Anda di halaman 1dari 31

TKS 31364

Pengendalian Proses (3 SKS)

Kuliah 3b
Development of Mathematical Model (part 3)
Semester Ganjil 2019/2020 (Kelas C)
Prodi Sarjana Teknik Kimia Universitas Riau
Contoh pemodelan matematika
Contoh 4.10. Model matematika reaktor tangki
berpengaduk (CSTR)
Pemodelan matematika CSTR
Reaksi kimia eksotermik
AB
terjadi dalam reaktor, dan didinginkan melalui
pendingin yang mengalir dalam jaket.

Besaran fundamental dependent:


a) Massa total dalam reaktor.
b) Massa komponen A dalam reaktor.
c) Energi total dalam reaktor.
Pemodelan matematika CSTR
Catatan:
• Massa komponen B dapat
dihitung dari massa total
dan komponen A.
• Momentum CSTR tidak
berubah, sehingga nilai
diabaikan.

Gunakan prinsip hukum konservasi untuk ketiga


besaran fundamental.
Pemodelan matematika CSTR
Neraca Massa Total
𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘
= 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 − 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 ± 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

𝑑 𝜌𝑉
= 𝜌𝑖 𝐹𝑖 − 𝜌𝐹 ± 0 (4.8)
𝑑𝑡
Pemodelan matematika CSTR
Neraca Massa Komponen A
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐴
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐴 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔
𝐴 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝐴 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
= − − 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

𝑑 𝑛𝐴 𝑑 𝐶𝐴 𝑉
= = 𝐶𝐴𝑖 𝐹𝑖 − 𝐶𝐴 𝐹 − 𝑟𝑉 (4.9)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pemodelan matematika CSTR
Neraca Energi Total
𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
= − −
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

𝑑𝐸 𝑑 𝑈 + 𝐾 + 𝑃 𝑑𝑈
= =
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑇
Pemodelan matematika CSTR
Karena sistem merupakan cairan, maka:

𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑈 𝑑𝐻 𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙𝑝𝑖


𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 = ≈ = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
𝐶𝑆𝑇𝑅 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑇 𝑑𝑇 𝐶𝑆𝑇𝑅 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑤𝑎𝑙𝑡𝑢

Energi total masuk per unit waktu adalah ρiFihi (Ti) dan
energi total keluar per unit waktu adalah ρFh (T).
Pemodelan matematika CSTR
Persamaan neraca energi total menjadi:

𝑑𝐻
= 𝜌𝑖 𝐹𝑖 ℎ𝑖 𝑇𝑖 − 𝜌𝐹ℎ 𝑇 − 𝑄 (4.10)
𝑑𝑡

Persamaan (4.8), (4.9), dan (4.10) belum bentuk persamaan


akhir dan sesuai untuk kajian rencana pengendalian proses.
Perlu identifikasi variabel keadaan (state variabel) yang tepat.
Pemodelan matematika CSTR
Karakteristik neraca total
Dengan densiti (ρ) dan volume (V), densiti merupakan
fungsi CA, CB dan T. Jika ρ tidak banyak dipengaruhi CA,
CB dan T, maka sisi bagian kanan persamaan (4.8) menjadi:

𝑑 𝜌𝑉 𝑑𝑉
=𝜌 𝜌𝑖 = 𝜌
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pemodelan matematika CSTR
Dengan asumsi yang telah dibuat, hanya V yang merupakan
state variabel, yang diperlukan untuk karakterisasi massa
total, dan persamaan (4.8) menjadi:

𝑑𝑉
= 𝐹𝑖 − 𝐹 (4.8a)
𝑑𝑡
Pemodelan matematika CSTR
Karakteristik neraca komponen A
Dari persamaan (4.9) didapat state variabel adalah CA dan V.
Dengan manipulasi matematik persamaan (4.9) menjadi:

𝑑 𝐶𝐴 𝑉 𝑑𝑉 𝑑𝐶𝐴 −𝐸
= 𝐶𝐴 +𝑉 = 𝐶𝐴𝑖 𝐹𝑖 − 𝐶𝐴 𝐹 − 𝑘0 𝑒 𝑅𝑇 𝐶𝐴 𝑉
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pemodelan matematika CSTR
atau,
𝑑𝐶𝐴 −𝐸
𝑉 = 𝐶𝐴 𝐹𝑖 − 𝐹 + 𝐶𝐴𝑖 𝐹𝑖 − 𝐶𝐴 𝐹 − 𝑘0 𝑒 𝑅𝑇 𝐶𝐴
𝑑𝑡

selanjutnya,
𝑑𝐶𝐴 𝐹𝑖 −𝐸
= 𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴 − 𝑘0 𝑒 𝑅𝑇 𝐶𝐴 (4.9a)
𝑑𝑡 𝑉
−𝐸
digunakan: 𝑟 = 𝑘0 𝑒 𝑅𝑇 𝐶𝐴
Pemodelan matematika CSTR
Karakteristik neraca energi total
Dari termodinamika, entalpi sistem cairan merupakan fungsi
suhu dan komposisi
𝐻 = 𝐻 𝑇, 𝑛𝐴 , 𝑛𝐵
𝜕𝐻 𝜕𝐻 𝜕𝑇 𝜕𝐻 𝜕𝑛𝐴 𝜕𝐻 𝜕𝑛𝐵
= + + (4.11)
𝜕𝑇 𝜕𝑇 𝑑𝑡 𝜕𝑛𝐴 𝑑𝑡 𝜕𝑛𝐵 𝑑𝑡
𝜕𝐻 𝜕𝐻 𝜕𝐻
Tetapi, 𝜕𝑇
= 𝜌𝑉𝑐𝑝
𝜕𝑛𝐴
= 𝐻𝐴 𝑇
𝜕𝑛𝐵
= 𝐻𝐵 𝑇

cp = kapasitas panas spesifik,


HA dan HB entalpi molar parsial
Pemodelan matematika CSTR
Dari persamaan (4.9) untuk komponen A:
𝑑𝑛𝐴 𝑑 𝐶𝐴 𝑉
= = 𝐶𝐴𝑖 𝐹𝑖 − 𝐶𝐴 𝐹 − 𝑟𝑉
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Untuk komponen B:
𝑑𝑛𝐵 𝑑 𝐶𝐵 𝑉
= = 0 − 𝐶𝐵 𝐹 + 𝑟𝑉
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Substitusi persamaan ke pers. (4.11),
𝑑𝐻 𝑑𝑇
= 𝜌𝑉𝑐𝑝 + 𝐻𝐴 𝐶𝐴𝑖 𝐹𝑖 − 𝐶𝐴 𝐹 − 𝑟𝑉 + 𝐻𝐵 −𝐶𝐵 𝐹 + 𝑟𝑉
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pemodelan matematika CSTR
Substitusi persamaan ke pers. (4.10),
𝑑𝑇
𝜌𝑉𝑐𝑝
𝑑𝑡 (4.10a)
= −𝐻𝐴 𝐶𝐴𝑖 𝐹𝑖 − 𝐶𝐴 𝐹 − 𝑟𝑉 − 𝐻𝐵 −𝐶𝐵 𝐹 + 𝑟𝑉
+ 𝜌𝑖 𝐹𝑖 ℎ𝑖 − 𝜌𝐹ℎ − 𝑄

Dari,
𝐹𝑖 𝜌𝑖 ℎ𝑖 𝑇𝑖 = 𝐹𝑖 𝜌𝑖 ℎ𝑖 𝑇 + 𝜌𝑖 𝐶𝑝𝑖 𝑇𝑖 − 𝑇
= 𝐹𝑖 𝐶𝐴𝑖 𝐻𝐴 𝑇 + 𝜌𝑖 𝐶𝑝𝑖 𝑇𝑖 − 𝑇

dan, 𝐹𝜌ℎ 𝑇 = 𝐹 𝐶𝐴 𝐻𝐴 𝑇 + 𝐶𝐵 𝐻𝐵 𝑇
Pemodelan matematika CSTR
Sehingga persamaan (4.10a) menjadi,
𝑑𝑇
𝜌𝑉𝑐𝑝 = −𝐻𝐴 𝐶𝐴𝑖 𝐹𝑖 + 𝐻𝐴 𝐶𝐴 𝐹 + 𝐻𝐴 𝑟𝑉 + 𝐻𝐵 𝐶𝐵 𝐹 − 𝐻𝐵 𝑟𝑉 + 𝐹𝑖 𝐶𝐴𝑖 𝐻𝐴 + 𝐹𝑖 𝜌𝑖 𝑐𝑝𝑖 𝑇𝑖 − 𝑇 − 𝐹𝐶𝐴 𝐻𝐴 − 𝐹𝐶𝐵 𝐻𝐵 − 𝑄
𝑑𝑡

𝑑𝑇
𝜌𝑉𝑐𝑝 = 𝐹𝑖 𝜌𝑖 𝑐𝑝𝑖 𝑇𝑖 − 𝑇 + 𝐻𝐴 − 𝐻𝐵 𝑟𝑉 − 𝑄
𝑑𝑡

Karena (ḢA-ḢB) = (-∆Hr) = panas reaksi pada Tr dan ρ = ρi, cp =


cpi, maka:
𝑑𝑇 −∆𝐻𝑟 𝑟𝑉 𝑄
𝑉 = 𝐹𝑖 𝑇𝑖 − 𝑇 + − (4.10b)
𝑑𝑡 𝜌𝑐𝑝 𝜌𝑐𝑝

T merupakan state variabel yang mencirikan energi total sistem


Pemodelan matematika CSTR
Ringkasan langkah pemodelan matematik CSTR adalah:
 State variabel adalah V, CA, T
 Persamaan keadaan:
𝑑𝑉
= 𝐹𝑖 − 𝐹 (4.8a)
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴 𝐹𝑖 −𝐸
= 𝐶𝐴𝑖 − 𝐶𝐴 − 𝑘0 𝑒 𝑅𝑇 𝐶𝐴 (4.9a)
𝑑𝑡 𝑉
𝑑𝑇 𝐹𝑖 −𝐸 𝑄
= 𝑇 − 𝑇 − 𝐽𝑘0 𝑒 𝑅𝑇 𝐶𝐴 − (4.10b)
𝑑𝑡 𝑉 𝑖 𝜌𝑐𝑝 𝑉

dengan: 𝐽 = (−∆𝐻𝑟 )/𝜌𝑐𝑝


Pemodelan matematika CSTR
 Output variabel adalah V, CA, T
 Input variabel: CAi, Fi, Q, F (FB control)
 Disturbance adalah CAi, Fi, Ti
 Variabel yang dimanipulasi adalah Q, F (Fi atau Ti)
Contoh 4.12 Pemodelan matematika HE Tubular

Cairan mengalir dalam pipa bagian dalam, dan mengalami


pemanasan oleh aliran steam yang mengalir berlawanan arah.
Pemodelan matematika HE Tubular

T berubah dengan waktu dan dengan perubahan jarak. T = T (t, z)


dan T ≠ T (rp)

 State variabel adalah T


 Independent variabel adalah t dan z
Pemodelan matematika HE Tubular
Neraca energi sepanjang ∆z dan periode waktu ∆t, adalah :
𝜌𝑐𝑝 ∆𝑧 𝑇 𝑡 + ∆𝑡 − 𝑇 𝑡
(4.17)
= 𝜌𝑐𝑝 𝑣𝐴 𝑇 𝑧 ∆𝑇 − 𝜌𝑐𝑝 𝑣𝐴 𝑇 𝑧 + ∆𝑧 ∆𝑇 + 𝑄∆𝑡 𝜋𝐷 ∆𝑧

dengan,
Q = jumlah panas yang berpindah dari steam ke cairan per
satuan waktu dan panjang
A = luas bidang perpindahan panas
v = kecepatan rata-rata cairan
D = diameter luar pipa bagian dalam
Pemodelan matematika HEKeadaan
Persamaan Tubular
yang
menggambarkan
Persamaan (4.17) dibagi dengan ∆z.∆t, kelakuan
suhu cairan sepanjang heat
dan ∆z 0; ∆t 0 exchanger
𝜕𝑇 𝜕𝑇
𝜌𝑐𝑝 𝐴 + 𝜌𝑐𝑝 𝑣𝐴 = 𝜋𝐷𝑄 (4.18)
𝜕𝑡 𝜕𝑧

Jika Q = U (Tst – T), Tst = suhu steam; maka:


𝜕𝑇 𝜕𝑇
𝜌𝑐𝑝 𝐴 + 𝜌𝑐𝑝 𝑣𝐴 = 𝜋𝐷𝑈 𝑇𝑠𝑡 − 𝑇 (4.19)
𝜕𝑡 𝜕𝑧

Pemodelan sistem dalam persamaan diferensial parsial


dikenal sebagai pemodelan “distributed parameter system”
Kesulitan dalam pemodelan
• Contoh 4.14 Kesukaran dalam pemodelan CSTR
• Dalam pemodelan matematik CSTR (Lihat contoh 4.10)
ditemui kesulitan berikut:
Menentukan dengan ketelitian yang diinginkan harga-
harga berbagai parameter, misalnya: k0, E, U.
Kesulitan dalam pemodelan
Dalam pemodelan matematik CSTR (Lihat contoh 4.10)
ditemui kesulitan berikut:
 Meski kapasitas panas spesifik Cp, Cpi, dianggap konstan,
dalam kenyataannya merupakan fungsi T dan CA.
(bagaimana memastikan bahwa ketergantungan Cp, H, ρ
pada T dan CA lemah atau kuat, sehingga harus membuat
model yang tidak rumit )
Kesulitan dalam pemodelan
Dalam pemodelan matematik CSTR (Lihat contoh 4.10)
ditemui kesulitan berikut :
 Bagaimana efek pengoperasian CSTR terhadap harga
parameter yang digunakan tidak bisa dengan mudah
dimasukkan dalam model.
 Reaksi kinetik yang dipilih, apa betul orde satu. Efek
kondisi pengoperasian terhadap reaksi?
Kesulitan dalam pemodelan
Klasifikasi kesukaran yang mungkin dihadapi dalam
pemodelan matematik dapat dibagi menjadi 3 bagian :
• kesukaran karena pemahaman terhadap gejala fisika dan
kimiawi sistem.
• kesukaran yang disebabkan dari ketidaktelitian harga
parameter.
• kesukaran disebabkan ukuran dan kompleksitas model.
Kesulitan dalam pemodelan
Pemahaman yang lemah dari proses
Memahami proses secara sempurna tidaklah mungkin, beberapa contoh
proses yang sukar dipahami :
• sistem reaksi multikomponen :
• pengetahuan yang lemah terhadap interaksi antara komponen dan
ketidaksesuaian reaksi kinetik.
• sistem multikomponen
• kurang paham kesetimbangan uap-cair atau cair-cair
• campuran multi-komponen, azeotrop
• interaksi perpindahan panas dan massa pada kolom
Kesulitan dalam pemodelan
Harga parameter yang tidak tepat diketahui
• Tidak bisa mengetahui dengan tepat harga parameter, misalnya harga
E dalam persamaan kinetik.
• Nilai parameter yang berubah dengan waktu (perlu mencari hubungan
matematik perubahan parameter tersebut dengan waktu, spt: aktivitas
katalis atau koefisien perpindahan panas)
• Harga parameter “dead time” yang tidak tepat. (pemahaman yang
lemah terhadap “dead time” dapat menyebabkan masalah serius dalam
stabilitas proses)
Kesulitan dalam pemodelan
Ukuran dan kompleksitas model
• Ukuran dan kompleksitas model tidak melebihi tingkat tertentu; diluar
batas tersebut nilai guna dan daya tarik model akan berkurang.
question

Anda mungkin juga menyukai