Koperasi simpan pinjam yaitu suatu lembaga keuangan bukan bank yang berupa koperasi
dengan aktivitas usahanya menerima simpanan dan memberikan suatu pinjaman kepada
para anggotanya dengan bunga yang paling rendah.
Di Indonesia sendiri banyak berdiri koperasi simpan pinjam baik yang konvensional atau
yang syariah. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.
Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Definisi koperasi simpan pinjam menurut Pasal 1 UU No. 17 tahun 2012 adalah koperasi yang
menjalankan usaha simpan pinjan sebagai satu-satunya usaha.
Saat mengajukan pinjaman koperasi anda akan dijelaskan mengenai ketentuan yang berlaku,
salah satunya terkait dengan perhitungan bunga koperasi berikut ini:
Perhitungan Bunga Koperasi
Secara umum bunga koperasi lebih murah dibandingkan pinjaman ke tempat lain, karena
memang tujuan penyelenggaraan usaha koperasi adalah untuk kesejahteraan anggotanya.
Dalam menjalankan usaha pinjaman, koperasi bisa menggunakan alternatif perhitungan
bunga sebagai berikut:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan
karunia-Nya kepada kita semua, dan atas izin-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “ Koperasi Simpan Pinjam “ .
Terima kasih disampaikan kepada Miss Maya selaku guru mata kuliah pelajaran Koperasi
Simpan Pinjam yang telah membimbing dan memberikan ilmu demi lancarnya
tugas makalah ini. dan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman materi pembangunan
koperasi serta sebagai pedoman bagi siswa dalam melakukan pembelajaran. Kami memohon
maaf apabila sekiranya dalam penulisan makalah masih banyak terjadi kesalahan dan ketidak
sempurnaan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
LATAR BELAKANG 1
RUMUSAN MASALAH 2
TUJUAN 2
BAB II PEMBAHASAN 3
PENGERTIAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 3
SEJARAH KOPERASI SIMPAN PINJAM 4
MANFAAT KOPERASI SIMPAN PINJAM 7
PRINSIP DASAR KOPERASI SIMPAN PINJAM 9
SALAH SATU CONTOH KOPERASI SIMPAN PINJAM DI INDONESIA 11
BAB III PENUTUP 14
KESIMPULAN 14
SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh
hak untuk hidup dan perkembangan diIndonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini
juga jumlahnya sudah cukup besar. Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan
diberdayakan agar dapat berkembang membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan
dan menyediakan lapangan kerja. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum
mampu mencapai tujuan bersama anggotanya,mereka harus diberdayakan melalui
pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan memahami jati
diri dan menerapkannya.
Saat ini kehidupan koperasi timbul dan tenggelam ditengah–tengah masyarakat. Ada yang
masih melestarikan kehidupan koperasi ditangan masyarakat ada pula yang sudah hilang.
Padahal koperasi dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang diperlukan seperti kegiatan koperasi yang sudah sering kita ketahui
menyediakan barang sembako, simpan pinjam uang dan lain sebagainya. Koperasi diciptakan
untuk menyejahterakan kehidupan anggota didalamnya maupun bukan anggota operasi.
Koperasi diciptakan karena adanya tujuan dan kepentingan bersama diantara anggota dan
bukan anggota, untuk menyejahterakann dan membantu masyarakat yang memerlukan
bantuan dana, oleh sebab itu kami ingin membahas lebih mendalam mengenai koperasi
simpan pinjam sebagai lembaga yang menghimpun dana dari para anggotanya yang
kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan untuk meringankan
beban kebutuhan orang tersebut.
Sumber dana koperasi simpan pinjam diperoleh dari iuran para anggotanya yang
menyetorkanya sebagai iuran wajib dan iuran pokok kemudian dana yang ada dipinjamkan
kembali kepada anggota ataupun masyarakat luas yang membutuhkan pinjaman dana.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas
memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi
masyarakat.
Sumber dana koperasi simpan pinjam, di peroleh dari simpanan sukarela anggotanya dan
berbagai lembaga pemerintah, maupun lembaga swasta yang mengalami kelebihan dana.
Secara umum, sumber dana koperasi berasal dari : anggota sendiri berupa simpanan
pokok,simpanan wajib dan simpanan sukarela.
Usaha koperasi yang dikelolah oleh para anggota dengan membentuk pengurus koperasi
melalui Rapat Anggota, dilaksanankan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.
Diantaranya :
1. keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2. pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.
3. pembagian laba (sisa hasil usaha) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besar jasa
para anggota.
4. Kemandirian.
5. Pendidikan perkoperasian
6. Kerjasama antar koperasi.
Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
Memberi kemudahan kepada seluruh anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha.
Dengan bergabung pada koperasi simpan pinjam maka anggota koperasi dapat memperokeh
modal usaha dengan mudah.Hal ini tentu saja berbeda jika anggota tersebut mengajukan
pinjaman kepada bank atau kepada koperasi yang dia bukan anggota.Ada persaratan yang
lebih mudah untuk memperoleh pinjaman khusus bagi anggota koperasi simpan pinjam.
Struktur Organisasi
Ketua (pengawas) : Drs.H.Achmad muar effendi
Anggota (pengawas) : Drs.Muhadi Muhdiono
Ketua (pengurus) : H.Teguh Prajidno,SE,MM
Bendahara (pengurus) : Bambang Suprayitno,Ssos
Bendahara (pengurus) : Sarmo,SE
Rapat anggota tahunan dilaksanakan setiap satu tahun sekali periode 1 januari-31 desember
yang berisi laporan pertanggung jawaban pengurus kepada anggota dan RAPP(Rencana
Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan).
Rapat pemilihan pengurus koperasi dilakukan tiga tahun sekali namun sampai sekarang
pengurusnya masih sama karena masih dipercaya oleh para anggota. Pengurus dipilih oleh
anggota.
Modal Koprasi
Modal usaha koprasi berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela.
adapun rincian dari masing-masing simpanan dari per 31 desember’ 2009 anatara lain :
1. Simpanan Pokok per 31 des’09 Rp. 106.400.000
2. Simpanan Wajib per 31 des’09 Rp. 241.820.000
3. Simpanan Sukarela per 31 des’09 Rp. 602.374.000
Modal yang disimpan oleh anggota dapat tidak dapat diambil kecuali keluar dari
keanggotaan atau meninggal dunia. Keanggotaan Koperasi juga tidak dapat diwarisakan.
Keanggotaan Koperasi
Adapun persyaratan untuk menjadi anggota koperasi simpan pinjam antara lain
• WNI
• Memiliki kesinambungan kegiatan usaha dengan kegiatan uasaha koperasi
• Memiliki kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum
• Bersedia membayar simpanan pokok sebesar Rp 100.000 dan simpanan wajib sebesar Rp
10.000 dibayar setiap bulan
• Menyetujui anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan ketentuan yang berlaku dalam
koperasi
• Bertempat tinggal dan berdomisili di dalam kota Jakarta Selatan (Jagakarsa)
Keuangan
Pemberian/pengguliran pinjaman didasarkan pada analisa ”5c“ dan harus teruji
a) Character
b) Capital
c) Capabilitas
d) Capasitas
e) Condition
SHU
SHU tahun berjalan per 31 desember 2009 sebesar Rp. 75.656.000 dipotong dengan biaya
cadangan, biaya sosial, dan biaya pendidikan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Koperasi Simpan Pinjam didirikan bertujuan untuk memberi kesempatan kepada anggotanya
untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga ringan. Koperasi simpan
pinjam juga berusaha untuk mencegah para anggotanya agar tidak terlibat dalam jeratan
kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang, dengan
jalanmenggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga yang
serendah-rendahnya, Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya.
SARAN
Sebaiknya koperasii perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak pelatihan yang
diberikan utamanya kepada pengurus koperasi sehingga dapat membuat kinerja dan dan
pelayanan yang diberikan lebih baik dengan demikian akan semakin banyak msyarakat yang
tertarik untuk berkoperasi, tentunya hal ini diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah
khusunya instansi yang terkait. Kepada anggota koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi
dalam koperasi sebagai usaha yang dikerjakan secara barsama-sama dan untuk kepentingan
bersama pula.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cermati.com/artikel/koperasi-simpan-pinjam-apa-saja-yang-mesti-anda-
ketahui
http://logokoperasi.blogspot.co.id/2016/02/manfaat-koperasi-simpan-pinjam-bagi.html
http://lisafitri2008.blogspot.com/2008/11/bab-ii-landasan-teori.html
http://dkbuisness.blogspot.com/2013/11/masalah-koperasi-simpan pinjam.html
Kasmir, bank dan lembaga keuangan lainnya, edisi revisi 12, Jakarta :rajawali pers 2013
http://www.academia.edu/10030551/MAKALAH_PEMBANGUNAN_KOPERASI_Perkembanga
n_Koperasi_Simpan_Pinjam_Di_Indonesia_
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...
A. Aliran Koperasi………………………………………….................................
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………....
I. Kesimpulan………………………………………………………………….
II. Kritik dan Saran……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Koperasi sebagai salah satu pelaku industri yang berbeda dengan yang lain, mempunyai
tantangan tersendiri untuk menghadapi perdagangan bebas, baik dari sektor gerakan
maupun permasalahan internal koperasi itu sendiri. Eksistensi gerakan Koperasi sebagai
suatu institusi ekonomi diharapkan dapat berperan sebagai mesin penggerak kegiatan
ekonomi nasional sekaligus sebagai soko guru perekonomian bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, peran koperasi harus terus ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
anggota dan sekaligus dapat meningkatkan kegairahan berusaha di kalangan masyarakat
dengan cara pembinaan yang intensif agar dapat tumbuh berkembang sehingga koperasi
benar-benar mampu menunaikan peranannya menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Koperasi sendiri dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis berdasarkan sektor usahanya,
yaitu : koperasi simpan pinjam, koperasi produsen, koperasi jasa, dan koperasi pemasaran.
Dan pada kesempatan inisaya mencoba untuk memberikan beberapa informasi mengenai
koperasi simpan pinjam Graha Arthamas.
III. Tujuan
a. Mengetahui tentang koperasi simpan pinjam
b. Menjelaskan prosedur menjadi anggota KOKPIC
c. Mengetahui aplikasi koperasi simpan pinjam dari sisi operasionalnya
BAB II
LANDASAN TEORI
I. KONSEP KOPERASI
Konsep koperasi itu terdiri dari 3 konsep yaitu, konsep koperasi barat, konsep koperasi
sosialis, dan konsep koperasi negara berkembang. Berikut ini adalah penjelasan tentang
masing-masing konsep tersebut.
1. Konsep Koperasi Barat
Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang
dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,
dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan
timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Persamaan kepentingan tersebut berasal dari perorangan atau kelompok. Kepentingan
bersama suatu kelompok keluarga atau kelompok kerabat dapat diarahkan untuk
membentuk atau masuk menjadi anggota koperasi.
2. Konsep Koperasi Sosialis
Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah, dan di bentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang
perencanaan nasional.
3. Konsep Koperasi Negara Berkembang
Konsep koperasi Negara berkembang ialah konsep koperasi yang sudah berkembang dan
memiliki ciri tersendiri, dengan adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan
pengembangannya. Adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan
pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis.
Perbedaanya, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor
produksi dari kepemilikan kolektif, sedangkan koperasi di Negara berkembang seperti di
Indonesia, tujuanya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
A. ALIRAN KOPERASI
Di dalam suatu koperasi terdapat berbagai macam aliran koperasi. Aliran koperasi tersebut
terbagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Aliran Yardstick
Didalam aliran ini pemerintah tidak ikut campur tangan dalam kegiatan koperasi. Aliran ini
pada umumnya dapat dijumpai di negara-negara yang beridiologi kapitalis atau yang
menganut sistem perekonomian liberal. Menurut aliran ini, koperasi menjadi kekuatan untuk
mengimbangi, menetralisir, dan mengoreksi berbagai masalah yang ditimbulkan sistem
kapitalisme. Hubungan pemerintah dalam aliran ini bersifat netral. Pemerintah tidak
melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah
masyarakat, maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri. Aliran ini
mempunyai pengaruh sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri
berkembang dengan pesat. Seperti di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda, dll.
2. Aliran Sosialis
Berbanding terbalik dengan Aliran Yardstick, di Aliran Sosialis ini pemerintah ikut campur
tangan dalam kegiatan koperasi. Campur tangan pemerintah ini menyebabkan hilangnya
otonomi koperasi. Menurut aliran sosialis, koperasi dipandang sebagai alat yang paling
efektif dan efisien untuk mensejahterakan masyarakat. Selain itu juga sebagai alat
menyatukan rakyat dengan organisasi koperasi. Aliran ini dapat dijumpai di Negara Eropa
Timur dan rusia.
3. Aliran Persemakmuran(Commonwealth)
Aliran persemakmuran ini sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan
memegang peran utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Hubungan pemerintah
dangan koperasi bersifat “Kemitraan (Partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab
dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik. Maka sistem aliran ini
sebagai alat yang paling efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
II. SEJARAH KOPERASI
Sejarah Lahirnya Koperasi
Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di Inggris, yaitu di
Kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme
sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha
penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan
terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri
barang yang akan dijual.
Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum bekerja dan
menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada tahun 1851, koperasi
tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi
anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
Perkembangan koperasi di Rochdale sangat memengaruhi perkembangan gerakan
koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1852, jumlah koperasi di Inggris sudah
mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama
The Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1945, CWS berhasil mempunyai lebih
kurang 200 pabrik dengan 9.000 orang pekerja. Melihat perkembangan usaha koperasi baik
di sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka
perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain.
Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi,
perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang
penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
5. Kemandirian.
Maksudnya setiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing
atas setiap usaha itu sendiri, selain itu anggota koperasi di tuntut berperan secara aktif
dalam upaya mempertingi kualitas dan bisa mengelola koperasi dan usaha itu sendiri.
6. Pendidikan perkoperasiaan
Maksudnya pendidikan perkoperasiaan memberikan bekal kemampuan bekerja setelah
mereka terjun dalam masyarakat karena manusia disamping sebagai makhluk sosial juga
sebagai makhluk individu, dan melalui usaha-usaha pendidikan perkoperasian dan partisipasi
anggota sangat di hargain dan dianjurkan dalam berkehidupan koperasi, selain itu juga
melalui pendidikan perkoperasiaan setiap orang dapat memenuhi kebutuhannya masing-
masing.
7. Kerjasama antar koperasi.
Maksudnya adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi lainnya untuk
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
dan dengan adanya kerjasama antar koperasi dapat mewujudkan kesejahteraan koperasi
tersebut.
III. Bentuk Organisasi
1. Bentuk organisasi koperasi menurut Hanel
Merupakan bentuk koperasi / organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum dan
dapat didefiniskan dengan pengertian hokum
2. Bentuk organisasi koperasi menurut Ropke
Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga pelanggar
utama dari perusahaan tersebut.
3. Bentuk organisasi di Indonesia
Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan
kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut.
IV. Hirarki Tanggung Jawab
Dalam rapat anggota tugasnya memilih dan memberhentikan pengawas dan pengurus
1. Pengurus
Pengurus memberi kuasa kepada pengelola untuk mengatur dan mengembangkan usaha
dengan efisien dan profesional, hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja,
Diangkat dan diberhentikan oleh pengurus.
Tugas :
1. Mengelola koperasi dan usahanya
2. Mengajukan rancangan Rencana kerja, Budget dan belanja koperasi
3. Menyelenggarakan rapat anggota
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban
5. Maintenance daftar anggota dan pengurus
Wewenang :
1. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan
2. Meningkatkan peran koperasi
2. Pengawas
Pengawas atau badan pemeriksa adalah orang-orang yang diangkat oleh forum rapat
anggota untuk mengerjakan tugas pengawasan kepada pengurus.
Tiga hal penting yang diawasi dari pengurus oleh pengawas, yakni:
(a) keorganisasian;
(b) keusahaan;
(c) keuangan.
Tugas pengawas dalam manajemen koperasi memiliki posisi strategis, mengingat secara
tidak langsung, posisi-nya dapat menjadi pengaman dari ketidakjujuran, ketidaktepatan
pengelolaan atau ketidakprofesionalan pengurus. Oleh sebab itu menjadi pengawas harus
memiliki per-syaratan kemampuan (kompentensi), yaitu:
a) kompentensi pribadi;
b) kompentensi profesional.
C. Pola Manajemen
Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang baik agar
tujuan koperasi tercapai dengan efektif dan efisien.
Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus dimungkinkan mengangkat
manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan tidak harus anggota koperasi dan
seyogyanya memang diambil dari luar koperasi supaya pengawasannya lebih mudah.
Mereka bekerja karena ditugasi oleh pengurus, maka mereka juga bertanggung jawab
kepada pengurus.
D. TUJUAN DAN MANFAAT KOPERASI
Tujuan Koperasi
1. Untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat.
2. Membangun tatanan perekonomian nasional agar terwujud masyarakat yang maju,
adil dan makmur
Manfaat Koperasi
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemakmuran masyarakat, bukan mengejar
keuntungan pribadi.
2. Menyediakan kebutuhan para anggota.
3. Mempermudah para anggota untuk memperoleh modal usaha.
4. Koperasi merupakan dasar untuk memperkokoh perekonomian rakyat.
I. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh
anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan
yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau
SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan
melakukan pembagian laba berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan
oleh anggota.
II. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan
pinjaman. Koperasi sejenis ini didirikan untuk memberi kesempatan kepada anggotanya
memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam berusaha
untuk mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu
mereka memerlukan sejumlah uang dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur
pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya.
Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Menurut Widiyanti dan
Sunindhia, koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya hidup
berhemat dan juga menambah pengetahuan anggotanya terhadap perkoperasian.
Untuk mencapai tujuannya, berarti koperasi simpan pinjam harus melaksanakan aturan
mengenai peran pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat anggota.
Pengurus berfungsi sebagai pusat pengambil keputusan tinggi, pemberi nasehat dan penjaga
berkesinambungannya organisasi dan sebagai orang yang dapat dipercaya. Menurut UU
no.25 tahun 1992, pasal 39, pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan menulis laporan koperasi, dan
berwewenang meneliti catatan yang ada pada koperasi, mendapatkan segala keterangan
yang diperlukan dan seterusnya. Yang ketiga, manajernya koperasi simpan pinjam, seperti
manajer di organisasi apapun, harus memiliki ketrampilan eksekutif, kepimpinan, jangkauan
pandangan jauh ke depan dan mememukan kompromi dan pandangan berbeda. Akan
tetapi, untuk mencapai tujuan, rapat anggota harus mempunyai kekuasaan tertinggi dalam
organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan dalam pasal 22 sampai pasal 27 UU no.25 tahun 1992.
III. Sumber Modal Koperasi
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya,
koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal
pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya
sama untuk setiap anggota.
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah
simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan
Deposito Berjangka. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada
anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila
diperlukan. Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang
yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.
Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:
· Anggota dan calon anggota
· Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama
antarkoperasi
· Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
· Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
· Sumber lain yang sah
IV. Sumber Dana KOKPIC
KOKPIC atau kopeerasi karyawan pasar induk cipinang, mempunyai beberapa sumber dana
1. Simpanan pokok
sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk diserahkan kepada koperasi pada
waktu seseorang masuk menjadi anggota koperasi tersebut dan besarnya sama untuk seua
anggota. Simpanan pokok KOKPIC Rp.35.000
2.Simpanan Wajib
adalah simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar kpada koperasi pada
waktu-waktu tertentu, KOKPIC mewajibkan simpanan wajib setiap bulan sebesar RP.75.000
3.Simpanan Sukarela
adalah simpana yang dadakan oleh anggota atas dasar sukarela atau berdasarkan perjanjian-
perjanjian atau peraturan-peraturan khusus. KOKPIC membebaskan dana sukarela, dimana
dana berasal dari gaji karyawan (dipotong setiap bulan melalui gaji)
4.Dana Cadangan
adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan
untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan
koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://westbatavia.blogspot.com/2015/04/3-contoh-kata-pengantar-makalah-yang-
baik.html
http://stephanielauwrentina.blogspot.co.id/2016/01/makalah-koperasi-simpan-pinjam.html
https://informazone.com/jenis-jenis-koperasi/
https://sifafauziah692.wordpress.com/2013/09/25/konsep-aliran-dan-sejarah-koperasi/