Anda di halaman 1dari 4

Judul nama jurnal penulis LB MASALAH TUJUAN HASIL/KESIMPULAN

110 Pdf

Sampah merupakan konsekuensi dari semua aktifitas yang dilakukan manusia. Apabila tidak
terdapat kemampuan masyarakat dalam pengelolaan sampah, sampah dapat menimbulkan
permasalahan lingkungan. Masalah pengelolaan sampah juga terjadi di Kota Kediri. Timbunan
sampah yang selalu bertambah tiap tahunnya, menyebabkan banyak permasalahan terjadi di
Tempat Pembuangan Akhir. Pengolahan sampah sudah dilakukan pemerintah setempat sejak
tahun 2008 . Usaha tersebut dengan membangun unit komposter dengan partisipasi masyarakat.
Namun pada aplikasinya masyarakat tidak terlibat secara langsung karena mereka beranggapan
pengelolaan persampahan ini adalah tanggung jawab pemerintah.
PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT KOTA KEDIRI
Viradin Yogiesti, Setiana Hariyani, Fauzul Rizal Sutikno
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. Mayjen Haryono 167 Malang 65145 – Telp. (0341) 567886
e-mail: viradinyogiesti_pwk@yahoo.commmm

447

Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup
melakukan upaya pengembangan Bank Sampah. Kegiatan ini bersifat social engineering yang
mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam
pengolahan sampah secara bijak. Harapannya akan dapat mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke
TPA. Pembangunan bank sampah ini merupakan momentum awal dalam membina kesadaran kolektif
masyarakat untuk mulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah. Hal ini penting, karena
sampah mempunyai nilai jual dan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dapat menjadi
budaya baru Indonesia.

PERAN BANK SAMPAH DALAM EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH


(STUDI KASUS BANK SAMPAH MALANG)
The Significance of Waste Bank in Waste Management Effectiveness
(A Case Study of MalangWaste Bank)
Anih Sri Suryani
129358

Sampah plastik dapat dikreasikan menjadi karya kerajinan bernilai jual tinggi tanpa
melakukan peleburan terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan dengan menggabungkan lembaran-
lembaran plastik menjadi bahan dasar, baik dengan menjahitnya atau menempelkannya pada
material lain. Bungkus plastik beralumunium foil sebagai bahan baku produksi kerajinan
memiliki beberapa kelebihan antara lain: kuat, anti air, desain yang bagus,murah,ringan,lentur
serta fleksibel sehingga mudah di kreasikan.

05-Artikel untoro
Alternatif lain penanganan sampah plastik yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan adalah
mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Cara ini sebenarnya termasuk dalam recycle
akan tetapi daur ulang yang dilakukan adalah tidak hanya mengubah sampah plastik langsung menjadi
plastik lagi. Dengan cara ini dua permasalahan penting bisa diatasi, yaitu bahaya menumpuknya sampah
plastik dan diperolehnya kembali bahan bakar minyak yang merupakan salah satu bahan baku plastik.
Teknologi untuk mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak yaitu dengan proses cracking
(perekahan).

196

Diselaraskan dengan pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (Community Based Solid


Waste Management/CBSWM) adalah suatu pendekatan pengelolaan sampah yang didasarkan pada
kebutuhan dan permintaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan, dikontrol, dan di evaluasi
bersama masyarakat (Environmental Services Program (ESP) DKI, 2006). Berbasis masyarakat karena
produsen utama adalah masyarakat sehingga, masyarakat harus bertanggung jawab terhadap
sampah yang masyarakat produksi. CBSWM ini tujuannya adalah kemandirian masyarakat dalam
mempertahankan kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang ramah lingkungan

MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN


PENGUATAN SINERGI DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH PERKOTAAN *
Bambang Munas Dwiyanto
Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro
Kampus UNDIP Tembalang, Jalan Prof. Sudartho, SH, Semaran
1834
Dalam melakukan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kecamatan
Daha Selatan, dapat diputuskan kebijakan/program kerja pada aspek teknis pengelolaannya dapat
digambarkan

Gambar 1.
Pola Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
DI KECAMATAN DAHA SELATAN
Riswan*, Henna Rya Sunoko**, Agus Hadiyarto***
Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pasca Sarjana Universitas Di

23
Berdasarkan Lampiran I Permer LHRI no. 13 tahun 2012, standar manajemen bank sampah
terdiri dari nama dan alamat bank sampah serta komponen bank sampah yang terdiri dari penabung
sampah, pelaksana bank sampah, pengepul/industri daur ulang, pengelolaan sampah di bank sampah.
Penabung sampah harus mendapatkan nomor rekening dan buku tabungan dan sudah melakukan
pemilahan sampah. Pelaksana bank sampah menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) saat melayani
penabung sampah, melakukan monev minimal 1 x sebulan dan mendapatkan insentif/gaji setiap bulannya.
Pengepul/industri daur ulang mempunyai mou dengan bank sampah serta memiliki izin usaha.
Pengelolaan sampah di bank sampah meliputi sampah yang ditabung diambil pengepul paling lama satu
bulan sekali, cakupan pelayanan bank sampah minimal 500 KK (2500-3000 orang) serta bertambahnya
nasabah 5-10 orang setiap bulannya

18783
Untuk pelaksanaan pengembangan bank sampah, dilakukan pembinaan kepada beberapa pengurus PKK
mengenai pengetahuan manajemen keuangan sederhana agar mampu melakukan pencatatan sampah yang
disetorkan warga dan penyerahan buku tabungan pada warga. Sampah yang disetorkan berasal dari
sampah domestik warga yang menjadi nasabah, Penyerahan dan pengumpulan sampah dilakukan pada
setiap sekali dalam seminggu dimulai sejak pukul 8 pagi hingga siang hari. Sementara untuk
penimbangan sampah dilakukan oleh para para pemuda yang masih menganggur sehingga melibatkan
lapisan masyarakat di komunitas. Ketua yang merupakan pemimpin dalam bank sampah akan
bertanggung jawab menangani proses pelaksanaaan bank sampah dengan transparan

2644
Adanya bank sampah diakui sebagian telah memberikan perbaikan kebersihan
lingkungan dan juga memberikan manfaat langsung dengan berkurangnya tumpukan sampah di
lingkungan Dengan adanya bank sampah, keberadaan sampah lebih berarti karena lebih baik
ditabungkan daripada terbuang secara sia-sia atau dibakar. Oleh karena itu, keberadaan bank
sampah juga dapat meningkatkan kenyaman lingkungan dengan semakin berkurangnya warga
yang membakar sampah,.

4035
Kehadiran Bank Sampah Barokah Assalam untuk mengelola sampah menjadi barang
bernilai guna di Perumahan Dangau Teduh ini memberikan pengaruh pada perubahan
terhadap berbagai dimensi kehidupan masyarakat Dangau Teduh diantaranya dimensi
kultural, dimensi interaksional, dimensi struktural bahkan menjadi sumber ekonomi
produktif dalam kehidupan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai