Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

karakteriktik tersendiri yang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan kesehatan,

kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus

tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau

oleh masyarakat agar terwujud derjat kesehatan yang setinggi-tingginya (UU

No. 44 Tahun 2009: 1).

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

(UU No. 44 Tahun 2009: 2).

Berkembangnya temuan baru dan ilmu pengetahuan semakin meningkat

memberikan keuntungan dibidang kedokteran sehingga sangat besar

manfaatnya dalam bidang radiodiagnostik, radioterapi dan kedokteran nuklir.

Selain memberikan dampak positif terhadap penderita, adapun dampak

negatifnya berupa kelainan biologis yang diakibatkan sinar rontgen, berupa

kerusakan pada sel-sel yang dalam tingkat dininya hanya perubahan warna

sampai menghitamkan kulit, bahkan sampai kerontokan pada rambut. Dosis

sinar yang lebih tinggi dapat mengakibatkan pengelupasan pada kulit dan

menjadi tumor kulit ganas atau kanker kulit (Rasad, 2008: 65 ).

1
2

‫س َمآ َءْ َزيَّنَّا َولَقَ ْد‬ ٰ ‫ينْ ُر ُجو ًما َو َجعَل ٰن َها ِب َم‬
َّ ‫ص ِبي َحْ الدُّنيَا ال‬ ِ ‫ْۖ ِلِّلش َّٰي ِط‬

‫اب لَ ُهمْ َوأَعتَدنَا‬


َْ ‫ع َذ‬
َ ‫س ِعي ِْر‬
َّ ‫ال‬
"Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan

Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan

Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala." (Al-Mulk: 5).

Secara faktual dosis radiasi yang diberikan pasien selama pemeriksaan

radiodiagnostik relatif rendah. Namun bukan berarti tidak ada efek biologis akibat

pemeriksaan radiodiagnostik. Tercatat dalam jurnal ilmiah beberapa efek biologis

akibat pemeriksaan radiodiagnostik seperti munculnya eritema, luka ulcer pada

kulit setelah pasien dilakukan pemeriksaan dengan fluoroskopi. Sehingga

pemikiran yang menyepelekan dosis radiasi diagnostik yang kecil hatus

disingkirkan. Aktifitas yang berkaitan dengan pemberian radiasi kepada pasien

harus dipersiapkan dengan baik dan diperhitungkan.(Utami puji asih dkk,

2016:33)

Ada berbagai macam permasalahan yang seringkali terjadi, contohnya

kurang selektifnya dokter pengirim dalam menentukan pemeriksaan penunjang

medis pasien datang hanya sekedar ingin difotokan untuk keperluan yang tidak

begitu mendesak, tanpa memikirkan bahwa ada bahaya radiasi yang bisa

menimbulkan dampak biologis yang akan membahayakan diri mereka,

kurangnya tingkat pemahaman pasien dalam melakukan foto rontgen yang

menyebabkan pasien dengan gampangnya meminta untuk dilakukan foto

rontgen.
3

Untuk itu, perlunya menggali sejauh mana tingkat pemahaman pasien

terhadap kebutuhan pemeriksaan radiografi, agar tidak terjadi hal-hal yang bisa

merugikan pasien dan pasien bisa mengetahui bahwa adanya bahaya radiasi

pada saat melakukan foto rontgen.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah tingkat pemahaman pasien terhadap bahaya radiasi.

C. Tujuan

1. Umum

Mengetahui tingkat pemahaman pasien terhadap bahaya radiasi.

2. Khusus

a. Mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman pasien terhadap bahaya

radiasi.

b. Mengetahui seberapa banyak pasien mengetahui tentang adanya bahaya

radiasi.

D. Manfaat

1. Bagi institusi Rumah Sakit

Agar bisa memberi penjelasan atau pemahaman tentang bahaya

radiasi kepada pasien.

2. Bagi Subyek Penelitian

Agar subyek maupun masyarakat mengetahui indikasi yang sesuai

dengan pemeriksaan dan mengetahui tentang bahaya radiasi supaya pasien

bisa menghindari hal-hal yang bisa merugikan diri mereka sendiri.


4

E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Materi

Materi penelitian ini tentang gambaran tingkat pemahaman pasien

terhadap bahaya radiasi di Instalasi Radiologi RS Roemani

Muhammdiyah Semarang.

2. Ruang Lingkup Responden

Responden pada menelitian ini adalah pasien di Instalasi Radiologi RS

Roemani Muhammdiyah Semarang.

3. Ruang Lingkup Waktu

Waktu penelitian ini dari penentuan masalah penelitian dari bulan Juni

2018 sampai dengan laporan hasil penelitian bulan Mei 2019.

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi RS Roemani

Muhammadiyah Semarang.
5

F. Keaslian Penelitian

Karya Tulis Ilmiah yang pernah di angkat sebelumnya antara lain :

Tabel 1.1 keaslian penelitian

No Nama Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Penelitian

Peneliti

(Tahun)

1. Risma Tingkat Pemahaman Pasien Mengkategorikan tingkat memberikan gambaran Tingkat pemahaman

Widyapratiwi Terhadap Kebutuhan Pemeriksaan pemahaman pasien terhadap tentang tingkat pemahaman pasien terhadap

(2014) Radiografi Gigi Yang Sesuai kebutuhan pemeriksaan pasien terhadap kebutuhan kebutuhan pemeriksaan

Dengan Indikasi di Rumah Sakit menjadi 2 yaitu: paham dan pemeriksaan radiografi gigi radiografi sesuai dengan

Gigi tidak paham sesuai indikasi, diantara 50 indikasi

orang responden dengan

total pemahaman mencapai

rata-rata sebesar (59,8%)


6

sementara jumlah responden

yang tingkat pemahamannya

masih di bawah rata-rata

sebesar (40,2%).

2. Nur Amalia Tingkat Pengetahuan Masyarakat mengkategorikan tingkat Tingkat pengetahuan Tingkat pengetahuan

(2016) Mengenai Foto Rontgen di pengetahuan masyarakat Masyarakat mengenai peran masyarakat mengenai

Kabupaten Barru yaitu : Baik, cukup dan dan fungsi serta efek negatif foto ronsen di Kabupaten

kurang pemeriksaan Foto Ronsen Barru

dalam Bidang Kedokteran

Gigi di Kabupaten Barru

masih sangat rendah

Anda mungkin juga menyukai