Anda di halaman 1dari 17

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….. 1

1.2 Identifikasi Jenis Usaha……………………………………………………... 2

1.3 Lokasi Usaha………………………………………………………………… 4


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Alasan Dasar Pemilihan Usaha ……………………………………………… 5
2.2 Prospek usaha ………………………………………………………………… 5
2.3 Aspek Produksi ………………………………………………………………. 6
2.4 Aspek Manajemen ………………………………………………..………….. 7
2.5 Analisa Biaya Usaha………………………………………………………….. 8
2.6. Analisa Rencana Pendapatan ………………………………………………… 12
2.7 Analisa Rencana Pemasaran………………………………………………….. 12
2.8 Analisa Persaingan dan Peluang Pasar……………………………………….. 13

BAB III PENUTUP


3.1 Dokumentasi………………………………………………………………… 13
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
Makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan baik materi
maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakinmasih banyak kekurangan dalam makalah ini,Oleh
karena itu kami sangat mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalahini.

Pekanbaru, 19 Agustus 2019

Penulis
3
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Salah satu produk perikanan ikan konsumsi air tawar yang saat ini sedang

berkembang baik untuk kegiatan budidaya adalah ikan patin. Ikan patin merupakan salah satu

komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi baik pada tahap pembenihan

maupun tahap pembesaran. Usaha budidaya ikan patin masih berprospek cerah karena

segmentasi pasarnya masih terbuka luas baik di dalam negeri maupun di pasar internasional

untuk skala ekspor

Ikan patin memiliki berbagai keunggulan sebagai ikan budidaya karena

pertumbuhannya cepat, fekunditas tinggi, tidak memiliki banyak duri dan dapat dipijahkan

secara massal. Beberapa keunggulan-keunggulan tersebut menyebabkan permintaan ikan

patin terus meningkat, terutama dalam permintaan benih ikan untuk kegiatan budidaya

pembesaran ikan. Dalam rangka memenuhi permintaan benih ikan patin, upaya yang

dilakukan yaitu dengan melakukan pembenihan ikan patin.

Budidaya patin mengalami perkembangan yang pesat di picu permintaan pasar yang

cukup tinggi di riau terutama di daerah Kampar. Peningkatan tersebut di dukung oleh

perkembangan teknologi meningkatnya pembudidaya ikan patin dan tingkat konsumsi ikan

patin yang lebih baik.

Disisi lain. Meningkatnya usaha perikanan di bidang budidaya ikan patin tidak sepesat

penyedian benih yang baik, masih banyak pembudidaya yang memasok benih dari luar

Provinsi Riau. Kemampuan unit-unit pembenihan masih beragam dan hanya mampu
2

memenuhi pembudidaya dengan sekala kecil hal ini berpengaruh pada kuantitas dan

kontiniunitasnya.

Pada saat pembenihan ikan patin sudah kami lakukan mulai sejak awal Bulan

November 2018 dan telah berjalan satu siklus mulai dari pembelian larva, pendederan hingga

pemasaran. Namum kami masih belum mampu memenuhi permintaan yang ada baik dari

pembudidaya maupun dari agen-agen benih lainnya. Didasari hal itu, perlu rasanya bagi kami

pengembangan usaha ini dalam rangka peningkatan produksi dalam memenuhi permintaan

pasar benih ikan patin di Riau Khusus nya Pekanbaru dan Kampar.

1.2. IDENTIFIKASI JENIS USAHA

Pembenihan merupakan kegiatan pokok dan merupakan kunci keberhasilan dari

kegiatan lainnya. Tanpa pembenihan, subsistem yang lainnya tidak akan dapat berjalan

karena kegiatan pendederan dan pembesaran sangat memerlukan benih yang merupakan

produk dari kegiatan pembenihan.


3

Nama Usaha : ATHA FISH Farm

Bidang Usaha : Pembenihan Ikan Patin

Pengelola : Ketua

Nama : Novia Suci Yanti

TTL : Kuala enok, 07-09-1991

No. Tlp : 085263424977

Alamat : Jln. Dewi II Komplek Marsan Sejahtera Panam

Bendahara

Nama : Jefri Affandi

TTL : Api-api, 29-12-1990

No. Tlp : 085355558739

Alamat : Jln. Dewi II Komplek Marsan Sejahtera Panam

Anggota

Nama : Satria Buana

TTL :

No. Tlp :

Alamat : Jln Teropong, komplek Teropong, Pekanbaru

Tanggal di bentuk : 07 November 2018

Pembenihan sepenggal ikan patin yaitu pemelihraan hanya mulai dari larva,

sedangkan untuk pemijahan dilakukan di tempat lain, dalam hal ini kami membeli larva dari

pembenih kemudian di pelihara hingga menjadi benih

Analisis SWOT

 Strenght (Kekuatan/kelebihan)
4

- SDM

- Suplai Air Cukup

- Permintaan pasar tinggi

- Kondisi lingkungan baik dan bisa dicontrol

 Weakness (Kelemahan)

- Modal Keuangan

- Lokasi dan lahan

 Oppertunity (Peluang)

- Relasi baik dengan upt. Budiaya perikanan Riau

- Permintaan pasar tinggi

- Dengan bertambahnya pembudidaya ikan patin (termasuk yang bioflok) maka

benih semakin banyak di minta

- Sudah bekerja sama dengan beberapa agen penjual benih di Provinsi Riau

- Kebutuhan benih riau masih 20% yang terpenuhi

 Threat (Ancaman)

- Pesaing

- Fluktuasi harga

1.3. LOKASI USAHA

Usaha pembenihan ikan ini dilakukan di dalam rumah yang di sewa di jalan teropong

di komplek green teropong RT. 06 RW. 01 Pekanbaru, Riau


5

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Alasan Dasar Pemilihan Usaha

Kami melihat usaha budidaya ikan patin berkembang pesat di provinsi riau namun

kemampuan dalam penyediaan benih belum maksimal. Saat ini dari 100% kebutuhan benih

ikan patin di provinsi Riau, masih sekitar 20% yang terpenuhi. Hal tersebut menjadi alas an

dasar bagi kami melakukan kegiatan usaha ini.

2.2. Prospek usaha

1. Prospek jangka pendek

Usaha pembenihan ini kami rintis bertujuan menambah pengalaman kerja didalam

usaha bisnis perikanan, selain itu juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan

di masa depan

2. Prospek jangka menengah

Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian

kami bersama, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, keahlian

teknis ,strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha

kami kedepannya

3. Prospek jangka panjang

Setelah berhasil di kembang kan, kami berharap bisa menarik tenaga kerja di sekitar

tempat usaha, menarik minat anak-anak muda bahwa usaha perikanan juga mampu

membuat kita sukses serta membuka pola fikir orang lain tentang membuat usaha

(lapangan kerja) dari pada menjadi karyawan.


6

2.3. Aspek Produksi

A. Sarana

Untuk mendukung keberhasilan kegiatan ini dibutuhkan beberapa sarana pendukung

berupa

- Hatchery yang lebih baik

- Bak benih

- Instalasi Aerator

- Listrik

- Alat Ukur Kualitas Air

- Instalasi Air

- Tabung Oksigen

- Plastik packing

B. Bahan Operasional

- Larva Patin Umur 1 hari yang telah memenuhi standar CPIB

- Pakan alami (Artemia dan cacing tubifex)

- Pakan buatan

- Obat-obatan

C. Tahapan Produksi

Tahapan produksi kegiatan ini di mulai dari

1. Persiapan Kolam berupa pembuatan bak deder dengan dinding terpal. Kolam yang

telah jadi di isi air dan diberi beberapa perlakuan sehingga kualitas air layak untuk

di masukkan larva persiapan ini dilakukan selama 7 hari

2. Pengisian larva kedalam bak yang telah berisi air dan mengkultur pakan alami

berupa artmia untuk makanan larva dari hari pertama samapi hari ke lima
7

3. Pada hari ke enam larva sudah mulai diberi pakan alami berupa cacing tubifex

yang telah di cacah sampai berumur dua puluh lima hari

4. Setelah umur 25 hari di lakukan penyortiran untuk memilah ukuran yang siap di

pasarkan

2.4. Aspek Manajemen

a. Manajemen Tenaga Kerja

Tenaga Kerja dalam kegiatan pembenihan ini masih dalam lingkup keluarga dan

merupakan tamatan Fakultas Perikanan dan kelautan Universitas Riau

b. Manajemen Pemasaran

Pemilihan pasar dilakukan terlebih dahulu survei pasar guna melihat potensi pasar dan

keinginan konsumen serta pengambilan dan pengumpulan data terusmenerus yang

bersifat ringan hingga berat. Disamping itu untuk melihat perasingan usaha sejenis

sehingga dapat menentukan kebijakan harga jual dengan perhitungan biaya. Jenis

pasar untuk kegiatan usaha ini dapat di kategorikan menjadi dua, yaitu pengumpul

(Agen) dan pembudidaya.


8

2.5.Analisa Biaya Usaha

Jumlah dana yang di perlukan dalam kegiatan ini adalah Rp. 18.170.000,- (Delapan Belas

Juta Seratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Rencana penggunaan/pemanfaatan dari bantuan dana

dalam kegiatan ini sebagai berikut

Modal Awal Satuan Harga Jumlah

Jumlah satuan (Rp) Harga

(Rp)

Bak Pendederan (P 200 cm, L 60 cm, T buah

40 cm) 8 400.000 3.200.000

Air Pump (blower) unit

1 700.000 700.000

Pompa Air dan instalasi unit

1 500.000 500.000

Selang + batu aerasi paket

2 100.000 200.000

Peralatan Panen paket

1 200.000 200.000

Aerator buah

8 100.000 800.000

Sewa Rumah bulan

12 350.000 4.200.000

wadah kultur artemia buah

10 25.000 250.000
9

Baskom Saringan Benih buah

2 70.000 140.000

tabung oksigen unit

1 450.000 450.000

Tangki air dan menara set

1 1.900.000 1.900.000

Total Modal

12.540.000

Modal Kerja (biaya Variabel) per siklus

Pembelian Larva Patin Ekor

150.000 10 1.500.000

tenaga kerja (1 orang) siklus

1 700.000 700.000

Artemia Kaleng

2 765.000 1.530.000

cacing tubifex tekong

120 10.000 1.200.000

obat-obatan paket

2 100.000 200.000

plastik packing dan karet paket


10

1 200.000 200.000

Listrik siklus

1 300.000 300.000

Total Biaya Produksi per siklus

5.630.000

Total Modal + Modal Kerja

18.170.000

Pendapatan dan keuntungan

Penjualan benih satu siklus

dari benih 150.000 x 65% = 97.500 ekor ekor

benih 97.500 120 11.700.000


11

Harga satuan Jumlah Harga


Modal Awal Jumlah Satuan
(Rp) (Rp)
Bak fiber (1m x4m x 0,6 m) 16 buah 4.000.000 64.000.000
Hi-blow air pump 2 unit 2.500.000 5.000.000
tabung oksigen 1 unit 1.500.000 1.500.000
Pompa Air dan instalasi 1 unit 850.000 850.000
Selang + batu aerasi 8 paket 150.000 1.200.000
Peralatan Panen 1 paket 350.000 350.000
Tangki air 3 buah 5.000.000 15.000.000
Sewa lokasi (Ruko) 2 pintu 1 tahun 35.000.000 35.000.000
wadah kultur artemia 10 buah 50.000 500.000
Baskom Saringan Benih 4 buah 70.000 280.000
pompa celup set 3 unit 1.000.000 3.000.000
Genset 5 Kva 1 unit 15.000.000 15.000.000
-
-
Total Modal 141.680.000
-
Modal Kerja (biaya Variabel) per siklus -
Pembelian Larva Patin 800.000 Ekor 10 8.000.000
tenaga kerja (1 orang) 2 siklus 2.000.000 4.000.000
Artemia 10 Kaleng 800.000 8.000.000
cacing tubifex 560 tekong 11.000 6.160.000
obat-obatan 5 paket 100.000 500.000
plastik packing dan karet 2 paket 200.000 400.000
Listrik 12 bulan 1.000.000 12.000.000
Maintenance 1 siklus 3.000.000 3.000.000
Total Biaya Produksi per siklus 42.060.000

Total Modal + Modal Kerja 183.740.000


Pendapatan dan keuntungan -
Penjualan benih satu siklus -
dari benih 800.000 x 80% = 640000 ekor benih 640.000 ekor 120 76.800.000
Keuntungan -
= Pendapatan - Biaya Produksi 34.740.000
12

2.6. Analisa Rencana Pendapatan

Merujuk dari analisa biaya usaha kami berharap dengan penanganan yang baik dan

benar sesuai kaedah SNI maka diperkira kan minimal hidup 80% dari 800.000 larva yang di

masuk kan maka pendapatan hasil penjualan – biaya produksi

2.7 Analisa Rencana Pemasaran

Secara umum pemasaran hasil pembenihan ini ada dua yaitu ke pengumpul (agen-

agen) dan ke pembudidaya secara lansung. Salah satu strategy pemasaran paling mudah dan

efesien ialah lansung di antar ke agen-agen karena secara kontiniu benih yang kita produksi

dapat terjual. Namun tidak menutup kemungkinan pemasaran di lakukan lansung kepada

pembudidaya hal ini dikarena kan permintaan akan benih masih tinggi.selain itu promosi dari

mulut ke mulut dan pemberitahuan di media-media social juga dilakukan.

Dalam memasarkan strategi yang dapat dilakukan oleh para pengusaha ikan patin ini

adalah dengan cara membedakan target pasar yang dituju pemasaran. Pemasaran ini

dibedakan berdasarkan umur dari ikan patin yang akan dijual. Seperti untuk kebutuhan

pemasok benih ikan patin ini dapat dijual dengan umur 20-50 hari sedangkan untuk

kebutuhan konsumsi bisa dijual kisaran umur 7 bulan. Untuk permintaan pada ikan patin

indukan ini dapat dijual pada saat berusia 2 tahun. Dengan cara membedakan target pasar ini

sangat efektif sekali karna dapat menjangkau 3 jenis konsumen secara sekaligus. Pemasaran

yang selanjutnya adalah dengan cara melakukan pemasaran dari mulut kemulut dengan cara

promosi itulah maka usaha ikan patin pun bisa dikenal dan diketahui orang anda juga bisa

menjalin kerja sama dengan para pedagang ikan patin segar yang ada dipasaran ataupun

menjalin kerja sama dengan cara usaha makanan untuk membantu memasarkan ikan patin

dengan usaha konsumsi ini.


13

JALUR PEMASARAN PRODUK

Rantai tata niaga ikan patin sangat ringkas dan efisien, sehingga harga yang diterima

pembudidaya sekitar 80 – 90% dari harga yang dibayar konsumen. Pemasaran produk oleh

pembudidaya dilakukan secara langsung kepada pedagang pengumpul/agen tanpa melalui

pedagang perantara. Pedagang pengumpul juga merupakan pedagang benih ikan, pakan dan

peralatan perikanan. Untuk menjamin stok ikan, pedagang pengumpul memiliki kolam

penampungan sementara.

Pedagang pengumpul menjual ikan langsung baik kepada pengecer di pasar lokal maupun

pedagang pengumpul/agen di luar kabupaten Pekanbaru. Pedagang pengecer di pasar-pasar

selanjutnya menjual kepada konsumen rumah tangga dan rumah makan/warung.

Ongkos panen dan biaya transportasi ditanggung sepenuhnya oleh pedagang. Menurut

pedagang, panen dilakukan sendiri untuk memastikan agar ikan yang dipanen dalam kondisi

baik, tidak luka, tidak stres dan tidak kekurangan oksigen.

Pembayaran kepada produsen menggunakan sistem bayar kemudian dalam tempo tiga hari

sampai satu minggu setelah panen. Ikan patin dijual dalam keadaan hidup dan pedagang

pengumpul mengantarkannya kepada pemesan/pelanggan/agen pengumpul di luar kabupaten

2.8 ANALISA PERSAINGAN DAN PELUANG PASAR

Tingkat persaingan pembudidaya ikan patin di kota pekanbaru longgar karena

pembudidaya ikan patin dipekanbaru masih sedikit, dengan demikian peluang pasar masih

terbuka untuk pembudidaya baru. Diperoleh keterangan dari pembudidaya ATHA FISH Farm

bahwa terdapat permintaan ikan patin sebanyak 20.000-35.000 perbulan untuk industri

pengolahan ikan patin untuk dibudidayakan. Permintaan tersebut belum dapat dipenuhi
14

karena adanya beberapa kendala antara lain: pH air tidak sesuai dan sehingga mengakibatkan

banyak ikan tidak jadi.

Peluang pasar untuk ekspor masih terbuka luas, Disamping itu produksi ikan patin

jenis ini dapat memenuhi permintaan industri pengolahan dalam negeri. Selain sebagai ikan

konsumsi rumah tangga dan industri pengolahan dalam negeri dan ekspor, ikan patin yang

berukuran kecil (benih) juga berpeluang untuk dikembangkan sebagai ikan hias .

FOTO HASIL PEMBENIHAN

Berikut beberapa foto hasil penan pertama dalam satu siklus pembenihan sepenggal

Larva Umur 11 Hari Larva Umur 11 Hari

Larva Umur 17 Hari Bibit yang diantar ke konsumen

Anda mungkin juga menyukai