Anda di halaman 1dari 14

II.

PENDEKATAN PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Tujuan pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:


1. Mengidentifikasi metodologi penelitian yang umumnya digunakan dalam penelitian
pendidikan
2. Mendeskripsikan perbedaan utama antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif
3. Menyebutkan jenis-jenis penelitian khusus yang tergolong dalam kategori penelitian
kuantitatif dan kualitatif yang luas
4. Mengidentifikasi metodologi penelitian yang digunakan dalam contoh-contoh penelitian
kuantitatif dan kualitatif
5. Menyebutkan langkah-langkah dalam proses penelitian pendidikan
6. Menjelaskan istilah-istilah konsep, konstruk, dan variabel
7. Membedakan antara jenis-jenis variabel: kategori versus kontinu dan bebas versus
terikat
8. Membedakan antara definisi konstitutif dan operasional dan menjelaskan pentingnya
definisi operasional dalam penelitian

Penelitian kuantitatif VS. penelitian kualitatif

Penelitian kuantitatif menggunakan pengukuran objektif dengan suatu setting terkontrol

untuk mengumpulkan data numerik yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan atau

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penelitian kualitatif menggunakan bentuk-bentuk penelitian yang berbeda yang berfokus


untuk memahami fenomena sosial dari perspektif orang yang terlibat dalam fenomena
tersebut dengan setting yang alami. Penelitian ini tidak dimulai dari hipotesis formal, namun
dapat menghasilkan hipotesis setelah penelitian dilakukan.
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Kuantitatif Kualitatif
Tujuan Untuk meneliti hubungan; sebab dan Untuk menelaah suatu fenomena apa
akibat adanya, dalam detil yang banyak
Desain Dikembangkan sebelum penelitian Fleksibel, berkembang seiring
penelitian
Pendekatan Deduktif; menguji teori Induktif; dapat mengembangkan teori
Alat Menggunakan instrumen yang telah lebih Peneliti merupakan alat
dahulu dipililh pengumpulan data yang utama
Sampel Menggunakan sampel besar Menggunakan sampel kecil
Analisis Analisis statistik terhadap data numerik Deskripsi naratif dan interpretasi

Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi penelitian eksperimen dan non-


eksperimen

1. Penelitian Eksperimen

- Meneliti variabel-variabel yang merupakan karakteristik dari sekelompok orang atau


benda. Nilai variabel-variabel tersebut berbeda antar orang atau benda.
- Meneliti pengaruh manipulasi sistematis yang dilakukan pada suatu variabel
terhadap variabel lainnya.
o Variabel yang dimanipulasi atau diberikan perlakuan disebut variabel
bebas.
o Variabel yang diobservasi dan diukur disebut variabel terikat
o Contoh: seorang peneliti di universitas ingin menginvestigasi pengaruh
feedback online secara langsung setelah ujian yang diberikan pada
mahasiswa. Dengan menggunakan dua kelas mata kuliah ekonomi yang
diajarkan oleh dosen yang sama, peneliti memilih secara acak salah satu
kelas untuk menerima feedback online langsung setelah tes, sementara satu
kelas lagi menerima feedback pada pertemuan berikutnya (variabel bebas).
Peneliti membandingkan nilai ujian final dari kedua kelas serta total nilai
akhir pada mata kuliah tersebut (variabel terikat). Jika nilai ujian dan nilai
akhir lebih tinggi pada kelas yang mendapatkan feedback online, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa feedback online (perlakuan atau
variabel bebas) memiliki kontribusi terhadap tingginya hasil belajar
dibandingkan dengan feedback yang diberikan di kelas.
- Pada penelitian eksperimen, peneliti mengontrol semua variabel lain yang mungkin
dapat mempengaruhi variabel terikat.
o Pada contoh di atas, peneliti berusaha memastikan bahwa kedua grup
(kelas) memiliki pengajar yanag sama; kedua kelas berlangsung pada waktu
yang sama di hari yang berbeda; catatan kuliah, bahan bacaan dan ujian
sama pada kedua kelas. Selain itu peneliti juga menguji tingkat kemampuan
dan latar belakang mahasiswa di kedua kelas untuk memastikan bahwa satu
kelas tidak lebih unggul atau lebih baik persiapannya dibanding kelas yang
lain.

a. Eksperimen murni
- Harus menggunakan proses acak seperti pelantunan koin dalam menetapkan
subyek penelitian yang akan diberikan perlakuan.
o Setiap subyek memiliki peluang yang sama dan bebas untuk dimasukkan
dalam kelompok yang akan diberikan perlakuan ataupun kelompok yang
tidak diberikan perlakuan.
o Penetapan anggota kelompok tersebut tidak berdasarkan keputusan pribadi
peneliti serta tidak berdasarkan karakteristik subyek tersebut.

b. Kuasi-eksperimen
- Peneliti menggunakan kelompok subyek yang sudah terbentuk dalam menetapkan
subyek ke dalam kelompok yang akan diberikan perlakuan.
o Seperti pada contoh di atas, peneliti menggunakan kelas yang sudah
terbentuk dalam menetapkan subyek ke dalam kelompok yang akan
diberikan perlakuan dan yang tidak diberikan perlakuan.

2. Penelitian Non-Eksperimen

- Dalam penelitian kuantitatif non-eksperimen, peneliti mengidentifikasi variabel-


variabel ataupun mencari hubungan antara variabel-variabel tersebut tanpa
melakukan manipulasi.
- Secara umum bentuk penelitian non-eksperimen meliputi penelitian ex post facto
dan korelasional yang meneliti hubungan antar variabel, serta penelitian survey.
- Penelitian ex post facto dan korelasional sama-sama meneliti tentang hubungan
antar variabel. Perbedaanya:
o Penelitian ex post facto: sampel penelitian dikategorikan ke dalam dua grup
atau lebih dalam satu variabel dan kemudian dibandingkan dengan variabel
lain.
o Penelitian korelasional meneliti satu grup sampel yang diukur pada dua
variabel kontinu atau lebih.

a. Penelitian Ex post facto


- Mirip dengan penelitian eksperimen, tetapi peneliti tidak melakukan manipulasi
terhadap variabel bebas
- Peneliti hanya membandingkan beberapa grup yang berbeda dalam hal variabel
bebasnya untuk menentukan adanya hubungan dengan variabel terikat
- Variabel yang digunakan merupakan variabel kategori, yang berbeda dalam hal
jenisnya, bukan jumlahnya.
- Contoh permasalahannya adalah: apakah efek kerja sambilan (paruh-waktu)
terhadap prestasi akademik siswa SMA?”
o Peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap kehidupan siswa SMA dengan
meminta sebagian siswa untuk bekerja sambilan dan sebagian lainnya tidak
bekerja sambilan
o Namun peneliti akan mengidentifikasi siswa yang memang memiliki
pekerjaan sambilan dan kemudian membandingkan prestasi mereka
dengan siswa yang tidak bekerja.
- Interpretasi terhadap hasil penelitian ex post facto perlu dilakukan dengan hati-hati
karena peneliti tidak mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi
variabel yang diukur.
- Hasil penelitian ini dapat menggambarkan hubungan, tapi tidak dapat menampilkan
hubungan sebab-akibat antar variabel yang diteliti.

b. Penelitian korelasional
- Mengumpulkan data dari sampel terkait dengan dua variabel atau lebih dan meneliti
jika variabel-variabel tersebut saling berhubungan (berkorelasi).
- Korelasi bermakna sejauh mana dua variabel bervariasi dalam arah yang
bersamaan (korelasi positif) atau arah berawanan (korelasi negatif).
- Tingkat korelasi dilambangkan dengan suatu indeks bilangan yang disebut koefisien
korelasi.
- Contoh:
o Penelitian tentang hubungan antara kualitas tulisan mahasiswa baru dengan
prestasi akademiknya di tahun pertama.
o Hubungan antara nilai ujian bahasa dengan nilai mata pelajaran bahasa
asing di sekolah.

c. Penelitian survey atau penelitian deskriptif


- Menggunakan instrumen seperti kuesioner dan interview dalam mengumpulkan
data dari kelompok sampel
- Peneliti merangkum karakteristik kelompok-kelompok yang berbeda atau mengukur
sikap dan opini mereka terhadap suatu permasalahan.
- Contoh:
o Meneliti sekelompok orangtua siswa untuk mengetahui jenis program
pendidikan seks yang menurut mereka harus disediakan di sekolah
menengah.
o Survey yang dilakukan terhadap guru tentang persepsi mereka tentang
anak-anak istimewa di sekolah, dll.
Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif

Gambar 1. Jenis-jenis penelitian kuantitatif dalam bidang pendidikan


Latihan 2.1:

Suatu penelitian menelaah perbedaan nilai ujian Bahasa Inggris antara mahasiswa tahun
pertama yang diajarkan dengan dua metode berbeda.
1. (a) Apakah variabel bebas dalam penelitian tersebut?
(b) Apakah variabel terikat dalam penelitian tersebut?
(c) Yang manakah yang bukan merupakan suatu variabel?

2. Apa yang perlu dilakukan oleh peneliti agar penelitian tersebut dapat disebut
sebagai penelitian eksperimen murni?

3. Termasuk dalam klasifikasi penelitian yang manakah jika seluruh mahasiswa


dalam kelas ditetapkan sebagai anggota kelompok yang akan mendapatkan
metode pembelajaran A atau B?

4. Termasuk dalam klasifikasi penelitian yang manakah jika penelitian ini


membandingkan nilai ujian Bahasa Inggris mahasiswa yang telah diajarkan dengan
menggunakan metode pembelajaran A dengan nilai ujian Bahasa Inggris
mahasiswa yang telah diajarkan dengan metode pembelajaran B?
Penelitian Kualitatif

- Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami suatu fenomena dengan berfokus pada
gambaran keseluruhan, tanpa membagi-baginya menjadi beberapa variabel.
- Tujuannya adalah gambaran keseluruhan dan pemahaman mendalam, bukan pada
analisis data numeriknya.
- Contoh:
o para ahli ilmu sosial telah lama melakukan observasi bahwa perbedaan latar
belakang pendidikan saja tidak mempengaruhi kesulitan belajar mahasiswa yang
berasal dari daerah terpencil yang kuliah di universitas yang terletak pusat kota.
Pertanyaan penelitian yang dapat diajukan adalah: “bagaimanakah persepsi
siswa yang berasal dari daerah terpencil mengenai pengalaman akademiknya di
universitas yang terletak di pusat kota?”
o Penelitian dapat difokuskan pada beberapa mahasiswa yang berasal dari daerah
terpencil dan meneliti mereka secara mendetail melalui observasi dan interview
mendalam.
- Terdapat begitu banyak jenis penelitian kualiltatif. Diantara jenis pendekatan penelitian
yang paling sering digunakan adalah: penelitian interpretatif dasar (basic interpretative
study), studi kasus (case study), analisis isi atau dokumen, etnografi, grounded theory,
penelitian historis, penelitian naratif, dan penelitian fenomenologi.
Tabel 2.2. Jenis-jenis penelitian kualitatif
Jenis Pertanyaan Utama
Basic interpretative Bagaimanakah persepsi partisipan terhadap kejadian, proses, dan
aktifitas
Case study Bagaimanakah karakteristik seseorang, suatu organisasi, atau suatu
grup?
Analisis dokumen Apa yang dapat dipelajari tentang fenomena ini dengan meneliti
dokumen tertentu?
Etnografi Bagaimanakah budaya dan perspektif kelompok masyarakat ini dalam
setting alaminya?
Grounded theory Teori apa yang dapat diturunkan secara induktif tentang suatu
fenomena dari data yang dikumpulkan dalam suatu setting tertentu?
Penelitian historis Pengetahuan atau kesimpulan apa yang dapat dicapai tentang
kejadian masa lalu ini?
Penelitian naratif Pengetahuan dan pemahaman apa tentang suatu permasalahan yang
muncul dari meneliti kisah hidup?
Penelitian fenomenologi Apa makna pengalaman ini bagi orang-orang yang mengalaminya?

1. Basic Interpretative Studies (Penelitian interpretatif dasar)


- Memberikan laporan deskriptif yang ditujukan untuk memahami suatu fenomena
dengan menggunakan data yang mungkin dikumpulkan dengan beragam cara,
seperti interview, observasi, dan review dokumen
- Tujuannya adalah untuk memahami kehidupan atau pengalaman seseroang
- Merupakan penelitian kualitatif yang paling sederhana dan paling umum
- Contoh:
o Mendeskripsikan bagaimana persepsi guru tentang peran mereka dalam
memilih kurikulum

2. Case Study (studi kasus)


- Merupakan satu jenis penelitian etnografi yang berfokus pada satu unit tunggal,
misalnya satu individu, satu grup, satu organisasi, atau satu program tertentu.
- Tujuannya untuk memperoleh deskripsi mendetil dan memahami entitas (sang
“kasus”).
- Case study dapat menghasilkan data yang dapat memungkinkan dilakukan
generalisasi untuk teori.
- Menggunakan metode pengumpulan data yang beragam seperti interview,
observasi, dan dokumen.
- Contoh:
o Meneliti sebuah sekolah di suatu kota dimana siswa-siswanya memperoleh
nilai tinggi dalam ujian nasional.

3. Analisis Isi atau Analisis Dokumen


- Fokus pada analisis dan interpretasi terhadap material yang dicatat untuk
mempelajari tingkah laku manusia.
- Material dapat berupa catatan publik, buku teks, surat, film, tape, diari, tema,
laporan, atau dokukmen lainnya.
- Biasanya dimulai dengan suatu pertanyaan yang diyakini oleh peneliti akan dapat
dijawab dengan baik dengan meneliti dokumen.
- Contoh:
o Bagaimanakah situasi pekerjaan bagi guru wanita yang sudah menikah di
awal abad ke 20?
o Analisis isi adakalanya berbentuk kuantitatif, misalnya penelitian tentang
buku pelajaran sains sekolah menengah untuk mengetahui cakupan yang
diberikan terhadap prestasi para ilmuan minoritas.

4. Etnografi
- Merupakan suatu penelitian mendalam terhadap perilaku yang terjadi secara
natural didalam suatu budaya atau kelompok sosial.
- Meneliti tingkah laku kelompok tersebut sebagaimana terjadi secara alami tanpa
melakukan simulasi.
- Memerlukan beragam prosedur pengumpulan data, seperti observasi yang lama
terhadap setting, interview terhadap anggota kelompok budaya, dan meneliti
dokumen dan artefak.
- Data diinterpretasi dalam konteks situasi dimana data dikumpulkan
- Dalam bidang pendidikan, penelitian etnografi digunakan misalnya untuk
mempelajari bagaiman perbedaan pengalaman pendidikan di sekolah-sekolah
pedalaman dengan di sekolah-sekolah perkotaan.

5. Grounded Theory
- Dirancang untuk mengembangkan teori tentang fenomena sosial berdasarkan data
lapangan yang dikumpulkan dalam suatu penelitian
- Pengalaman yang diperoleh dengan data tersebut memberikan pengetahuan,
hipotesis, dan pertanyaan-pertanyaan, yang dilanjutkan oleh peneliti dengan
mengumpulkan data lebih jauh.
- Dengan melakukan analisis induktif terhadap data, peneliti membangun konsep.
kemudian membentuk suatu teori dengan mengajukan hubungan yang mungkin
diantara konsep-konsep tersebut. Karena itu, teori dikatakan tertanam (grounded)
di dalam data.
- Contoh:
o Peneliti yang tertarik tentang program inklusi di sekolah dasar dapat
mengobservasi sejumlah kelas dan melakukan interview dengan guru dan
siswa. Analisis data dapat menghasilkan suatu teori tentang program inklusi
di sekolah dasar.

6. Penelitian Historis
- Menganalisis dokumen dan artefak dan/atau melakukan interview dengan saksi
mata untuk memperoleh pengetahuan tentang kejadian-kejadian di masa lalu.
- Suksesnya penelitian historis tergantung pada keakuratan dan kelengkapan sumber
materi.
- Peneliti harus memastikan keaslian dokumen yang digunakan serta validitas isinya.
- Contoh dalam bidang pendidikan:
o Untuk melihat tren dalam pendidikan taman kanak-kanak di suati kabupaten
tertentu dari sejak pertama sekolah-sekolah tersebut ada hingga saat ini.
o Untuk meneliti metode yang digunakan dalam mengajarkan membaca di
masa lalu, dll.

7. Penelitian Naratif
- Menelaah kisah yang diceritkan oleh seseorang tentang kehidupan mereka dan
kemudian menyusun suatu analisis naratif dari kisah-kisah tersebut.
- Peneliti dan orang-orang yang bercerita tersebut memiliki pendapat yang sama
dalam menentukan makna yang dihubungkan dengan dengan pengalaman tersebut.
- Contoh:
o Meneliti refleksi guru atau jalan yang ditempuh oleh guru dalam mengajar

8. Penelitian Fenomenologi
- Dimulai dengan asumsi bahwa berbagai realita terjadi berdasar pada perspektif
seseorang. Sehingga, suatu pengalaman akan memiliki makna yang berbeda bagi
masing-masing orang.
- Peneliti menelaah pemikiran dan perasaan subyek penelitian melalui interview tak-
terstruktur untuk memperoleh inti dari pengalaman seseorang.
- Contoh pertanyaan penelitian:
o Bagaimana hubungan antara seorang guru pemula dengan mentornya?
o Bagaimana arti pengalaman bagi seorang guru pemula?

Persamaan antara Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif

Terdapat empat kesamaan mendasar dalam semua pendekatan penelitian di


bidang pendidikan:
1. Penelitian empiris bertujuan untuk menciptakan pengetahuan baru
2. Penelitian menciptakan pengetahuan dengan mengamati fenomena
3. Semua unsur yang diamati (seperti sikap, motivasi, dan pembelajaran) hanya
dapat disimpulkan dari observasi terhadap apa yang orang lakukan atau
katakan dalam suatu setting.
4. Semua peneliti memperhatikan kemungkinan generalisasi; yaitu, mereka
berkeinginan untuk menemukan kebermaknaan hasil penelitian dalam situasi
yang lain diluar lingkup penelitian.

Langkah-langkah penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan, baik kuantitatif maupun kualitatif, meliputi


sejumlah aktifitas. Aktifitas-aktifitas tersebut disebut sebagai langkah-langkah penelitian,
yang bisa dirangkumkan sebagai berikut:
1. Menentukan permasalahan
- Langkah pertama adalah memilih permasalahan yang ingin diteliti
- Penelitian kuantitatif biasanya menyatakan permasalahan dalam bentuk suatu
pertanyaan spesifik tentang hubungan antar variabel
o Contoh: “apakah anak yang diajari membaca melalui pendekatan whole-
language memiliki nilai yang lebih tinggi dalam ujian membaca dibandingkan
dengan anak yang diajari membaca dengan melalui phonics?”
- Penelitian kualitatif dimulai dengan sebuah topik umum. Permasalahan dapat
dinyatakan dengan menggunakan “mengapa” atau “bagaimana”
o Contoh: “bagaimana guru kelas sekolah dasar menangani anak-anak yang
agresif?”
2. Review literatur terkait permasalahan
- Peneliti harus mereview literatur terkait secara menyeluruh untuk memperoleh
pemahaman dan pengetahuan yang lebih banyak terhadap permasalahan dan
untuk menentukan apa yang mungkin telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya.
- Peneliti pemula dapat menelaah literatur untuk membantunya menempatkan dan
memformulasikan permasalahan penelitian
3. Merancang penelitian
- Selanjutnya peneliti merencanakan bagaimana melakukan penelitian untuk
menjawab pertanyaan penelitian
- Rancangan penelitian meliputi metode yang akan digunakan, data apa yang akan
dikumpulkan. Dimana, bagaimana, dan dari siapa.
- Dalam penelitian kuantitatif, rancangan ini dipertahankan dan diikuti selama
penelitian
o Hubungan di luar hipotesis penelitian yang mungkin didapati dapat
dilaporkan dan diajukan sebagai topik untuk penelitian kedepan, tanpa harus
menggantikan tujuan awal penelitian.
- Dalam penelitian kualitatif, rancangan bersifat fleksibel dan dapat berubah selama
penelitian jika diperlukan.
4. Mengumpulkan data
- Langkah berikutnya adalah melaksanakan rancangan penelitian.
- Penelitian kuantitatif menggunakan berbagai macam instrumen untuk
mengumpulkan data, seperti tes, kuisioner, peringkat serta tes sikap.
- Penelitian kualitatif juga memiliki teknik pengumpulan data, termasuk wawancara
mendalam, observasi terhadap partisipan, dan analisis dokumen.
5. Menganalisis data
- Data yang dikumpulkan harus dianalisis
- Data kuantitatif biasanya dalam bentuk angka yang dianalisis dengan
menggunakan berbagai prosedur statistik.
o Hasil dari analisis data kuantitatif akan memberikan bukti yang dapat
mendukung atau gagal mendukung hipotesis penelitian
- Data kualitatif umumnya berupa kata-kata (deskripsi, observasi, catatan rekaman,
dan sejenisnya)
o Peneliti harus mengatur dan mengkategorikan atau mengkodekan data yang
berjumlah besar sehingga dapat dideskripsikan dan diinterpretasikan.
o Analisis data kualitatif tidaklah mudah, diperlukan proses yang lama dan
ketelatenan.
6. Menginterpretasi hasil penelitian dan menarik kesimpulan
- Berikutnya, peneliti berusaha menginterpretasikan temuan penelitian terkait dengan
masalah penelitian
- Dalam penelitian kuantitatif, umumnya dibuat suatu pernyataan tentang probabilitas
bahwa temuan yang diperoleh dikarenakan terjadi karena peluang dan membuat
kesimpulan tentang hipotesis.
- Dalam penelitian kualitatif, interpretasi dan penjelasan diberikan dalam bentuk
narasi.
o Tanpa menyebutkan tentang probabilitas tapi berusaha menekankan
kevalidan dan kredibilitas hasil penelitian tersebut.
7. Melaporkan hasil penelitian
- Peneliti perlu menyampaikan prosedur, temuan, dan kesimpulan penelitian dalam
bentuk yang jelas bagi orang lain yang mungkin tertarik.
- Meliputi pemaparan langkah-langkah penelitian yang jelas dan ringkas dan cukup
mendetil sehingga orang lain dapat meniru langkah-langkah tersebut.

Menentukan permasalahan

Melaporkan hasil Mereview literatur


penelitian

Merancang
Menginterpretasi penelitian
data

Menganalisis Mengumpulkan
data data

Gambar 2.1 Langkah-langkah dalam proses penelitian

Pertanyaan Penelitian dalam Bidang Pendidikan

1. Pertanyaan teoritis

- Meliputi pertanyaan “Apakah ...?” atau “Bagaimana sesuatu terjadi?” atau


“Mengapa sesuatu terjadi?”
- Dalam bidang pendidikan, misalnya “Apakah kreatifitas?” Pertanyaan

1. Pertanyaan praktis

Istilah-istilah dalam Penelitian

1. Construct (Konstruk)

- Untuk merangkum pengamatan dan menjelaskan perilaku, ilmuwan menciptakan


konstruk.
- Konstruk merupakan abstraksi yang tidak dapat diamati secara langsung tetapi
berguna dalam menginterpretasi data empiris dan dalam membangun teori.
- Contoh:
o Orang dapat mengamati bahwa orang berbeda dalam hal apa yang bisa
mereka pelajari dan seberapa cepat mereka belajar. Untuk menerangkan
pengamatan ini, ilmuwan menemukan konstruk yang disebut kecerdasan
(intelijen). Mereka berhipotesis bahwa kecerdasan mempengaruhi belajar
dan bahwa setiap orang berbeda dalam hal sejauh mana mereka memiliki
kecerdasan.
o Contoh konstruk lain dalam bidang pendidikan adalah motivasi, kesiapan
membaca, rasa takut (anxiety), kreatifitas, dan efikasi-diri.
- Konstruk dapat didefinisikan dengan memberikan definisi umumnya, atau dapat
didefinisikan dalam hal operasionalnya, dimana konstruk tersebut akan diukur atau
dimanipulasi dalam suatu penelitian.

a. Definisi konstitutif
- Merupakan definisi formal, yaitu suatu istilah didefinisikan dengan menggunakan
istilah lainnya.
- Merupakan definisi yang ada dalam kamus.
- Contoh:
o Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai kemampua untuk berpikir secara
abstrak atau suatu kapasitas untuk memperoleh pengetahuan
- Jenis definisi ini terlalu abstrak untuk tujuan penelitian, sehingga peneliti perlu
mendefinisikan suatu konstruk yang membuat pembaca mengetahui secara tepat
apa yang dimaksud dengan istilah tersebut serta peneliti lain dapat mengukur
konstruk tersebut dan men] penelitian yang dilakukan.

b. Definisi operasional
- Memberikan makna bagi suatu konstruk dengan menetapkan operasi yang harus
dilakukan oleh peneliti untuk mengukur atau memanipulasi konstruk tersebut.
- Dari beragam definisi operasional yang mungkin, biasanya peneliti memilih definisi
operasional yang paling baik dalam merepresentasikan pendekatan mereka
terhadap permasalahan yang diteliti
- Pastinya, definisi operasional suatu konsep tidak mencakup seluruh makna ilmiah
konsep tersebut, tetapi sangat spesifik karena tujuannya adalah untuk membatasi
suatu istilah agar pembaca paham bagaimana penggunaan istilah tersebut dalam
penelitian.
- Definsi operasional dapat menjembatani antara sesuatu yang teoritis ke sesuatu
yang dapat diamati.
- Definisi operasional penting dalam penelitian karena memungkinkan peneliti untuk
mengukur konstruk abstrak, sehingga penelitian dapat dilakukan.
- Contoh: seorang peneliti menyatakan “Dalam penelitian ini, kecerdasan
didefinisikan sebagai skor siswa dalam tes “Wechsler Intelligence Scale for
Children.”
- Sehingga pada praktiknya, penelitian tentang hubungan antara konstruk kreatifitas
dan konstruk kecerdasan sebenarnya adalah menghubungkan antara skor dalam
tes kecerdasan dengan skor dalam tes kreatifitas.

2. Variabel

- Merupakan suatu konstruk atau karakteristik yang dapat memiliki nilai atau skor
yang berbeda-beda.
- Contoh:
o variabel tinggi badan dapat bernilai beragam antar individu.
o Kelas sosial, jenis kelamin, kecerdasan, skor ujian membaca, dll.

a. Variabel kategori versus variabel kontinu


- Jika peneliti mengklasifikasikan subyek menjadi kelompok-kelompok yang saling
terpisah, maka pengklasifikasian tersebut berdasar pada suatu variabel kategori.
Contoh: bahasa, tempat tinggal, pekerjaan ayah, sekolah asal
- Jenis variabel kategori yang paling sederhana adalah variabel dikotomi, yaitu
memiliki hanya dua kategori. Misal: pria-wanita, penduduk pribumi-orang asing,
sukses-gagal
- Variabel kontinu memiliki sejumlah nilai yang takhingga dalam suatu rentang.
Contoh: tinggi, berat, usia, skor hasil belajar.
b. Variabel bebas versus variabel terikat
- Merupakan ‘antecedent’ terhadap variabel terikat dan diketahui atau dihipotesiskan
mempengaruhi variabel terikat
- Dalam penelitian eksperimen, perlakuan merupakan variabel bebas dan hasilnya
merupakan variabel terikat
- Contoh:
- Dalam penelitian non eksperimen biasanya lebih sulit menentukan yang mana
variabel bebas dan yang mana variabel terikat
o Variabel yang mendahului variabel lain disebut variabel bebas. Contoh:
penelitian tentang hubungan pengalaman guru dan skor prestasi siswa,
maka pengalaman guru akan dijadikan sebagai variabel bebas. Bukan saja
karena pengalaman guru ada sebelum adanya prestasi siswa, tapi karena
tidak akan logis kalau dikatakan prestasi siswa mempengaruhi pengalaman
guru.
o Adakalanya sulit tidak mungkin menentukan variabel mana yang
mendahului dan variabel mana yang mengikuti. Contoh: Penelitian tentang
hubungan antara kepercayaan diri dan popularitas di kalangan siswa SMA.
Kedua variabel tersebut dapat dianggap sebagai variabel bebas atau terikat.

3. Konstanta

- Lawan dari variabel adalah konstanta, merupakan suatu nilai tertentu dalam suatu
penelitian
- Jika subyek penelitian adalah siswa kelas enam, maka kelas merupakan suatu
konstanta
- Contoh: suatu penelitian membandingkan sikap terhadap sekolah siswi SMA yang
merencanakan karir profesional dengan siswi yang tidak merencanakan akan
memiliki karir profesional. Maka siswi SMA merupakan suatu konstanta; variabel
bebasnya adalah rencana karir profesional; sedangkan variabel terikat adalah sikap

Latihan 2

1. Dalam suatu penelitian yang dirancang untuk menentukan efek dari jumlah kekurangan
jam tidur terhadap daya belajar suku kata acak, identifikasikan:
a. Variabel bebas,
b. Variabel terikat.

2. Klasifikasikan variabel-variabel berikut sebagai variabel kategori atau kontinu:


a. Prestasi
b. Metode membaca dengan mendengar versus melihat-mengucap
c. Berbahasa Inggris, berbahasa Spanyol, berbahasa Perancis
d. Kecakapan otot
e. Bakat dalam musik

3. “Prestasi matematika akan diukur dengan skor yang diperoleh dalam subtes ‘Iowa Tests
of Educational Development’.” Pernyataan tersebut merupakan contoh dari:
a. Hipotesis
b. Prinsip teoritis
c. Konstruk yang didefinisikan secara konstitutif
d. Konstruk yang didefinisikan secara operasional
4. Metode penelitian yang manakah (eksperimen, ex post facto, atau survei) yang paling
efektif menjawab masing-masing pertanyaan berikut?
a. Apakah anak yang sarapan mendapat nilai yang lebih bagus di sekolah?
b. Apakah satu unit gizi yang tepat akan mengubah kebiasaan sarapan anak-anak?
c. Berapa banyak anak disekolah yang melaporkan bahwa mereka tidak sarapan di
rumah?
d. Apakah program sarapan gratis di sekolah memberikan efek terhadap prestasi
siswa?

5. Berdasarkan judul-judul yang diberikan, klasifikasikan setiap penelitian berikut ke dalam


metodologi yang paling mungkin digunakan:
a. Pengaruh konsumsi alkohol anggota keluarga terhadap motivasi belajar anak
b. Pengaruh intervensi terhadap perilaku agresif anak yang memiliki gangguan
perilaku
c. Pengaruh ketiadaan ayah terhadap nilai sekolah
d. Berkenalan dengan masyarakat di era Facebook dan Twitter
e. Sebuah analisis buku teks ilmu sosial yang digunakan di sekolah menengah di Iran
untuk menemukan bagaimana negara Amerika digambarkan

6. Metodologi penelitian apakah yang menurutmu paling sesuai untuk meneliti setiap
pertanyaan penelitian berikut?
a. Bagaimanakah para orangtua menerapkan home-schooling?
b. Apakah pembelajaran kolaboratif meningkatkan prestasi di kampus?
c. Bagaimanakah efek intervensi berbasis-strategi terhadap pemahaman membaca
orang dewasa yang kurang mampu?
d. Bagaimanakah perbandingan perhatian antara guru pemula dengan guru
berpengalaman di suatu sekolah?
e. Bagaimanakah hubungan antara latar belakang pendidikan strata satu (bidang
pendidikan versus ilmu sosial budaya) dengan ukuran kompetensi tertentu di kelas?
f. Bagaimanakah reformasi pendidikan di sekolah menengah pertama membawa
pengembangan di sekolah menengah atas?
g. Bagaimanakah pengaruh komposisi keluarga terhadap kepatuhan anak terhadap
aturan siswa?
h. Jenis pendidikan apa yang diterima oleh siswa di suatu sekolah yang didanai oleh
lembaga keagamaan?
i. Sejauh mana penggunaan obat-obat terlarang di kalangan siswa di sekolah
pedesaan?

Anda mungkin juga menyukai