Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIOLOGI MOLEKULER
EKSPRESI GEN

Nama-Nama Kelompok II
1. lucia Clarita Leki Seran (164111013)
2. Inri N. Bell (164111045)
3. Eklesia H. B. Waja (194111008)
4. Henderina B. Lona (194111010)
5. Yana T. Waang (194111007)
6. Ferdinan Kaka (194111009)
7. Yodi E. Tolla (194111032)
8. Vety A nitrani

Program studi sarjana Farmasi


Universitas citra bangsa
Kupang
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmatnya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Semoga dengan adanya makalah “ Ekspresi Gen” ini dapat menambah wawasan
pembaca.

Makalah ini disusun dengan berbagai literatur khususnya mata kuliah Biologi Sel dan
Molekuler, buku-buku yang dianggap relevan, serta pengetahuan dari penulis sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai yang diharapkan. Akhir kata dengan segala kerendahan
hati kami mengucapkan banyak terima kasih.

Kupang, November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses metabolisme di dalam sel merupakan reaksi biokimia yang dikatalis oleh
enzim tertentu, sehingga keragaman proses dan hasil metabolismE ditentukan oleh enzim
yang terlibat dalam reaksi tersebut. Keragaman enzim (baik struktur maupun susunan asam
aminonya) itu sendiri sangat ditentukan oleh susunan cetakannya yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) . Ruas DNA yang menjadi cetakan untuk mensintesis enzim
(protein) yang disebut dengan gen, sehingga gen merupakan pengendali proses
metabolisme atau pengendali kehidupan. Keragaman morfologi suatu organisme
merupakan penampakan gengennya.
Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode di dalam gen
diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Ekspresi Gen juga dapat
diartikan bagaimana sel mengatur untuk memperlihatkan ciri-ciri mahluk hidup tersebut
berdasarkan gen-gen yang di miliki. Ekspresi gen ini berkaitan dengan sintesis protein,
yaitu proses transkripsi dan translasi. DNA akan mengkode informasi genetik sesuai
kebutuhannya

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Ekspresi Gen ?

2. Bagaimana tahapan ekspresi Gen?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Ekspresi Gen

2. Mengetahui bagaimana tahapan ekspresi gen


BAB II

A. Pengertian Ekspresi Gen


Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik (dalam bentuk
urutan basa pada DNA atau RNA) menjadi protein, dan fenotipe. Informasi yang dibawa oleh
bahan genetik tidak bermakna apa pun bagi suatu organisme jika tidak diekspresikan menjadi
fenotipe. Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu organisme oleh gen. Suatu sifat yang
dimiliki oleh organisme merupakan hasil metabolisme yang terjadi di dalam sel. Gen tersusun dari
molekul DNA, sehingga gen menentukan sifat suatu organisme.
Langkah pertama dalam ekspresi gen adalah transkripsi DNA menjadi RNA.

Gambar.1 Diagram dogma sentral genetika molekuler


B. Tahapan Ekspresi Gen
Tahapan pada ekspresi gen terdiri dari 2 tahap yaitu:
1. Transkripsi

Gambar 2. Transkripsi DNA

Transkirpsi merupakan proses penyalinan / pencetakan kode-kode genetik yang ada pada
urutan DNA menjadi molekul RNA. Pada proses transkripsi hanya 1 untai DNA yang disalin

DNA  RNA. Sintesis RNA : 5’  3’. Proses tersebut berlangsung di dalam inti sel dan
dimulai dengan adanya pembukaan rantai DNA yang dilakukan oleh enzim bernama helikase.
Setelahnya, terjadi penempelan enzim polymerase di wilayah promoter sekuen gen. Barulah
kemudian enzim polimerasi ini aktif menyalin kode-kode genetis yang ada di rantai sense DNA
sampai bagian triplet basa nitrogen terakhir yang mengandung informasi yang kemudian akan
menghentikan proses penyalinan data.
Proses transkripsi menghasilkan tiga jenis RNA yaitu: RNA duta (mRNA= messenger
RNA), RNA transfer (tRNA = transfer RNA) dan RNA ribosomal (rRNA =ribosomal RNA).
Ketiga jenis RNA ini berperan dalam proses translasi. Hanya mRNA yang akan diterjemahakan
ke dalam protein. tRNA berperan sebagai molekul pembawa asam amino yang akan dirangkaikan
menjadi polipeptida yang sesuai dengan sandi yang terdapat pada mRNA. rRNA berfungsi sebagai
salah satu penyusun ribosom.
Proses transkripsi dikatalis oleh enzim transcriptase atau RNA polymerase. Pada organism
prokariot seperti E. Coli, hanya terdapat satu jenis RNA polymerase untuk mengkatalisis sintesis
semua jenis RNA. Pada organism eukariot, terdapat tiga jenis RNA polymerase, yaitu: (1) RNA
polymerase I yang berfungsi untuk mengkatalisis pembentukan RNA. (2) RNA polymerase II yang
berperan dalam sintesis tRNA dan beberapa molekul rRNA, dan (3) RNA polymerase III yang
bertugas mengkatalisis proses sintesis mRNA.
Secara keseluruhan proses transkripsi dapat terbagi menjadi empat tahap, yaitu pengenalan
promotor, inisiasi sintesis RNA, pemanjangan (elongasi) RNA dan penyelesaian (terminasi )
sintesis RNA. Masing-masing tahap akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut.
a. Pengenalan promotor
Agar molekul DNA dapat digunakan sebagai cetakan dalam sintesis RNA, kedua untainya harus
dipisahkan satu sama lain di tempat-tempat terjadinya penambahan basa pada RNA. Selanjutnya,
begitu penambahan basa selesai dilakukan, kedua untai DNA menyatu kembali. Pemisahan kedua
untai DNA pertama kali terjadi pada tempat tertentu, yang merupakan tempat pengikatan enzim
RNA polimerase di sisi 5’ (upstream) dari urutan basa pengkode (gen) yang akan ditranskripsi.
Tempat ini dinamakan promotor.
b. Inisiasi
Setelah mengalami pengikatan oleh promotor, RNA polimerase akan terikat pada suatu tempat di
dekat promotor, yang dinamakan tempat awal polimerisasi atau tapak inisiasi (initiation site).
Tempat ini sering dinyatakan sebagai posisi +1 untuk gen yang akan ditranskripsi. Nukleosida
trifosfat pertama akan diletakkan di tahap inisiasi dan sintesis RNA pun segera dimulai.
c. Elongasi
Pengikatan enzim RNA polimerase beserta kofaktor-kofaktornya pada untai DNA cetakan
membentuk kompleks transkripsi. Selama sintesis RNA berlangsung kompleks transkripsi akan
bergeser di sepanjang molekul DNA cetakan sehingga nukleotida demi nukleotida akan
ditambahkan kepada untai RNA yang sedang diperpanjang pada ujung 3’ nya. Jadi, elongasi atau
polimerisasi RNA berlangsung dari arah 5’ ke 3’, sementara RNA polimerase sendiri bergerak dari
arah 3’ ke 5’ di sepanjang untai DNA cetakan.
d. Terminasi
Berakhirnya polimerisasi RNA ditandai oleh disosiasi kompleks transkripsi atau terlepasnya enzim
RNA polimerase beserta kofaktor-kofaktornya dari untai DNA cetakan. Begitu pula halnya dengan
molekul RNA hasil sintesis. Hal ini terjadi ketika RNA polimerase mencapai urutan basa tertentu
yang disebut dengan terminator.
Transkripsi pada Prokariot
Seperti pada penjelasan di atas bahwa transkripsi merupakan proses sintesis RNA yang
dikatalisis oleh enzim RNA polimerase. Enzim RNA polimerase pada prokariot, khususnya pada
bakteri E.coli, promotor s70, sekurang-kurangnya terdiri atas lima subunit, yaitu alfa (a), beta (b),
beta prima (b’), omega (w), dan sigma (s). Pada bentuk lengkapnya, atau disebut sebagai
holoenzim, terdapat dua subunit a dan satu subunit untuk masing-masing subunit. Holoenzim
RNA polimerase diperlukan untuk inisiasi transkripsi.
Laju sintesis RNA oleh RNA polimerase E. coli dapat mencapai sekitar 40 nukleotida per
detik pada suhu 37°C. Untuk aktivitasnya enzim ini memerlukan kofaktor Mg2+. Setiap berikatan
dengan molekul DNA enzim RNA polimerase E. coli dapat mencakup daerah sepanjang lebih
kurang 60pb.
Seperti proses transkripsi pada umumnya, transkripsi pada prokariot berlangsung dalam
empat tahap, yaitu pengikatan promotor, inisiasi, elongasi, dan teminasi.
Transkripsi pada Eukariot
Mekanisme transkripsi pada eukariot pada dasarnya menyerupai mekanisme pada prokariot.
Namun, begitu banyaknya polipeptida yang berkaitan dengan mesin transkripsi pada eukariot
menjadikan mekanisme tersebut jauh lebih kompleks daripada mekanisme pada prokariot.
Ada tiga macam kompleks RNA polimerase, yang masing-masing diperlukan untuk
transkripsi tipe-tipe gen eukariot yang berbeda. Perbedaan ketiga macam RNA polimerase tersebut
dapat diketahui melalui pemurnian menggunakan teknik kromatografi dan elusi pada konsentrasi
garam yang berbeda. Masing-masing RNA polimerase mempunyai sensitivitas yang berbeda
terhadap toksin jamur α-amanitin, dan hal ini dapat digunakan untuk membedakan aktivitasnya
satu sama lain.
a. RNA polimerase I (RNA Pol I) mentranskripsi sebagian besar gen rRNA. Enzim ini terdapat di
dalam nukleoli dan tidak sensitif terhadap α-amanitin.
b. RNA polimerase II (RNA Pol II) mentranskripsi semua gen penyandi protein dan beberapa gen
RNA nuklear kecil (snRNA). Enzim ini terdapat di dalam nukleoplasma dan sangat sensitif
terhadap α-amanitin.
c. RNA polimerase III (RNA Pol III) mentranskripsi gen-gen tRNA, 5S rRNA, U6 snRNA dan
beberapa RNA kecil lainnya. Enzim ini terdapat di dalam nukleoplasma dan agak sensitif terhadap
α-amanitin.
Di samping enzim-enzim nuklear tersebut, sel eukariot juga mempunyai RNA polimerase lainnya
di dalam mitokondria dan kloroplas.
Aktivitas RNA polimerase eukariot
Seperti halnya RNA polimerase bakteri, masing-masing RNA polimerase eukariot
mengatalisis transkripsi dengan arah 5’ ke 3’ dan menyintesis RNA yang komplementer dengan
urutan DNA cetakan. Reaksi tersebut memerlukan prekursor berupa ATP, GTP, CTP, UTP, dan
tidak memerlukan primer untuk inisiasi transkripsi. Namun tidak seperti pada bakteri, RNA
polimerase eukariot yang dimurnikan memerlukan adanya protein inisiasi tambahan sebelum
enzim ini dapat berikatan dengan promotor dan melakukan inisiasi transkripsi.

2. Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino.
Translasi menjadi tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan
faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi
dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh
GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
Proses translasi dalam sintesis protein ini sendiri mencakup serangkaian penerjemahan mRNA
atau kondon menjadi senyawa asam amino. Termasuk pula penyambungan setiap asam amino
yang cocok dengan mRNA dengan gugus peptide yang kemudian menjadi protein. Organ sel atau
organel yang bertugas secara aktif melakukan proses penerjemahan tersebut adalah ribosom.
Apabila ribosom telah melekat pada triplet mRNA atau kondon maka t-RNA yang ada di bagian
sitoplasma selanjutnya membawa asam amino yang cocok atau sesuai dengan mRNA atau kondon.

Gambar 3 Langkah-langkahTranslasi

a. Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat
asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. mRNA yang keluar dari nukleus
menuju sitoplasma selanjutnya didatangi oleh ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah”
ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom “membaca” kodon yang masuk. Pembacaan
dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang
datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal
sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan
daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung
secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa
antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom. Ribosom di sini
berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon
mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-
molekul RNA ribosomal.
b. Elongasi
Tahap elongasi merupakan tahap pemanjangan rantai asam amino. Pada tahap ini asam amino -
asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus
bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera
diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam
ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.
Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan oleh
antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam
amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida.
Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang
diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida.
Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang
baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam
amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul
rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan
ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
c. Terminasi
Tahap akhir dari translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu
asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk
kemudian “diproses” menjadi protein.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik (dalam bentuk urutan
basa pada DNA atau RNA) menjadi protein, dan fenotipe. Informasi yang dibawa oleh bahan
genetik tidak bermakna apa pun bagi suatu organisme jika tidak diekspresikan menjadi fenotipe.
Tahapan pada ekspresi gen terdiri dari 2 tahap yaitu:
a. Tahap Transkripsi
Transkirpsi merupakan proses penyalinan / pencetakan kode-kode genetik yang ada pada
urutan DNA menjadi molekul RNA.
Proses transkripsi dapat terbagi menjadi empat tahap, yaitu
1) Pengenalan promotor,
2) Inisiasi sintesis RNA,
3) Pemanjangan (elongasi) RNA dan
4) Penyelesaian (terminasi ) sintesis RNA.
b. Tahap Translasi
adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino.
Translasi menjadi tiga tahap yaitu
a) Inisiasi,
b) Elongasi, dan
c) Terminasi
DAFTAR PUSTAKA

Suratsih, Victoria Henuhili. 2003. Genetika edisi revisi. Jakarta: JICA.


Suryo. 2001. Genetika Strata 1. Yogjakarta: Gajah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai