Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No.

1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana


Linn.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN VARIASI ASAM STEARAT DAN
TRIETANOLAMIN

Aditya Nuryanto Saputra1, Sandi Mahesa Yudhantara2


1.
Farmasi, Universitas Setia Budi Surakarta
2.
Akademi Farmasi Nusaputera Semarang
Aditya.diditjr@gmail.com 8

ABSTRAK
Kulit buah manggis merupakan suatu bagian tanaman yang terbukti memiliki aktivitas
antioksidan karena memiliki senyawa kandungan flavonoid di dalamnya. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi emulgator (asam stearat dan TEA) dalam
sediaan krim ektrak kulit buah manggis terhadap sifat fisik dan aktivitas antioksidanya, serta
mengetahui perbandingan emulgator yang paling baik.
Ekstrak etanolik kulit buah manggis diperoleh menggunakan metode maserasi dengan
etanol 70%. Krim dibuat menggunakan 5 formula dimana formula 1, 2, dan 3 masing-masing
mengandung perbandingan asam stearat dan trietanolami sebanyak 10:2, 15:3, dan 20:4 dan
formula 4 sebagaI kontrol negatif serta formula 5 sebagai kontrol positif dengan penambahan
1% rutin. Evaluasi sediaan dilakukan dengan mengamati sifat fisik yaitu : Homogenitas,
viskositas, daya lekat,daya sebar, dan uji pH. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan
metode DPPH.
Hasil penelitian menunjukan bahwa emulgator (asam stearat dan trietanolamin)
mempengaruhi sifat fisik dari krim, semakin tinggi konsentrasi perbandingan, viskositas dan
daya lekat semakin besar dan daya sebar semakin kecil, akan tetapi tidak mempengaruhi
Aktivitas antioksidannya. Dalam formula 1 dengan perbandingan emulgator asam stearat dan
trietanolamine 10:2 merupakan formula yang terbaik.

Kata kunci : Ekstrak etanol kulit buah manggis, krim, asam stearat, trietanolamin.

PENDAHULUAN kulit diantaranya, mengkilap dikulit,


Manggis (Garcinia mangostana berminyak, melembabkan, dan mudah
Linn.) merupakan tumbuhan yang hidup di tersebar merata di kulit sehingga krim dapat
daerah tropis, buahnya memiliki rasa, berpenetrasi dengan baik di kulit (Anwar
aroma dan kaya akan nutrisi. Tumbuhan ini 2012).
berasal dari Asia Tenggara yaitu Indonesia Sediaan krim memiliki keuntungan
dan Malaysia kemudian penyebarannya diantaranya, penyebaran yang baik pada
hingga Myanmar, Kamboja, Thailand, dan permukaan kulit, berefek dingin pada kulit
Filipina (Sunarjono 2008). dikarenakan penguapan air pada kult
Krim merupakan sediaan setengah lambat, mudah dicuci dengan
padat berupa emulsi mengandung air tidak membasuhnya dengan air, selain itu tidak
kurang dari 60% dan di maksudkan untuk terjadi penyumbatan di kulit dan krim
pemakaian luar (Depkes 1995). Krim tampak putih dan lembut kecuali krim dari
terdapat 2 tipe yakni tipe minyak dalam air asam stearat. Krim yang mengandung
M/A dan tipe air dalam minyak A/M, yang antioksidan diharapkan dapat menangkal
biasa di tunjukan pada pengguna kosmetika ataupun mencegah radikal bebas. Sediaan
dan estetika.. Krim dapat memiliki efek di krim merupakan sediaan semi padat yang

11
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

berbentuk emulsi. Sediaan vanishing cream lanae, setil alkohol, triethanolamin,


merupakan sediaan krim tipe oil in the water aquadest, nipagin dan nipasol.
yang membutuhkan emulgator (Voight
1994). Cara Kerja
Formula vanishing cream asam Pembuatan ekstrak etanol dengan
stearat dan trietanolamin (TEA) digunakan metode ekstraksi yaitu dengan metode
sebagai emulgatornya. Asam stearat maserasi dengan etanol 70%. Diambil
tersusun dari asam lemak dan trietanolamin serbuk sebesar 500 gram kemudian
memiliki basa lemah sehingga apabila direndam dengan etanol 70% sebanyak
dilebur dalam suhu tinggi akan 2500 ml dalam wadah yang tertutup kedap
mengakibatkan reaksi hidrolisis yang biasa dan disimpan dalam suhu kamar, disimpan
disebut dengan reaksi penyabunan atau dalam kurun waktu 5 hari dan diusahakan
saponifikasi, yang dapat menyatukan sering kali wadah digojok sehingga pelarut
antara fase air dan fase minyak dalam dapat melarutkan zat aktif secara optimal.
sediaan krim tersebut (Anonim 1979). Kemudian saring ekstrak dan dipekatkan
Penelitian dilakukan untuk dengan metode thermostatic water bath
mengetahui pengaruh penambahan dhh-6, diusahakan agar suhu tetap stabil
emulgator terhadap aktivitas antioksidan yaitu 600C sampai diperoleh ekstrak yang
dalam ekstrak Kulit buah Manggis (Garcinia kental.
manggostana Linn) yang telah dijadikan Pembuatan sediaan krim Fase air
sediaan krim, yang dilakukan dengan berupa, gliserin, triethanolamin dalam
mengekstrak terlebih dahulu Kulit buah keadaan panas dilarutkan dalam air dan
Manggis (Garcinia manggostana Linn) dan nipagin dilarutkan dalam air panas dengan
membuatnya menjadi sediaan krim, dengan suhu 700C, kemudian fase minyak dilebur
melakukan uji DPPH untuk mengetahui di atas penangas air yang terdiri dari acidum
seberapa besar aktivitas antioksidan yang stearin, paraffin cair, adeps lanae, setil
ada dalam sedan krim Kulit buah Manggis alkohol, dan nipasol. Kemudian kedua fase
(Garcinia manggostana Linn). Sediaan krim tersebut dimasukkan dalam mortir yang
dari ekstrak Kulit buah Manggis (Garcinia hangat dengan suhu 700C agar kedua fase
manggostana Linn.) diharapkan dapat tersebut dapat homogen. Aduk secara
menghambat radikal bebas dan diharapkan berulang agar tidak membeku dan tetap
dapat mencegah penuaan dini dalam dalam keadaan cair. Saat suhu mulai turun
bentuk sediaan krim. dan terbentuk masa krim tambahkan
ekstrak kental kulit buah manggis (Garcinia
METODE PENELITIAN manggostana Linn.) aduk sampai masa
Alat dan Bahan krim terbentuk.
Peralatan yang digunakan dalam
penelitian sediaan krim antioksidan ekstrak Rancangan Formula
kulit buah manggis (Garcinia manggostana Rancangan Formula dalam
Linn.) ini adalah spektrofotometer, pH penelitian ini adalah formula krim tipe O/W
meter, mikroskop, camera digital, yang sering disebut dengan vanishing
viskometer, sentrifugator, oven, penangas cream yang sering digunakan sebagai lotion
air, timbangan analitik. dalam bahasa sehari-hari.
Bahan yang digunakan adalah
ekstrak etanol 70% kulit buah manggis
(Garcinia manggostana Linn.), ekstrak rutin,
asam stearat, gliserin, paraffin cair, adeps

12
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

Tabel 1. Rancangan formula krim seberat 80 gram. Catat waktu sampai objek
sediaan krim ekstrak kulit buah manggis glas terjatuh.
Bahan Proporsi bahan (%) Uji pH
F1 F2 F3 F4 F5 Pengukuran pH dilakukan dengan
Ekstrak 3 3 3 - - cara mencelupkan pH stick ke dalam
sediaan krim dari ekstrak rimpang kunyit.
As stearate 10 15 20 10 10
Pengukuran pH krim diulangi sebanyak tiga
TEA 2 3 4 2 2
kali tiap formulanya. Pengujian pertama
Setil alcohol 4 4 4 4 4 dilakukan di hari pertama krim dibuat, dan
Gliserin 30 30 30 30 30 diuji kembali pada hari ke-21 setelah
Parafin 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 pembuatan (Sharon et al. 2013).
Adeps 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 Uji viskositas
Nipagin 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 Pasang alat penguji viskositas pada
Nipasol 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 klemnya dengan arah horizontal tegak
Rutin - - - - 1 lurus. Rotor kemudiaan dipasang pada
viskometer dengan mengunci berlawanan
Ad Aquadest 100 100 100 100 100
arah jarum jam. Masukan sampel pada
mangkuk kemudian alat dihidupkan. Catat
Di dalam rancangan formula
angka yang ditunjukan pada viskometer
tersebut dimasukan emulgator yang terdiri
setelah jarum menunjukan angka dan stabil.
dari trietanolamin dan asam stearat dengan
perbandingan setiap formula 1:5.
Uji Aktivitas Antioksidan
Menggunakan krim ekstrak rutin sebagai
Pembuatan larutan stok DPPH
kontrol positif (+) dan menggunakan krim
Sebanyak 15,8 mg serbuk DPPH
tanpa zat aktif sebagai kontrol negatif (-).
dilarutkan dalam 100 ml aquadest. Maka
diperoleh konsentrasi larutan DPPH adalah
Pengujian Fisik
0,4 mM dapat dihitung BM nya adalah
Uji homogenitas krim
394,32 gram/mol.
Krim dioleskan pada kaca atau
Pembuatan larutan stok krim
bahan yang transparan lalu dilihat apakah
Ditimbang secara seksama 500
sediaan krim menunjukkan suasana yang
gram sediaan krim. Kemudian di larutkan
homogen.
dengan metanol sampai 50 ml. sehingga
Uji daya sebar
diperoleh konsentrasi 1000 ppm. Lalu
Timbang 0,5 gram krim, letakkan di
larutan tersebut dibuat seri pengenceran
tengah kaca bulat. Timbang dahulu kaca
100, 200, 400, 500, dan 1000 ppm.
yang satunya. Letakkan kaca itu di atas
Pembuatan larutan stok ekstrak rutin
krim lalu biarkan sediaan krim tersebut
Ekstrak rutin ditimbang sebanyak 50
menyebar selama 1 menit. Ukur berapa
mg kemudian dilarutkan dengan etanol
diameter krim tersebut. Tambahakan beban
sebanyak 50 ml dalam labu takar. Maka
50 gram dan diamkan selama 1 menit lalu
diperoleh konsentrasi 1000 ppm. Setelah itu
tambah lagi beban dan hitung berapa
dibuat seri pengenceran 10, 20, 30, 40, dan
penambahan diameter krim tersebut.
50 ppm (Setyawan 2011).
Uji daya lekat
Pembuatan larutan stok ekstrak kulit buah
Letakan krim ke atas objek glass
manggis
letakan objek glass lain di atasnya. Tekan
Ditimbang secara seksama 50 gram
dengan beban 1 kg selama 5 menit pasang
ekstrak etanol dari kulit buah manggis
objek glass pada alat uji lepaskan beban
(Garcinia manggostana Linn.). Kemudian
dilarutkan dengan metanol sampai 50 ml,

13
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

sehingga diperoleh konsentrasi 1000 ppm. % 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑟𝑎𝑑𝑖𝑘𝑎𝑙


Lalu larutan tersebut dibuat seri (𝐴𝑏𝑠 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 − 𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
= 𝑥 100%
pengenceran 20, 40, 80, 100, dan 120 ppm. 𝐴𝑏𝑠 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
Penentuan panjang gelombang maksimum Keterangan :
(%) aktivitas antiradikal atau (%) penangkapan radikal
(λ)
bebas adalah nilai yang menggambarkan besarnya
Larutan DPPH 0,4 mM dipipet 4,0 ml konsentrasi.
kemudian dimasukkan ke dalam vial. Absorbansi control = absorbansi dan DPPH.
Kemudian tambahkan etanol sebanyak 1,0 Absorbansi sampel = absorbansi dan sampel.
ml. lalu diukur panjang gelombang
maksimumnya antara 450-550 mm. Nilai konsentrasi dari larutan yang
Panjang gelombang maksimum adalah telah diencerkan dari ekstrak dan persen
dimana larutan sampel memiliki serapan inhibisi diplotkan masing-masing pada
yang maksimum. sumbu X dan Y. Kemudian nilai IC50
Uji aktivitas antioksidan dihitung dengan regresi linier menggunakan
Ekstrak dan krim diuji aktivitas rumus Y=A+BX dengan Y=50 dikarenakan
antioksidan terhadap radikal bebas DPPH penentuan IC50 dan nilai X=nilai IC50.
yang diukur dengan panjang gelombang
maksimal setelah waktu diperoleh dari HASIL DAN PEMBAHASAN
operating time, preparasi larutan yang akan Pengujian fisik krim dilakukan untuk
diukur adalah 0,5 ml. Larutan stok ekstrak mengetahui sifat krim yng terdiri dari
kulit buah manggis dan larutan stok sediaan organoleptis, homogenitas, pH, viskositas,
krim. Kemudian ditambahkan 0,5 ml larutan daya sebar, dan daya lekat krim, agar krim
DPPH 0,4 mM kemudian ditambahkan dalam penelitian ini terbukti layak atau tidak
etanol 4,0 ml. Diinkubasi selama operating dalam produksinya.
time kemudian dilihat absobansinya pada Hasil uji organoleptis krim
panjang gelombang yang telah ditetapkan Pemeriksaan organoleptis dilakukan
tadi. Pengujian pertama dilakukan pada untuk melihat tampilan fisik dengan
saat setelah sediaan krim selesai dibuat, mendeskripsikan warna, bau, dan
selanjutnya pengujian berikutnya dilakukan konsistensi dari sediaan yang dihasilkan.
setelah krim dan ekstrak dilakukan Sediaan krim sebaiknya memiliki warna
penyimpanan selama 21 hari. yang menarik, bau menyenangkan dengan
Penentuan IC50 kekentalan yang cukup nyaman untuk
Untuk menentukan IC50 diperlukan digunakan (Voigt 1994).
penetapan kurva baku dari persen (%) Tabel 2 menunjukkan hasil
inhibisi sebagai sumbu Y dan konsentrasi pengamatan meliputi warna, bau, dan
antioksidan dinyatakan sebagai sumbu X. konsistensi dari lima formula krim yang
IC50 dihitung dengan cara memasukan 50% disimpan selama 21 hari. Warna dan bau
kedalam persamaan kurva baku sebagai dari masing-masing formula krim tidak
sumbu Y. Kemudian dihitung konsentrasi mengalami perubahan selama
IC50 dengan dengan dihitungnya nilai X. penyimpanan, tetapi terjadi perubahan
Semakin kecil nilai IC50 maka semakin konsistensi pada viskositas antara formula
besar nilai aktivitas antioksidannya 2 dan formula 3, yang dimana formula
(Molyneux 2004). Penentuan aktivitas tersebut lebih kental dibanding formula 1,
antiradikal dilakukan perhitungan nilai IC50. dikarenakan perbandingan TEA dan asam
Dapat dihitung dengan rumus sebagai stearat yang lebih banyak maka formula
berikut : tersebut tampak lebih keras dibanding
formula lain. Formula 3 yang terlihat paling
keras dan kental. Perbedaan dapat dilihat di

14
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

hari ke 21 yang viskositas semua sediaan


jadi lebih tinggi.

Tabel 2. Hasil organoleptis sediaan krim 3% ekstrak kuli buah manggis


Formula Warna Bau Konsistensi
Hari ke-1 Hari ke-21 Hari ke-1 Hari ke-21 Hari ke-1 Hari ke-21
Formula 1 - - + + Kental Kental
Formula 2 - - + + Kental Sangat kental
Formula 3 - - + + Sangat kental Sangat kental
Formula 4 Kuning Kuning muda Tidak berbau Tidak berbau Kental Kental
muda
Formula 5 Putih Putih Tidak berbau Tidak berbau Kental Kental
kekuningan kekuningan
Keterangan :
- : menunjukkan intensitas warna coklat oranye yang kurang pekat
+ : menunjukkan bau lavender yang hampir hilang
Formula 1 : krim dengan 10 : 2 asam stearat : TEA
Formula 2 : krim dengan 15 : 3 asam stearat : TEA
Formula 3 : krim dengan 20 : 4 asam stearat : TEA
Formula 4 : krim tanpa zat aktif
Formula 5 : krim dengan penambahan rutin 1%

Hasil uji homogenitas krim kelima formula merupakaan sediaan yang


Uji homogenitas merupakan hal homogen. Semua formula memiliki warna
yang paling penting dalam pembuatan yang tersebar merata pada basisnya, dan
sediaaan dikarenakan sediaan tersebut dalam penyimpanan suhu kamar tidak
dapat memiliki aktivitas atau tidak itu mengalami perubahan homogenitas. Hal
tergantung pada seluruh ekstrak telah ini dapat disebabkan oleh proses
terdistribusi homogen dalam basis atau pencampuran yang sempurna semua
belum. Homogenitas dapat dilihat secara bahan yang digunakan untuk membuat
visual atau dengan aroma apakah warna krim saat proses pembuatan krim
atau kekentalan sediaan seragam atau berlangsung sehingga menghasilkan
tidak. sediaan yang homogen.
Hasil pengamatan pada uji
homogenitas krim menunjukkan bahwa

Tabel 3. Hasil uji homogenitas sediaan krim 3% ekstrak kulit buah manggis (Garcinia manggostana
Linn.)
Formula Homogenitas
Hari ke-1 Hari ke-21
Formula 1 Homogen Homogen
Formula 2 Homogen Homogen
Formula 3 Homogen Homogen
Formula 4 Homogen Homogen
Formula 5 Homogen Homogen
Keterangan :
Formula 1 : krim dengan 10 : 2 asam stearat : TEA
Formula 2 : krim dengan 15 : 3 asam stearat : TEA
Formula 3 : krim dengan 20 : 4 asam stearat : TEA
Formula 4 : krim tanpa zat aktif
Formula 5 : krim dengan penambahan rutin 1%

15
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

Hasil uji viskositas krim kulit akan semakin rendah, maka


Uji viskositas sangat berpengruh pelepasan atau penetrasi zat aktif pada
pada pelepasan dari zat aktif sediaan pengguna tidak akan maksimal, ataupun
tersebut maka secara tidak langsung viskositas yang terlalu tinggi akan
viskositas sangat berpengaruh pada membuat pengguna terasa tak nyaman,
efektivitas dari sediaan krim ini. Misal saja maka viskositas harus sangat diperhatikan.
viskositas suatu krim yang terlalu rendah
maka daya lekat dari krim tersebut pada

Tabel 4. Hasil uji viskositas sediaan krim ekstrak kulit buah manggis

Waktu Viskositas (dPas ± SD)


pengujian Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
Hari ke-1 493.33 576.667 593.333 470 486.667
± 11.547 ± 5.773 ± 11.547 ± 10 ± 11.547
Hari ke-21 516.667 593.333 613.333 490 493.333
± 5.774 ± 5.774 ± 5.774 ± 10 ± 11.547
Keterangan :
Formula 1 : krim dengan 10 : 2 asam stearat : TEA
Formula 2 : krim dengan 15 : 3 asam stearat : TEA
Formula 3 : krim dengan 20 : 4 asam stearat : TEA
Formula 4 : krim tanpa zat aktif
Formula 5 : krim dengan penambahan rutin 1%

Dilihat dari data viskositas sediaan ini terdapat gliserin yang bertugas untuk
krim tersebut pada minggu pertama mempertahankan konsentrasi air dalam
sediaan krim memiliki viskositas yang sediaan atau biasa disebut dengan
beragam. Formula 3 memiliki viskositas humaktan emulient.
yang tertinggi yaitu 650 pada minggu Hasil uji daya sebar krim
pertama. Formula 2 dan 3 memiliki Daya sebar ditunjukkan oleh luas
perbandingan asam stearat dan TEA 3:15 penyebaran sediaan krim saat diberi beban
dan 4:20 maka fase minyak lebih banyak sebesar 200 gram. Daya sebar krim yang
dari formula yang lain. Penambahan baik akan menyebabkan krim mudah
ekstrak kulit buah manggis (Garcinia menyebar dan mudah digunakan dengan
manggostana Linn.) juga tidak begitu mengoles tanpa penekanan berlebih. Krim
berpengaruh pada viskositas sediaan yang lunak akan mudah dioleskan,
dikarenakan ekstrak sangat mudah larut semakin mudah krim dioleskan maka
pada basis, pada minggu ke 3 terjadi semakin luas permukaan krim yang kontak
kenaikan pada viskositas semua sediaan. dengan kulit sehingga obat dapat
Hal ini terjadi karena penyimpanan selama terdistribusi dengan baik di tempat aplikasi.
21 hari. Viskositas dapat meningkatkan Hasil pengukuran terhadap uji daya sebar
dikarenakan kandungan air dalam sediaan krim dapat dilihat pada tabel 5.
hilang atau menguap. Dalam ke 5 formula

16
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

Tabel 5. Hasil uji daya sebar krim 3% ekstrak kulit buah manggis (Garcinia manggostana Linn.)
Waktu pengujian Diameter daya sebar krim
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
Hari ke-1 5.81 ± 0.06 5.54 ± 0.10 5.43 ± 0.06 5.86 ± 0.05 6.04 ± 0.1
Hari ke-21 3.52 ± 0.04 5.23 ± 0.07 5.20 ± 0.06 5.35 ± 0.09 5.89 ± 0.05
Keterangan :
Formula 1 : krim dengan 10 : 2 asam stearat : TEA
Formula 2 : krim dengan 15 : 3 asam stearat : TEA
Formula 3 : krim dengan 20 : 4 asam stearat : TEA
Formula 4 : krim tanpa zat aktif
Formula 5 : krim dengan penambahan rutin 1%

Tabel di atas menunjukan bahwa sebaliknya semakin kecil viskositas dari


daya sebar dari setiap krim beragam. Daya krim akan semakin besar daya sebar krim.
sebar krim dari setiap formula yang telah Uji daya sebar hari ke 21 menunjukan data
direplikasi bermacam macam tetapi yang tak berbeda dari data hari pertama.
memiliki rentang yang hampir sama. Dapat dilihat dari grafik di atas. Formula 2
Formula 1, formula 4, dan formula 5 dan formula 3 masih memiliki daya sebar
memiliki daya sebar yang hampir sama. yang paling kecil dan formula 3 yang paling
Hal ini dapat terjadi dikarenakan faktor rendah daya sebarnya. Perbedaan juga
perbedaan perbandingan asam stearat terlihat pada semua formula yang daya
dengan TEA dari formula 2 dan formula 3 sebarnya menurun tetapi tidak mengalami
yang lebih banyak dari formula lain. penurunan yang signifikan.
Formula 5 memiliki daya sebar yang paling Hasil uji daya lekat krim. Uji ini
kecil dibanding formula lain. Viskositas menunjukkan lamanya waktu krim akan
sangat berpengaruh pada daya sebar melekat pada alat untuk uji daya lekat krim.
sediaan krim. Semakin besar viskositas Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dari
dari krim tersebut maka krim tersebut akan tabel di bawah.
semakin kecil daya sebarnya dan

Tabel 6. Hasil uji daya lekat krim 3% ekstrak kulit buah manggis (Garcinia manggostana Linn.)
Waktu Uji daya lekat krim
pengujian Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
Hari ke-1 11.44 ± 0.772 12.82 ± 0.434 13.15 ± 0.314 10.25 ± 0.316 11.18 ± 0.050
Hari ke-21 11.91 ± 0.456 12.99 ± 0.371 13.31 ± 0.404 10.92 ± 0.459 11.27 ± 0.242
Keterangan :
Formula 1 : krim dengan 10 : 2 asam stearat : TEA
Formula 2 : krim dengan 15 : 3 asam stearat : TEA
Formula 3 : krim dengan 20 : 4 asam stearat : TEA
Formula 4 : krim tanpa zat aktif
Formula 5 : krim dengan penambahan rutin 1%

Dari tabel yang sudah tertera di TEA yang sama. Pada minggu ke 21 daya
atas dapat dilihat bahwa formula 3 lekat bertambah pada semua formula
merupakan formula yang paling lama daya dapat dilihat di Tabel 6. Tetapi tidak
lekatnya pada alat uji daya lekat, menimbulkan perubahan yang begitu
dilanjutkan formula 2. Formula lain memiliki signifikan dari hari ke 1.
daya lekat yang hampir sama karena Viskositas dalam pengujian daya
memiliki perbandingan asam stearat dan lekat ini lagi-lagi berpengaruh yaitu

17
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

semakin besar viskositas dari sediaan yang baik adalah krim yang memiliki pH
maka daya lekat sediaan akan semakin sesuai dengan pH fisiologi kulit yaitu 4,5-
bagus. 6,5 (Anief 2008). Krim harus memiliki pH
Hasil uji pH krim yang hampir sama dengan kulit hal ini
Pengujiaan pH dilakukan berpengaruh pada kenyamanan dan
pemeriksaan untuk mengetahui sediaan keamanan bagi pengguna. Apa bila pH
krim yang telah dibuat bersifat asam atau tidak sesuai maka akan membuat kulit
basa. Sediaan krim tidak boleh terlalu iritasi.
asam dan tidak boleh terlalu basa. Krim

Tabel 7. Hasil uji pH sediaan krim 3% ekstrak kulit buah manggis (Garcinia manggostana Linn.)
Waktu pH
pengujian Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
Hari ke-1 4 4 4 4 5
Hari ke-21 5 5 5 5 5
Keterangan :
Formula 1 : krim dengan 10 : 2 asam stearat : TEA
Formula 2 : krim dengan 15 : 3 asam stearat : TEA
Formula 3 : krim dengan 20 : 4 asam stearat : TEA
Formula 4 : krim tanpa zat aktif
Formula 5 : krim dengan penambahan rutin 1%

Sediaan krim tidak boleh terlalu untuk melihat aktivitas antioksidan dari
asam dan tidak boleh terlalu basa. Krim sediaan. Penentuan panjang gelombang
yang baik adalah krim yang memiliki pH maksimal dilakukan terhadap larutan
sesuai dengan pH fisiologi kulit yaitu 4,5- DPPH yang direaksikan dengan larutan uji
6,5 (Anief 2008). Krim harus memiliki pH (larutan rutin, ekstrak, formula 1, formula 2,
yang hampir sama dengan kulit hal ini formula 3, formula 4, dan formula 5). Hasil
berpengaruh pada kenyamanan dan dari penetapan panjang gelombang
keamanan bagi pengguna. Apabila pH masing-masing larutan uji digunakan
tidak sesuai maka akan membuat kulit sebagai penentu pembacaan serapan
iritasi. larutan sampel untuk mendapatkan nilai
Pada penelitian ini pHnya IC50. Hasil pengukuran panjang gelombang
cenderung ke arah asam dikarenakan maksimal didapatkan dari nilai absorbansi
senyawa fenolik dari ekstrak itu sendiri, tertinggi. Gelombang maksimum DPPH
dan ada kemungkinan karena metode yaitu 515 nm.
maserasi menggunakan pelarut organik Tabel 8. Hasil pengukuran absorbansi maksimal
pada panjang gelombang 515 nm
etanol yang dimana etanol memiliki sifat
asam bahkan lebih asam dari ekstrak itu Larutan uji Absorbansi pada panjang
gelombang 515 nm
sendiri. Pada penyimpanan hari ke 21 krim
Rutin 0,579
dengan ekstrak mengalami peningkatan
Ekstrak 0,767
angka pH tetapi tidak signifikan dan masih Formula 1 0,626
dianggap aman. Formula 2 0,772
Penentuan panjang gelombang maksimal Formula 3 0,746
Penentuan panjang gelombang Formula 4 0,683
maksimal ini bertujuan untuk menentukan Formula 5 0,854
Keterangan :
pada panjang gelombang berapakah Formula 1 : krim dengan 10 : 2 asam stearat : TEA
sampel akan terbaca pada alat Formula 2 : krim dengan 15 : 3 asam stearat : TEA
spektrofotometri yang akan digunakan Formula 3 : krim dengan 20 : 4 asam stearat : TEA

18
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

Formula 4 : krim tanpa zat aktif Tabel 9. Hasil aktivitas antioksidan sediaan krim
Formula 5 : krim dengan penambahan rutin 1% 3% ekstrak kulit buah manggis (Garcinia
manggostana Linn.)
Hasil pengujian aktivitas antioksidan Larutan uji IC50 (ppm)
Prinsip kerja metode ini adalah Hari ke-1 Hari ke-21
Rutin 3.888 -
senyawa antioksidan akan mendonorkan Ekstrak 100,230 -
hidrogen pada DPPH, yaitu bereaksi Formula 1 136,224 197,449
dengan antioksidan dan ditandai dengan Formula 2 137,402 212,269
berubahnya warna pada larutan, dimana Formula 3 140,253 217,281
Formula 4 35284,518 63399,135
DPPH akan berubah warnanya menjadi Formula 5 10,851 32,980
kuning pucat. Pengukuran sampel dihitung Keterangan :
dengan panjang gelombang 515 nm. Formula 1 : krim dengan 10 : 2 asam stearat : TEA
Formula 2 : krim dengan 15 : 3 asam stearat : TEA
Sediaan krim 3% ekstrak kulit buah
Formula 3 : krim dengan 20 : 4 asam stearat : TEA
manggis (Garcinia manggostana Linn.) Formula 4: krim tanpa zat aktif
diharapkan memiliki aktivitas antioksidan Formula 5 : krim dengan penambahan rutin 1%
sehingga memiliki efek anti-aging atau
mencegah penuaan dini pada konsumen. Hasil pada Gambar 1 menunjukkan
Sehingga IC50 dari setiap formula apakah bahwa ekstrak etanol 70% dari kulit buah
berbeda atau tidak karena setiap formula manggis (Garcinia manggostana Linn.).
telah ada perbedaan komposisi memiliki IC50 sebesar 100.230 ppm artinya
perbandingan asam stearat dan TEA. Nilai ekstrak ini memiliki aktivitas antioksidan
IC50 menggambarkan kekuatan yang bagus karena termasuk pada kategori
penangkapan radikal bebas yang aktivitas antioksidan sedang karena di
kemudian dikolerasikan sebagai bawah 150 ppm. Penelitiaan ini
konsentrasi larutan uji yang mampu menggunakan krim rutin sebagai kontrol
meredam 50% larutan radikal bebas yang positif dari sediaan, dikarenakan rutin
dalam penelitian ini menggunakan larutan memiliki aktivitas antioksidan yang kuat
DPPH. Semakin kecil angka IC50 maka terbukti pada tabel diatas krim rutin
makin bagus aktivitas antioksidannya. memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50
Hasil dari IC50 yang dilakukan dari hari ke 1 sebesar 3.888 ppm. Aktivitas antioksidan
sampai hari ke 21 dapat dilihat pada Tabel rutin dipengaruhi oleh senyawa
9. flavonoidnya yang sangat besar. Krim 3%
ekstrak kulit buah manggis (Garcinia
Manggostana Linn.) dalam penelitian ini
masih jauh dari IC50 rutin.

Gambar 1. Histogram Aktfitas antioksidan krim 3% ekstrak kulit buah manggis.

19
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Oktober 2019 Vol. 2 No. 1
ISSN 2621-9360 journal.akfarnusaputera.ac.id

Penelitian ini membuktikan bahwa DAFTAR PUSTAKA


IC50 dari formula 1,2, dan 3 memiliki rentan Anief M. 2008. Ilmu Meracik Obat.
yang tidak begitu jauh artinya perbandingan Yogyakarta: Gadjah Mada University
emulgator tidak begitu mempengaruhi Press. hlm 71-72, 132-152. .
aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi
manggis (Garcinia Manggostana Linn.). ketiga . Depkes RI : Jakarta .
Hari ke 21 atau minggu ke 3 semua krim Anwar, Effionora. 2012. Eksipien dalam
mengalami penurunan aktivitas antioksidan Sediaan Farmasi (Karakterisasi dan
atau angka IC50 yang naik dapat dilihat dari Aplikasi). Dian Rakyat : Jakarta
Tabel 9. Penurunan aktivitas antioksidan Departemen Kesehatan Republik
diduga akibat basis krim yang tidak diberi Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia
penambahan zat antioksidan lain, sehingga Edisi IV. Jakarta.
senyawa antioksidan dalam ekstrak kulit Sunarjono, H., 2008. Berkebun 21 Jenis
buah manggis (Garcinia Manggostana Tanaman Buah. Jakarta: Penebar
Linn.) akan berkurang untuk menstabilkan Swadaya.Voight Rudolf. 1994. Buku
radikal bebas yang ada dalam basis. Alasan Pelajaran Teknologi Farmasi . Gadjah
tidak ditambahkannya senyawa antioksidan Mada University Press : Yogyakarta.
lain agar dalam penetapan aktivitas
antioksidan ekstrak dalam krim tidak
mengalami kekeliruan sehingga
menimbulkan hasil false positive.
Penurunan aktivitas juga dapat disebabkan
oleh proses auto oksidasi yang terjadi pada
saat pembuatan krim. Auto oksidasi
merupakan reaksi antara oksigen dan asam
lemak tak jenuh. Auto oksidasi sangat
dipengaruhi oleh besarnya derajat tidak
jenuh asam lemak penyusun minyak, reaksi
ini dapat dipercepat oleh faktor suhu, sinar
ultra violet, radiasi ion sinar α, β, ɣ, dan sinar
X peroksida katalisator logam seperti Cu
dan Fe serta garamnya.

KESIMPULAN
Konsentrasi emulgator (asam
stearat dan TEA) yang digunakan semakin
besar maka semakin besar viskositas dan
daya lekat, serta semakin kecil daya sebar.
Semua sediaan krim dengan perbedaan
variasi konsentrasi emulgator tidak
mempengaruhi aktivitas antioksidan.
Formula 1 dengan perbandingan emulgator
asam stearat dan TEA yaitu 10 : 2
merupakan formula yang terbaik karena
memiliki hasil uji fisik yang bagus dan
aktivitas antioksidan yang paling besar
dibandingkan Formula 2 dan Formula 3.

20

Anda mungkin juga menyukai