Anda di halaman 1dari 1

Sudah bukan rahasia lagi apabila kesenian tradisional di Indonesia mulai ditinggalkan generasi muda negeri

ini, dan masuknya berbagai kebudayaan luar melalui berbagai media, terutama televisi dan internet, tidak
sedikit ikut mempengaruhi kelunturan apresiasi terhadap kesenian tradisional.

Saat ini banyak anak-anak muda kurang mengenal kesenian tradisional seperti karawitan, gamelan, dan juga
wayang, mereka (anak muda) lebih senang dengan kesenian dan tradisi luar yang tidak jelas benar dari mana
asalnya. Padahal, bukan tidak mungkin budaya yang digandrungi anak muda itu sama sekali tak mempunyai
nilai positif.

Di masa sekarang ataupun masa yang akan datang tanggungjawab untuk mengembangkan dan melestarikan
warisan leluhur tersebut bukan lagi ditentukan sepenuhnya oleh pemerintah, tetapi oleh masyarakat, dalam hal
ini kita sebagai generasi muda juga harus turut berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan daerah agar
kesenian dan budaya tersebut tidak hilang atau musnah di telan zaman. Terlebih lagi saat ini, budaya barat
dan modernisasi merupakan konsumsi sehari-hari anak-anak muda. Akibatnya kesenian dan budaya sendiri
dianggap tidak nge-trend dan terkesan kuno, sehingga generasi penerus tidak mau menggelutinya bahkan
mereka sudah tidak lagi mengenal budaya sendiri. Hal ini terbukti dengan semakin menurunnya minat generasi
muda.

Hal ini justru berbanding terbalik dengan banyaknya masyarakat dari luar negeri yang begitu antusias untuk
mempelajari kesenian tradisional Indonesia. Mereka sangat bersemangat sekali dalam mempelajari
kebudayaan Indonesia. Ini sungguh sangat ironis.

Maka dari itu, saya berpesan kepada generasi muda bangsa indonesia, termasuk diri saya pribadi agar kita
senantiasa mencintai kebudayaan daerah kita sendiri sebagai bentuk partisipasi kita dalam melestarikan
kebudayaan di indonesia. Adios!

As an archipelagic country, Indonesia has a lot of cultures. Every region in Indonesia has it own cultures. But, It is no
secret anymore, that traditional culture in Indonesia are being abandoned by the young generation of this country, and
the entry of various external cultures through various media, especially television and internet, has contributed to the
decline in appreciation of traditional arts.

Today, many young people are not familiar with traditional cultures like karawitan, gamelan, and wayang. they are more
happy with others cultures and traditions that are not clear where they come from. In fact, it is not impossible that a
culture loved by young people has no positive value.

In the present or future, the responsibility to develop and preserve the ancestral heritage is no longer determined
entirely by the government, but by the community, in this case we as young people must also participate in preserving
regional culture so that the arts and culture are not lost or destroyed by the time. Nowadays, western culture and
modernization are the daily consumption of young people. As a result, art and culture itself is considered not trending
anymore and seem old-fashioned, so the next generation doesn't want to do it and they're no longer know their own
culture. This is proved by the decreasing interest to traditional culture of the young generation.

This is so apprehensive due to the large number of people from abroad that so enthusiastic about learning Indonesian
traditional culture. They are very excited about learning Indonesian culture. This is really ironic.

Therefore, I advised the young generation of Indonesian, including myself, that we should always love our own regional
culture as a form of our participation in preserving culture in Indonesia. Thank you very much.

Before I get back, i want to ask you all here to sent your prayer to our brothers and sisters in Lombok. We all
hope that they will be safe and patient there. Aamiin.

Anda mungkin juga menyukai