MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Memberlakukan peraturan Direktur Rumah Sakit Syarifah Ambami
Rato Ebu Bangkalan tentang Kebijakan pemberian pelayanan
seragam pada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah
Ambami Rato Ebu Bangkalan
Kedua : Kebijakan Pemberian Asuhan Pasien Yang Seragam Rumah Sakit
Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan ini.
Ditetapkan di : Bangkalan
Pada Tanggal : 1 Mei 2016
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SYARIFAH AMBAMI RATO EBU
KABUPATEN BANGKALAN
1. Pelayanan Instalasi
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat Intensif, Laboratorium
dan Radiologi dilaksanakan dalam 24 jam. Pelayanan Rawat Jalan sesuai
dengan jadwal praktik dokter. Pelayanan Kamar Operasi dilaksanakan dalam
jam kerja, dan dilanjutkan dengan sistem on call.
Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
Seluruh staf RS harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan dan standar prosedur opersional yang berlaku, serta
sesuai dengan etika profesi, etika RS yang berlaku.
Seluruh staf RS dalam melaksanakan pekerjaannya wajib selalu sesuai
dengan ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3),
termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
3. Identifikasi
Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien.
Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah,
sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan
laboratorium klinis, serta sebelum tindakan / prosedur / operasi
Mengidentifikasi bagian tubuh pasien yang dioperasi dengan memberikan
marker pada tubuh yang akan dioperasi
4. Transfer/ perpindahan di dalam rumah sakit :
Transfer dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Pasien yang ditransfer harus dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sebelum
dipindahkan.
Pada saat di ruangan yang dituju, pasien yang ditransfer diserahterimakan
kepada perawat yang mernerima pasien tersebut dan didokumentasikan di
dalam rekam medik disertai tanda tangan, nama perawat yang menerima,
waktu penerimaan
Rumah sakit melaksanakan proses untuk memberikan pelayanan asuhan
pasien yang berkelanjutan didalam rumah sakit dan koordinasi antar para
tenaga medis.
Bila ada indikasi, rumah sakit dapat membuat rencana kontinuitas pelayanan
yang diperlukan pasien sedini mungkin
6. Penundaan Pelayanan
Memperhatikan kebutuhan klinis pasien pada waktu menunggu atau
penundaan untuk pelayanan diagnostik dan pengobatan
Memberikan informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau
pengobatan
Memberi informasi alasan penundaan atau menunggu dan memberikan
informasi tentang alternatif yang tersedia sesuai dengan keperluan klinik
mereka.
Pasien baru yang membawa berkas pelayanan penunjang yang baru (hasil
lab dan radiologi pada hari yang sama saat pasien masuk RS) maka
dilakukan penundaan pemeriksaan penunjang
Pasien yang datang dengan kondisi sadar dan sudah diperiksa DPJP serta
dilakukan rencana asuhan seperti laboratorium/radiologi namun belum
dilakukan tiba-tiba pasien memburuk maka pemeriksaan laboratorium tetap
dikerjakan namun untuk pemeriksaan radiologi ditunda sampai kondisi stabil
dan layak untuk di transfer ke ruang radiologi untuk melakukan foto
Memperhatikan kebutuhan klinis pasien pada waktu menunggu atau
penundaan untuk pelayanan diagnostik dan pengobatan
Memberikan informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau
pengobatan
Memberi informasi alasan penundaan atau menunggu dan memberikan
informasi tentang alternatif yang tersedia sesuai dengan keperluan klinik
mereka.
Pasien baru yang membawa berkas pelayanan penunjang yang baru (hasil
lab dan radiologi pada hari yang sama saat pasien masuk RS) maka
dilakukan penundaan pemeriksaan penunjang
Pasien yang datang dengan kondisi sadar dan sudah diperiksa DPJP serta
dilakukan rencana asuhan seperti laboratorium/radiologi namun belum
dilakukan tiba-tiba pasien memburuk maka pemeriksaan laboratorium tetap
dikerjakan namun untuk pemeriksaan radiologi ditunda sampai kondisi stabil
dan layak untuk di transfer ke ruang radiologi untuk melakukan foto
7. Pemulangan pasien
a. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut, harus
menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan.
b. Keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan proses pemulangan yang
terbaik atau sesuai kebutuhan pasien.
c. Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan:
o Pemberian obat yang dikonsumsi sampai waktu pasien kontrol :
menginformasikan kepada pasien atau keluarga aturan pakai
o Gizi: menginformasikan kepada pasien dan keluarga mengenai
pantangan makanan serta diet makanan yang dilakukan pada pasien
sehubungan dengan penyakit yang diderita pasien tersebut
o Penyertaan surat kontrol pulang yang disertai dengan data pelayanan
penunjang (laboratorium/radiologi yang diduplikasikan) dan kelanjutan
pelayanan medis.
o Pasien yang pulang wajib kontrol sesuai jadwal yang ditentukan ke poli
yang dituju
o Pasien yang menderita penyakit metabolik / kardiovaskuler / neurologi
yang disertai penyakit mata / THT / gigi / perawatan luka maka pasien
diinformasikan untuk kontrol ke poli penyakit dalam, saraf , jantung serta
ke poli minor (THT / gigi / mata) yang berlum teratasi sepenuhnya
d. Identifikasi organisasi dan individu penyedia pelayanan kesehatan di
lingkungannya yang sangat berhubungan dengan pelayanan yang ada di
rumah sakit serta populasi pasien.
e. Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang.
f. Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.
g. Salinan resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis.
h. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi kesehatan perujuk.
i. Pasien yang diperbolehkan pulang apabila diijinkan pulang oleh DPJP dan
disertai bukti pembiayaan yang lunas di kasir RS
8. Transportasi
Transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan peraturan
yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan
Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien
Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, baik kontrak
maupun milik rumah sakit, dilengkapi dengan peralatan yang memadai
(tabung oksigen, monitor, masker, oksimetri dan alat emergensi), perbekalan
(berkas rujukan, laboratorium, radiologi) dan medikamentosa sesuai dengan
kebutuhan pasien yang dibawa.
24. Pemberian pelatihan secara berkala kepada seluruh staf RS baik staf fungsional,
administratif tentang penggunaan APAR (Alat Pemadam Kebakaran Ringan) serta
adanya pemberitahuan titik evakuasi kebakaran dengan melihat petunjuk arah pada
dinding ruangan