Anda di halaman 1dari 2

Dasar hukum pemilihan kepala desa adalah :

1. Undang-undang no.6 tahun 2014 tentang desa


2. Peraturan mentri dalam negeri no 112 tahun 2014 tentang pilkades
3. Peraturan mentri dalam negeri no 65 tahun 2017 tentang perubahan peraturan mentri
dalam negeri no 112 tahun 2014 tentang pilkades kabupaten bogor
4. Peraturan bupati kabupaten bogor no.37 tahun 2019 tentang pengangkatan dan
pemberhentian kepala desa

Dalam pasal 65 peraturan bupati kabupaten bogor :


(1) Kampanye dapat dilaksanakan melaui :
a. Pertemuan terbatas
b. Tatap muka atau dialog
c. Penyebaran bahan kampanye pada umum
d. Pemasangan alat peraga ditempat kampaye dan tempat lain yang ditentukan oleh
panitia pilkades tingkat desa.
e. Kegiatan lain yang tidak mengganggu ketentuan peraturan perundang-undangan
(2) Pemasangan alat peraga sebagai dimaksud ayat 1 huruf d dilarang dipasang ditempat
tempat umum antara lain :
a. Fasiltas pelayanan kesehatan (puskesmas, rumah sakit, klinik)
b. Sekolahan
c. Kantor pemerintahan
d. Tempat peribadatan
(3) Pelaksanaan kampanye sebagai mana dimaksud ayat 1 tidak dilakukan dalam bentuk
pawai atau konvoi.

Pasal 66 Perbub kabuapten bogor no.37 tahun 2019

(1) Calon kades dan pelaksana kampaye dilarang :


a. Mempersoalokan dasar negara pancasila , UUD 1945 dan bentuk negara kesatuan
Republik Indonesia
b. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI
c. Menghina seseorang, agama, suku ,ras, golongan calon kades yang lain.
d. Menghasut dan mengadu domba perseorangan atau masyarakat
e. Menggangu keteriban umum
f. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan
kepada seseorang kelompok anggota masyarakat dan atau calon kades yang lain
g. Merusak dan atau menghilangkan alat peraga kampanye calon kades yang lain
h. Menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidkan
i. Membawa dan membawa gambar dan atau atribut calon kades yang laindelain dari
gambar dan atau atribut calon kades yang bersangkutan.
j. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lain nya kepada masyarakat
(2) Dalam Kegiatan kampanye, calon kades dan pelaksana kampanye dilarang
mengikutsetakan :
a. PNS
b. Anggota TNI dan Polri
c. Kepala Desa
d. Perangkat Desa
e. Anggota BPD
f. WNI yang tidak memiliki hak memilih
(3) Setiap orang yang sebagaimana dimaksud ayat 2 dilarang ikut serta sebagai pelaksana
kampanye

Sanksi terhadap pelanggaran pasal 65 dan pasal 66 peraturan bupati kabuapten bogor
no37 tahun 2019 tentang tatacara pemilihan, pengangkata dan pemberhentian kepala
desa :

Pasal 67 :
(1) dalam hal terjadi pelanggaran sebagai mana dimaksud dalam pasal 65 ayat (2) dan
ayat (3) serta pasal 66 ayat (1) dan ayat (2) berdasarkan temuan dan pengaduan
masyarakat, maka panitia pemilihan kades tingkat desa melakukan musyawarah
penyelesaian pelanggaran yang melibatkan para pihak yang hasilnya dituangkan dalam
berita acara

(2 ) dalam hal musyawarah sebagai mana dimaksud ayat (1) ditemukan pelanggaran
maka pantia pemilihan kades tingkat desa diberikan sanksi kepada calon kades dan
pelaksana kampanye

Tentang money politik sebagaimana dimaksud dalam pasal 66 huruf j perbub no.37
tahun 2019 tidak diatur sangsi pidananya.
Dalam KUHP pasal 209 yang memebrikan suap kepda pegawai negeri dan pasal 418
,Pasal 419 KUHP sebagai penerima suap adalah pegawai negeri tidak dapat diterapan
dalam pelanggaran money politik dalam pilkades karena syarat pasal 418 KUHP dan
Pasal 419 KUHP yang menerima suap harus pegawai negeri. Sedangkan untuk
pelanggaran lainnya contoh perusakan, penganiayaan , pemalsuan surat, judi dalam
pilkades dan sebagainya dapat diterapkan pidana KUHP.

Dalam pelaksanaan pemilihan kepaladesa sanksi pidana mengacu kepada KUHP karena
pelanggaran pelaksanaan pilkades tidak diatur secara khusus dalam undang undang
sebagaimana undang undang no 10 2016 tentang pemililihan gubernur ,bupati dan
walikota dan UU no.7 tahun 2017 tentang pemilu.

Anda mungkin juga menyukai