Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian reduplikasi menurut Harimurti Kridalaksana (2007) adalah sebuah proses pengulangan kata,
baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan menggunakan variasi fonem maupun tidak sedangkan
menurut KBBI, proses pengulangan atau reduplikasi adalah proses atau hasil perulangan kata atau unsur
kata.

A. Macam dan Bentuk Reduplikasi


Terdapat 3 macam bentuk reduplikasi, yaitu:
1. Reduplikasi Fonologis
Pengulangan unsur fonologis yang tidak terjadi perubahan makna, karena pengulangannya
hanya bersifat fonologis artinya bukan atau tidak ada pengulangan leksem. Contohnya seperti
dada, pipi, kuku, termasuk reduplikasi fonologis karena bentuk tersebut bukan berasal dari
leksem *da, *pi, atau *ku, dengan kata lain tidak ada leksem yang seperti itu.
- Gadis kecil itu memiliki pipi yang bagus
- Rani berpartisipasi dalam lomba renang gaya dada se-Kabupaten.
2. Reduplikasi Morfemis
Kridalaksana (2007) menyatakan bahwa dalam pengulangan morfemis yang terjadi
perubahan makna gramatikal atas leksem yang diulang, sehingga terjadilah satuan yang
berstatus kata. Dengan demikian, reduplikasi morfemis dijelaskan kembali menjadi makna
reduplikasi dimana terdapat reduplikasi pembentuk verba, adjektiva, nomina, pronominal,
adverbia, interogativa, dan numeralia.
a. Reduplikasi pembentuk verba
V V bermakna sungguh-sungguh (intensif) contoh kalimatnya:
Jangan bongkar-bongkar lagi, semua sudah tersusun rapi.
N V bermakna berkali-kali (iteratif) contoh kalimatnya:
Anjing itu mencakar-cakar dinding rumah.
R + -an V V bermakna berbalasan (resiprokal) contoh kalimatnya:
Kedua gadis kembar itu tengah bermain cubit-cubitan.
b. Reduplikasi pembentuk adjektiva
A A bermakna mempunyai sifat lebih dari satu. Contoh kalimatnya:
Anak Pak Hasan cantik-cantik
+ -an N A bermakna ketidakpastian. Contoh kalimatnya:
Kamu tidak boleh mengerjakan soal ujian itu secara untung-untungan.
c. Reduplikasi pembentuk nomina
N N bermakna jamak. Contoh kalimatnya:
Rumah-rumah di Jakarta tidak diatur sedemikian rupa sehingga kelihatan semrawut.
Salin swara N N bermakna bermavam-macam. Contoh kalimatnya:
Pakaiannya yang warna-warni itu mengundang perhatian orang.
R + -an N N bermakna yang mirip. Contoh kalimatnya:
Waktu saya masih kecil, saya sering bermain mobil-mobilan
d. Reduplikasi pembentuk pronominal
Pr Pr bermakna dramatisasi. Contoh kalimatnya:
Kami-kami ini biasanya makan di warung tegal.
Pr Pr bermakna meremehkan. Contoh kalimatnya:
Dia-dia saja yang menjadi ketua kelompok.
e. Reduplikasi pembentuk interogativa
R + -an int int bermakna keheranan. Contoh kalimatnya:
Apa-apaan kamu masuk ke rumah saya seenaknya.
f. Reduplikasi pembentuk numeralia
Ber- + R Num Num bermakna beberapa. Contoh kalimatnya:
Berpuluh-puluh mahasiswa berkumpul di depan kantor rector untuk mengadakan aksi
unjuk rasa.
3. Reduplikasi Sintaksis
Proses pengulangan yang terjadi atas leksem yang menghasilkan satuan yang berstatus
klausa, atau berada diluar cakupan morfologi. Contoh:
- Jauh-jauh didatangi juga rumah sahabat lamanya itu.
- Asam-asam dimakannya juga manga itu
Selain pembagian atas 3 macam reduplikasi, gejala yang sama dapat juga terbagi atas:
1. Dwipurwa, adalah pengulangan suku pertama pada leksem dengan pelemahan vocal. Contoh:
tetangga, lelaki, sesama.
- Tetangga baruku menyukai music dangdut.
- Lelaki diseberang jalan seorang tunanetra.
2. Dwilingga, adalah pengulangan leksem atau pengulangan pada umumnya. Contoh: rumah-
rumah, makan-makan, pagi-pagi.
- dina selalu datang pagi-pagi ke sekolah.
3. Dwilingga salin suara, adalah pengulangan leksem dengan variasi fonem. Contoh: mondar-
mandir, pontang-panting, bolak-balik.
- Pria paruh baya itu berlari pontang-panting dikejar anjing.
4. Dwiwasana, adalah pengulangan bagian belakang dari leksem. Contoh: pertama-tama,
perlahan-lahan.
- Sekali-kali terlihat pengemis itu menyeka keringat di dahinya.
5. Trilingga, adalah pengulangan onomatope tiga kali dengan variasi fonem. Contoh: dag-dig-
dug, dar-der-dor, cas-cis-cus.
- Terdengar suara dar-der-dor ketika jam telah menunjukan tengah malam tanda pergantian
tahun.

B. Ciri-ciri Reduplikasi
Berikut yang termasuk ciri-ciri reduplikasi:
1. Menimbulkan makna gramatis.
2. Terdiri lebih dari satu morfem.
3. Selalu memiliki bentuk dasar, dan bentuk dasar kata ulang dan dapat dipakai dalam konteks
kalimat sehari-hari.
4. Pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan kata atau kelas kata. Apabila suatu kata
ulang berkelas kata benda, bentuk dasarnya pun berkelas kata benda. Begitu juga apabila kata ulang
itu berkelas kata kerja, bentuk dasarnya juga berkelas kata kerja.
5. Bentuk dasar kata ulang selalu ada dalam pemakaian bahasa. Maksud dalam pemakaian bahasa
adalah dapat dipakai dalam konteks kalimat.
6. Ada hubungan semantis atau hubungan makna antara kata ulang dengan bentuk dasar.
C. Urutan Proses dalam Reduplikasi
Terdapat dua urutan proses dalam reduplikasi yaitu reduplikasi progresif dan regresif.
1. Reduplikasi progresif adalah proses reduplikasi atau pengulangan yang terjadi berlangsung ke
arah sebelah kanan, atau sesuai dengan arus ujaran. Contoh:
- Berjalan-jalan
- Bemain-main
- Keragu-raguan
- Memindah-mindahkan
2. Reduplikasi regresif, sebaliknya dari reduplikasi progresif proses atau pengulangannya
terterjadi kea rah sebelah kiri. Contoh
- Tembak-menembak
- Pukul-memukul

Sementara itu, terdapat reduplikasi resiprokal seperti desas-desus, mondar-mandir, kocar-


kacir, pontang-panting. Reduplikasi memang terjadi berbeda-beda, bisa terjadi afiksasi dahulu
kemudian reduplikasi atau sebaliknya juga pemendekan dahulu kemudian reduplikasi atau
sebaliknya, dan komposisi dahulu kemudian reduplikasi atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai