DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
Makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan baik materi
maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakinmasih banyak kekurangan dalam makalah ini,Oleh
karena itu kami sangat mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalahini.
Penulis
3
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Salah satu produk perikanan ikan konsumsi air tawar yang saat ini sedang
berkembang baik untuk kegiatan budidaya adalah ikan patin. Ikan patin merupakan salah satu
komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi baik pada tahap pembenihan
maupun tahap pembesaran. Usaha budidaya ikan patin masih berprospek cerah karena
segmentasi pasarnya masih terbuka luas baik di dalam negeri maupun di pasar internasional
pertumbuhannya cepat, fekunditas tinggi, tidak memiliki banyak duri dan dapat dipijahkan
patin terus meningkat, terutama dalam permintaan benih ikan untuk kegiatan budidaya
pembesaran ikan. Dalam rangka memenuhi permintaan benih ikan patin, upaya yang
Budidaya patin mengalami perkembangan yang pesat di picu permintaan pasar yang
cukup tinggi di riau terutama di daerah Kampar. Peningkatan tersebut di dukung oleh
perkembangan teknologi meningkatnya pembudidaya ikan patin dan tingkat konsumsi ikan
Disisi lain. Meningkatnya usaha perikanan di bidang budidaya ikan patin tidak sepesat
penyedian benih yang baik, masih banyak pembudidaya yang memasok benih dari luar
Provinsi Riau. Kemampuan unit-unit pembenihan masih beragam dan hanya mampu
2
memenuhi pembudidaya dengan sekala kecil hal ini berpengaruh pada kuantitas dan
kontiniunitasnya.
Pada saat pembenihan ikan patin sudah kami lakukan mulai sejak awal Bulan
November 2018 dan telah berjalan satu siklus mulai dari pembelian larva, pendederan hingga
pemasaran. Namum kami masih belum mampu memenuhi permintaan yang ada baik dari
pembudidaya maupun dari agen-agen benih lainnya. Didasari hal itu, perlu rasanya bagi kami
pengembangan usaha ini dalam rangka peningkatan produksi dalam memenuhi permintaan
pasar benih ikan patin di Riau Khusus nya Pekanbaru dan Kampar.
kegiatan lainnya. Tanpa pembenihan, subsistem yang lainnya tidak akan dapat berjalan
karena kegiatan pendederan dan pembesaran sangat memerlukan benih yang merupakan
Pengelola : Ketua
Bendahara
Anggota
TTL :
No. Tlp :
Pembenihan sepenggal ikan patin yaitu pemelihraan hanya mulai dari larva,
sedangkan untuk pemijahan dilakukan di tempat lain, dalam hal ini kami membeli larva dari
Analisis SWOT
Strenght (Kekuatan/kelebihan)
4
- SDM
Weakness (Kelemahan)
- Modal Keuangan
Oppertunity (Peluang)
- Sudah bekerja sama dengan beberapa agen penjual benih di Provinsi Riau
Threat (Ancaman)
- Pesaing
- Fluktuasi harga
Usaha pembenihan ikan ini dilakukan di dalam rumah yang di sewa di jalan teropong
BAB II
Kami melihat usaha budidaya ikan patin berkembang pesat di provinsi riau namun
kemampuan dalam penyediaan benih belum maksimal. Saat ini dari 100% kebutuhan benih
ikan patin di provinsi Riau, masih sekitar 20% yang terpenuhi. Hal tersebut menjadi alas an
Usaha pembenihan ini kami rintis bertujuan menambah pengalaman kerja didalam
usaha bisnis perikanan, selain itu juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan
di masa depan
Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian
kami bersama, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, keahlian
teknis ,strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha
kami kedepannya
Setelah berhasil di kembang kan, kami berharap bisa menarik tenaga kerja di sekitar
tempat usaha, menarik minat anak-anak muda bahwa usaha perikanan juga mampu
membuat kita sukses serta membuka pola fikir orang lain tentang membuat usaha
A. Sarana
berupa
- Bak benih
- Instalasi Aerator
- Listrik
- Instalasi Air
- Tabung Oksigen
- Plastik packing
B. Bahan Operasional
- Pakan buatan
- Obat-obatan
C. Tahapan Produksi
1. Persiapan Kolam berupa pembuatan bak deder dengan dinding terpal. Kolam yang
telah jadi di isi air dan diberi beberapa perlakuan sehingga kualitas air layak untuk
2. Pengisian larva kedalam bak yang telah berisi air dan mengkultur pakan alami
berupa artmia untuk makanan larva dari hari pertama samapi hari ke lima
7
3. Pada hari ke enam larva sudah mulai diberi pakan alami berupa cacing tubifex
4. Setelah umur 25 hari di lakukan penyortiran untuk memilah ukuran yang siap di
pasarkan
Tenaga Kerja dalam kegiatan pembenihan ini masih dalam lingkup keluarga dan
b. Manajemen Pemasaran
Pemilihan pasar dilakukan terlebih dahulu survei pasar guna melihat potensi pasar dan
bersifat ringan hingga berat. Disamping itu untuk melihat perasingan usaha sejenis
sehingga dapat menentukan kebijakan harga jual dengan perhitungan biaya. Jenis
pasar untuk kegiatan usaha ini dapat di kategorikan menjadi dua, yaitu pengumpul
Jumlah dana yang di perlukan dalam kegiatan ini adalah Rp. 18.170.000,- (Delapan Belas
Juta Seratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Rencana penggunaan/pemanfaatan dari bantuan dana
(Rp)
1 700.000 700.000
1 500.000 500.000
2 100.000 200.000
1 200.000 200.000
Aerator buah
8 100.000 800.000
12 350.000 4.200.000
10 25.000 250.000
9
2 70.000 140.000
1 450.000 450.000
1 1.900.000 1.900.000
Total Modal
12.540.000
150.000 10 1.500.000
1 700.000 700.000
Artemia Kaleng
2 765.000 1.530.000
obat-obatan paket
2 100.000 200.000
1 200.000 200.000
Listrik siklus
1 300.000 300.000
5.630.000
18.170.000
Merujuk dari analisa biaya usaha kami berharap dengan penanganan yang baik dan
benar sesuai kaedah SNI maka diperkira kan minimal hidup 80% dari 800.000 larva yang di
Secara umum pemasaran hasil pembenihan ini ada dua yaitu ke pengumpul (agen-
agen) dan ke pembudidaya secara lansung. Salah satu strategy pemasaran paling mudah dan
efesien ialah lansung di antar ke agen-agen karena secara kontiniu benih yang kita produksi
dapat terjual. Namun tidak menutup kemungkinan pemasaran di lakukan lansung kepada
pembudidaya hal ini dikarena kan permintaan akan benih masih tinggi.selain itu promosi dari
Dalam memasarkan strategi yang dapat dilakukan oleh para pengusaha ikan patin ini
adalah dengan cara membedakan target pasar yang dituju pemasaran. Pemasaran ini
dibedakan berdasarkan umur dari ikan patin yang akan dijual. Seperti untuk kebutuhan
pemasok benih ikan patin ini dapat dijual dengan umur 20-50 hari sedangkan untuk
kebutuhan konsumsi bisa dijual kisaran umur 7 bulan. Untuk permintaan pada ikan patin
indukan ini dapat dijual pada saat berusia 2 tahun. Dengan cara membedakan target pasar ini
sangat efektif sekali karna dapat menjangkau 3 jenis konsumen secara sekaligus. Pemasaran
yang selanjutnya adalah dengan cara melakukan pemasaran dari mulut kemulut dengan cara
promosi itulah maka usaha ikan patin pun bisa dikenal dan diketahui orang anda juga bisa
menjalin kerja sama dengan para pedagang ikan patin segar yang ada dipasaran ataupun
menjalin kerja sama dengan cara usaha makanan untuk membantu memasarkan ikan patin
Rantai tata niaga ikan patin sangat ringkas dan efisien, sehingga harga yang diterima
pembudidaya sekitar 80 – 90% dari harga yang dibayar konsumen. Pemasaran produk oleh
pedagang perantara. Pedagang pengumpul juga merupakan pedagang benih ikan, pakan dan
peralatan perikanan. Untuk menjamin stok ikan, pedagang pengumpul memiliki kolam
penampungan sementara.
Pedagang pengumpul menjual ikan langsung baik kepada pengecer di pasar lokal maupun
Ongkos panen dan biaya transportasi ditanggung sepenuhnya oleh pedagang. Menurut
pedagang, panen dilakukan sendiri untuk memastikan agar ikan yang dipanen dalam kondisi
Pembayaran kepada produsen menggunakan sistem bayar kemudian dalam tempo tiga hari
sampai satu minggu setelah panen. Ikan patin dijual dalam keadaan hidup dan pedagang
pembudidaya ikan patin dipekanbaru masih sedikit, dengan demikian peluang pasar masih
terbuka untuk pembudidaya baru. Diperoleh keterangan dari pembudidaya ATHA FISH Farm
bahwa terdapat permintaan ikan patin sebanyak 20.000-35.000 perbulan untuk industri
pengolahan ikan patin untuk dibudidayakan. Permintaan tersebut belum dapat dipenuhi
14
karena adanya beberapa kendala antara lain: pH air tidak sesuai dan sehingga mengakibatkan
Peluang pasar untuk ekspor masih terbuka luas, Disamping itu produksi ikan patin
jenis ini dapat memenuhi permintaan industri pengolahan dalam negeri. Selain sebagai ikan
konsumsi rumah tangga dan industri pengolahan dalam negeri dan ekspor, ikan patin yang
berukuran kecil (benih) juga berpeluang untuk dikembangkan sebagai ikan hias .
Berikut beberapa foto hasil penan pertama dalam satu siklus pembenihan sepenggal