu mengembangkan kecakapan berbahasa
dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu, memberikan
kesempatan kepada siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik,
efektif dan efisien terutama dalam menggunakan bahan–bahan referensi, menyediakan bahan-
bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat
kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.
Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi
perpustakaan, sebagai berikut :
1. Fungsi Edukatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai
dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan
daya ekspresi, kecakapan berbahasa, gaya pikir yang rasional dan kritis.
2. Fungsi Informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat
informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang
disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan
pemakai dalam mencari informasi yang diperlukannya.
3. Fungsi Administratif ialah perpustakaan harus mengerjakan pencatatan,
penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi
yang praktis, efektif, dan efisien.
4. Fungsi Rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku
pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan
bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik
oleh siswa maupun oleh guru.
5. Fungsi Penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan
sebagai sumber/obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.
Bila diperhatikan secara jernih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya memberikan peranan
terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Peranan perpustakaan antara
lain (Sinaga,2004:26):
1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan
para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis.
3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa,
sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
4. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan
membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
5. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan
selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
6. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang
sehat.
7. Kegairahan/ minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan
sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti menyimpulkan dari semua hasil
penenelitian yang diperoleh sebagai berikut :
1. Perpustakaan SD Negeri Karanglo 02 dapat mengembangkan budaya membaca dan membantu
siswa memperluas pengalamannya. Jadi perpustakaan SD Negeri Karanglo 02 berperan
meningkatkan minat baca siswa.
2. Koleksi Buku-buku paket dari Departemen Pendidikan Nasional yang sesuai dengan kurikulum.
Jadi buku-buku di perpustakaan SD Negeri Karanglo 02 dapat menunjang proses belajar
mengajar di sekolah.
Melihat dari fasilitas buku di perpustakaan SD Negeri Karanglo 02 dapat meningkatkan
minat baca siswa. Upaya yang dapat dilakukan adalah memperbarui fasilitas perpustakaan,
penyediaan waktu khusus untuk mengunjungi perpustakaan, dan perbaikan pelayanan. Karena
perpustakaan sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang
pendidikan.Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
B. Saran
Berdasarkan dari peranan perpustakaan sekolah peneliti menyampaikan saranguna meningkatkan
minat baca siswa sebagai berikut :
1. Bagi Guru
a. Guru Kelas hendaknya memberikan pengertian kepada siswa bahwa perpustakaan sekolah
merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan minat baca siswa.
b. Guru Kelas hendaknya menyelenggarakan perpustakaan sekolah secara nyata agar tercipta
kondisi perpustakaan yang ideal, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat baca siswa.
c. Guru Kelas hendaknya memberikan tugas yang menyangkut dengan buku – buku yang ada
diperpustakaan sekolah.
2. Bagi Siswa, Sebaiknya :
a. Sebagai siswa, seharusnya kita lebih sering mengunjungi perpustakaan untuk menambah
pengetahuan dalam memahami pembelajaran sekolah.
b. Siswa hendaknya mengisi waktu luangnya dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah karena
dapat mengetahui hal-hal yang aktual, mengetahui tuntunan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Sekolah :
a. Menambah koleksi buku yang lebih menarik, walaupun buku yang tersedia sudah cukup tetapi
harus ditingkatkan lagi sehingga siswa lebih tertarik membaca di perpustakaan dibanding lewat
situs online
b. Waktu yang disediakan sekolah untuk membaca di perpustakaan.
c. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
d. Pihak sekolah menugaskan pengelola perpustakaan/pustakawan yang profesional dan
kompeten
DAFTAR PUSTAKA
ISSE ANARIKA
NIM. 022414168 Email: anarikaisse@gmail.com
FISIP - S1 Ilmu Perpustakaan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perpustakaan dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SD Negeri Panggungrejo Blitar. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara.
Pengolahan data menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Dari hasil penelitian ini
secara umum perpustakaan perlu didukung oleh sarana perpustakaan dan sumber daya manusia
yang memadai sebagai sumber belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan. Saran yang perlu
diperhatikan sebaiknnya perpustakaan harus ada di setiap sekolah demi kelancaran proses
belajar mengajar. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Selain
itu perpustakaan diharapkan mampu meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung
serta menambah sumber daya manusia kompeten dan profesional dalam mengelola
perpustakaan.
PENDAHULUAN
Era globalisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
perubahan pergeseran perilaku masyarakat dalam mencari informasi. Hal ini mendorong
masyarakat untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan agar mampu bersaing di era
globalisasi. Kondisi ini peran perpustakaan menjadi sangat penting mengingat bahwa
perpustakaan merupakan sarana pengumpul, penyimpan, dan penyedia informasi dalam bentuk
karya cetak maupun non cetak yang dibutuhkan masyarakat . Perpustakaan bukan hanya sebagai
pengelola dan penyimpan informasi, melainkan lebih dari itu perpustakaan merupakan jembatan
penghubung antara sumber informasi dengan pemustaka.
Keberadaan perpustakaan di sekolah sangat penting artinya karena kegiatan mengajar di
kelas pada umumnya bersifat terbatas dan kurang tuntas bahkan sering kali baru merupakan
penggerak bagi perkembangan pelajaran siswa. Salah satu usaha untuk mengatasi keterbatasan
kegiatan belajar mengajar adalah dengan menyediakan informasi yang mudah diperoleh siswa.
Penyediaan informasi ini berupa buku-buku yang menunjang pencapaian hasil belajar.
Dalam Handbook for school Administration yang dikeluarkan oleh Universitas Prince
Edward Island-Canada, dijelaskan bahwa program perpustakaan sekolah meliputi berbagai
aktivitas yang mendukung kurikulum sekolah dan berkontribusi pada pengembangan belajar
sepanjang hayat.
Perpustakaaan sekolah bukan hanya sebatas untuk mengumpulkan dan menyimpan
bahan-bahan pustaka akan tetapi juga untuk membantu para siswa dalam mendapatkan bahan-
bahan pelajaran yang diinginkan dan menjadi sumber referensi utama pada guru untuk
mendapatkan materi-materi pelajaran.
Perpustakaan sekolah yang baik harus siap menyediakan sumber-sumber informasi bagi
siswa dan guru, bahkan bagi para pegawai teknis dan administrasi lainnya yang ada di
lingkungan sekolah.
Selain harus dapat menyediakan berbagai sumber informasi perpustakaan sekolah harus
mendidik siswa-siswa untuk aktif mencari berbagai sumber informasi dan membudayakan
keterampilan melek informasi dan teknologi.
Dalam kaitan inilah perpustakaan sekolah harus dikembangkan sebagai salah satu
instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan
bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.
Untuk itu pada setiap satuan unit sekolah perlu didukung perpustakaan yang mampu berfungsi
dengan baik.Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Peran Perpustakaan sekolah dalam meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Negeri
Panggungrejo”.
Bedasarkan latar belakang masalah tersebut, maka diperoleh rumusan masalah berikut:
Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar meningkatkan mutu pendidikan di SD
Negeri Panggungrejo? Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan
SD Negeri Panggungrejo? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perpustakaan dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Panggungrejo Blitar. Manfaat penelitian ini adalah
agar perpustakaan berperan dalam proses pendidikan sertamemberikan kontribusi dalam
peningkatan mutu pendidikan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Panggungrejo yang beralamatkan di Jl. Protokol No.17
Kecamatan Panggungrejo, Blitar. Waktu Pelaksanaan penelitian ini pada bulan Maret 2016.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang berfokus pada observasi kejadian-kejadian,
fenomena yang diteliti kompleks, bersifat sosial yang tidak dapat dikuantifikasi dan mencoba
mengerti perilaku individu-individu yang diamati. (Sri Hartinah: 2014)
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan
wawancara. Menurut Sri Hartinah (2014) observasi merupakan kegiatan pengumpulan data
dengan melihat langsung kegiatan responden tanpa interaksi langsung dengan responden.
Sedangkan wawancara adalah kegiatan pengumpulan data dengan tatap muka langsung antara
peneliti dengan responden.
Pengolahan data menggunakan pendekatan penelitian deskriptif karena peneliti
bermaksud untuk membuat deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang
diteliti. Menurut Lilik Aslichati (2011) penelitian deskriptif adalah penelitian yang semata-mata
melakukan akumulasi data dasar dalam cara deskriptif, tidak mencari atau menerangkan saling
hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Peran Perpustakaan sangat menunjang prestasi pendidikan di SD Negeri Panggungrejo.
2. Keberadaan perpustakaan menjadi hal yang sangat penting demi kelancaran proses belajar
mengajar
3. Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya
4. Minimnya sarana dan prasarana yang mendukung serta terbatasnya sumber daya manusia yang
terbatas dalam mengelola perpustakaan.
SARAN
Setelah melakukan penelitian ini saran yang perlu diperhatikan oleh perpustakaan dalam
peranannya untuk meningkatkan mutu pendidikan sebagai berikut :
1. Perpustakaan sangat penting dalam dunia pendidikan karena berperan vital sebagai penyedia
informasi untuk meningkatkan prestasi.
2. Sebaiknya perpustakaan harus ada di setiap sekolah demi kelancaran proses belajar mengajar
3. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
4. Perpustakaan diharapkan mampu meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung serta
menambah sumber daya manusia kompeten dan profesional dalam mengelola perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz Wahab. Departemen Pendidikan Nasional (207), Direktorat Tenaga Kependidikan,
Dirjen PMPTK:http://www.pmptk.net
Abu ahmadi & Nur Uhbiyati, (2001), Ilmu Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia
Aslichati, Lilik, 2011. Materi Pokok Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Universitas Terbuka.
Indra Jati Sidi, (2003), Menuju Masyarakat Belajar Menggagas Paradigma Baru Pendidikan,
Jakarta: Paramadina dengan Logos wacana Ilmu
Martoatmodjo, Karmidi. (1999). Pelayanan Bahan Pustaka. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Sumiati,Opong, 2013. Materi Pokok Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Sumber : http://www.diknas-padang.org/ diakses pada : 22 April 2016,14.05
Sumber : http://zulaip08blogs.blogspot.co.id/2011/05/seminar-pendidikan-peran-
perpustakaan.html
diakses pada : 23 April 2016, 09.45
http://cahpgrejonumerouno.blogspot.com/