Anda di halaman 1dari 8

Tugas Ekonomi Teknik Riview Jurnal

PENGENDALI WAKTU DAN UANG

Kelompok 3C:

1. Markus Sugiarto (G1B015060)


2. Legison Enumbi (G1B016048)
3. Gilang Apriansyah (G1B017004)

Dosen Pembimbing
Annisa Fitria Edriani, S.T.,M.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam dunia kontruksi, seringkali rencana awal tidak selalu harus menjadi seperti yang
diterapkan di lapangan. Seringkali karena beberapa sebab, dari rencana awal akan
mengkontruksikan bangunan tertentu namun ada perubahan. Perubahan yang dimaksudkan
bukanlah perubahan yang yang hampir merubah total dari perencanaan, tetapi perubahan yang
masih dalam batas kewajaran kontuksi. Dari perubahan-perubahan yang sedikit meleset dari
rencana awal ini, maka semua elemen dari kontruksi saling mempengaruhi, baik itu adalah
volume pekerjaan, perubahan desain, penggunaan alat, waktu, dan pastilah tentunya
mempengaruhi uang atau biaya yang akan dikeluarkan. Dalam riview jurnal berikut ini, akan
membahas masalah tersebut dengan melihat beberapa jurnal yang berhubungan dengan
pengendalian uang dan waktu dalam beberapa pekerjaan kontruksi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengendalian Proyek


Dalam Messah, Y.A, dkk (2013), menurut R.J. Mockler pengendalian adalah yang sistematis
untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencancaan, merancang sistem
informasi, membandingkan dengan pelaksanaan standar dan menganalisa kemungkinan
terjadinya penyimpangan antara pelaksana dan standar. Kemudian mengambil tindakan yang
diperlukan untuk melakukan pembetulan, agar sumber daya yang digunakan dapat efektif dan
efisien dalam rangka mencapai sasaran. Proses pengendalian ini dilakukan selama proses proyek
dilakukan untuk mendapatkan dan mewujudkan pekerjaan kontruksi yang lebih baik.
Pengedalian ini sangatlah penting untuk mendapatkan pekerjaan kontruksi yang baik, karena
digunakan sebagai acuan dalam pekerjaan proyek kontruksi. Pengendalian itu haruslah
direncanakan dengan baik memiliki spesifikasi teknik, jadwal, dan anggaran menurut standar
perencanaan. Dalam pengendalian sebuah proyek juga dikenal beberapa alat yang digunakan
untuk pengendalian pelaksanaan kontruksi, dianatranya:
a. Kurva S
Kurva S adalah gambaran yang menjelaskan tentang seluruh jenis pekerjaan, volume
pekerjaan dalam satuan waktu dan ordinatnya adalah jumlah presentasse (%) kegiatan pada
garis waktu.
b. CPM (Critical Path Method)
Dikutip dari Messah, Y.A, dkk (2013), menurut Levin dan Kirkpatrick (1972), metode Jalur
Kritis (Critical Path Method - CPM), yakni metode untuk merencanakan dan mengawasi
proyek-proyek merupakan sistem yang paling banyak dipergunakan diantara semua sistem
lain yang memakai prinsip pembentukan jaringan. CPM merupakan analisa jaringan kerja
yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan atau percepatan
waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan.

2.2 Pengendalian Waktu


Menurut Messah, Y.A, dkk (2013), lamanya waktu penyelesaian proyek berpengaruh besar
dengan pertambahan biaya proyek secara keseluruhan. Maka dari itu dibutuhkan laporan
progress harian/ mingguan/ bulanan untuk melaporkan hasil pekerjaan dan waktu penyelesaian
untuk setiap item pekerjaan proyek. Kemudian dibandingkan dengan waktu penyelesaian
rencana agar waktu penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya. Dengan demikian evaluasi
dapat dilakukan agar proyek dapat diselesaikan dengan jangka waktu yang dibatasi atau lebih
lebih cepat dari waktu perencanaan awal. Karena jika waktu berlebih maka akan berpengaruh
kepada pembiayaan proyek yang harus ditanggung oleh pihak kontraktor sendiri.

2.2 Pengendalian Uang


Biaya proyek adalah suatu biaya yang dikeluarkan oleh pihak pemilik proyek (owner)
sendiri untuk digunakan dalam pembiayaan pekerjaan proyek kontruksi tersebut. Biaya-biaya
konstruksi proyek perlu dikelompokkan agar dalam analisa perhitungan earned value. Menurut
Asiyanto (2005) di dalam Messah, Y.A, dkk (2013), biaya konstruksi memiliki unsur utama dan
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan pengendalian. Unsur utama dari biaya
konstruksi adalah biaya material, biaya upah dan biaya alat. Karena itu fungsi pengendalian uang
adalah yang menjadi fokus paling utama, apalagi uang adalah penentu dari sebuah proyek adapat
dijalankan atau tidaknya.
Menurut Soeharto, (1997), di dalam Sudarsana, D.K., (2008), biaya proyek pada proyek
kontruksi dibedakan menjadi dua jenis yaitu biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak
langsung (indirect cost). Dua biaya ini menurut Nugraha, dkk.(1986), di dalam Sudarsana, D.K.,
(2008), biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan langsung berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan kontruksi di lapangan. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang
tidak secara langsung berhungan dengan kontruksi di lapangan, akan tetapi biaya ini harus ada
dan tidak dapat dilepaskan dalam proyek tersebut.
BAB III TINJAUAN DISKUSI

3.1 Hasil Jurnal

a. Dalam jurnal Sudarsana, Dewa Ketut, (2008) Metode Pengendalian Biaya dan Jadwal
terpadu (Earned Value Concept) pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Instalasi
Rehabilitasi Medik RS. Sanglah Denpasar dapatkan kesimpulan :
1. Kinerja pelaksanaan proyek pada hari ke-91 dari aspek biaya menunjukan pelaksanaan
proyek ini memperoleh keuntungan. Hal ini ditunjukkan dari indikator Cost Varian
bernilai positif (Rp. 0,01 miliar) atau nilai Indek Kinerja Biaya (CPI) = 1,01 >1.
2. Sedangkan dari aspek jadwal pelaksanaan, proyek mengalami keterlambatan yang
ditunjukkan oleh indikator Cost Varian bernilai negativ (Rp. -0,06 milyar) atau Indeks
Kinerja Jadwal (SPI) = 0,96 <1. Jika kinerja pelaksanan proyek pada pelaporan hari ke-
91 berjalan tetap sama sampai proyek selesai, perkiraan Rp.2,8683 milyar yang berarti
akan menjadi di bawah rencana anggaran sebesar Rp. 2,8998 milyar. Sedangkan dari
aspek jadwal, perkiraan untuk menyelesaikan proyek adalah 129 hari, akan mengalami
keterlambatan (terlambat 2 hari) dari jadwal ditetapkan dalam kontrak selama 127 hari.

b. Dalam jurnal Messah,Y.A., dkk, (2013) pengendalian waktu dan biaya pekerjaan kontruksi
sebagai dampak dari perubahan desain diperoleh kesimpulan :
1. Kinerja pekerjaan berjalan buruk karena tidak sesuai jadwal (terlambat) dan biaya pun
lebih tinggi dari nilai kontrak. Hal ini ditunjukkan pada minggu ke-18 sampai dengan
minggu ke-30, CPI dan SPI <1 berarti bahwa AC > EV dan proyek berjalan lebih
lambat dari pada target yang direncanakan (PV).
2. Berdasarkan estimasi pada proyek tersebut, terjadi penyimpangan waktu sebesar 7
minggu maka total masa kerja menjadi 37 minggu dari 30 minggu waktu rencana
dengan besaran biaya yang diestimasi adalah Rp. 9.489.206.129,03 (belum termasuk
PPN). Kemudian dikendalikan menggunakan metode pemendekan durasi (Crashing
Duration) dengan penerapan kerja lembur maka masa kerjanya menjadi 35 minggu (5
minggu keterlambatan) dengan besaran biaya sebesar Rp. 9.458.239.978,70 (belum
termasuk PPN) dari total anggaran proyek sebesar Rp. 8.563.635.912,98 (belum
termasuk PPN 10 %). Kegiatan pemendekan durasi ini meningkatkan biaya sewa alat
akibat lembur namun meminimalisir pengeluaran pada akhir penyelesaian pekerjaan
yang diestimasi (EAC) untuk menyelesaikan proyek tersebut. Sehingga,dapat
disimpulkan bahwa perusahaan menghemat Rp. 30.966.150,33 atau 0,326% dari total
pengeluaran pada akhir proyek yang diestimasi sebesar Rp. 9.489.206.129,03 yang
seharusnya dikeluarkan akibat keterlambatan.

c. Dalam jurnal Juliana, (2016), dalam analisis pengendalian biaya dan waktu pada proyek
kontruksi dengan metode earned value management kesimpulan yang di dapat dari adalah:
1. Dengan menggunakan metode EVM, dapat meramalkan keterlambatan yang mungkin
saja terjadi, sehingga pihak manajemen bisa lebih cepat dalam mengantisipasi terjadinya
masalah
2. Dengan menggunakan metode EVM, pihak manajemen bisa memonitoring secara cepat
dan tepat untuk proses pengendalian proyek

3.1 Hasil dan Diskusi Jurnal

Pada penelitian yang dilakukan Sudarsana, Dewa Ketut, (2008), sebenarnya proyek
memperlihatkan dan dapat memperoleh keuntungan yang dimulai pada hari ke 91 serta
perkerjaan proyek dapat secara stabil sampai proyek direncanakan selesai pada hari ke 127.
Namun perencanaan yang telah dibuat sebelumnya pekerjaan proyek selesai pada 129 hari.
Dengan nilai kontrak pada Rp.2,8683 milyar jika diselesaikan dengan 127 hari dan stabil pada
hari yang ke 91. Sedangkan nilai awal kontrak sebesar Rp. 2,8998 milyar dengan penyelesain
129 hari.
Jika kita melihat hasil penelitian yang dilakukan Messah,Y.A., dkk, (2013), metode
pemendekan durasi (Crashing Duration) dapat memotong keterlambatan yang awalnya dari 7
minggu keterlambatan menjadi 5 minggu keterlambatan, dari jadwal rencana awal adalah 30
minggu hari kerja. Dari nilai awal kontrak proyek sebesar Rp. 8.563.635.912,98 (belum termasuk
PPN 10 %) dengan 30 minggu hari kerja dan didapatkan nilai kontrak sebesar Rp.
9.489.206.129,03 (belum termasuk PPN) jika terjadi keterlambatan selama 7 minggu serta
dengan keterlambatan 5 minggu menjadi Rp. 9.458.239.978,70 (belum termasuk PPN).
Jika kita melihat dari penelitian Juliana, (2016), metode yang digunakan (metode EVM)
dapat meramalkan keterlambatan sehingga pihak manajemen dapat lebih cepat mengantisipasi
masalah serta pengendalian dapat dilakukan proses pengendalian.
Dari ketiga hasil diskusi yang didapatkan, keterlambatan atau pemajuan waktu sangat
mempengaruhi faktor pembiayaan itu sendiri. Jika dilakukan percepatan pekerjaan, bisa saja
pihak pelasana proyek dapat memperoleh keuntungan, namun jika terjadi keterlambatan maka
akan terjadi kerugian. Namun, keterlambatan waktu dapat di kendalikan dengan cara
pemendekan durasi dengan menambahkan alat dan pekerja. Dengan adanya itu, percobaaan pada
beberapa metode dapat dilakukan pada perencanaan agar keterlambatan dapat diantisipasi dan
dapat dilakukan pengendalian, seperti menggunakan metode EVM.
DAFTAR PUSTAKA

Juliana. 2016. Analisis Pengendalian Biaya Dan Waktu Pada Proyek Kontruksi Dengan Metode
Earned Value Management (EVM). Factor exacta 9(3): 257-265, 2016. P-ISSN 1979-276X.
e-ISSN: 2502-339X.

Sudarsana, Dewa Ketut. 2008. Pengendalian Biaya dan Jadwal Terpadu Pada Proyek Kontruksi.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12 No. 2 Juli 2008. Denpasar.

Messah, Yunita Alfiani, Dkk. 2013. Pengendalian Waktu dan Biaya Pekerjaan Kontruksi
Sebagai Dampak dari Perubahan Desain (Studi Kasus Embung Irigasi Oenaem, Kecamatan
Biboki Selatan, Kebupaten Timor Tengah Utara). Jurnal Teknik Sipil Vol. II. No. 2
September 2013. Kupang.

Anda mungkin juga menyukai