2 GANGLION
A. Definisi
Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung
suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya
protein. Kista merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada
tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan
tangan atau melekat pada suatu sendi; namun ada pula yang tidak memiliki hubungan
dengan struktur apapun. Kista ini juga dapat ditemukan di kaki. Ukuran kista
bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil seiring berjalannya waktu dan
bahkan menghilang. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi.
Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang
mengisi kista sehingga kadang didiagnosis sebagai tonjolan tulang.
Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan
pada tangan dan pergelangan tangan. Kista ini dapat terjadi pada berbagai usia
termasuk anak-anak; kurang lebih 15% terjadi pada usia di bawah 21 tahun. Tujuh
puluh persen terjadi pada dekade kedua dan keempat kehidupan. Perempuan tiga kali
lebih banyak menderita dibandingkan laki-laki. Tidak ditemukan predileksi antara
tangan kanan dan kiri, dan tampaknya pekerjaan tidak meningkatkan resiko timbulnya
ganglion, namun referensi lain menyebutkan bahwa ganglion banyak ditemukan pada
pesenam dimana terjadi tekanan yang besar pada pergelangan tangan.
B. Etiologi
Penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui, namun ganglion dapat terjadi
akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati selubung tendon atau kapsul
sendi baik akibat cedera, proses degeneratif atau abnormalitas kecil yang tidak
diketahui sebelumnya.
C. Klasifikasi
Tidak ada klasifikasi ganglion secara khusus, namun berdasarkan posisi
ganglion timbul pada tempat-tempat berikut ini:
1. Pergelangan tangan – punggung tangan ("dorsal wrist ganglion"), pada telapak
tangan ("volar wrist ganglion"), atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini
berasal dari salah satu sendi pergelangan tangan, dan kadang diperberat oleh
cedera pada pergelangan tangan.
2. Telapak tangan pada dasar jari-jari ("flexor tendon sheath cyst"). Kista ini
berasal dari saluran yang menjaga tendon jari pada tempatnya, dan kadang
terjadi akibat iritasi pada tendon - tendinitis.
3. Bagian belakang tepi sendi jari ("mucous cyst"), terletak disebelah dasar kuku.
Kista ini dapat menyebabkan lekukan pada kuku, dan dapat menjadi terinfeksi
dan menyebabkan infeksi sendi walaupun jarang. Hal ini biasanya disebabkan
arthritis atau taji tulang pada sendi.
D. Manifestasi Klinis
Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul dapat
berupa keterbatasan gerak, parestesia dan kelemahan. Kista ganglion umumnya
soliter, dan jarang berdiameter diatas 2 cm. Dapat melibatkan hampir semua sendi
pada tangan dan pergelangan tangan. Dorsal wrist, volar wrist, volar retinakular dan
distal interfalangeal merupakan kista ganglion yang paling sering ditemukan pada
tangan dan pergelangan tangan. Ganglion terbesar terletak di belakang lutut dan biasa
disebut Kista Baker.
Ganglion umumnya tidak nyeri; namun dapat menyebabkan nyeri ketika
digerakkan atau menyebabkan masalah mekanis (terbatasnya ruang gerak) tergantung
dari lokasi ganglion tersebut. Kista ganglion memiliki kecenderungan untuk
membesar dan mengecil, kemungkinan karena cairan yang terdapat dalam kista
terserap kembali ke dalam sendi atau tendon untuk kemudian diproduksi kembali.
Masalah terbesar dengan ganglion adalah ketakutan pasien bahwa benjolan
tersebut merupakan sesuatu yang gawat. Diagnosis didasarkan atas riwayat penyakit,
pemeriksaan fisis, dan kemungkinan foto sinar x polos atau USG. Kista dapat
dibedakan dari tumor padat melalui transiluminasi (berkas sinar akan melewati cairan
yang memenuhi ganglion, tapi tidak jika merupakan massa tumor yang padat).
Pencitraan USG juga telah digunakan untuk membedakan massa padat dan kistik di
tangan.
E. Patofisiologi
Normalnya, sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang terkunci di
dalam sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera atau tanpa sebab
yang jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut. Cairan tersebut kental
seperti madu, dan jika kebocoran tersebut kecil maka akan seperti lubang jarum pada
pasta gigi. Jika pasta gigi ditekan, walaupun lubangnya kecil dan pasta di dalamnya
kental, maka akan mengalir keluar- dan begitu keluar, tidak dapat masuk kembali. Hal
ini bekerja hampir seperti katup satu arah, dan akan mengisi ruang di luar area lubang.
Ketika kita menggunakan tangan kita untuk bekerja, sendi akan meremas dan
menyebabkan tekanan yang besar pada kompartemen yang berisi cairan tersebut ini
dapat menyebabkan benjolan dengan tekanan yang besar sehingga sekeras tulang.
Cairan pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkannya kental dan
pekat dan menyulitkan tubuh untuk mereabsorbsi jika terjadi kebocoran. Tubuh akan
mencoba untuk menyerap kembali cairan tersebut, tapi hanya sanggup menyerap air
yang terkandung didalamnya sehingga membuatnya lebih kental lagi. Biasanya, pada
saat benjolan cukup besar untuk dilihat, cairan tersebut telah menjadi sekental jelly.
PATHWAY
F. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan / masalah kesehatan. Aktual
atau potensial dan kemungkinan dan membutuhkan tindakan keperawatan untuk
memecahkan masalah tersebut. Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada
pasian dengan kista ganglion baik pre operasi maupun post operasi adalah sebagai
berikut :
1. Gangguan rasa nyaman cemas berhubungan dengan ketidaktahanan klien
tentang proses operasi dan perjalanan penyakit
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas
jaringan akibat luka operasi
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi
G. Penatalaksaan
Terdapat tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion. Pertama, membiarkan
ganglion tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis
ditegakkan dan pasien diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal lain
yang memerlukan pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan dan
menunggu saja. Jika ganglion menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun
masalah mekanis, terdapat dua pilihan penatalaksanaan: aspirasi (mengeluarkan isi
kista dengan menggunakan jarum) dan pengangkatan kista secara bedah.
Aspirasi melibatkan pemasukan jarum ke dalam kista dan mengeluarkan isinya
setelah mematirasakan daerah sekitar kista dengan anestesi lokal. Karena diperkirakan
bahwa inflamasi berperan dalam produksi dan akumulasi cairan di dalam kista, obat
anti inflamasi (steroid) kadang diinjeksikan ke dalam kista sebagai usaha untuk
mengurangi inflamasi serta mencegah kista tersebut terisi kembali oleh cairan kista.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menggunakan substansi lain seperti
hialuronidase bersama dengan steroid setelah aspirasi meningkatkan angka
kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89% dengan substansi tambahan.
Jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi saraf
(hilangnya fungsi motorik dan sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf) atau
timbul kembali setelah aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Hal ini melibatkan
insisi di atas kista, identifikasi kista, dan mengangkatnya bersama dengan sebagian
selubung tendo atau kapsul sendi dari mana kista tersebut berasal. Lengan kemudian
dibalut selama 7-10 hari. Eksisi kista ini biasanya merupakan prosedur minor, tapi
dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi kista dan apakah kista tersebut melekat
pada struktur lain seperti pembuluh darah, saraf atau tendon.
H. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi dan ukuran ganglion.
Komplikasi utama adalah keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion.
Tidak seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah menjadi ganas.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang dilakukan berupa
rekurensi walaupun kemungkinannya tidak besar. Selain itu juga terdapat resiko
infeksi, keterbatasan gerak, kerusakan serabut saraf atau pembuluh darah.
I. Pemeriksaan Fisik
Status kesehatan umum: Meliputi keadaan penderita secara umum, kesadaran,
tinggi badan, berat badan dan tanda – tanda vital.
1. Kepala dan leher: Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada
leher, adakah gangguan pendengaran, keadaan lidah, gigi, gusi, dan indra
penglihatan.
2. Sistem integumen, Turgor kulit, adanya benjolan pada area sendi yang dapat
dipegang dan digerakan, kelembaban dan suhu kulit, tekstur rambut dan kuku.
3. Sistem pernafasan: Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada.
4. Sistem kardiovaskuler: Perfusi jaringan, nadi perifer, adakah takikardi/bradikardi,
hipertensi/hipotensi, aritmia, kardiomegalis.
5. Sistem gastrointestinal: apakah ada rasa mual, muntah, diare, konstipasi,
dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.
6. Sistem urinary: keadaan umum sistem urinaria klien, adakah keluhan pada sistem
urinaria.
7. Sistem muskuloskeletal: Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn
tinggi badan.
8. Sistem neurologis: apakag ada terjadi penurunan sensoris, parasthesia, letargi,
mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi.
J. Pemeriksaan Medis
Pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan radiologi untuk
menentukan sejauh mana/ sebesar apa ganglion tersebut, namun tanpa dilakukan
radiologi pun ganglion dapat di tentukan besarnya. Temuan radiografik biasanya
normal, dan MRI berguna dalam mengkonfirmasi diagnosis.
Anda harus mengetahui bahwa kista ini tidak harus diobati dengan operasi
kecuali jika ada beberapa gejala atau Anda peduli dengan penampilan Anda.
Beri tahu dokter di mana tumor terjadi pada tubuh Anda.
Cari bantuan medis jika tumor berubah (ukuran, kemerah-merahan, terasa
panas, atau menghilang).
Hindari menggerakkan pergelangan tangan dan tangan yang mengurangi risiko
kista ganglion.
Beri tahu dokter jika Anda merasa sakit, lemas, atau mati rasa pada kista
ganglion kista, merah, demam, menggigil, atau berkeringat setelah operasi.
Jangan menekan tumor untuk menghindari infeksi dan bertambah parah.
Beri tahu dokter jika kista ini kambuh setelah perawatan.