Anda di halaman 1dari 7

Klasifikasi Hewan

Animal Classification
Cut Lady Fitria
cutladyfitria.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Klasifikasi hewan adalah pengelompokan berdasarkan kesamaan bentuk dan fungsi pada
tubuh hewan. Berdasarkan ada atau tidaknya ruas-ruas tulang belakang, kingdom animalia terbagi
menjadi vertebrata dan invertebrata. Praktikum yang berjudul “Klasifikasi Hewan” ini telah
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7 Oktober 2019 di Laboratorium Biologi FKIP Unsyiah.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara mengklasifikasikan hewan serta
memudahkan mengenali jenis-jenis hewan yang diamati dengan metode pengamatan langsung.
Objek yang diamati pada praktikum ini adalah teripang hitam (Holothuria edulis), bulu babi
bertudung (Colobocentrotus atratus ), bintang ular laut (Ophiothrix fragilis), karang (Favites sp),
gurita (Octopoda), kerang andara (Anadara granosa), kepiting bakau (Scylla serrata), dan kelomang
(Chiton sp), Kepiting kecil (Uca dussumier), Pilsbryspira collaris, lintah (Hirudinea), bintang laut
(Asteroidea), udang galah (Macrobrachium rosenbergi.) Adapun hasil yang didapatkan pada
praktikum ini ialah dapat mengklasifikasikan hewan yang dipraktikkumkan.
Kata kunci: klasifikasi hewan, animalia, invertebrata
Abstract
Classification of animals is a grouping based on the similarity of form and function in the animal's
body. Based on the presence or absence of vertebrae, kingdom animalia is divided into vertebrates
and invertebrates. The practicum entitled "Classification of Animals" was held on Monday 7 October
2019 at the Biology Laboratory of FKIP Unsyiah. The purpose of this practicum is to find out how
to classify animals and make it easier to recognize the types of animals that are observed by direct
observation. The objects observed in this practicum are black sea cucumber (Holothuria edulis),
hooded sea urchin (Colobocentrotus atratus), sea snake star (Ophiothrix fragilis), coral (Favites sp),
octopus (octopoda), andara shell (Anadara granosa), sea snake star (Ophiothrix fragilis), coral
(Favites sp), octopus (octopoda), andara shell (Anadara granosa), sea snail star (Pila Ampullacea),
mangrove crabs (Scylla serrata), and hermit crabs (Chiton sp), small crabs (Uca dussumier),
Pilsbryspira collari, leeches (Hirudinea), starfish (Asteroidea), giant prawns (Chiton sp.). obtained
in this practicum is to be able to classify animals that are practiced.
Keywords: animal classification, animalia, invertebrates

1
Cut lady fitria: Klasifikasi Hewan

Pendahuluan Invertebrata mempunyai tiga aspek


Invertebrata adalah jenis hewan yang fungsi dalam lingkungan yaitu sebagai
tidak memiliki ruas tulang belakang atau tulang bioindikator, ekonomi penting konsumsi, dan
punggung dan paling beragam hampir 95% komoditas koleksi. Invertebrata bioindikator
dari populasi hewan di bumi. Pada tahun 2009 merupakan biota yang mempunyai pengaruh
terdapat lebih dari 1,3 juta invertebrata telah langsung ke lingkungan (Luthfi, 2018, p.138).
diidentifikasi bahwa dipermukaan laut
invertebrata banyak berperan besar dalam Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
ekosistem laut, terutama pada ekosistem
Praktikum zoologi invertebrata tentang
terumbu karang (Luthfi, 2017, p.130).
klasifikasi hewan ini dilakukan pada hari Senin
Keanekaragaman hewan invertebrata
tanggal 7 Oktober 2019. Bertempat di
dapat dijumpai di laut. Daerah pesisir dan laut
Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan
di Indonesia banyak memiliki keanekaragaman
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah
invertebrata yang cukup menakjubkan dan
Kuala.
khas. Keberagaman Invertebrata tersebut dapat
dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa, Target/Subjek/Populasi/Sampel
baik sebagai objek yang diamati secara Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
langsung, maupun sebagai sumber informasi dapat mengklasifikasikan hewan terutama
yang ditulis dalam bentuk buku (Faridah, 2014, hewan invetebrata yang telah disediakan
p.580). sehingga dapat dikelompokkan kedalam filum,
Sebagian besar spesies invertebrata laut kelas, ordo, famili, genus, dan spesies.
banyak terdapat di kawasan pesisir pantai
seperti kawasan terumbu karang. Sampai saat Prosedur
ini budidaya invertebrata laut belum dilakukan Pada praktikum klasifikasi hewan ini
secara intensif seperti budidaya ikan laut langkah pertama ialah disiapkan semua alat
lainnya, padahal organisme ini juga memiliki dan bahan yang diperlukan seperti kertas,
nilai ekonomi yang cukup tinggi (Gani, 2017, pulpen, nampan bedah, dan preparat yang akan
p.39). diamati. Kemudian diperhatikan ciri dari
Zoologi Invertebrata mempelajari masing-masing spesimen hewan satu persatu
mengenai hewan-hewan invertebrata, yaitu dengan mengelompokkan berdasarkan ciri
hewan-hewan yang tidak memiliki ruas tulang dominan yang dimiliki pada tingkat paling
belakang. Invertebrata terbagi menjadi 3 tinggi (filum) hingga paling rendah (spesies).
golongan yaitu aselomata, pseudoselomata dan Kemudian dilakukan pengamatan ciri khas
selomata yang dibagi menjadi 10 filum yaitu yang dimiliki dari anggota filum tersebut,
filum porifera, coelenterata, ctenophora, sehingga dapat dikelompokkan ke dalam
platyhelminthes, nemathelminthes, bryozoa, filum, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies
mollusca, annelida, arthropoda dan masing-masing. Setelah itu digambar dan
echinodermata. Pada Zoologi Invertebrata dibuat tabel dari hasil pengamatan.
membahas tentang ciri-ciri morfologi, Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
anatomi, fisologi, perilaku, habitat dan peranan Data
dari hewan yang digolongkan dalam Data yang didapatkan dari praktikum ini
invertebrata. Selanjutnya ciri-ciri tersebut berupa data tertulis dan foto. Adapun
digunakan sebagai dasar pengklasifikasian ke instrumen yang digunakan pada praktikum ini
dalam tingkatan takson yaitu filum, kelas, adalah buku penuntun praktikum zoologi
ordo, famili, genus dan spesies (Haryanti, invertebrata. Data pada praktikum ini diperoleh
2013, p.105). melalui metode dokumentasi yaitu dengan cara

2
Cut lady fitria: Klasifikasi Hewan

pengambilan gambar langsung dari hasil Cephalopoda (Budiyanto, 2012, p.26). Seperti
pengamatan pada preparat yang diamati pada gambar 1.
dengan menggunakan smartphone lalu data-
data berupa gambar-gambar.

Teknik Analisis Data


Data yang ditampilkan berupa data
kualitatif dengan menggunakan tabel dengan
disertai klasifikasi dari setiap objek yang
diamati.

Hasil dan Pembahasan


Tujuan klasifikasi adalah untuk
mempermudah mempelajari organisme dan
untuk menunjukkan hubungan kekerabatannya
(relationship). Klasifikasi adalah kegiatan
pengelompokan organisme menurut aturan
tertentu pada jenjang tertentu (Taxon). Dari Gambar 1. Gurita (Octopoda)
kata taxon maka muncul istilah taksonomi. Pada pengamatan kedua kami
Taksonomi adalah teori dan praktek klasifikasi, mengamati kerang andara (Anadara granosa)
pemberian nama dan penyusunan yang yang termasuk kedalam filum moluska dan
sistematika dari organisme ke kelompoknya. dapat diketahui semua jenis kerangan
Dalam klasifikasi ada hirarki taksonomi yaitu memiliki alat gerak pasif seperti penjelasan
kingdom sampai dengan spesies (Nurhadi, berikut: kerang merupakan salah satu
2012, p.1). organisme laut yang rentan terpengaruh oleh
Dalam avertebrata air ini dapat perubahan lingkungan, karena pergerakannya
dikelompokkan menjadi beberapa sub kerajaan yang bersifat pasif atau bersifat sedenter.
antara lain protozoa, porifera, coelenterata, Setiap spesies dari kekerangan memiliki
ctenophora, plathyhelminthes, nemertinea, tingkat toleransi terhadap perubahan
nemathelminthes, bryoza, brachiopoda, lingkungan yang berbeda-beda. Salah satunya
echinodermata, mollusca, annelida, artropoda, yaitu kekerangan dari famili Arcidae (Prasadi,
dan chordata (Yanuhar, 2018, pp.10-11). 2016, p.29). Seperti pada gambar 2.
Dari praktikum yang telah dilakukan,
maka didapatkan bahwa hewan yang diamati
dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan
kedalam beberapa filum yaitu filum moluska,
echinodermata, arthropoda, dan coelenterata.
Pada filum moluska didapati beberapa
spesies hewan yaitu gurita (Octopoda) dan
gurita memiliki tubuh lunak dan termasuk
kedalam filim moluska. Seperti pernytaan
berikut: gurita (Octopus spp.) termasuk kelas
Cepahalopoda (kepala berkaki) suku
Octopodidae marga Octopus dari filum
Moluska yang merupakan marga yang paling
terkenal di antara marga-marga dari kelas Gambar 2. Kerang andara (Anadara granosa)

3
Cut lady fitria: Klasifikasi Hewan

Pada pengamatan ketiga kami menamati Pada filum echinodermata didapati


Kelomang (Chiton sp). bentuk tubuh chiton sp spesies hewan yaitu teripang hitam dan
umumnya oval dan memipih. Bagian tengah elompok utama filum echinodermata terdiri
tubuh sebelah atas ditutupi oleh 8 buah dari lima kelas, yaitu kelas bintang laut
lempengan plat yang keras (mirip cangkang (Asteroida), kelas bintang ular (Ophiuroidea),
kura-kura), tersusun logitudinal secara kelas landak laut (Echinoidea), kelas lilia laut
tumpang tindih. Mulut terletak di ujung (Crinoidea), dan kelas teripang laut
(Holothuroidea) (Jalaluddin, 2017, p.82).
anterior pada tubuh bagian bawah, sedangkan
Teripang adalah salah satu anggota
anusnya terletak di bagian posterior dan chiton
hewan berkulit duri (Echinodermata). Duri
sp merupakan salah satu anggota dari filum pada teripang sebenarnya merupakan rangka
Moluska, kelas Polyplacophora. (sjarfie, 2012, atau skelet yang tersusun dari zat kapur dan
p.37). Seperti pada gambar 3. terdapat di dalam kulitnya. Namun tidak semua
teripang mempunyai duri pada kulitnya
(Elfidasari, 2012, p.141). Teripang termasuk
ke kelas Holothuroidea karena memiliki ciri
tubuhnya memanjang dalam sumbu oral seperti
cacing dan simetri bilateral, serta mulut dan
anusnya terletak pada kedua ujung yang
berlawanan. Dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 3. Kelomang (Chiton sp)


Pada spesies filum moluska adalah
Pilsbryspira collari termasuk kedalam filum
moluska karena memiliki tubuh lunak dan
tidak memiliki tulang belakang serta tubuhnya
dilindungi oleh cangkang. Dapat dilihat pada
gambar 3.
Gambar 5. Teripang hitam (Holothuria edulis)
Pada filum echinodermata terdapat bulu
babi bertudung (Colobocentrotus atratus)
termasuk kedalam filum karena memiliki ciri –
ciri Ciri utama kelas echinoidea adalah
memiliki banyak pediselaria di seluruh
permukaan tubuh, berupa duri-duri seperti
batang yang panjang. Bulu babi berbeda
dengan bintang ular karena tidak memiliki
lengan, dan tubuh bulu babi ini agak bulat
seperti bola dengan cangkang yang keras
berkapur. Dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 4. Pilsbryspira collari

4
Cut lady fitria: Klasifikasi Hewan

adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri


yang menembus kulit. Seperti pada gambar 8.

Gambar 6. Bulu babi bertudung


Pada bintang ular (Ophiothrix fragilis)
termasuk kelas ophiuroidea. Kelas ini hampir Gambar 8. Bintang laut (Asteroidea)
menyerupai bintang laut. Perbedaannya, favites sp. termasuk ke dalam filum
lengan bintang ular sangat fleksibel dan Cnidaria karena memiliki bentuk tubuh yang
bergerak layaknya ular. Ciri khas dari radial/bilateral simetri, bersifat sessile, dan
ophiuroidea adalah madreporit yang terletak memiliki alat penyengat yang berada di ujung
dibawah, yaitu daerah mulut dan tidak tentakel (cnidocytes), yang tersusun atas sel-sel
mempunyai anus. Jadi, sisa makanan di
penyengat yang disebut nematocyst. Favites
muntahkan melalui mulut. Seperti pada
sp. dimasukkan ke dalam kelas Anthozoa
gambar 7.
karena tubuh berbentuk bunga dan tidak
memiliki fasi medusa dalam daur hidupnya.
Seperti pada gambar 9.

Gambar 7. Bintang ular (Ophiothrix fragilis)


Bintang laut merupakan hewan
invertebrata yang termasuk dalam filum
Gambar 9. Karang (Favites sp)
Echinodermata, dan kelas Asteroidea.
Echinodermata adalah kelompok hewan
triopoblastik selomata yang memilki ciri khas

5
Cut lady fitria: Klasifikasi Hewan

Pada pengamatan ke 9 kami mengamati Pada pratikum selanjutnya kami


kepiting bakau merupakan salah satu mengamati bunga kerang dapat diketahui
kelompok Crustacea dan termasuk kelas bahwa bunga kerang termasuk kedalam filum
arthopoda Tubuh kepiting ditutupi dengan cnidaria karena termasuk anemon laut. Seperti
karapas, yang merupakan kulit keras atau pada gambar 12
exoskeleton (kulit luar) dan berfungsi untuk
melindungi organ bagian dalam kepiting.
Seperti pada gambar 10

Gambar 12. Bunga kerang


Pada pratikum terakhir kami mengamati
Lintah (Hirudinea) yang merupakan hewan air
seperti cacing, berbadan pipih bergelang-
Gambar 10. Kepiting bakau (Scylla serrata) gelang, berwarna hitam atau cokelat tua, pada
Tubuh udang galah tersebut terdiri atas kepala dan ujung badannya terdapat alat untuk
ruas-ruas yang ditutupi oleh kulit keras yang mengisap darah dan termasuk ke filum
tersusun dari zat kitin yang kaku sehingga kulit annelida dalam kelas hirudinea. Seperti pada
udang tidak dapat mengikuti pertumbuhan gambar 13.
tubuhnya sehingga setiap periode tertentu
udang akan melepaskan kulitnya (moulting)
untuk diganti dengan kulit yang baru dan
termasuk kedalam filum crustacea. Seperti
pada gambar 11

Gambar 14. Lintah (Hirudinea)

Simpulan dan Saran


Simpulan
Gambar 11 Udang galah (Macrobrachium Dari hasil pengamatan yang telah
rosenbergi.) dilakukan dapat disimpulkan bahwa klasifikasi
makhluk hidup adalah pengelompokan

6
Cut lady fitria: Klasifikasi Hewan

makhluk hidup berdasarkan persamaan dan Haryanti, E. H., Ulfah, M., & Rahayu, P. 2013.
perbedaan ciri yang dimilikinya. Berdasarkan Pembelajaran Zoologi Invertebrata
persamaan dan perbedaannya, kelompok Berbasis Darts Melalui Lesson Study
Sebagai Upaya Menumbuhkan
hewan invertebrata dapat dikelompokkan ke
Keterampilan Berpikir Kritis
dalam beberapa filum. Hewan yang diamati Mahasiswa Biologi. Jurnal Bioma,
ada yang dikelompokkan ke dalam filum 2:1, 101-113.
molluska, echinodermata, crustaceae, dan Jalaluddin, & Ardeslan. 2017. Identifikasi dan
coelenterata. Klasifikasi Phlum Echinodermata di
Perairan Laut Desa Sembilan
Saran Kecamatan Simeulu Barat Kabupaten
Menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu saya sangat Simeulue. Jurnal Biology Education,
mengharapkan masukan dan saran yang 6:1, 81-97.
membangun dari asisten laboratorium. Agar Luthfi, O., dkk. 2017. Pemantauan Kondisi
Invertebrata Menggunakan Metode
kedepannya saya bisa memperbaiki laporan ini Reef Check di Perairan Selat Sempu,
menjadi lebih baik lagi. Kabupaten Malang. Jurnal Kelautan,
10:2, 129-135.
Daftar Pustaka
Luthfi, O., dkk. 2018. Kelimpahan Invertebrata
Budiyanto. 2012. Catatan Mengenai Si Tangan Di Pulau Sempu Sebagai Indeks
Delapan Bioindikator, Ekonomis Penting
(Gurita/Octopus Spp). Jurnal Oseana, Konsumsi, dan Komoditas Koleksi
12(3): 25-33 Akuarium. Journal of Fisheries and
Elfidasari, D., dkk. 2012. Identifikasi Jenis Marine Research, 3:2, 137-148.
Teripang Genus Holothuria Asal Nurhadi, & Yanto, F. 2012. Buku Ajar
Perairan Sekitar Kepulauan Seribu Taksonomi Invertebrata. Yogyakarta:
Berdasarkan Perbedaan Morfologi. Deepublish.
Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Prasadi, O., dkk. 2016. Karakteristik
dan Teknologi, 1(3),140-146. Morfologi Famili Arcidae di Perairan
Faridah, A. L., Purnomo, T., & Ambarwati, R. yang Berbeda (Karangantu dan Labuan,
2014. Pengembangan Ensiklopedia Banten). Jurnal Teknologi Lingkungan,
dan LKS Invertebrata Laut Untuk 17(1): 29-36
Pembelajaran Biologi. Jurnal BioEdu, Sarjafie, N. 2017. Beberapa Catatan Mengenai
3:3, 580-588.
Chiton. Jurnal Oseana, 10(2):37-42
Gani, A., Rosyida, H., & Serdiati, N. 2017.
Keanekaragaman Jenis Invertebrata Yanuhar, U. 2018. Avertebrata. Malang:
Yang Berasosiasi Dengan Ekosistem UB Press.
Terumbu Karang di Perairan Teluk
Palu Kelurahan Panau Kota Palu.
Jurnal Agrisains, 18:1, 38-45.

Anda mungkin juga menyukai