LANDASAN TEORI
11
12
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasi adalah menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana
caranya dan siapa yang akan mengerjakannya.
3. Kepemimpinan (Leading)
Kepemimpinan adalah memotivasi, memimpin dan tindakan tindakan lainya yang
melibatkan interaksi dengan orang-orang lain.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah mengawasi aktivitas-aktivitas demi memastikan segala
sesuatunya terselesaikan sesuai dengan rencana.
1. Fungsi manajerial
a. Perencanaan (planning) yaitu merencanakan tenaga kerja secara efektif dan
efisien agar sesuai dengan kebutuhan dalam membantu terwujudnya tujuan.
b. Pengorganisasian (organizing) yaitu kegiatan untuk mengorganisasikan
semua pegawai untuk menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi
wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi.
c. Pengarahan (directing) yaitu kegiatan mengarahkan semua karyawan agar
mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien dalam membantu
tercapainya tujuan.
d. Pengendalian (controlling) yaitu kegiatan mengendalikan semua karyawan,
agar mentaati kebijakan-kebijakan dan bekerja sesuai dengan rencana.
2. Fungsi operasional
a. Pengadaan (procurement) merupakan proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya
tujuan.
b. Pengembangan (development) merupakan proses peningkatan keterampilan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan yang harus diberikan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini
maupun masa depan.
c. Kompensasi (compensation) merupakan pemberian balas jasa langsung
(direct) dan tidak langsung (indirect), berupa uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan atas pencapaian hasil kerja.
d. Pengintegrasian (integration) merupakan kegiatan untuk meningkatkan
hubungan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta
kerja sama yang baik dan saling menguntungkan.
e. Pemeliharaan (maintenance) merupakan kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kodisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap
mau bekerja di perusahaan.
15
2.2 Motivasi
2.2.1 Definisi Motivasi
Menurut Mathis dan Jackson dalam buku manajemen sumber daya manusia
oleh Bangun (2012:312) motivasi adalah hasrat di dalam seseorang yang
menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan dalam mencapai suatu tujuan.
16
2. Motivasi Negatif
Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahannya dengan
memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi
rendah). Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka
waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka
waktu panjang dapat berdampak kurang baik.
dan Kinicki (2014:62), budaya organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang
mendasari identitas perusahaan.
Dari pandangan beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi adalah nilai-nilai, kebijakan-kebijakan dan peraturan yang diterapkan di
dalam sebuah organisasi dijalankan dan ditaati oleh semua anggota organisasi dalam
mencapai tujuan bersama.
1. Kebersamaan
Kebersamaan adalah sejauh mana anggota organisasi mempunyai nilai inti yang
dianut secara bersama. Derajat kebersamaan dipengaruhi oleh unsur orientasi
dan imbalan. Orientasi dimaksudkan pembinaan kepada anggota-anggota
organisasi khususnya anggota baru baik yang dilakukan melalui bimbingan
seorang anggota senior terhadap anggota baru maupun melalui program-program
latihan. Melalui program orientasi, anggota-anggota baru organisasi diberi nilai-
nilai budaya yang perlu dianut secara bersama oleh anggota-anggota organisasi.
Di samping orientasi kebersamaan, juga dipengaruhi oleh imbalan. Imbalan
dapat berupa kenaikkan gaji, jabatan (promosi), hadiah-hadiah dan tindakan-
tindakan lainnya yang membantu memperkuat komitmen nilai-nilai inti budaya
organisasi.
2. Intensitas
Intensitas adalah derajat komitmen dari anggota-anggota organisasi kepada nilai-
nilai inti budaya organisasi. Derajat intensitas bisa merupakan suatu hasil dari
struktur imbalan. Keinginan karyawan untuk melaksanakan nilai-nilai budaya
dan bekerja semakin meningkat apabila mereka diberi imbalan. Oleh karena itu,
pemimpin organisasi atau perusahaan perlu memperhatikan dan menaati struktur
imbalan yang diberikan kepada anggota-anggota organisasi guna menanamkan
nilai-nilai inti budaya organisasi.
2. Menyatukan organisasi
Budaya organisasi menyediakan alat kontrol bagi aktifitas organisasi dan
perilaku anggota organisasi. Norma, nilai, dan kode etik budaya organisasi
menyatukan pola pikir dan perilaku anggota organisasi.
3. Reduksi konflik
Pola pikir, asumsi, dan filsafat organisasi yang sama memperkecil perbedaan dan
terjadinya konflik di antara anggota organisasi.
4. Komitmen kepada organisasi dan kelompok
Budaya organisasi buakn saja menyatukan, tetapi juga memfasilitasi komitmen
anggota organisasi kepada oragnisasi dan kelompok kerja.
5. Reduksi ketidakpastian
Budaya organisasi mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepastian.
Dalam mencapai tujuanya, organisasi menghadapi ketidakpastian dan
kompleksitas lingkungan.
6. Menciptakan konsistensi
Budaya organisasi menciptakan konsisten berpikir, berperilaku, dan merespon
lingkungan organisasi. Budaya organisasi memberikan peraturan, paduan,
prosedur serta pola memproduksi dan melayani konsumen.
7. Motivasi
Budaya merupakan energi sosial yang membuat anggota organisasi untuk
bertindak. Budaya memotivasi anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi.
8. Kinerja organisasi
Budaya organisasi yang kondusif menciptakan kepuasan kerja, etos kerja, dan
motivasi kerja karyawan.
28
9. Keselamatan kerja
Untuk meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja perlu
dikembangkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja.
2.5 Kinerja
2.5.1 Definisi Kinerja
Menurut Mangkunegara (2014:9) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Bangun
(2012:231) kinerja (peformance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai karyawan
berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Menurut Rahadi (2010:5) kinerja
merupakan tingkat keberhasilan yang diraih oleh seorang karyawan dalam
melakukan suatu aktivitas kerja dengan merujuk kepada tugas yang harus dilakukan.
Menurut Rivai (2008:14-15) Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama.
Dari beberapa pengertian di atas kinerja bisa dikatakan sebagai hasil dari proses
kerja yang sudah dilewati dan menjadi gambaran bagaimana proses kerja yang
34
dilakukan, bila proses kerja sesuai dengan standar atau aturan kerja yang sudah
dilakukan maka kinerja atau hasil kerja akan sesuai target.
1. Faktor Individu
Secara psikologis, individu yang normal yang memiliki integritas yang tinggi
antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya integritas
yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka inidividu tersebut memiliki
konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama
individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya
secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari
dalam mencapai tujuan organisasi. Dimana jika diuraikan, faktor individu dapat
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Pengetahuan (Knowledge)
Kemampuan yang dimilki karyawan yang lebih berorientasi pada intelegensi
dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki karyawan.
Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, media
dan informasi yang diterima.
b. Keterampilan (Skill)
Kemampuan dan penguasaan teknis operasional di bidang tertentu yang
dimiliki karyawan. Seperti keterampilan konseptual (Conseptual Skill),
keterampilan manusia (Human Skill), dan keterampilan teknik (Technical
Skill).
c. Faktor motivasi (Motivation)
Motivasi diartikan sebagai suatu sikap pimpinan dan karyawan terhadap
situasi kerja di lingkungan perusahaannya. Mereka yang bersikap positif
terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang tinggi,
sebaliknya jika mereka bersifat negatif terhadap situasi kerjanya akan
35
2. Tujuan penilaian yang berorientasi pada masa depan apabila dirancang secara
tepat sistem penilaian ini dapat:
a. Membantu tiap karyawan untuk semakin banyak mengerti tentang perannya
dan mengetahui secara jelas fungsi-fungsinya.
b. Merupakan instrumen dalam membantu tiap karyawan mengerti kekuatan-
kekuatan dan kelemahan-kelemahan sendiri yang dikaitkan dengan peran dan
fungsi dalam perusahaan.
c. Menambah adanya kebersamaan antara masing-masing karyawan dengan
penyelia sehingga tiap karyawan memiliki motivasi kerja dan merasa senang
bekerja dan sekaligus mau memberikan kontribusi sebanyak-banyaknya pada
perusahaan.
d. Merupakan instrumen untuk memberikan peluang bagi karyawan untuk
evaluasi diri serta menetapkan sasaran pribadi sehingga terjadi
pengembangan yang direncanakan dan di monitor sendiri.
Motivasi
(X1)
Organisasi (Y)
(X2)
Komitmen
Organisasi
(X3)
2.7 Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat diajukan
empat hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1
Ho: Tidak ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka
Satwa.
Ha: Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa.
Hipotesis 2
Ho: Tidak ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Mensana
Aneka Satwa.
Ha: Ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka
Satwa.
Hipotesis 3
Ho: Tidak ada pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Mensana
Aneka Satwa.
39
Ha: Ada pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka
Satwa.
Hipotesis 4
Ho: Tidak ada pengaruh motivasi, budaya organisasi, dan komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa.
Ha: Ada pengaruh motivasi, budaya organisasi, dan komitmen organisasi terhadap
kinerja karyawan PT. Mensana Aneka Satwa.
40
41