Anda di halaman 1dari 8

PENATALAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN KANKER CERVIKS

A. DEFINISI
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut
rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak
terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI)

B. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara
pasti, tetapi terdapat beberapa factor resiko yang berpengaruh terhadap
terjadunya kanker serviks :
1. HPV (human ppilomavirus)
HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (candiloma akuminata) yang
ditularkan melalu hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya
adalah HVP tipe 16,18,45, dan 56
2. Merokok
Temabkau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan
tubuh untuk melawan infeksi HVP pada serviks
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
4. Berganti-ganti pasangan seksual
5. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama
pasa usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah
menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks
6. Pemakaian DES (dietilstilbetrol) pada wanita hamil untukn mencegah
keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
7. Gangguan sistem kekebalan
8. Pemakain pil KB
9. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
10. Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu nmelakukan Pap smear
secara rutin)
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis
jaringan
2. Perdarahan yang terjadi diluar senggama (tingkat II dan III)
3. Perdarahan yang dialami segera setelah senggama
4. Perdarahan spontan pervaginam
5. Anemia akibat perdarahab berulang
6. Rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor keserabut saraf

D. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1. Resiko kekurangan volume cairan
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, tirah baring
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual,
muntah sekunder terhadap penyakit dan pengobatan (kemo)
4. Kerusakan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi kulit, radiasi
5. Nyeri akut b.d agen cidera biologis,

E. DISCHARGE PLANNING
1. Jangan berganti-ganti pasangan
2. Selalu gunakan kondom lateks untuk melindungi terhadap IMS (Ingat
kondom tidak 100 % efektif )
3. Hindari merokok
4. Post operasi, dianjurkan untuk tetap menjaga kebersihan vagina,
mencuci bagian luar vagina dan sebagian saluran vagina untuk
menjauhkan diri dari kuman
5. Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati
6. Dorong pihak keluarga harus sepenuh hati memberikan perhatian serta
dukungan bagi pasien
7. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin tinggi, protein
tinggi, serat makanan lembut yang mudah dicerna, untuk menambah
daya tahan serviks.
F. ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Volume Cairan Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama….. defisit - Pertahankan intake dan output yang akurat
Berhubungan dengan:
volume cairan teratasi dengan - Monitor status hidrasi (kelembapan
- Kehilangan volume cairan secara aktif
kriteria hasil: membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan
- Kegagalan mekanisme pengaturan
 Mempertahankan urine output darah ortostatik) dan produksi urine tiap…
sesuai dengan usia dan BB, BJ jam
DS :
urine normal, - Monitor vital sign, status hemodinamik
- Haus
 Tekanan darah, nadi, suhu tubuh termasuk CVP, MAP, PAP dan PCWP
dalam batas normal - Monitor status mental/kesadaran
DO:
 Tidak ada tanda tanda dehidrasi, - Berikan cairan oral
- Penurunan turgor kulit/lidah
Elastisitas turgor kulit baik, - Dorong keluarga untuk membantu pasien
- Membran mukosa/kulit kering
membran mukosa lembab, tidak minum
- Peningkatan denyut nadi, penurunan
ada rasa haus yang berlebihan
tekanan darah, penurunan
 Orientasi terhadap waktu dan Kolaborasi :
volume/tekanan nadi
tempat baik - Regualsi cairan
- Pengisian vena menurun
 Jumlah dan irama pernapasan - Pemasangan kateter untuk pemantauan
- Perubahan status mental
dalam batas normal produksi urine
- Konsentrasi urine meningkat
 Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas - Pemberian transfuse
- Temperatur tubuh meningkat
normal - Pemeriksaan laboratorium Hb, Ht, BUN, BJ
- Kehilangan berat badan secara tiba-tiba
 pH urin dalam batas normal Urine
- Penurunan urine output
 Intake oral dan intravena adekuat
- HMT meningkat
- Kelemahan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Mandiri:
Berhubungan dengan : keperawatan selama ….
- Tentukan penyebab keletihan (karena perawatan,
 Tirah Baring atau imobilisasi Pasien bertoleransi terhadap
pengobatan, nyeri)
 Kelemahan menyeluruh aktivitas
- Gunakan teknik relaksasi distraksi, selama aktivitas
 Ketidakseimbangan antara suplei - Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas
oksigen dengan kebutuhan Kriteria Hasil :
(takipnea, dispnea, takikardi, pucat, berkeringat)
 Gaya hidup yang dipertahankan.  Berpartisipasi dalam - Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktivitas
aktivitas fisik tanpa disertai - Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk
DS: peningkatan tekanan darah, meningkatkan aktivitas
 Melaporkan secara verbal adanya nadi dan RR - Ajarkan kepada pasien dan keluarga: teknik perawatan diri
kelelahan atau kelemahan.  Mampu melakukan aktivitas yang meminimalkan konsumsi oksigen selama aktivitas
 Adanya dyspneu atau sehari hari (ADLs) secara - Ajarkan pengaturan waktu aktivitas dan istirahat
ketidaknyamanan saat beraktivitas. mandiri - Monitor tanda-tanda vital dan status nutristi
 Keseimbangan aktivitas
DO : dan istirahat
Kolaborasi:
 Respon abnormal dari tekanan
darah atau nadi terhadap aktifitas - Berikan pengobatan nyeri sesuai program dokter sebelum
 Perubahan ECG : aritmia, iskemia aktivitas
- Rujuk ke ahli fisioterapi sebagai sumber perencanaan
aktivitas
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
kebutuhan tubuh keperawatan selama….nutrisi - Beri makanan sesuai diet
Berhubungan dengan : kurang teratasi dengan indikator: - Sajikan makanan menarik dan hangat
Ketidakmampuan untuk memasukkan atau  Albumin serum - Panatu status nutrisi ( BB, TB , LILA, Tinggi
mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis,  Pre albumin serum Lutut : tiap …. Hr/mgg
psikologis atau ekonomi.  Hematokrit - Tentukan kemampuan pasien untuk
 Hemoglobin memenuhi kebutuhan nutrisi/residu (pada
DS:  Total Iron Binding Capacity anak)
- Nyeri abdomen (TIBC) - Berikan informasi yang tepat tentang
- Muntah  Jumlah limfosit kebutuhan nutrisi dan bagaimana
- Kejang perut memenuhinya
- Rasa penuh tiba-tiba setelah makan
Kolaborasi :
DO: - ahli gizi dalam menentukan kebutuhan
- Diare nutrisi, diet, dan pemberian informasi
- Rontok rambut yang berlebih kepada pasien
- Kurang nafsu makan - kolaborasi dengan dokter untuk
- Bising usus berlebih pemantauan nilai laboratorium, khususnya
- Konjungtiva pucat transferin, albumin dan elektrolit)
- Denyut nadi lemah
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko gangguan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
keperawatan selama…. - Kaji integritas kulit
Faktor-faktor risiko: Gangguan integritas kulit tidak - Monitor TTV per jam
Eksternal : terjadi dengan kriteria hasil: - Jaga personal hygiene klien
- Hipertermia atau hipotermia  Integritas kulit yang baik bisa - Kurangi perdarahan, luka
- Substansi kimia dipertahankan - Monitor kelembaban kulit, sirkulasi
- Kelembaban udara  Melaporkan adanya - Monitor kadar elektrolit
- Faktor mekanik (misalnya : alat yang gangguan sensasi atau nyeri - Berikan latihan ambulasi, keseimbangan, mobilisasi sendi,
dapat menimbulkan luka, tekanan, pada daerah kulit yang kontrol otot, peregangan dan stimulasi kutaneus
restraint) mengalami gangguan - Lakukan manajemen ncairan dan elektrolit
- Immobilitas fisik  Menunjukkan pemahaman - Perhatikan penggunaan bahan latex
- Radiasi dalam proses perbaikan kulit - Monitor ekstremitas bawah, traksi
- Usia yang ekstrim dan mencegah terjadinya - Berikan posisi nyaman
- Kelembaban kulit sedera berulang - Lakukan manajemen area pressure, perawatan luka
- Obat-obatan  Mampu melindungi kulit dan tekan, perawatan traksi, perawatan kaki, perawatan
- Ekskresi dan sekresi mempertahankan umbilicus
Internal : kelembaban kulit dan
- Perubahan status metabolik perawatan alami Kolaborasi :
- Tulang menonjol  Status nutrisi adekuat - Pemberian obat-obatan
- Defisit imunologi  Sensasi dan warna kulit - Monitor laboratorium, cairan dan elektrolit
- Berhubungan dengan dengan normal - Pemberian nutrisi adekuat (enteral, parenteral)
perkembangan - Perawatan luka (Debridement)
- Perubahan sensasi
- Perubahan status nutrisi (obesitas,
kekurusan)
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan sirkulasi
- Perubahan turgor (elastisitas kulit)
- Psikogenik
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi
Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan: Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), keperawatan selama …. Pasien - Istirahatkan pasien pada posisi yang nyaman
kerusakan jaringan tidak mengalami nyeri, dengan dalam batas yang dapat diteloransi oleh pasien
kriteria hasil: - Berikan informasi tentang nyeri berlangsung,
DS: - Mampu mengontrol nyeri (tahu faktor yang dapat memperburuk atau
- Laporan secara verbal penyebab nyeri, mampu meredakan nyeri
menggunakan tehnik - Bantu pasien mengidentifikasi tindakan
DO: nonfarmakologi untuk mengurangi memenuhi kebutuhan rasa nyaman yang telah
- Posisi untuk menahan nyeri nyeri, mencari bantuan) berhasil dilakukan oleh pasien
- Tingkah laku berhati-hati - Melaporkan bahwa nyeri berkurang - Observasi TTV
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, dengan menggunakan manajemen - Ajarkan teknik non farmakologis seperti :
sulit atau gerakan kacau, menyeringai) nyeri  Relaksasi nafas dalam / otot progresif
- Terfokus pada diri sendiri - Mampu mengenali nyeri (skala,  Ditraksi
- Fokus menyempit (penurunan persepsi intensitas, frekuensi dan tanda  Kompres hangat/dingin
waktu, kerusakan proses berpikir, nyeri)  Terapi music
penurunan interaksi dengan orang dan - Menyatakan rasa nyaman setelah  Terapi bermain
lingkungan) nyeri berkurang  Massage punggung
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, - Tanda vital dalam rentang normal - Kaji kembali keluhan nyeri yang dirasakan
menemui orang lain dan/atau aktivitas, - Tidak mengalami gangguan tidur pasien meliputi lokasi, karakteristik, frekuensi,
aktivitas berulang-ulang) durasi, kualitas dan intensitas / skala nyeri
- Respon autonom (seperti diaphoresis, - Atur posisi ETT, tubing dan sensitivitas
perubahan tekanan darah, perubahan nafas, ventilator
nadi dan dilatasi pupil)
- Perubahan autonomic dalam tonus otot Kolaborasi
(mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) - Pemberian analgetik/sedasi jika diperlukan
- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, - Ajarkan tentang metode penggunaan analgetik
merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas untuk mengurangi nyeri
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu makan dan minum

Anda mungkin juga menyukai