Kejang Demam Bab 1
Kejang Demam Bab 1
dengan
Ringan Sedang
DISUSUN OLEH :
PEMBIMBING :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga Laporan Kasus yang berjudul “Gastroenteritis Dengan
Dehidrasi Ringan-Sedang” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi
1. Diare atau Gastroenteritis adalah buang air besar ( BAB ) yang tidak
normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari
biasanya. Hippocrates mendefinisikan diare sebagai pengeluaran tinja
yang tidak normal dan cair. Di bagian Ilmu Kesehatan FKUI/RSCM, diare
diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang
encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Pada neonatus
dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar (BAB) sudah lebih dari 4
kali, sedangkan untuk bayi berumur 1 bulan dan anak bila frekuensi buang
air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tanpa darah atau lendir dalam tinja.
(FK UI. 1985)
2. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair, kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari
200 gr atau 200ml/24jam. Definisi lain memakai kriteria frekuensi, yaitu
buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari. Buang air besar encer
tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah. (Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
1. 2009)
2.2. Epidemiologi
6
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-
nya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit
Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 - 2010 terlihat
kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 angka kejadian penyakit
Diare adalah 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000
penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010
menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga
masih sering terjadi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan
dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang. Tahun 2009 terjadi
KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian
100 orang, sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan
dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang. (Buletin Departemen
Kesehatan RI. 2011)
2.3. Etiologi
7
Penyebab diare dapat di bagi dalam beberapa faktor :
1. Faktor infeksi
Infeksi bakteri; Vibrio, E.coli, Salmonela, Shigella, dsb.
Infeksi virus ; Enterovirus (virus echo, coxsakie), adeno virus,
rotavirus, dsb.
Infeksi parasit; cacing (ascariasis, trichuris)
Protozoa (Entamuba hystolitica, Giardia lambia)
Jamur (Kandida Albica)
2. Faktor malabsorbsi
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis. (FK UI. 1985)
2.4. Patofisiologi
1. Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga
terjadi pergeseran elektrolit dalam rongga usus untuk mengeluarkan
sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat adanya rangsangan tertentu ( misal: oleh toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam
rongga usus.
8
1. Masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh dan berkembang biak.
2. Oleh mikroorganisme dikeluarkan toxin
3. Akibat toxin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan
menimbulkan diare.
Patogenesa diare kronik
2.6. Diagnosis
9
- Apakah ada muntah
Laporan setempat mengenai kejadian luar biasa Kolera
Gejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi)
Tabel 1. Gejala Khas Diare Oleh Berbagai Penyebab:
Masa tunas 6 - 72 48 - 72
12 - 17 jam 24- 48 jam 6 - 72 jam 6 - 72 jam
jam jam
Panas ++ ++ ++ - ++ -
Mual &
Sering jarang sering - - sering
muntah
Tenesmus, Tenesmus, Tenesmus,
Nyeri perut Tenesmus + kram
kram kolik kram
Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya
5 - 7 hari > 7 hari 3 - 7 hari 2- 3 hari variasi 3 hari
sakit
Sifat tinja :
- Volume sedang sedikit sedikit banyak sedikit banyak
- Frekuensi 5-10 > 10 terus
sering sering sering
kali/hari kali/hari menerus
- Konsistensi cair Lembek lembek cair lembek cair
- kadang-
- Sering - + -
Lendir/darah kadang
- Bau amis
- +/- busuk + -
(khas)
- Warna seperti
kuning - merah - (-) merah- air
kehijauan
hijau hijau berwarna hijau cucian
beras
(World Gastroenterology Organisation, 2012)
2. Pemeriksaan fisik
a. Cari tanda-tanda dehidrasi
10
Table 2. Derajat Dehidrasi Pada Penderita Diare
11
Disamping itu perlu pula menentukan derajat dehidrasi ( ringan, sedang, berat)
dan menentukan penyakit penyerta komplikasi diare. (WHO. 2008)
2.7. Penatalaksanaan
(1) Rehidrasi.
12
(Buletin Departemen Kesehatan RI. 2011)
13
Tabel 3. Antibiotik
2.8. Komplikasi
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik.
3. Ketidakseimbangan elektrolit.
14
4. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase
karena kerusakan vili mukosa usus halus.
2.9. Prognosa
Prognosa baik
2.10. Pencegahan
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Diare atau Gastroenteritis adalah buang air besar ( BAB ) yang tidak
normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari
biasanya. Pada neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar
(BAB) sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur 1 bulan dan
anak bila frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tanpa darah
atau lendir dalam tinja.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Arvin B. K. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Vol. 2, Jakarta: EGC. 2010
3. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan
Anak Jilid 2. Jakarta: Infomedika Jakarta. 1985
17
LAPORAN KASUS
Status Pasien
I. Anamnese Pribadi
Nama : Amanda
Umur : 9 bulan
Agama : Protestan
Suku : Batak
Alamat : Jl. Maju Jaya GG. Sentosa No. 10 Kwala Bekala Medan
BB Masuk : 8 kg
PB Masuk : 72 cm
Perkawinan 1 1
RPT - -
18
Pendidikan Terakhir SMA SMA
III.Riwayat Kelahiran
Umur 7 bulan- sekarang : Sudah bisa duduk sendiri dan berjalan dengan
Bantuan
V. Anamneses Makanan
Umur 6 bulan - sekarang : ASI, Susu Formula, dan Bubur Saring (3x sehari)
19
(+) Hep B , tidak ingat berapa kali dan usia
(-) Campak
Ibu mengaku bahwa pasien sudah imunisasi lengkap sesuai umur pasien tetapi
tidak dapat mengingat jumlah dan umur pasien saat imunisasi.
Telaah :
20
RPT : (-)
RPO : Paracetamol
X. Pemeriksaan Fisik
1. Status Present
KU/KP/KG : Baik/Baik/Gizi Lebih
Sensorium : Apatis Anemia : (+)
Temperatur : 38,50C
Dyspnoe : (-)
Heart Rate : 148 x/menit
Sianosis : (-)
Respiratory Rate : 43 x/menit
Oedem : (-)
Tinggi Badan masuk : 72 cm
Ikterus : (-)
Berat Badan masuk : 8,4 kg
2. Status Lokalis
21
Inspeksi : Simetris fusiformis, retraksi (-)
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor dikedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler kedua lapangan paru, Ronki (-)
Heart rate = 148 x/i, reguler
Respiratory rate = 43 x/i, reguler
d. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, H/L tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+), Normal
e. Ekstremitas
Atas : Puls 148 x/i, regular, T/V cukup, akral hangat,
CRT< 3”,
Bawah : akral hangat, CRT< 3”
f. Genitalia : Perempuan, tidak terdapat kelainan
g. Anus : Normal, tidak ada kelainan
TANGGAL HASIL
Mantouxtest - -
Radiologi - -
Pungsi Lumbal - -
Glukosa adrandom:
74mg/dl
25 Februari 2014
Kimia Darah Na: 143 mmol/dl
K: 4,1 mmol/dl
Cl: 116 mmol/dl
EKG - -
22
Pungsi sumsum tulang - -
Mikrobiologi - -
CT Scan - -
Biopsy - -
EEG - -
Sceening perdarahan - -
WBC: 6000 uL
RBC: 4,23x106/uL
HCT: 30,3 %
23
MCV: 71,6 fL
MCH: 22,9 pg
MCHC: 32,0 dL
PLT: 241000uL
Ringkasan
1. Anamnesa
Diare (+)
Muntah (+)
Mual (+)
2. Pemeriksaan Fisik
Sensorium : Apatis
Temperatur : 37,80C
Heart Rate : 148 x/menit,reguler
Respiratory Rate : 43 x/menit,reguler
Tinggi Badan masuk : 72 cm
Berat Badan masuk : 8,4 kg
Status Lokalis
a. Kepala :UUB cekung
Mata : Rc +/+, pupil isokor,
conjungtiva palpebra inferior
pucat +/+
Mulut : Mukosa bibir kering
3. Laboratorium
18/1/2014
HGB: 9,7 gr/dl
HCT: 30,3 %
MCV: 71,6 fL
MCH: 22,9 pg
24
Kriteria Dehidrasi Ringan-Sedang Pada Pasien:
Gelisah, lekas
Kesadaran marah, rewel
Pernafasan 43 x/menit
UUB Cekung
Mulut Kering
Turgor < 3’
% kehilangan BB 5-10 %
Differensial Diagnosis :
25
d. Paracetamol 4 x 100 mg pulv. (kalau
demam)
e. Diet bubur saring 800 kkal + 16 gr protein
Usul : Cek pH, elektrolit, KGD post rehidrasi
26
TANGGAL/ 26 Februari 27 Februari 28 Februari 01 Maret 02 Maret
HARI/ 2014 2014 2014 2014 2014
RAWATAN
Keluhan Demam (+), Demam(+), Demam(-),
Mencret (+), Mencret (+), Mencret (+),
Muntah (+), Mual (-), Mual (-),
Mual (+), Muntah (-), Muntah (-),
Kejang (+) Kejang (-) Kejang (-)
KU/KP/KG Sedang/sedang/Gizi Lebih Baik/sedang/Gizi Lebih
Sensorium Compos mentis
Frek.nadi 142 x/i 130 x/i 138 x/i 130 x/i 127 x/i
Frek.nafas 44 x/i 35 x/i 40 x/i 33 x/i 32 x/i
0 0 0 0
Temperature 38,2 C 37,8 C 38 C 37,8 C 37,3 0C
BB 8,4kg 8,4 kg 8,4 Kg 8,4 kg 8,4 kg
STATUS LOKALISATA
Mata Rc +/+, pupil
isokor, Rc +/+, pupil isokor, konjungtiva palpebra inferior pucat -/-
konjungtiva
palpebra
inferior pucat
+
/+
Telinga Dalam Batas Normal
Hidung Dalam Batas Normal
Mulut Dalam Batas Normal
Leher Pembesaran KGB (-)
THORAX
Inspeksi Simetris Fusiformis, retraksi (-)
Palpasi SF Ka=Ki
Perkusi Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi SP = SP = SP = SP = SP =
vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler
HR : 142 x/i HR : 130 x/i HR : 138 x/i HR : 130 x/i HR : 127 x/i
reguler, reguler, reguler, reguler, reguler,
desah (-) desah (-) desah (-) desah (-) desah (-)
RR : 50 x/i, RR : 35 x/i, RR : 40 x/i, RR : 33 x/i, RR : 32 x/i,
reguler, reguler, reguler, reguler, reguler,
ronkhi (-) ronkhi (-) ronkhi (-) ronkhi (-) ronkhi (-)
ABDOMEN
Inspeksi Simetris
Palpasi Soepel, H/L tidak teraba Soepel, H/L tidak teraba
Perkusi Timpani
Auskultasi Peristaltik (+) normal
Ekstr. Atas pulse 142 x/i, pulse 130 pulse 138 x/i, pulse 130 pulse 127 x/i,
reguler, T/V x/i, reguler, reguler, T/V x/i, reguler, T/V
27
T
cukup, akral /V cukup, cukup, akral reguler, T/V cukup, akral
hangat, CRT akral hangat, CRT cukup, hangat, CRT
< 3” hangat, < 3” akral < 3”
CRT < 3” hangat,
CRT < 3”
Ekstr. Bawah Akral hangat, CRT <3”
Genitalia Perempuan, tidak ada kelainan
Pem.Darah (19.44)
Lengkap WBC:6000 uL
RBC:4,23x106/
uL
HGB:9,7 gr/dl
HCT:30,3 %
MCV:71,6 fL
MCH:22,9 pg
MCHC:32,0
dL
PLT:241000uL
Kimia Darah (19.44)
Glukosa adran-
dom: 74mg/dl
Na: 143
mmol/dl
K: 4,1 mmol/dl
Cl: 116 mmol/dl
Laboratori- (10.40)
um Feses Warna:
kuning
Konsistensi
: lembek
Lendir (-)
Darah (-)
Amuba (-)
Kista (-)
Telur (-)
Telur
Ascariasis
(-)
Telur
Oxyuris (-)
Telur
Trichiuris
(-)
Diagnosa Gastroenteritis dengan Dehidrasi Ringan-Sedang + KDS
TERAPY
IVFD D5%
NaCl 0,225%
35cc/kgBB=7
28
40 gtt/i micro
Metronidazol
90 mg 3 x 1
pulv.
B complex ½
tab 3x1 pulv.
Zinc 1 x 20mg
Paracetamol 4
x 100mg pulv.
Stesolid supp.
5 mg
Phenobarbital
2 x 40mg
Diet bubur
saring 800kkal
+ 16 gr
protein
29