Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERANAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT

Oleh

Dermanson Girsang

FAKULTAS / JURUSAN : EKONOMI / MANAJEMEN


UNIVERSITAS SIMALUNGUN

PEMATANGSIANTAR
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya maka saya boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat
waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul " Peranan
Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat ", yang menurut saya dapat memberikan
manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari Pancasila. Melalui kata pengantar ini
penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon maklum bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan
pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih,
semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

Pematangsiantar, Oktober 2018

Penulis
PERANAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang
Dasar 1945. Proses terjadinya Pancasila adalah melalui suatu proses kualitas.
Artinya, sebelum disahkan menjadi dasar negara, baik sebagai pandangan hidup
maupun filsafat hidup bangsa Indonesia, penyusunan Pancasila didasari oleh
pemikiran yang sangat matang dari para tokoh pendiri bangsa ini melalui
beberapa fase jejak pendapat dan rapat oleh anggota BPUPKI dan Panitia
Sembilan, kemudian dihasilkanlah Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Yang
didalamnya terdapat rumusan dasar negara yang kelak akan menjadi dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian fungsi dari Pancasila adalah sebagai
mesin penggerak bagi tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan. Pancasila
merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia, yang mempribadi dalam masyarakat dan merupakan
sesuatu yang living reality. Tentunya pancasila ini juga sebagai jati diri bangsa
Indonesia meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila
yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada
tahun 1945, pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Bagi
bangsa Indonesia, Pancasila ialah suatu pandangan hidup dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan kumpulan nilai yang diyakini
kebenarannya oleh Bangsa Indonesia dan digunakan untuk menata kehidupan
dalam masyarakat. Seperti diketahui, selain Pancasila memiliki kedudukan
sebagai ideologi bangsa dan sebagai dasar negara, Pancasila juga memiliki
dimensi yang luas yaitu terhadap sosial, ekonomi, politik dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Guna memberikan jawaban dan penjelasan tentang kedudukan Pancasila


dalam kehidupan bermasyarakat terutama dalam peranan hal-hal sebagai berikut
:
1. Kedudukan Pancasila
a. Sebagai ideologi bangsa Indonesia
b. Sebagai dasar negara bagi bangsa Indonesia
2. Peranan Pancasila dalam kehidupan
a. Politik
b. Ekonomi
c. Sosial
d.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia

A. Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil refleksi (perenungan


pemantuan kembali) manusia terhadap dunia kehidupannya. Manusia melihat
bahwa ada hal-hal yang buruk dalam kehidupan . keadaan yang demikian
mendorong orang untuk merumuskan hal-hal yang dianggap baik serata
bagaimana cara unuk mewujudkannya apabila hal tersebut dijalankan maka
akan terwujud kehidupan ideal seperti yang dicita-citakan. Ideologi bukan
sekedar pengetahuaan teoritis belaka, tetapi merupakan sesuatu yang dihayati
menjadi suatu keyakinan. Ideologi adalah satu pilihan yang menuntut suatu
komitmen untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis
seseorang berarti semakin tinggi pula komitmen untuk melaksanakannya,
komitmen tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini ideologi sebagai
ketentuan-ketentuan normatif yang harus ditaati dalam hidup bermasyarakat.
Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia merupakan bagian terpenting
dari fungsi dan kedudukannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai Ideologi juga menjadi pijakan bagi pengembangan
pemikiran-pemikiran baru tentang berbagai kehidupan bangsa. Melaluinya
diharapkan bangsa Indonesia dapat melahirkan dan mengembangkan
gagasan, konsep, teori, dan ide-ide baru tentang kehidupan politik, ekonomi,
social, budaya, hokum, hankam dan semua proses kehidupan berbangsa
dalam rangka pembangunan nasional. Pancasila dalam kedudukannya
sebagai ideologi negara, diharapkan mampu menjadi filter dalam menyerap
pengaruh perubahan zaman di era globalisasi ini. Kemudian munculah
gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi yang terbuka, pandangan
pancasila sebagai ideologi terbuka didorong oleh tantangan zaman. Sejarah
menunjkan bahwa suatu ideologi yang tidak memiliki dimensi fleksibilitas
atau kelenturan, maka ideologi itu akan mengalami kesulitan bahkan mungkin
kehancuran dalam menghadapi tantangan zaman (contoh : runtuhnya
komunisme di Uni Soviet). Sebagi ideologi yang terbuka, pancasila sentiasa
mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai pancasila tidak boleh berubah,
namun pelaksanaanya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata
yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu. Ideologi mencerminkan cara
berfikir masyarakat, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-cita.

B. Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dasar negara

Kedudukan Pancasila merupakan alas atau fundamen yang menjadi


pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara.
Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau
pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara,
merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia,
termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan
rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar
pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik
Indonesia. Oleh karena itu fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar
negara. Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Disini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta
norma untuk mengatur penerintahn negara atau dengan kata lain Pancasila
menjadi suatu dasar untuk mengatur dan menjadi pedoman dalam rangka
penyelenggaraan suatu negara. Menurut TAP MPRS NO.XX/MPRS/1966,
TAP MPR NO.V/MPR/1973 dan TAP MPR NO.IX/MPR/1978 sebagai
sumber dari segala sumber hukum dan sumber tertib Pancasila hakikatnya
merupakan suatu pandangn hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-
cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak bangsa Indonesia.
Berikut ini adalah dasar hukum yang menjadi alasan mengapa pancasila
menjadi dasar negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara sesuai
dengan apa yang tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
pada alinea yang ke-4 antara lain menegaskan ”…....., maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada;
Ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusia yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Di dalam Pembukaan UUD 1945
tersebut meskipun tidak tercantum kata Pancasila, namun bangsa Indonesia
sudah bersepakat bahwa lima prinsip yang menjadi dasar Negara Republik
Indonesia disebut Pancasila. Kesepakatan tersebut, tercantum pula dalam
berbagai Ketetapan MPR-RI diantaranya sebagai berikut :

1) Ketetapan MPR – RI No.XVIII/MPR/1998, pada pasal 1 menyebutkan


bahwa “Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara”.
2) Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, diantaranya menyebutkan : Sumber
Hukum dasar nasional yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusia yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila Memenuhi Syarat Sebagai Dasar Negara Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, dasar negara Pancasila perlu difahami konsep,
prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya agar dapat dengan tepat
mengimplementasikannya. Namun sebaiknya perlu diyakini terlebih
dahulu bahwa Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan beragam suku, agama, ras
dan antar golongan yang ada. Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar
negara bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan alasan sebagai
berikut :
1. Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik
masyarakat Indonesia yang beraneka ragam suku, agama, ras dan
antar golongan. Pada Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin
kebebasan untuk beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-
masing. Kemudian pada Sila Persatuan Indonesia, mampu mengikat
keanekaragaman dalam satu kesatuan bangsa dengan tetap
menghormati sifat masing-masing sepert apa adanya.
2. Pancasila memberikan jaminan terealisasinya kehidupan yang
pluralistik, dengan menjunjung tinggi dan menghargai manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan secara
berkeadilan yang disesuaikan dengan kemampuan dan hasil usahanya.
Hal ini ditunjukkan dengan Sila Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab.
3. Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke,
yang terdiri atas ribuan pulau sesuai dengan Sila Persatuan Indonesia.
4. Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak-
hak asasi manusia sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini, selaras
dengan Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera
sesuai dengan Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai acuan
dalam mencapai tujuan tersebut. Kedudukan pancasila sebagai dasar
negara dapat dirinci sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber
hukum (sumber tertib hukum) Indonesia
2. Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia
yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijabarkan dalam empat
pokok pikiran
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara baik
hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis.
4. Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 1945
mengandung isi, yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara
negara termasuk penyelenggara partai menerapkan nilai pancasila
dalam bertindak.

2. Peranan Pancasila dalam kehidupan politik, ekonomi dan sosial

A. Peranan Pancasila Dalam Kehidupan Politik.

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek


atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat
manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai
subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan
adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang
sesuai pancasila sebagai paradigma adalah system politik demokrasi bukan
otoriter. Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas
kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik
didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena
itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral
ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral
keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara
dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik
yang santun dan bermoral. Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial
politik diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita
bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila
untuk melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan
berdasarkan konsep mempertahankan persatuan. Dalam pencapaian tujuan
keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang adil dan beradab. Di era
globalisasi informasi seperti sekarang ini, implementasi tersebut perlu
direkonstruksi kedalam pewujudan masyarakat-warga (civil society) yang
mencakup masyarakat tradisional (berbagai asal etnik, agama, dan golongan),
masyarakat industrial, dan masyarakat purna industrial. Dengan demikian, nilai-
nilai sosial politik dapat dijadikan moral baru dalam masyarakat sekarang, berikut
ini nilai-nilai tsb:
1. Nilai toleransi
2. Nilai transparansi hukum dan kelembagaan
3. Nilai kejujuran dan komitmen (tindakan sesuai dengan kata)
4. Bermoral berdasarkan agama Dapat disimpulkan bahwa pengembangan
politik negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus
mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila
Pancasila sehingga, praktik-praktik yang menghalalkan segala cara
dengan memfitnah, memprovokasi menghasut rakyat yang tidak berdosa
untuk diadu domba harus segera diakhiri.

B. Peranan Pancasila Dalam Kehidupan Ekonomi

Sistem ekonomi yang berdsarkan pancasila berbeda dengan sitem


ekonomi liberal yang hanya menguntungkan segelintir oknum tertentu tanpa
memberi perhatian terhadap orang lain.pancasila bertolak dari manusia sebagai
totalitas dan manusia sebagai subyek. Oleh karena itu, pancasila sangat berperan
dalam sistem pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat
secara keseluruhan.sistim ekonomi yang berdasarkan pancasila ialah sistem
ekonomi yang berasaskan kekeluargaan. Sistim ekonomi kita juga tidak dapat
dipisahkan oleh nila-nilai moral kemanusiaan. Dengan berpedoman pada
pancasila kita harus mampu menghindarakan diri dari berbagi persaingan bebas,
monopoli dll. Yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan,
penderitaan, dan kesengsaraan terhadap warga negara. Sistem ekonomi kita,
menganut paham ekonomi pasar, atau menurut istilah yang digunakan oleh Ikatan
Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ekonomi pasar terkendali (tahun 1990) atau
ekonomi pasar terkelola (tahun 1996). Kata kuncinya adalah terkelola. Kemudian
yang dimaksud dengan sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi pasar
yang terkelola dan kendali pengelolaannya adalah nilai-nilai Pancasila. Dengan
perkataan lain ekonomi Pancasila tentulah harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai tersebut terdapat dalam sila ke 1-5 berikut ini penjelasannya : Nilai-
nilai dasar sila ke 1, Ketuhanan Yang Maha Esa. Keimanan dan ketakwaan
menjadi landasan spiritual, moral dan etik bagi penyelenggaraan ekonomi dan
pembangunan. Dengan demikian sistem ekonomi Pancasil penunjang
pelaksanaan kebijaksanaan negara.

C. Peranan Pancasila Dalam Kehidupan Sosial

Peranan pancasila dalam bidang sosial pada dasarnya adalah kunci untuk
menajalin hubungan dalam bermasyarakat, karena nilai yang dikandung
pancasila sangatlah menjunjung tinggi rasa kekeluargaan yang berdasarkan
moral etika yang santun,sopan,saling menghormati dan berbudi pekerti luhur.
Dalam lingkup kehidupan bermasyarakat pancasila berperan sebagai
pengatur sikap dan tingkah laku orang dalam hubungannya dengan Tuhan
Yang Maha Esa (Sila-I), dengan sesama manusia (sila II) dengan tanah air
dan nusa bangsa Indonesia (Sila-III) dengan kekuasaan dan pemerintahan
negara (kerakyatan) dan dengan negara sebagai kesatuan dalam rangka
realisasi kesejahteraan (sila-V). Dalam Undang-Undang Dasar yaitu dalam
pembukaan UUD’45. Pancasila selalu tetap tercantum di dalamnya. Pancasila
yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional itu dan menjadi
pegangan bersama pada saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap
ekosistem bangsa kita, dan hal tersebut merupakan bukti sejarah bahwa
pancasila memang selalu menjadi dasar pedoman dalam kehidupan sosial
bagi masyrakat dibangsa kita, pancasilapun juga memberikan corak yang
khas kepada bangsa Indonesia, karena tak dapat dipisahkan dari bangsa
Indonesia serta merupakan ciri khasnya. Maka terdapat kemungkinan, bahwa
tiap-tiap sila secara terlepas memiliki sifat universal yang juga dimiliki
bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi ke-5 sila yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisah pula itulah yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia. Kenyataan sehar-hari yang kita lihat dalam masyarakat bangsa
Indonesia antara lain :
1. Bangsa Indonesia sejak dahulu sebagai bangsa yang religius, percaya
akan adanya zat yang maha kuasa dan mempunyai keyakinan yang penuh,
bahwa segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini adalah ciptaan Tuhan.
Dalam sejarah nenek moyang, kita ketahui bahwa kepercayaan kepada
Tuhan itu dimulai dari bentuk dinamisme (serba tenaga), lalu animisme
(serba arwah), kemudian menjadi politeisme (serba dewa)dan akhirnya
menjadi monoteisme (kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa)
sisanya dalam bentuk peninggalan tempat-tempat pemujaan dan
peribadatan upacara-upacara ritual keagamaan.
2. Sejak dahulu, bangsa Indonesia berkeyakinan bahwa pada hakekatnya
semua manusia dilahirkan sama, dan karena itu yang hidup dan
menikmati kehadapan sepenuhnya watak mesti bangsa Indonesia yang
sebenarnya, tidak menyukai perbedaan perihal martabat yang disebabkan
karena perbedaan warna kulit, daerah keturunan dan kasta seperti yang
terjadi masyarakat feodal.
3. Karena pengaruh keadaan geografisnya yang terpencar antara satu
wilayah dengan wilayah yang lainnya, antar satu pulau dengan pulau
lainnya maka Indonesia terkenal mempunyai banyak perbedaan yang
beraneka ragam sejak dari perbedaan bahasa daerah, suku bangsa, adat
istiadat, kesenian dan kebudayaannya (bhineka), tetapi karena
mempunyai kepentingan yang sama, maka setiap ada bahagian yang
mengancam dari luar selalu menimbulkan kesadaran bahwa dalam
kebhinekaan itu terdapat ketunggalan yang harus diutamkana kesadaran
kebangsaan yang berbeda yaitu sebagai bangsaIndonesia.
4. Ciri khas yang merupakan kepribadian bansga dari berbagai suku, bangsa
Indonesia adalah adanya prinsip musyawarah diantara warga masyarakat
sendiri dalam mengatur tata kehidupan mereka. Sedang kepala desa,
kepala suku,dan sebagainya hanya merupakan pamong (pembimbing
mereka yang dipilih dan dari antara mereka sendiri, prinsip musyawarah
dan masyarakat yang merupakan inti dari kerakyatan telah dipraktikkan
dalam kehidupan masyarakat adat seperti : desa marga, kurnia, nagori,
banua, dsb.
5. Salah satu bentuk khusus dari kerakyatan ialah kerakyatan dibidang
ekonomi, yang dirumuskan sebagai keadilan atau kesejahteraan sosial
bagi rakyat Indonesia, asas ini sudah dikenal berabad-abad lamanya yang
sisanya masih dapat kita jumpai dalam masyarakat terutama di desa, yaitu
kebisaaan tolong menolong antara sesama masyarakat, gotong – royong
dalam mengusahakan kepentingan bersama atau membantu (menolong
seseorang yang sangat membutuhkan seperti materialistik, kapitalisme
dan individualisme sama sekali tidak disukai oleh bangsa Indonesia,
karena tidak memungkinkan tercapainya keadilan / kesejahteraan sosial.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sebagi ideologi bangsa pancasila telah dijadikan sebagai acuan di dalam


hidup bermasyarakat. Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila
Pancasila tersebut berasal dari budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri.
Oleh karena itu, Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia
maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-
cita moral inilah yang kemudian memberikan pedoman, pegangan atau
kekuatan rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila juga merupakan
perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila sebagaimana termuat dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah hasil kesepakatan bersama
bangsa Indonesia. Oleh karena Pancasila merupakan kesepakatan bersama
seluruh masyarakat Indonesia maka Pancasila sudah seharusnya dihormati,
dijunjung tinggi dan diterapkan peranannya dalam kehidupan di masyarakat
sehingga arti dari pancasila sebagai dasar negara kita akan terwujud
tujuannya
2. Kemudian peranan pancasila dalam bidang sosial,politik, dan ekonomi.
Pancasila telah menjadi dasar acuan dalam menata berbagai hal tersebut
karena seluruh asas-asas dari sila ke-1 hingga sila ke-5 telah memenuhi
unsur untuk menjadi patokan hal tesebut.

B. Saran

Seyogyanya masyrakat bangsa indonesia harus selalu berpegangan teguh pada


nilai-nilai pancasila yang sudah memberi petunjuk dalam menjalani hidup yang
berdasarkan pada norma,etika,estetika,pers pelengkap penyediaan barang dan
jasa yang belum cukup disediakan oleh swasta dan koperasi, dan imbangan bagi
kekuatan pasar pengusaha swasta; pengelola dan pengusaha di bidang-bidang
produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak; pengelola dan pengusaha
di bidang-bidang produksi yang penting bagi negara; perintis di dalam
penyediaan barang dan jasa di bidang-bidang produksi yang belum cukup atau
kurang merangsang prakarsa dan minat pengusaha swasta; dikendalikan oleh
kaidah-kaidah moral dan etika, sehingga pembangunan nasional kita adalah
pembangunan yang berakhlak. Nilai-nilai dasar sila ke 2, dengan nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab, menghormati martabat kemanusiaan serta
hak dan kewajiban asasi manusia dalam kehidupan ekonomi. Dengan dasar-
dasar moral dan kemanusiaan seperti di atas Ekonomi Pancasila meskipun tidak
menghalangi motivasi ekonomi untuk memperoleh keuntungan, namun tidak
mengenal predatorpredator ekonomi, yang satu memangsa yang lain. Ekonomi
Pancasila berakar di bumi Indonesia. Meskipun ekonomi dunia sudah menyatu,
pasar sudah menjadi global, namun ekonomi Indonesia tetap diabdikan bagi
kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar sila ke 3, Sila
Persatuan Indonesia mengamanatkan kesatuan ekonomi sebagai penjabaran
wawasan nusantara di bidang ekonomi. Globalisasi kegiatan ekonomi tidak
menyebabkan internasionalisasi kepentingan ekonomi. Kepentingan ekonomi
kita tetap diabdikan untuk kepentingan bangsa Indonesia. Ekonomi Pancasila
dengan demikian berwawasan kebangsaan dan tetap membutuhkan sikap
patriotik meskipun kegiatannya sudah mengglobal. Nilai-nilai dasar sila ke 4,
dalam Pancasila menunjukkan pandangan bangsa Indonesia mengenai
kedaulatan rakyat dan bagaimana demokrasi dijalankan di Indonesia. Di bidang
ekonomi, Ekonomi Pancasila dikelola dalam sebuah sistem demokratis yang
dalam Undang-undang Dasar secara eksplisit disebut demokrasi ekonomi. Nilai-
nilai dasar sila ke 5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menunjukkan
betapa seluruh upaya pembangunan kita, untuk mengembangkan pertumbuhan
ekonomi dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju
kepada terciptanya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan dan negara memiliki peran sbb: atuan dan tentu saja nilai
agama yang dapat mencegah krisis moral dan perilaku yang menyimpang di era
globalisasi informasi pada masa kini, sehingga kita dapat menyaring berbagai
hal yang kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari supaya tidak terjadi
perpecahan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Heuken, 1988, Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila, edisi 6,


Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta.
2. Kaelan, 1996, Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan, Paradigma,
Jogjakarta.
3. Koentjaraningrat, 1980, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, PT. Gramedia,
Jakarta.
4. Manuel Kasiepo, 1982, Dari kepolitikan Birokratik ke Korporatisme
Negara, Birokrasi, dan Politik di Indonesia Era Orde Baru, Dalam Jurnal
Ilmu Politik, AIPI-LIPI, PT. Gramedia, Jakarta.
5. Notonagoro, 1980, Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9,
Pantjoran tujuh, Jakarta.
6. Soeprapto, 1997, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, LP.3
UGM, Jogjakarta.
7. Suhadi, 1995, Pendidikan Pancasila, Diktat Kuliah Fakultas Filasafat, UGM.
Jogjakarta.
8. Suhadi, 1998, Pendidikan Pancasila, Diktat Kuliah, Jogjakarta.
9. Suwarno, P.J. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. hlm. 12
10. tim penyususun modul pkn smk 2 ska, 2012, pendidikan kewarganegaraan
semester gasal, smk n 2 ska. Surakarta
11. http://rahayukusumapratiwi.blogspot.com/2012/11/fungsi-pancasila-dalam-
kehidupan.html
12. http://localhost.blogdetik.com/2010/02/15/pancasila-sebagai-ideologi-
bangsa-dan-negara/
13. http://menuez-muaniz.blogspot.com/2012/04/pancasila-sebagai-paradigma-
kehidupan.html,
14. http://wikipedia.com/2010/02/05/pancasila.html DLL.

Anda mungkin juga menyukai