1. Mengobati/merawat/merujuk tersangka DBD ke rumah sakit
2. Melaksanakan kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) 3. Setelah PE, melaksanakan “Penanggulangan focus” yang terdiri dari satu atau lebih kegiatan sebagai berikut : PSN DBD Larvasida Penyuluhan 4. Melaksanakan pemeriksaan jentik berkala (PJB) 5. Menyelenggarakan pertemuan/pelatihan/pembinaan kader juru pemantau jentik (JUMANTIK) dalam penggerakan PSN DBD 6. Melaksanakan penyuluhan intensif melaui berbagai metode dan media 7. Memfasilitasi pertemuan lintas program dan lintas sector (Pertemuan Pokja/Pokjanal desa/kecamatan secara berkala dan lain-lain) 8. Melaksanakan kegiatan 3M sebelum masa penularan 9. Mengembangkan dan melaksanakan metode pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (PSN DBD) sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah berdasarkan hasil survei/pelatihan 10. Melaksanakan surveilens Epidemiologi DBD 11. Melaksanakan system kewaspadaan dini (SKD) dan penanggulangan KLB 12. Mengirimkan laporan hasil kegiatan program secara rutin ke Dinas Kesehatan Kabupaten 1. Peningkatan Survei kewaspadaan dini (SKD) KLB DBD, kegiatan berupa penguatan diagnosa kasus, pengobatan penderita sesuai protap tatalaksana kasus DBD bertujuan menemukan secara dini dan mengobati semua penderita DBD sesuai protap tatalaksana kasus, dengan sasaran penderita dan tersangka DBD. Lokasi kegiatan di seluruh Puskesmas dan Rumah sakit. Output yang diharapkan pasien DBD sembuh dan tidak ada kematian akibat DBD, 2. Mengaktifkan EWARS (Peringatan dini) penyakit DBD bertujuan memantau situasi kejadian kasus secara teratur dan peringatan dini terjadinya kejadian luar biasa (KLB) DBD. Langkah kegiatan Puskesmas dan Rumah Sakit wajib melaporkan semua kasus yang di diagnosa DBD ke Dinas Kesehatan. Selain itu PKM dan Rumah Sakit mengirimkan laporan Ewars secara rutin dan tepat waktu. Output kegiatan ini Dinkes dapat mengetahui kejadian kasus DBD serta tersedianya laporan kasus DBD di tingkat PKM dan Kabupaten (tersedianya data kasus DBD). 3. Penyelidikan Epidemologi. Bertujuan mengetahui potensi penularan dan penyebaraan penyakit DBD. Langkah kegiatan berupa koordinasi dengan aparat pemerintah setempat bahwa di wilayahnya ada penderita DBD, petugas melakukan wawancara menggunakan form yang tersedia, pemeriksaan jentik di dalam dan di luar rumah. Output yang diharapkan terkoordinasinya kegiatan dan memudahkan petugas melaksanakan penyelidikan epidemologi (PE), dengan sasaran kepala desa, ketua RW/ RT, penduduk dan tempat-tempat perindukan potensial vector DBD. Lokasi kegiatan difokuskan pada lokasi terjangkitnya kasus DBD, rumah-rumah dalam radius 100 meter dari lokasi tempat tinggal penderita. 4. Fogging Fokus, dengan tujuan memutuskan mata rantai penularan di lokasi terjangkitnya kasus. Langkah kegiatan penentuan lokasi fogging focus berdasrkan hasil penyelidikan epidemologi, koordinasi dengan Pokjanal kecamatan, pemberitahuan ke penduduk sasaran fogging, persiapan alat-alat dan bahan pengasapan/ fogging. Output yang diharapkan diketahuinya lokasi fogging focus dan penetapan waktu penyemprotan, terkoordinasinya kegiatan di tingkat kecamatan dan desa, tersedianya mesin fogging, bahan bakar dan insektisida sesuai kebutuhan. 5. Bulan Bakti Gerakan 3M bertujuan memutuskan siklus hidup nyamuk penular DBD (aedes egipthy) . langkah kegiatan rapat koordinasi tim pokjanal di kecamatan dan desa, sosialisasi ke masyarakat serta aksi gerakan 3M dan abatesasi. Output kegiatan penetapan waktu pelaksanaan Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN) dan abatesasi di tingkat desa, masyarakat mengetahui jadwal pelaksanaan PSN dan abatesasi hingga pembagian bubuk abate. 6. Mengaktifkan Kader Jumantik, bertujuan meningkatkan peran kader dalam pengendalian vector. Langkah kegiatan penunjukan kader jumantik di setiap desa, pelatihan kader jumantik, dan pemantauan jentik berkala. Output kegiatan terlatihnya kader jumantik serta mengetahui cakupan rumah bebeas jentik di suatu wilayah. Lokasi kegiatan di seluruh Puskesmas, Posyandu, dan sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA. 1. Penyuluhan DBD dalam ruangan 2. Penyuluhan DBD saat PSN 3. Penyuluhan door to door 4. Penyuluhan saat posyandu, fogging dan pembinaan dokcil 5.