Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN FISIKA

“GENERATOR SEDERHANA”

SMA N 13 BEKASI
Tahun ajaran 2017-2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Generator listrik merupakan sebuah dinamo besar yang berfungsi sebagai pembangkit listrik.
Generator listrik ini mengubah energy kinetic menjadi energy listrik. Dalam kehidupan sehari-
hari kita banyak memanfaatkan alat-alat yang menerapkan prinsip kerja generator listrik, alat
tersebut misalnya dinamo sepeda, generator air, generator uap, dan lain-lain. Cara kerja
generator listrik adalah menggunakan induksi elektromagnet, yaitu dengan memutar suatu
kumparan dalam medan magnet sehingga timbul energy induksi. Terdapat 2 komponen
utama pada generator listrik, yaitu: sator (bagian yang diam) dan rotor (bagian yang
bergerak). Rotor akan berhubungan dengan poros generator listrik yang berputar pada pusat
stator. Kemudian poros generator listrik tersebut biasanya diputar dengan menggunakan
usaha yang berasal dari luar, seperti yang berasal dari turbin air maupun turbin uap. Oleh
karena itu, untuk memahami lebih jauh mengenai generator listrik dan prinsip kerjanya maka
dilakukan percobaan tentang pembuatan generator listrik sederhana.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan generator listrik sederhana ?
2. Bagaimana prinsip kerja generator listrik sederhana?

C. Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan generator listrik sederhana
2. Mengetahui prinsip kerja generator listrik sederhana
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembahasan
Generator AC berfungsi untuk merubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-
balik. Generator ini sering disebut juga seabagai alternator, generator AC (alternating
current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran
rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini
dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan
kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat dijalankan
sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar
pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala. Generator arus bolak-balik dibagi menjadi
dua jenis, yaitu:
a) Generator arus bolak-balik 1 fasa
b) Generator arus bolak-balik 3 fasa
Konstruksi Generator Arus Bolak-balik. Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari
dua bagian utama, yaitu :
1) Stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolak balik
2) Rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnet yang menginduksikan
ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuatdari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator.
Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau
kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

B. Prinsip Kerja Generator Arus Bolak-balik


Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika
sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada
penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsipkerja generator arus bolak-balik
tiga fasa (alternator) pada dasarnya sama dengan generator arus bolak-balik satu fasa, akan
tetapi pada generator tiga fasa memiliki tiga lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya
berbeda fasa 1200 pada masing-masing fasa. Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Jumlah Kutub Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan
rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan
dengan persamaan : F= pn/120 dimana : f = frekuensi tegangan (Hz) p = jumlah kutub
pada rotor n = kecepatan rotor (rpm)
BAB III
METODE PERCOBAAN

Generator Sederhana

A. Alat dan Bahan

1. Kawat tembaga berenamel 22-28 ga. Sekitar 150 meter kawat akan memproduksi
sebuah tegangan listrik yang sedang. Lebih banyak "gulungan", digabungkan dengan
sebuah magnet yang lebih kuat akan meningkatkan daya keluarannya.
2. Magnet batangan sepanjang 7,6 atau 10,2 cm (harus pas dengan panjang tabung
kardus di bawah, menyisakan sedikit jarak).
3. Batang besi atau aluminium berdiameter 0,6 cm, dengan panjang 30,5 cm.
4. Kayu berukuran 1X4 sepanjang 61 cm.
5. 1 – kertas besar atau tabung kardus, berdiameter 10,16 cm.
6. 2 – ring berukuran 0,6 cm.

B. Cara membuat Generator Sederhana

1. Memutuskan sebesar apa proyek yang ingin kamu bangun. Tersedia pertimbangan desain dan
rekayasa yang dapat digunakan, namun untuk menjaga kesederhanaannya, artikel ini akan
memberikan petunjuk untuk membuat sebuah pembangkit sederhana yang memiliki keluaran
rendah.
2. Memperoleh bahan-bahan yang kamu butuhkan. Ukuran dan spesifikasinya dapat disesuaikan
untuk meningkatkan kapasitas pembangkitmu, namun ini adalah sebuah gambaran dasar dari
proyeknya.
3. Membuat sebuah bingkai berukuran "U" untuk mendukung "baling-baling" milikmu, yaitu batang
magnet permanen yang dipasang pada sebuah poros besi.
 Potong kayu berukuran 1X4 menjadi beberapa potongan, 2 sepanjang 15,2 cm, satu
sepanjang 30,5 cm.
 Paku atau baut kedua papan berukuran 15,2 cm ke papan berukuran 30,5 cm pada sudut
yang tegak lurus ke papan berukuran 30,5 cm, yang merupakan dasar dari bingkai baling-
baling.
4. Mengebor dua lubang berukuran 0,6 cm pada kedua bingkai yang tegak, sejajarkan sehingga
batang berukuran 0,6 cm (poros baling-baling) dapat melalui keduanya tanpa terikat.
5. Mengebor sebuah lubang berukuran 0,6 cm melalui bagian tengah batang magnetmu, pada
bagian yang rata, yang paling lebar. Berhati-hati dalam mengukur bagian tengah baik untuk
panjang dan lebarnya, dan mengebor secara tegak lurus sehingga saat poros dimasukkan,
magnetnya akan terpasang "pas" pada poros tersebut.
6. Menggeser poros besi melalui satu sisi untuk mendukung bingkainya, geser magnet ke poros
tersebut.
7. Memotong sebuah bagian dari kertas atau tabung kardus dengan ukuran 10,2 cm. Jika kamu tidak
memiliki sebuah tabung, kamu dapat membuatnya dengan menggulung selembar kertas
konstruksi menjadi sebuah silinder dan merekatkannya untuk menjaganya agar tetap berbentuk
seperti ini. Diameter yang ideal untuk tabung ini adalah paling tidak cukup agar batang magnet
dapat berputar secara bebas di dalam tabung, menjaga medan magnet sedekat mungkin dengan
gulungan tembaga.
8. Menggulung kawat tembaga di sekeliling tabung kardus atau kertas, dengan tetap membiarkan
kawatnya lepas sekitar 40,6 sampai 45,7 cm pada masing-masing sisinya, untuk dihubungkan ke
perangkat pengujianmu, sebuah bohlam lampu listrik atau perangkat lainnya yang akan kamu
alirkan daya. Semakin banyak "putaran" atau gulungan yang kamu buat di sekeliling tabung,
semakin besar daya yang akan dihasilkan oleh pembangkitmu.
9. Menggeser tabung tersebut di atas poros dan magnet, kemudian geser poros melalui bingkai
pendukung lainnya. Kamu akan membutuhkan beberapa inci dari poros tersebut agar menonjol
dari bingkai pada masing-masing sisinya.
10. Merekatkan magnet ke porosnya pada bagian tengah kedua pendukungnya, menggunakan lem
yang dilelehkan dengan panas, yang memiliki kekuatan tinggi atau epoxy. Kamu mungkin akan
memilih untuk mengebor membaut magnet dengan "sekumpulan sekrup" jika kamu memiliki
peralatan untuk melakukannya, namun ide sesungguhnya adalah agar magnet dapat terhubung
secara statis ke porosnya.
11. Mendukung silinder kertas dengan gulungan kabel pada bagian tengah poros, dengan batang
magnet yang terletak di bagian tengah gulungan kabel. Kamu mungkin cukup memotong bagian
kaki kardus yang dapat direkatkan ke silinder atau membuat sebuah bingkai kawat dari sebuah
gantungan baju atau kawat kaku serupa untuk dapat membuatnya.
12. Memutar porosnya dengan jari-jarimu untuk melihat apakah ujung-ujung magnet mengenai
bagian dalam tabung. Magnet harus dapat berputar dengan bebas, namun sedekat mungkin ke
tabung. Kembali, menempatkan ujung-ujung magnet sedekat mungkin ke gulungan kawat
tembaga akan meningkatkan aksi "menarik" medan magnet yang dihasilkan oleh magnet.
13. Merekatkan sebuah ring pada masing-masing ujung poros di luar pendukung dari kayu.
14. Menempelkan kedua kabel yang lepas pada ujung gulungan ke sebuah bohlam senter atau lampu
bertegangan rendah atau menghubungkannya ke jarum-jarum dari sebuah voltmeter atau
multimeter.
15. Memutar poros secepat mungkin. Kamu mungkin ingin menggulungkan sebuah benang ke
sekeliling ujung poros sebagaimana kamu ingin "memutar" sebuah mainan, kemudian tariklah
dengan cepat atau memutarnya dengan jari-jarimu. Kamu seharusnya akan menghasilkan sebuah
tegangan yang rendah, cukup untuk menyalakan sebuah bohlam lampu 1,5 volt dengan memutar
porosnya secara manual.
Pembuatan Dinamo

A. Alat dan bahannya

1. Kaleng bekas minuman


2. Ring untuk menyimpan benang jait
3. Kawat tembaga yang tebalnya 0,35 cm, panjangnya 10 m
4. Kawat tembaga yang tebalnya 0,50 cm, panjangnya 2 m
5. Besi panjang
6. Kayu
7. Lem Tembak
8. Lem Korea
9. Magnet yang ukurannya kecil/besar ( 4 buah )
10. Ring
11. Baut
12. Bor Listrik

B. Cara membuatnya

1. Pertama siapkan bahan-bahan yang ingin digunakan untuk pembuatan


dinamo
2. Lalu gulung kawat tembaga yang tebalnya 0,35 ke tempat benang
3. Setelah itu buat lobang pada kaleng dengan menggunakan bor listrik
4. Setelah bolong, masukkan besi kecil, lalu beri lem korea agar besi dan
kaleng merekat
5. Sediakan kayu untuk tempat dinamonya, dan untuk memberi penompang
pada kaleng.
6. Potong kayu ukurannya, tinggi 10 cm, lebarnya 2 cm
7. Beri lobang pada kayu tersebut
8. Potong kayu ukurannya 4 x 4 sebanyak 2
9. Kaleng beri jarak untuk pemasangan magnet sebanyak 4 buah
10. Kawat tembaga yang tipis direkatkan pada dasar kayu dengan ring dan baut
11. Setelah itu pasang kaleng yang sudah di masukkan besi panjang di kayu,
rekatkan dengan menggunakan lem tembak
12. Setelah terpasang semuanya, lalu rangkai kawat yg tebalnya 0,50 cm degan
menggunakan baut dan ring.
13. Uji dengangn menggunakan Amperemeter
14. Lalu test dengan menggunakan baterai
15. Jadilah dynamo sederhana
BAB IV
ANALISIS DATA

Dari praktek yang telah kami lakukan, ternyata masih banyak kendala, yaitu kami tidak
menggunakan magnet yang daya tariknya sangat kuat, sehingga dynamo kita yang harusnya
dapat berputar tetapi tidak, dan akhirnya kami menyusun rangkaian saja, atau dengan
menggunakan tenaga biasa atau normal.

Kami masih banyak belajar tetatang merangkai listrik statis ini, banyak sekali
keterbatasan kami, mulai dari waktu, tenaga dan juga dana. Kami sudah berusaha semaksimal
mungkin, tapi ini lah kemampuan kami. Kami sama sekali tidak meminta bantuan orang lain
atau membayar orang untuk membuat praktikum ini, ini hasil jerih payah kita semua, untuk
menyusun dan merangkainya. Mohon dihargai jerih payah kita. Terimakasih.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini yaitu :


1. Generator sederhana dibuat bahan papan rangkaian, baterai, konektor, dynamo
sederhana, kawat kumparan, lampu LED, magnet berbentuk lingkaran kecil,
penyangga, lem tembak dan gunting.
2. Generator adalah mesin yang menggunakan magnet untuk mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik.
3. Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanikal, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

B. Saran

Untuk praktikum selanjutnya, kami harus lebih teliti lagi dalam pengerjaan, dan
meluangkan waktu untuk membuat praktikumnya. Dan juga kami berusaha
semaksimal mungkin mulai dari dana, tenaga dan waktu.

Anda mungkin juga menyukai