untuk mengumpulkan data numerik yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan atau
Penelitian Kuantitatif
1. Penelitian Eksperimen
a. Eksperimen murni
- Harus menggunakan proses acak seperti pelantunan koin dalam menetapkan
subyek penelitian yang akan diberikan perlakuan.
o Setiap subyek memiliki peluang yang sama dan bebas untuk dimasukkan
dalam kelompok yang akan diberikan perlakuan ataupun kelompok yang
tidak diberikan perlakuan.
o Penetapan anggota kelompok tersebut tidak berdasarkan keputusan pribadi
peneliti serta tidak berdasarkan karakteristik subyek tersebut.
b. Kuasi-eksperimen
- Peneliti menggunakan kelompok subyek yang sudah terbentuk dalam menetapkan
subyek ke dalam kelompok yang akan diberikan perlakuan.
o Seperti pada contoh di atas, peneliti menggunakan kelas yang sudah
terbentuk dalam menetapkan subyek ke dalam kelompok yang akan
diberikan perlakuan dan yang tidak diberikan perlakuan.
2. Penelitian Non-Eksperimen
b. Penelitian korelasional
- Mengumpulkan data dari sampel terkait dengan dua variabel atau lebih dan meneliti
jika variabel-variabel tersebut saling berhubungan (berkorelasi).
- Korelasi bermakna sejauh mana dua variabel bervariasi dalam arah yang
bersamaan (korelasi positif) atau arah berawanan (korelasi negatif).
- Tingkat korelasi dilambangkan dengan suatu indeks bilangan yang disebut koefisien
korelasi.
- Contoh:
o Penelitian tentang hubungan antara kualitas tulisan mahasiswa baru dengan
prestasi akademiknya di tahun pertama.
o Hubungan antara nilai ujian bahasa dengan nilai mata pelajaran bahasa
asing di sekolah.
Suatu penelitian menelaah perbedaan nilai ujian Bahasa Inggris antara mahasiswa tahun
pertama yang diajarkan dengan dua metode berbeda.
1. (a) Apakah variabel bebas dalam penelitian tersebut?
(b) Apakah variabel terikat dalam penelitian tersebut?
(c) Yang manakah yang bukan merupakan suatu variabel?
2. Apa yang perlu dilakukan oleh peneliti agar penelitian tersebut dapat disebut
sebagai penelitian eksperimen murni?
- Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami suatu fenomena dengan berfokus pada
gambaran keseluruhan, tanpa membagi-baginya menjadi beberapa variabel.
- Tujuannya adalah gambaran keseluruhan dan pemahaman mendalam, bukan pada
analisis data numeriknya.
- Contoh:
o para ahli ilmu sosial telah lama melakukan observasi bahwa perbedaan latar
belakang pendidikan saja tidak mempengaruhi kesulitan belajar mahasiswa yang
berasal dari daerah terpencil yang kuliah di universitas yang terletak pusat kota.
Pertanyaan penelitian yang dapat diajukan adalah: “bagaimanakah persepsi
siswa yang berasal dari daerah terpencil mengenai pengalaman akademiknya di
universitas yang terletak di pusat kota?”
o Penelitian dapat difokuskan pada beberapa mahasiswa yang berasal dari daerah
terpencil dan meneliti mereka secara mendetail melalui observasi dan interview
mendalam.
- Terdapat begitu banyak jenis penelitian kualiltatif. Diantara jenis pendekatan penelitian
yang paling sering digunakan adalah: penelitian interpretatif dasar (basic interpretative
study), studi kasus (case study), analisis isi atau dokumen, etnografi, grounded theory,
penelitian historis, penelitian naratif, dan penelitian fenomenologi.
Tabel 2.2. Jenis-jenis penelitian kualitatif
Jenis Pertanyaan Utama
Basic interpretative Bagaimanakah persepsi partisipan terhadap kejadian, proses, dan
aktifitas
Case study Bagaimanakah karakteristik seseorang, suatu organisasi, atau suatu
grup?
Analisis dokumen Apa yang dapat dipelajari tentang fenomena ini dengan meneliti
dokumen tertentu?
Etnografi Bagaimanakah budaya dan perspektif kelompok masyarakat ini dalam
setting alaminya?
Grounded theory Teori apa yang dapat diturunkan secara induktif tentang suatu
fenomena dari data yang dikumpulkan dalam suatu setting tertentu?
Penelitian historis Pengetahuan atau kesimpulan apa yang dapat dicapai tentang
kejadian masa lalu ini?
Penelitian naratif Pengetahuan dan pemahaman apa tentang suatu permasalahan yang
muncul dari meneliti kisah hidup?
Penelitian fenomenologi Apa makna pengalaman ini bagi orang-orang yang mengalaminya?
4. Etnografi
- Merupakan suatu penelitian mendalam terhadap perilaku yang terjadi secara
natural didalam suatu budaya atau kelompok sosial.
- Meneliti tingkah laku kelompok tersebut sebagaimana terjadi secara alami tanpa
melakukan simulasi.
- Memerlukan beragam prosedur pengumpulan data, seperti observasi yang lama
terhadap setting, interview terhadap anggota kelompok budaya, dan meneliti
dokumen dan artefak.
- Data diinterpretasi dalam konteks situasi dimana data dikumpulkan
- Dalam bidang pendidikan, penelitian etnografi digunakan misalnya untuk
mempelajari bagaiman perbedaan pengalaman pendidikan di sekolah-sekolah
pedalaman dengan di sekolah-sekolah perkotaan.
5. Grounded Theory
- Dirancang untuk mengembangkan teori tentang fenomena sosial berdasarkan data
lapangan yang dikumpulkan dalam suatu penelitian
- Pengalaman yang diperoleh dengan data tersebut memberikan pengetahuan,
hipotesis, dan pertanyaan-pertanyaan, yang dilanjutkan oleh peneliti dengan
mengumpulkan data lebih jauh.
- Dengan melakukan analisis induktif terhadap data, peneliti membangun konsep.
kemudian membentuk suatu teori dengan mengajukan hubungan yang mungkin
diantara konsep-konsep tersebut. Karena itu, teori dikatakan tertanam (grounded)
di dalam data.
- Contoh:
o Peneliti yang tertarik tentang program inklusi di sekolah dasar dapat
mengobservasi sejumlah kelas dan melakukan interview dengan guru dan
siswa. Analisis data dapat menghasilkan suatu teori tentang program inklusi
di sekolah dasar.
6. Penelitian Historis
- Menganalisis dokumen dan artefak dan/atau melakukan interview dengan saksi
mata untuk memperoleh pengetahuan tentang kejadian-kejadian di masa lalu.
- Suksesnya penelitian historis tergantung pada keakuratan dan kelengkapan sumber
materi.
- Peneliti harus memastikan keaslian dokumen yang digunakan serta validitas isinya.
- Contoh dalam bidang pendidikan:
o Untuk melihat tren dalam pendidikan taman kanak-kanak di suati kabupaten
tertentu dari sejak pertama sekolah-sekolah tersebut ada hingga saat ini.
o Untuk meneliti metode yang digunakan dalam mengajarkan membaca di
masa lalu, dll.
7. Penelitian Naratif
- Menelaah kisah yang diceritkan oleh seseorang tentang kehidupan mereka dan
kemudian menyusun suatu analisis naratif dari kisah-kisah tersebut.
- Peneliti dan orang-orang yang bercerita tersebut memiliki pendapat yang sama
dalam menentukan makna yang dihubungkan dengan dengan pengalaman tersebut.
- Contoh:
o Meneliti refleksi guru atau jalan yang ditempuh oleh guru dalam mengajar
8. Penelitian Fenomenologi
- Dimulai dengan asumsi bahwa berbagai realita terjadi berdasar pada perspektif
seseorang. Sehingga, suatu pengalaman akan memiliki makna yang berbeda bagi
masing-masing orang.
- Peneliti menelaah pemikiran dan perasaan subyek penelitian melalui interview tak-
terstruktur untuk memperoleh inti dari pengalaman seseorang.
- Contoh pertanyaan penelitian:
o Bagaimana hubungan antara seorang guru pemula dengan mentornya?
o Bagaimana arti pengalaman bagi seorang guru pemula?
Langkah-langkah penelitian
Menentukan permasalahan
Merancang
Menginterpretasi penelitian
data
Menganalisis Mengumpulkan
data data
1. Pertanyaan teoritis
1. Pertanyaan praktis
1. Construct (Konstruk)
a. Definisi konstitutif
- Merupakan definisi formal, yaitu suatu istilah didefinisikan dengan menggunakan
istilah lainnya.
- Merupakan definisi yang ada dalam kamus.
- Contoh:
o Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kemampua untuk berpikir secara
abstrak atau suatu kapasitas untuk memperoleh pengetahuan
- Jenis definisi ini terlalu abstrak untuk tujuan penelitian, sehingga peneliti perlu
mendefinisikan suatu konstruk yang membuat pembaca mengetahui secara tepat
apa yang dimaksud dengan istilah tersebut serta peneliti lain dapat mengukur
konstruk tersebut dan men] penelitian yang dilakukan.
b. Definisi operasional
- Memberikan makna bagi suatu konstruk dengan menetapkan operasi yang harus
dilakukan oleh peneliti untuk mengukur atau memanipulasi konstruk tersebut.
- Dari beragam definisi operasional yang mungkin, biasanya peneliti memilih definisi
operasional yang paling baik dalam merepresentasikan pendekatan mereka
terhadap permasalahan yang diteliti
- Pastinya, definisi operasional suatu konsep tidak mencakup seluruh makna ilmiah
konsep tersebut, tetapi sangat spesifik karena tujuannya adalah untuk membatasi
suatu istilah agar pembaca paham bagaimana penggunaan istilah tersebut dalam
penelitian.
- Definsi operasional dapat menjembatani antara sesuatu yang teoritis ke sesuatu
yang dapat diamati.
- Definisi operasional penting dalam penelitian karena memungkinkan peneliti untuk
mengukur konstruk abstrak, sehingga penelitian dapat dilakukan.
- Contoh: seorang peneliti menyatakan “Dalam penelitian ini, kecerdasan
didefinisikan sebagai skor siswa dalam tes “Wechsler Intelligence Scale for
Children.”
- Sehingga pada praktiknya, penelitian tentang hubungan antara konstruk kreatifitas
dan konstruk kecerdasan sebenarnya adalah menghubungkan antara skor dalam
tes kecerdasan dengan skor dalam tes kreatifitas.
2. Variabel
- Merupakan suatu konstruk atau karakteristik yang dapat memiliki nilai atau skor
yang berbeda-beda.
- Contoh:
o variabel tinggi badan dapat bernilai beragam antar individu.
o Kelas sosial, jenis kelamin, kecerdasan, skor ujian membaca, dll.
3. Konstanta
- Lawan dari variabel adalah konstanta, merupakan suatu nilai tertentu dalam suatu
penelitian
- Jika subyek penelitian adalah siswa kelas enam, maka kelas merupakan suatu
konstanta
- Contoh: suatu penelitian membandingkan sikap terhadap sekolah siswi SMA yang
merencanakan karir profesional dengan siswi yang tidak merencanakan akan
memiliki karir profesional. Maka siswi SMA merupakan suatu konstanta; variabel
bebasnya adalah rencana karir profesional; sedangkan variabel terikat adalah sikap
Latihan 2
1. Dalam suatu penelitian yang dirancang untuk menentukan efek dari jumlah kekurangan
jam tidur terhadap daya belajar suku kata acak, identifikasikan:
a. Variabel bebas,
b. Variabel terikat.
3. “Prestasi matematika akan diukur dengan skor yang diperoleh dalam subtes ‘Iowa Tests
of Educational Development’.” Pernyataan tersebut merupakan contoh dari:
a. Hipotesis
b. Prinsip teoritis
c. Konstruk yang didefinisikan secara konstitutif
d. Konstruk yang didefinisikan secara operasional
4. Metode penelitian yang manakah (eksperimen, ex post facto, atau survei) yang paling
efektif menjawab masing-masing pertanyaan berikut?
a. Apakah anak yang sarapan mendapat nilai yang lebih bagus di sekolah?
b. Apakah satu unit gizi yang tepat akan mengubah kebiasaan sarapan anak-anak?
c. Berapa banyak anak disekolah yang melaporkan bahwa mereka tidak sarapan di
rumah?
d. Apakah program sarapan gratis di sekolah memberikan efek terhadap prestasi
siswa?
6. Metodologi penelitian apakah yang menurutmu paling sesuai untuk meneliti setiap
pertanyaan penelitian berikut?
a. Bagaimanakah para orangtua menerapkan home-schooling?
b. Apakah pembelajaran kolaboratif meningkatkan prestasi di kampus?
c. Bagaimanakah efek intervensi berbasis-strategi terhadap pemahaman membaca
orang dewasa yang kurang mampu?
d. Bagaimanakah perbandingan perhatian antara guru pemula dengan guru
berpengalaman di suatu sekolah?
e. Bagaimanakah hubungan antara latar belakang pendidikan strata satu (bidang
pendidikan versus ilmu sosial budaya) dengan ukuran kompetensi tertentu di kelas?
f. Bagaimanakah reformasi pendidikan di sekolah menengah pertama membawa
pengembangan di sekolah menengah atas?
g. Bagaimanakah pengaruh komposisi keluarga terhadap kepatuhan anak terhadap
aturan siswa?
h. Jenis pendidikan apa yang diterima oleh siswa di suatu sekolah yang didanai oleh
lembaga keagamaan?
i. Sejauh mana penggunaan obat-obat terlarang di kalangan siswa di sekolah
pedesaan?