a. Subjektif
· Biodata
a. Jika < 20 tahun, potensial terjadi abortus karena organ reproduksi belum matang
Agama :Untuk mengetahui kepercayaan ibu pada saat memberikan asuhan / bimbingan doa pada
saat ibu menghadapi persalinan.
Pendidikan :Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu pada saat memberikan asuhan.
Pekerjaan :Untuk mengetahui kegiatan / aktivitas ibu selama hamil, Untuk mengetahui apakah
pekerjaan ibu berat sehingga mengganggu kesehatan ibu sendiri dan janin.
Alamat :Untuk mengetahui alamat ibu, sewaktu - waktu ada masalah bisa langsung menghubungi
keluarga di rumah.
· Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan oleh klien sehingga menyebabkan timbulnya
gangguan pada dirinya. Pasien dengan tali pusat menumbung mempunyai keluhan utama yaitu mules
mules seperti akan melahirkan dengan ketuban sudah pecah.
Meliputi riwayat penyakit yang pernah dialami oleh klien, penyakit yang sedang diderita dan menadapat
pengobatan yang sedang atau pernah dilakukan penting dilakukan untuk mengetahui kemungkinan
penyakit yang menyertai dan mempengaruhi proses persalinan.
· Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular yang dapat mempengaruhi kondisi ibu
atau penyakit menurun yang merupakan faktor predisposisi penyakit persalinan adalah dari keluarga ibu
atau suami memiliki saudara kembar. Faktor yang mempengaruhi kehamilan kembar salah satunya
adalah herediter
· Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui berapa kali menikah, lama menikah, dan umur pertama kali menikah.
c. Umur pertama menikah :untuk mengetahui usia pertama mulai bereproduksi melakukan
hubungan seksual
a. Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan dengan tindakan, jenis
kelamin, plasenta, riwayat perdarahan yang lalu, keadaan masa nifas yang lalu, menyusui bayinya atau
tidak, imunisasi bayinya, BB bayinya waktu lahir.
– Lahir mati
ü Uri manual
b) ANC :
TM I :Melakukan pemeriksaan kehamilan minimal satu kali pada triwulan pertama yaitu 0 – 12
minggu
TM II :Melakukan pemeriksaan kehamilan minimal satu kali pada triwulan kedua yaitu 13 –
28 minggu
TM III :Melakukan pemeriksaan kehamilan minimal dua kali padatriwulan ketiga yaitu : 29 – 42 minggu
c) Ibu mengatakan hamil dan keluar cairan banyak / sedikit dari alat kelamin, jernih / keruh, sejak
tanggal ............ jam ...........
d) Gerak Janin : Pada primigravida gerak janin bisa dirasakan dengan UK 18–20 minggu sedangkan
multigravida gerak janin bisa dirasakan dengan UK 16 minggu. Pada janin dengan tali pusat menumbung
gerakan janinnya berkurang/menurun.
e) Imunisasi TT :
f) Masalah atau tanda bahaya seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan
penglihatan, pembengkakan pada wajah / tangan, nyeri abdomen dan janin tidak bergerak. Pada kasus
polihydramnion dijumpai keluhan seperti sesak nafas, nyeri abdomen, nyeri pada ulu hati dan abdomen
semakin membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan.
Jawaban pertanyaan tentang nutrisi dan istirahat dimaksudkan untuk mengetahui keadaan tentang
penderita untuk melahirkan, klien yang tidak dapat tidur (istirahat) dan tidak dapat makan akan
kekurangan tenaga saat bersalin
a) Pola Nutrisi
Frekuensi makan dan minum yang terakhir dilakukan oleh klien sebelum melakukan persalinan.
b) Pola eliminasi
BAB dan BAK yang terakhir dilakukan oleh klien sebelum melakukan persalinan.
c) Pola istirahat
Istirahat yang dijalani pasien sebelum persalinan juga mempengaruhi pada proses persalinan.
d) Pola kebersihan
Frekuensi mandi, gosok gigi dan ganti pakaian serta celana dalam yang terakhir dilakukan oleh klien
sebelum melakukan persalinan.
· Data psikososial
a) Psikologis
Kelahiran anak direncanakan / diharapkan. Tanggapan suami, orang tua, keluarga lain terhadap
kelahiran anak
b) Sosial Ekonomi
c) Hubungan suami, istri, orang tua dan keluarga lain apakah baik atau tidak, orang yang berpengaruh
dalam keluarga
· Data Spiritual
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi
2. Payudara : teraba benjolan abnormal/tidak, kolostrum sudah keluar apa belum, teraba
pembengkakan abnormal/tidak.
3. Abdomen :
- Leopold I : untuk mengetahui bagian janin yang berada pada fundus. Pada letak bujur, teraba
kurang bulat dan kurang melenting (kesan bokong) teraba pada fundus, dan pada bagian bawah teraba
keras, bulat dan melenting (kesan kepala). Pada letak lintang, di fundus tidak teraba apapun.
- Leopold II : pada letak bujur, teraba keras seperti papan (kesan punggung) dan bagian kecil
pada kanan atau kiri. Pada letak lintang, dibagian kanan dan kiri ibu teraba kurang bulat dan kurang
melenting (kesan bokong) dan teraba bulat, keras dan melenting (kesan kepala).
- Leopold III : teraba bagian melenting, keras dan bulat (kesan kepala) pada bagian bawah atau jika
letak lintang teraba pada kanan/kiri ibu.
- Leopold IV : Convergent/Divergent/sejajar.
Auskultasi
Pemeriksaan Dalam
VT tanggal.....jam......WIB, oleh......
· Ø : 10 cm
· Eff : 100 %
· Ketuban : (-)
· Teraba bagian terkecil dan bagian berdenyut dari janin di sekitar bagian terdahulu.
· Bagian terendah, pada letak bujur teraba uuk pada jam 12.
· Hodge : III
c. Analisa
Dx : G.. P…, Ab…. Minggu, Tunggal, Hidup, Letak kepala/ lintang., Intrauterine, Inpartu Kala I fase…..,
KU ibu dan janin……., dengan tali pusat menumbung
Ds :
1. Apa ibu sudah merasakan perutnya terasa semakin mulas dan ada perasaan seperti ingin BAB?
Do :
1. Ada tanda-tanda (keluar darah bercampur lendir semakin banyak, perineum menonjol, vulva
membuka, anus membuka
3. Pemeriksaan dalam
· Ø : 10 cm
· Eff : 100 %
· Ketuban : (-)
· Teraba bagian terkecil dan bagian berdenyut dari janin di sekitar bagian terdahulu.
· Bagian terendah, pada letak bujur teraba uuk pada jam 12.
· Hodge : III
Diagnosa Potensial :
Penatalaksanaan
Mandiri
1. Menjelaskan pada ibu kemungkinan akan terjadi penyulit dalam persalinan dikarenakan adanya
tali pusat menumbung sehingga harus dilakukan sectio caesarea atau reposisi tali pusat.
Rasional :penjelasan adanya penyulit pada ibu akan membuat ibu dan keluarga cepat dalam mengambil
keputusan dan lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan diberikan.
2. Memposisikan ibu untuk menungging atau posisi tredelenbrug untuk mengurangi tekanan pada
tali pusat.
Gambar : posisi tredelenburg.
Rasional: posisi tredelenbrug akan melancarkan peredaran darah ibu dan mengurangi tekanan tali pusat.
3. Mendorong bagian terendah janin kearah kranial untuk mengurangi tekanan pada tali pusat.
b. Pembukaan serviks
c. Penurunan kepala
e. Lamanya kontraksi
f. Kekuatan his
g. Nadi ibu
h. Tekanan darah
i. Suhu
j. Pernapasan
Jika tali pusat tak berdenyut berarti janin telah meninggal. Keadaan ini sudah tidak merupakan
tindakan darurat lagi dan lahirkan bayi sealamiah mungkin tanpa mencederai ibu. Pergunakan waktu
untuk memberikan konseling pada ibu dan keluarganya tentang apa yang terjadi dan tindakan apa yang
akan dilakukan. Diharapkan persalinan dapat berlangsung spontan pervaginam.
Kolaborasi
Jika ibu pada persalinan kala I, ada dua pilihan yaitu reposisi tali pusat atau seksio sesarea.
a. Dengan sarung tangan desinfektan tingkat tinggi (dtt) masukkan tangan dalam vagina dan bagian
terendah janin segera didorong keatas sehingga tahanan pada tali pusat dapat dikurangi.
b. Tangan yang lain menahan bagian terendah di suprapubis dan evaluasi keberhasilan reposisi.
Rasional: keberhasilan reposisi tali pusat akan membuat ibu bersalin secara pervaginam bukan SC
c. Jika bagian terbawah janin telah terpegang dengan kuat diatas rongga panggul, keluarkan tangan
dari vagina. Letakkan tangan tetap diatas abdomen sampai dilakukan seksio sesarea.
d. Jika reposisi tidak berhasil dorong bagian terdepan ke atas agar tali pusat tidak tertekan dan
letakkan ibu dalam posisi tredelenburg atau exaggerated sims position dengan menaruh bantal di bawah
perut / pinggul dan segera bawa ke rumah sakit untuk di section sesarea dengan tangan tetap
dipertahankan didalam vagina sampai bayi lahir.
Rasional: posisi tersebut untuk mengurangi tekanan pada tali pusat yang dapat menyebabkabkan gawat
janin.
e. Jika tersedia, berikan tokolitik seperti terbutalin atau salbutamol 0,5 mg IV secara perlahan untuk
mengurangi kontraksi rahim.
Rasional : jika kondisi ibu dalam kondisi penyuli SC dilakukan untuk mengurangi resiko gawat janin.
Jika ibu pada persalinan kala II :
a. Pada presentasi kepala lakukan segera persalinan dengan ekstrasi vakum atau ekstrasi cunam /
forcefs dengan episiotomi.
b. Jika presentasi bokong / sungsang lakukan ekstrasi bokong atau kaki dan gunakan forcefs piper
atau panjang untuk melahirkan kepala yang menyusul.
Rujukan
B : memastikan pasien didampingi oleh tenaga kesehatan, dalam hal ini petugas kesehatan ialah
bidan. Bidan bersedia mendampingi pasien menuju tempat rujukan.
K :beritahu keluarga tentang kondisi terakhir klien dan alasan mengapa klien dirujuk.
S :beri surat ke tempat rujukan yang berisi indentifikasi klien, alasan rujukan, uraian hasil rujukan,
asuhan atau terapi apa yang telah diberikan kepada klien.
O :membawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalan merujuk seperti tokolitik
(salbutamol 0,5 mg)
K :siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan klien dalam kondsi yang nyaman dan
dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang cepat.
U :ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup (karena kemungkinan akan
dilakukan SC) untuk membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan.
Selama di perjalanan petugas kesehatan harus senantisa mengobservasi tanda-tanda vital ibu dan
denyut jantung janin. Tangan kanan petugas kesehatan tetap berada pada jalan lahir untuk menahan
kepala agar tidak menekan tali pusat
Daftar Pustaka