Kelompok 3C:
Dosen Pembimbing
Annisa Fitria Edriani, S.T.,M.Eng.
Dalam dunia kontruksi, seringkali rencana awal tidak selalu harus menjadi seperti yang
diterapkan di lapangan. Seringkali karena beberapa sebab, dari rencana awal akan
mengkontruksikan bangunan tertentu namun ada perubahan. Perubahan yang dimaksudkan
bukanlah perubahan yang yang hampir merubah total dari perencanaan, tetapi perubahan yang
masih dalam batas kewajaran kontuksi. Dari perubahan-perubahan yang sedikit meleset dari
rencana awal ini, maka semua elemen dari kontruksi saling mempengaruhi, baik itu adalah
volume pekerjaan, perubahan desain, penggunaan alat, waktu, dan pastilah tentunya
mempengaruhi uang atau biaya yang akan dikeluarkan. Dalam riview jurnal berikut ini, akan
membahas masalah tersebut dengan melihat beberapa jurnal yang berhubungan dengan
pengendalian uang dan waktu dalam beberapa pekerjaan kontruksi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Dalam jurnal Sudarsana, Dewa Ketut, (2008) Metode Pengendalian Biaya dan Jadwal
terpadu (Earned Value Concept) pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Instalasi
Rehabilitasi Medik RS. Sanglah Denpasar dapatkan kesimpulan :
1. Kinerja pelaksanaan proyek pada hari ke-91 dari aspek biaya menunjukan pelaksanaan
proyek ini memperoleh keuntungan. Hal ini ditunjukkan dari indikator Cost Varian
bernilai positif (Rp. 0,01 miliar) atau nilai Indek Kinerja Biaya (CPI) = 1,01 >1.
2. Sedangkan dari aspek jadwal pelaksanaan, proyek mengalami keterlambatan yang
ditunjukkan oleh indikator Cost Varian bernilai negativ (Rp. -0,06 milyar) atau Indeks
Kinerja Jadwal (SPI) = 0,96 <1. Jika kinerja pelaksanan proyek pada pelaporan hari ke-
91 berjalan tetap sama sampai proyek selesai, perkiraan Rp.2,8683 milyar yang berarti
akan menjadi di bawah rencana anggaran sebesar Rp. 2,8998 milyar. Sedangkan dari
aspek jadwal, perkiraan untuk menyelesaikan proyek adalah 129 hari, akan mengalami
keterlambatan (terlambat 2 hari) dari jadwal ditetapkan dalam kontrak selama 127 hari.
b. Dalam jurnal Messah,Y.A., dkk, (2013) pengendalian waktu dan biaya pekerjaan kontruksi
sebagai dampak dari perubahan desain diperoleh kesimpulan :
1. Kinerja pekerjaan berjalan buruk karena tidak sesuai jadwal (terlambat) dan biaya pun
lebih tinggi dari nilai kontrak. Hal ini ditunjukkan pada minggu ke-18 sampai dengan
minggu ke-30, CPI dan SPI <1 berarti bahwa AC > EV dan proyek berjalan lebih
lambat dari pada target yang direncanakan (PV).
2. Berdasarkan estimasi pada proyek tersebut, terjadi penyimpangan waktu sebesar 7
minggu maka total masa kerja menjadi 37 minggu dari 30 minggu waktu rencana
dengan besaran biaya yang diestimasi adalah Rp. 9.489.206.129,03 (belum termasuk
PPN). Kemudian dikendalikan menggunakan metode pemendekan durasi (Crashing
Duration) dengan penerapan kerja lembur maka masa kerjanya menjadi 35 minggu (5
minggu keterlambatan) dengan besaran biaya sebesar Rp. 9.458.239.978,70 (belum
termasuk PPN) dari total anggaran proyek sebesar Rp. 8.563.635.912,98 (belum
termasuk PPN 10 %). Kegiatan pemendekan durasi ini meningkatkan biaya sewa alat
akibat lembur namun meminimalisir pengeluaran pada akhir penyelesaian pekerjaan
yang diestimasi (EAC) untuk menyelesaikan proyek tersebut. Sehingga,dapat
disimpulkan bahwa perusahaan menghemat Rp. 30.966.150,33 atau 0,326% dari total
pengeluaran pada akhir proyek yang diestimasi sebesar Rp. 9.489.206.129,03 yang
seharusnya dikeluarkan akibat keterlambatan.
c. Dalam jurnal Juliana, (2016), dalam analisis pengendalian biaya dan waktu pada proyek
kontruksi dengan metode earned value management kesimpulan yang di dapat dari adalah:
1. Dengan menggunakan metode EVM, dapat meramalkan keterlambatan yang mungkin
saja terjadi, sehingga pihak manajemen bisa lebih cepat dalam mengantisipasi terjadinya
masalah
2. Dengan menggunakan metode EVM, pihak manajemen bisa memonitoring secara cepat
dan tepat untuk proses pengendalian proyek
Pada penelitian yang dilakukan Sudarsana, Dewa Ketut, (2008), sebenarnya proyek
memperlihatkan dan dapat memperoleh keuntungan yang dimulai pada hari ke 91 serta
perkerjaan proyek dapat secara stabil sampai proyek direncanakan selesai pada hari ke 127.
Namun perencanaan yang telah dibuat sebelumnya pekerjaan proyek selesai pada 129 hari.
Dengan nilai kontrak pada Rp.2,8683 milyar jika diselesaikan dengan 127 hari dan stabil pada
hari yang ke 91. Sedangkan nilai awal kontrak sebesar Rp. 2,8998 milyar dengan penyelesain
129 hari.
Jika kita melihat hasil penelitian yang dilakukan Messah,Y.A., dkk, (2013), metode
pemendekan durasi (Crashing Duration) dapat memotong keterlambatan yang awalnya dari 7
minggu keterlambatan menjadi 5 minggu keterlambatan, dari jadwal rencana awal adalah 30
minggu hari kerja. Dari nilai awal kontrak proyek sebesar Rp. 8.563.635.912,98 (belum termasuk
PPN 10 %) dengan 30 minggu hari kerja dan didapatkan nilai kontrak sebesar Rp.
9.489.206.129,03 (belum termasuk PPN) jika terjadi keterlambatan selama 7 minggu serta
dengan keterlambatan 5 minggu menjadi Rp. 9.458.239.978,70 (belum termasuk PPN).
Jika kita melihat dari penelitian Juliana, (2016), metode yang digunakan (metode EVM)
dapat meramalkan keterlambatan sehingga pihak manajemen dapat lebih cepat mengantisipasi
masalah serta pengendalian dapat dilakukan proses pengendalian.
Dari ketiga hasil diskusi yang didapatkan, keterlambatan atau pemajuan waktu sangat
mempengaruhi faktor pembiayaan itu sendiri. Jika dilakukan percepatan pekerjaan, bisa saja
pihak pelasana proyek dapat memperoleh keuntungan, namun jika terjadi keterlambatan maka
akan terjadi kerugian. Namun, keterlambatan waktu dapat di kendalikan dengan cara
pemendekan durasi dengan menambahkan alat dan pekerja. Dengan adanya itu, percobaaan pada
beberapa metode dapat dilakukan pada perencanaan agar keterlambatan dapat diantisipasi dan
dapat dilakukan pengendalian, seperti menggunakan metode EVM.
DAFTAR PUSTAKA
Juliana. 2016. Analisis Pengendalian Biaya Dan Waktu Pada Proyek Kontruksi Dengan Metode
Earned Value Management (EVM). Factor exacta 9(3): 257-265, 2016. P-ISSN 1979-276X.
e-ISSN: 2502-339X.
Sudarsana, Dewa Ketut. 2008. Pengendalian Biaya dan Jadwal Terpadu Pada Proyek Kontruksi.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12 No. 2 Juli 2008. Denpasar.
Messah, Yunita Alfiani, Dkk. 2013. Pengendalian Waktu dan Biaya Pekerjaan Kontruksi
Sebagai Dampak dari Perubahan Desain (Studi Kasus Embung Irigasi Oenaem, Kecamatan
Biboki Selatan, Kebupaten Timor Tengah Utara). Jurnal Teknik Sipil Vol. II. No. 2
September 2013. Kupang.