Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya dalam peningkatan mutu produksi, ada 5 teknik dasar yang merupakan
bahan untuk membantu menganalisa permasalahan yang terjadi, mengambil
keputusan, membuat rencana/ perbaikan dari suatu produk yang diproduksi atau yang
dihasilkan.
Lima teknik dasar tersebut, ialah:
1. Histogram
2. Diagram Pareto
3. Diagram Sebab-Akibat
4. Diagram Pencar
5. Bagan Pengendalian
Kelima teknik dasar ini dapat dibuat data-data statistik melalui suatu data
yang diambil dari hasil pemeriksaan terlebih dahulu dengan memakai lembar periksa
dari suatu produk yang diproduksi atau yang dihasilkan. Data-data statistik inilah
yang dapat dijadikan bahan untuk mengambil keputusan dalam upaya meningkatkan
mutu.
Dalam makalah ini akan dibahas salah satu teknik dasar tersebut, yaitu
Diagram Pencar.

1. 2. Rumusan Masalah

Dalam makalah Diagram Pencar ini ada beberapa masalah yang akan dibahas,
antara lain :
1. Apakah pengertian dari Diagram Pencar ?
2. Bagaimana cara membuat Diagram Pencar ?

1.3. Tujuan

1
Adapun hal yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah Diagram Pencar
ini ialah sebagai berikut :
1. Menjelaskan kepada pembaca yang dimaksud dengan Diagram Pencar.
2. Menjelaskan kepada pembaca cara membuat Diagram Pencar.

1.3.1 Manfaat
Dalam pembuatan makalah Diagram Pencar, penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan mereka dalam
bahasan membuat dan menyajikan grafik khususunya Diagram Pencar.

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Diagram Pencar


2.1.1 Pengertian Diagram Pencar

Diagram pencar adalah diagram yang paling sederhana dan efektif untuk
memperlihatkan ada tidaknya hubungan tertentu antara dua faktor/ variable.
Diagram ini dapat dipakai untuk melihat korelasi dari suatu penyebab atau
faktor yang berlangsung secara terus-menerus, dan diduga mempunyai pengaruh
atau karakter terhadap faktor yang lain.
Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk melihat hubungan
antarvariabel. Analisa korelasi adalah cara untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan antarvariabel. Apabila terdapat hubungan antar variabel maka perubahan-
perubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya
perubahan pada variabel yang lain.
Sebagai contoh marilah kita kasus penjualan P.T. X yaitu apakah ada
hubungan antara kunjungan bagian promosi dengan bagian penjualan.

2.1.2 Cara Membuat Diagram Pencar


1) Kumpulkan data dan tabelkan.
2) Gambarkan sumbu tegak dan sumbu datar serta skala dan keterangannya lalu
gambarkan titik-titik data.
a. Beberapa Pola dari Diagram Sebar
Gambar-gambar dibawah menunjukan berbagai pola dari diagram sebar
1. Korelasi positif
Y akan naik bila x naik, bila dikendalikan maka y juga akan terkendali.

2. Ada kecenderungan korelasi positif


Bila x naik , y cenderung naik tapi mungkin ada faktor lain yang berpengaruh.

3
3. Tidak tampak adannya suatu korelasi.

4. Ada kecenderungan korelasi negatif


Bila x naik, y cenderung turun.

5. Korelasi negatif
Y akan turun, bila x naik

b. Catatan Untuk Penggunaan Diagram Sebar


1. Stratifikasi (penemuan kelas) penting, dalam penggunaan diagram sebar.

4
Gambar Perbedaan Diagram Sebar Stratifkasi dan Disstratifikasi

Diagram diatas menunjukan hubungan antara komposisi bahan dasar dengan


kekuatan bahan. Diagram kiri didapatkan dengan menggambarkan semua data
yang ada secara sama rata sedangkan diagram yang kanan menggambarkan data
yang sama tetap distratifikasikan (menurutasal material). Dengan contoh ini
terlihat bahwa proses stratifikasi dapat membantu memperlihatkan adanya
hubungan nyata.
2. Ada kemungkinan kita mendapatkan hubungan dimana terdapat puncak atas atau
bawah (lihat gambar dibawah ini).

Gambar Grafik Diagram Sebar Membentuk Puncak Atas dan Bawah

Dalam hal ini untuk dapat memakai diagram maka perlu dibagi dalam dua bagian
dimana untuk diagram disebelah kiri bagian kiri merupakan korelasi negative.
Begitu sebaliknya dengan diagram sebelah kanan.

2.1.3 Contoh Pembuatan Diagram Pencar


Langkah 1
- Mengumpulkan data dan membuat tabel
Contoh : Data hasil Penjualan dan Kunjungan dari 40 orang salesman

5
Langkah 2
- Buat diagram antara hasil penjualan dengan jumlah kunjungan. Caranya,
gambarkan titik-titik data kedalam sumbu tegak (y) dan sumbu datar (x).
Sumbu Tegak : Hasil Penjualan
Sumbu Datar : Hasil Kunjungan

2.1.4 Pengujian adakah korelasi


Cara pengujian sederhana untuk melihat apakah ada korelasi pada diagram
pencar dapat dilakukan sebagai berikut:
Langkah 1
- Mengumpulkan data dan membuat tabel

6
Contoh : Data hasil Penjualan dan Kunjungan dari 40 orang salesman

Langkah 2
- Buat diagram antara hasil penjualan dengan jumlah kunjungan. Caranya,
gambarkan titik-titik data kedalam sumbu tegak (y) dan sumbu datar (x).
Sumbu Tegak : Hasil Penjualan
Sumbu Datar : Hasil Kunjungan

Langkah 3
Hitung korelasi antara hasil penjualan dengan jumlah kunjungan.
Buatlah garis median Tegak dan median Datar.
Garis Median = garis yang membagi titik menjadi dua bagian yang sama jumlah
titiknya.

7
Langkah 4
Tandai masing-masing sektor searah jarum jam, mulai dari kanan atas dengan : I, II
,III, IV.

Langkah 5
Hitung jumlah titik di dalam setiap sektor yaitu n1, n2, n3, n4.
n1 = 18
n2 = 10
n3 = 10
n4 = 2
Langkah 6 :
Hitungkan n+ dan n-.
n+ = n1 + n3 , n- = n2 + n4
Jadi :
n+ = 18 + 10 = 28
n- = 10 + 2 = 12

Langkah 7 :
Bandingkan harga yang lebih kecil diantara n+ dan n-, dengan harga maksimum
jumlah data pada Tabel Uji Tanda.
Jadi :
n+ = 36 dan n- = 4 , harga yang lebih kecil = 4
Harga maksimum jumlah data = 36 + 4

8
Pada Tabel Uji Tanda : K = 40 ditentukan dengan maksimum jumlah data = 13.

Langkah 8 :
Interpretasi dan perhitungan korelasi
 Bila harga maksimum jumlah data lebih besar atau sama denga harga yang
lebih kecil diantara n+ dan n- maka berati : ada korelasi.
 Bila harga maksimum jumlah data lebih kecil dibandingkan dengan harga
yang lebih kecil diantara n+ dan n-, maka berarti : tidak ada korelasi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai Diagram Pencar dapat disimpulkan bahwa


Diagram pencar adalah diagram yang paling sederhana dan efektif untuk
memperlihatkan ada tidaknya hubungan tertentu antara dua faktor/ variable.

9
Diagram ini dapat dipakai untuk melihat korelasi dari suatu penyebab atau
faktor yang berlangsung secara terus-menerus, dan diduga mempunyai pengaruh
atau karakter terhadap faktor yang lain.

10

Anda mungkin juga menyukai